Kalau kau hendak mendeskripsikan
desa Migurd ini dengan singkat, kalimat yang cocok adalah “luar biasa miskin”.
Ada belasan rumah di dalamnya. Sulit
untuk menjelaskan penampilan rumah-rumah tersebut.
Rasanya seperti mereka hanya
menggali tanah, dan kemudian menutupinya dengan cangkang kura-kura.
Arsitektur di kerajaan Asura jauh
lebih maju bila dibandingkan dengan tempat ini.
Meski begitu, sekaliun ada seorang
arsitek dari kerajaan Asura yang datang kemari, tidak akan ada cara bagi mereka
untuk mengumpulkan kayu-kayu yang dibutuhkan, dan mereka juga harus menyerah
untuk membangun di tanah ini.
Bahkan sawah yang terletak di luar
desa ini hanya ditanami tumbuh-tumbuhan yang layu.
Aku penasaran, apakah normal bagi
tumbuh-tumbuhan itu untuk tampak layu?
Tidak ada penjelasan khusus soal
sektor pertanian dalam kamusnya Roxy. Disana hanya tertulis “sayuran disana
rasanya pahit dan sama sekali tidak terasa enak.”
Kebetulan, disamping sawah, ada
bunga-bunga yang memiliki mulut dan gigi seperti bunga pakkun* yang tertanam
disana. (*bunga di super Mario yg kluar dari dlm pipa)
Aku tidak yakin apakah bunga itu
dianggap sebagai tanaman atau binatang, karena gigi-gigi mereka yang tidak rata
itu terus mengeluarkan bunyi gemeletuk. Mereka pasti digunakan untuk menghalau
makhluk-makhluk yang datang untuk merusak sawah.
Di ujung desa, ada beberapa gadis
yang mirip seperti siswi SMP yang sedang mengelilingi api unggun dan memanggang
sesuatu.
Pemandangan itu mirip seperti acara
perkemahan yang biasa diadakan di luar sekolah.
Gadis-gadis itu sedang mempersiapkan
makanan, dan setelah mereka selesai membuatnya, mereka akan membagikannya
kepada semua orang.
Hampir tidak ada yang namanya orang
dewasa disini, dan yang terlihat hanyalah anak-anak kecil yang bermain-main.
Selain itu, ada juga Robin yang
menjaga gerbang dan Chief Rocks.
Kalau aku tidak salah, maka peran
penduduk disini adalah seperti ini: Para pria akan pergi keluar untuk berburu,
dan para wanita akan tinggal di rumah masing-masing untuk mengawasi desa.
Posisi di komunitas Migurd harusnya
mirip seperti itu.
Jadi itu artinya, saat ini para pria
sedang keluar untuk berburu.
[Apa ada yang bisa diburu di sekitar
sini?]
[Magical Creature.]
Sekalipun jawaban itu memang mampu
menjawab pertanyaanku, tapi jawabannya agak terlalu singkat.
Rasanya mirip dengan menanyakan apa
yang kau tangkap kepada seorang nelayan, dan jawabannya adalah, aku menangkap
seafood.
Yah, aku akan lanjut bertanya-tanya.
[Hmm. Apakah benda yang menutupi
atap itu juga berasal dari Magical Creature?]
[Itu berasal dari Grand Tortoise*.
Cangkangnya sangat keras, dan dagingnya lezat. Kau bahkan bisa membuat tali
busur dari urat mereka.] (*kura2 raksasa)
Daging mereka lezat?
Tapi aku tidak bisa membayangkan
ukuran kura-kura itu. Rumah terbesar di desa ini ditutupi oleh cangkang yang
lebarnya lebih dari 20 meter.
Saat aku memikirkan itu, Ruijerd dan
Rocks memasuki rumah terbesar itu.
Rumah terbesar = rumah Chief,
sepertinya dunia ini juga memiliki aturan yang sama.
[Permisi.]
[T, terima kasih telah mengundang
kami…]
Eris dan aku mengucapkan salam saat
kami memasuki rumah.
Bagian dalamnya tampak lebih lebar
daripada saat kami lihat dari luar. Lantai rumah dilapisi dengan bulu-bulu
hewan, dan ada hiasan berwarna-warni yang digantung di tembok.
Ada sesuatu yang mirip seperti
perapian di bagian tengah rumah yang bertugas untuk menerangi rumah.
Ruangan yang ada di dalam rumah tidak
dipisah oleh tembok, dan untuk tidur, kau hanya perlu untuk
menyelimuti dirimu dengan menggunakan bulu binatang dan berbaring di
lantai.
Di satu sisi rumah, ada sebilah pedang
dan sebuah busur, dan tampaknya ras ini adalah ras yang gemar
memburu.
Kedua gadis yang tadinya mengikuti
Chief tidak ikut masuk ke dalam rumah. Lalu kenapa tadi mereka
mengikuti Chief sampai ke depan pintu masuk rumah?
Hmm, terserah lah.
[Kalau begitu, mari kita dengar
ceritamu.]
Rocks duduk di dekat perapian dan
mengucapkan itu.
Ruijerd duduk di hadapannya, dan aku
duduk sambil menyilangkan kakiku di samping Ruijerd.
Aku melihat Eris yang masih berdiri dan
tidak tahu dimana dia harus duduk.
[Apa di dalam rumah kita juga harus
duduk di lantai?]
[Bukannya kamu juga duduk di lantai
saat latihan ilmu pedang?]
[B, benar juga.]
Eris bukanlah tipe orang yang merasa
ragu untuk duduk di lantai.
Mungkin dia heran melihat perbedaan
antara aturan yang ada di sini dengan yang dia pelajari di kelas tata
krama.
Eris akan mengikuti aturan tata krama
di hadapan orang lain, tapi situasi yang dia alami saat ini sangat
berbeda dari apa yang dia pelajari, jadi dia merasa bingung.
Aku benar-benar berharap agar pengaruh
buruk ini tidak ikut terbawa saat kami pulang nantinya...
***
Sebelum aku mulai menjelaskan tujuan
kami di masa depan, aku terlebih dahulu menyatakan nama, umur,
profesi, dan lokasi rumah kami.
Aku juga menjelaskan hubungan yang aku
miliki dengan Eris, status sosial yang dimiliki Eris, dan bagaimana
kami bisa secara misterius muncul di Demon Continent kepada Chief
Rocks.
Aku tidak mengucapkan hal apapun yang
berhubungan dengan Human God. Aku masih belum yakin, posisi seperti
apa yang dimiliki oleh Human God dalam komunitas ras demon. Kalau dia
dianggap sebagai dewa yang jahat, mungkin kami malah akan dicurigai
oleh mereka.
[...Dan itulah yang terjadi kepada
kami.]
[Hm...]
Rocks menopang dagunya dengan
tangannya, sambil merenungkan hal-hal yang aku ucapkan.
Ekspresi wajahnya mirip seperti anak
SMP yang kesulitan saat menghadapi soal ujian.
[…...Jadi begitu.]
Eris sudah mulai merasa ngantuk saat
kami menunggu jawaban dari Rocks.
Sekalipun kelihatannya dia masih penuh
dengan energi, nyatanya dia sudah menghabiskan cukup banyak tenaga,
karena dia tidak terbiasa dalam melakukan perjalanan panjang.
Sama seperti kemarin malam, dan
kelihatannya dia masih belum tidur sama sekali semenjak dia bertemu
dengan Ruijerd.
Sudah kuduga, dia sudah hampir mencapai
batasnya.
[Aku yang akan mendengarkan diskusinya,
kalau mau, kamu boleh tidur.]
[...Apa maksudmu dengan tidur,
bagaimana caranya aku tidur disini?]
[Mungkin kamu bisa menggunakan bulu
binatang sebagai selimut.]
[Tapi tidak ada bantalnya...]
[Tentu saja kamu bisa menggunakan
pangkuanku.]
Aku mengucapkan itu sambil menepuk
pahaku, sampai mengeluarkan bunyi pak~pak.
[A, apa maksudmu dengan pangkuan...?]
[Maksudku, kamu bisa menggunakan pahaku
sebagai bantal.]
[…..Benarkah? T, terima kasih.]
Kalau itu adalah Eris yang biasanya,
dia pasti akan mengatakan ini dan itu.
Tapi sepertinya status mengantuk yang
dia miliki sudah MAX, karena dia langsung membaringkan kepalanya di
atas pahaku tanpa merasa ragu.
Dia menunjukkan ekspresi tegang dan
mengepalkan kedua tangannya erat-erat, sambil menutup kedua matanya.
Tidak butuh waktu lama sebelum dia tertidur pulas.
Dugaanku benar, dia benar-benar
kelelahan. Aku menghelai rambut merah Eris dengan lembut, dan dia
memutar tubuhnya, seperti sedang merasa gatal.
Fuahaha.
Tiba-tiba, aku merasakan tatapan
seseorang.
[…. Ada apa?]
Rocks yang sedang menatapku sambil
tersenyum lebar membuatku sedikit merasa malu.
[Hubungan kalian benar-benar baik ya.]
[Ya.]
Tapi aku dilarang menyentuhnya.
Ojou-sama yang satu ini memiliki nilai
moral yang tinggi.
Jadi aku juga akan menghormati
keinginannya.
[Kalau begitu, bagaimana rencanamu
untuk kembali ke Asura?]
[Kami akan mencari uang dan pulang
dengan berjalan kaki.]
[Kalian berdua akan mencari uang?]
[Tidak, hanya aku yang akan mencari
uang.]
Tidak mungkin kan kalau aku akan
membiarkan Eris yang tidak tahu cara kerja dunia untuk mencari uang?
Yah, sebenarnya aku juga hampir sama
dalam hal itu.
[Tidak hanya mereka berdua, aku juga
akan pergi bersama mereka.]
Ruijerd ikut bergabung dalam percakapan
kami.
Dia benar-benar seorang rekan yang bisa
diandalkan.
Sekalipun aku benar-benar ingin untuk
mempercayai Ruijerd, tapi gara-gara insiden dengan Human God, aku
percaya akan lebih baik kalau kami berpisah disini, untuk mencegah
munculnya masalah di masa depan nantinya.
Meski begitu, bagaimana caranya aku
bisa menolak Ruijerd?
[Ruijerd, kenapa kamu ingin pergi
bersama dengan mereka?]
Rocks tampak gelisah dan menunjukkan
ketidaksetujuannya.
Dan Ruijerd tampak tersinggung.
[Tidak ada alasan tertentu. Aku hanya
akan melindungi dan mengantar mereka sampai ke rumah mereka dengan
selamat.]
Rasanya percakapan antara mereka berdua
tidak berjalan dengan mulus.
Rocks menghela nafas.
[Kalau begitu, kamu akan pergi memasuki
kota?]
[Hmm...]
“Hmm”?
Memang kamu tidak mau masuk ke dalam
kota?
[Coba pikirkan, apa yang akan terjadi
kalau orang-orang melihat dirimu membawa anak-anak mendekati sebuah
kota? Bukannya 100 tahun yang lalu kamu diusir oleh para prajurit
yang ada di kota? Bahkan mereka sampai membentuk kelompok khusus
untuk memburumu?]
100 tahun yang lalu?
[Itu... Tapi... Kalau aku menunggu
mereka di luar kota...]
[Kalau begitu, kamu tidak akan
bertanggung jawab dengan hal-hal yang terjadi di dalam kota?]
Rocks menatap Ruijerd dengan ekspresi
heran.
Ruijerd menggertakkan giginya dengan
kuat.
Ras Supard adalah ras yang dibenci oleh
semua orang. Bahkan di Demon Continent, fakta tersebut tetap tidak
mengalami perubahan. Tapi sampai membentuk kelompok untuk memburu
Ruijerd itu rasanya sudah kelewatan. Apa mereka menganggap ras Supard
sebagai Magical Creature?
[Kalau ada sesuatu yang terjadi di
dalam kota...]
[Apa yang akan kamu lakukan kalau ada
sesuatu yang terjadi?]
[Sekalipun aku harus membunuh semua
orang yang ada di dalam kota, aku akan menyelamatkan mereka berdua.]
Tatapannya serius.
Mengerikan.
Ini benar-benar terlalu mengerikan.
Pria ini memiliki resolusi untuk
melakukan apapun demi mencapai tujuannya.
[Kamu sama sekali tidak pandang buluh
kalau masalahnya menyangkut anak-anak.... Kalau dipikir-pikir, kamu
diterima oleh para penduduk desa ini juga karena kamu telah
menyelamatkan anak-anak dari serangan Magical Creature.]
[Ya.]
[5 tahun sudah berlalu sejak saat itu,
waktu benar-benar mengalir dengan cepat.]
Rocks menghembuskan nafas dengan gaya
yang dilebih-lebihkan.
Sekalipun aku merasa kasihan karena
Rocks harus menjadi kawan kami dalam hal menolak Ruijerd, tapi sikap
yang ia tunnjukkan itu lumayan menyebalkan.
Dia kelihatan seperti murid SMP
bersifat angkuh yang mengejek orang dewasa hanya karena mereka
berbuat bodoh.
[Tapi Ruijerd. Kalau kamu melakukan hal
seperti itu, apa bisa kamu mencapai tujuanmu?]
[Mu.....]
Ruijerd mengernyitkan dahinya.
Tujuan.
Sepertinya pria ini memiliki tujuan
tertentu dalam pikirannya.
[Apa tujuanmu?]
Aku memotong pembicaraan mereka.
[Itu adalah tujuan yang sederhana. Aku
ingin menghilangkan keburukan yang dimiliki ras Supard, hanya itu.]
Aku benar-benar ingin berkata bahwa itu
adalah tujuan yang mustahil untuk dicapai.
Masalah tentang diskriminasi sebuah ras
tidak akan bisa diselesaikan hanya dengan usaha satu orang.
Bahkan masalah sekecil korban bully
dalam sebuah kelas di sekolah juga tidak bisa diselesaikan oleh satu
orang.
Apalagi kalau masalah itu sudah
tertanam erat-erat di dalam hati semua makhluk di seluruh penjuru
dunia.
Eris yang bertemu dengan Ruijerd, itu
mirip seperti Vegeta yang bertemu dengan Broly.
Ruijerd sudah dianggap sebagai orang
yang jahat semenjak dia masih kecil, jadi bagaimana bisa dia berubah
menjadi orang yang baik?
[Tapi bukannya benar kalau ras kalian
meluncurkan serangan kepada lawan dan kawan saat peperangan masih
berlangsung?]
[Itu!]
[Tidak peduli seburuk apa reputasi yang
kamu miliki, tapi memang benar kalau ras Supard itu mengerikan...]
[Tidak! Itu tidak benar!]
Ruijerd meraih kerah bajuku.
Dia menatapku dengan ekspresi yang luar
biasa mengerikan.
Ini gawat, tubuhku gemetaran.
Awawawa....
[Itu adalah rencana jahat Laplace! Ras
Supard bukanlah ras yang mengerikan!]
A, a, apa?
Tolong hentikan, kamu membuatku takut.
Tubuhku tidak bisa berhenti gemetaran.
Eh, apa barusan dia bilang rencana
jahat? Ini hasil dari rencana jahat?
Laplace itu adalah seseorang yang
berasal dari 400 tahun yang lalu kan?
[A, apa yang kamu bilang soal Laplace?]
[Si brengsek itu mengkhianati kesetiaan
kami!]
Kekuatan yang ia gunakan untuk
menggenggam kerah bajuku melemah. Aku berulang kali menepuk
pergelangan tangan Ruijerd, dan akhirnya dia mau melepaskan kerah
bajuku.
Tapi kedua tangannya masih gemetaran.
[Si brengsek itu.... Si brengsek
itu...!]
Ucap Ruijerd sambil menggertakkan
giginya.
[Bisakah kamu menceritakan insiden
tersebut secara mendetail?]
[Itu adalah cerita yang panjang.]
[Tidak masalah.]
Ruijerd mulai menjelaskan tentang apa
yang sebenarnya terjadi dalam sejarah.
Laplace.
Dia adalah pahlawan yang berhasil
merebut kembali kekuasaan dari ras manusia, dan menyatukan ras demon.
Sejak awal, ras Supard telah menjadi
bawahan dari Laplace.
Kelompok prajurit Supard. Mereka
memiliki ketangkasan yang tinggi dan kemampuan mengerikan untuk
mendeteksi musuh yang tidak terlihat.
Kelompok yang memiliki kecakapan
bertempur yang luar biasa tingginya itu dipilih menjadi pasukan elit
Laplace.
Keahlian khusus mereka adalah serangan
mendadak dan serbuan di malam hari.
Mata yang ada di dahi mereka berfungsi
sebagai radar yang mampu melihat area yang ada di sekeliling mereka.
Mereka tidak akan pernah bisa disergap oleh lawan, dan pasti akan
berhasil dalam melakukan serangan mendadak dan serbuan di malam hari.
Sederhananya, mereka adalah elitnya
elit.
Di masa lalu, nama ras Supard ditakuti
oleh lawan dan dihormati oleh kawan.
Di tengah-tengah periode peperangan
Laplace, di saat mereka baru mulai menyerbu Central Continent,
Laplace mengunjungi kelompok prajurit Supard sambil membawa
tombak-tombak buatannya sendiri.
Tombak Iblis.
Ruijerd tidak menyebutkan nama resmi
dari tombak tersebut, dan hanya menyebut mereka sebagai Tombak Iblis.
Laplace memberikan tombak-tombak
tersebut kepada ras Supard. Tombak tersebut mirip dengan tombak yang
dimiliki ras Supard, hanya saja seluruh bagian tombak itu memiliki
warna hitam pekat, dan hanya dengan sekilas melihatnya, orang bisa
tahu kalau tombak itu adalah Magical Item.
Tentu saja, ada banyak prajurit yang
menolak untuk menerima tombak tersebut, karena tombak yang mereka
miliki adalah representasi dari jiwa seorang Supard. Mereka tidak
sanggup untuk membuang tombak mereka sendiri.
Namun tombak-tombak itu adalah senjata
yang secara pribadi dipersiapkan oleh Laplace sebagai tuan mereka.
Pada akhirnya, Ruijerd sebagai pemimpin
mereka, memaksa semua orang yang tergabung dalam kelompok prajurit
itu untuk menggunakan tombak itu sebagai tanda kesetiaan mereka
kepada Laplace.
[Hmm? Pemimpin?]
[Ya, dulu aku adalah pemimpin dari
kelompok prajurit ras Supard yang aku sebutkan.]
[… Berapa umurmu sekarang?]
[Aku berhenti menghitung setelah usiaku
mencapai 500 tahun.]
[Ah, begitu...]
Apa Roxy menulis soal umur panjang ras
Supard dalam kamusnya?
Hmm, biarin saja lah.
Kelompok prajurit Supard menyingkirkan tombak mereka dan melanjutkan peperangan dengan menggunakan Tombak
Iblis.
Tombak Iblis itu memiliki kekuatan yang
luar biasa, mampu memperkuat tubuh penggunanya hingga beberapa kali
lipat, dan mampu membuat sihir ras manusia menjadi tidak berguna, dan
bahkan mampu membuat indra mereka menjadi lebih tajam.
Kemanapun mereka pergi, mereka tidak
akan terkalahkan.
Tak lama kemudian, penampilan para
pengguna tombak itu mulai berubah menjadi iblis yang jahat. Makin
banyak darah yang diserap oleh pengguna Tombak Iblis, makin gelap
pula jiwa mereka.
Tidak ada yang merasa curiga, karena
jiwa mereka semua dilahap oleh Tombak Iblis tersebut pada waktu yang
sama.
Dan akhirnya, tragedi itu terjadi.
Kelompok prajurit Supard mulai
menyerang semuanya tanpa pandang buluh, entah itu kawan atau lawan.
Tidak peduli apakah mereka pria atau
wanita, tua atau masih bayi. Tidak ada rasa ampun. Tanpa
membeda-bedakan, mereka menyerang semua yang ada di hadapan mereka.
Ruijerd bilang kalau dia masih bisa
mengingat tragedi itu dengan jelas.
Sebelum ada yang menyadarinya, ras
demon mulai menyebut bahwa [Ras Supard telah mengkhianati ras demon],
dan ras manusia juga mulai menyebut bahwa [Ras Supard adalah iblis
yang tidak punya hati].
Pada saat itu, Ruijerd dan yang lain
mendengarkan laporan tersebut dengan penuh suka cita, mereka
menganggap sebutan itu adalah sebuah kehormatan bagi mereka.
Di tengah medan pertempuran dimana
musuh ada di segala sisi, ras Supard yang membawa Tombak Iblis adalah
eksistensi yang luar biasa kuatnya. Tidak ada satupun orang yang
mampu mengalahkan prajurit Supard, dimana satu dari mereka mampu
mengatasi seribu prajurit lain dengan mudah.
Mereka menjadi pasukan yang paling
ditakuti di dunia ini.
Tapi tidak ada yang namanya pasukan
yang tidak bisa kelelahan dalam peperangan yang berkepenjangan.
Dihadapkan dengan situasi dimana mereka
harus berhadapan melawan ras manusia dan ras demon, bertempur di
siang dan malam hari, jumlah prajurit yang tergabung dalam pasukan
itu mulai berkurang.
Mereka tidak pernah mencurigai apapun.
Untuk mati dalam pertempuran adalah kehormatan tertinggi bagi mereka,
dan mereka hanya bisa mabuk dan tenggelam dalam pemikiran itu.
Di antara rumor yang mereka terima,
mereka mendengar bahwa ada permukiman ras Supard yang sedang diserang
oleh lawan.
Permukiman itu adalah kampung halaman
Ruijerd.
Sekalipun sudah jelas kalau itu adalah
jebakan untuk memancing ras Supard, namun sudah tidak ada satupun
diantara mereka yang mampu berpikir dengan jelas.
Kelompok prajurit Supard yang sudah
lama tidak pulang ke kampung halaman mereka.,
meluncurkan.................. sebuah penyerangan.
Mereka berpikir, karena masih ada orang
yang ada di sana, mereka harus membunuh semuanya.
Ruijerd membunuh orang tuanya,
istrinya, dan saudari-saudarinya.
Pada akhirnya, dia membunuh anaknya
sendiri dengan menusukkan Tombak Iblis ke tubuhnya.
Sekalipun anaknya masih belum dewasa,
namun dia terus berlatih untuk menjadi seorang prajurit Supard.
Walaupun bagi Ruijerd pertempuran itu tidak sampai membuatnya
bertarung mati-matian, namun anaknya berhasil menghancurkan Tombak
Iblis di saat-saat terakhir.
Di saat itu, mimpi indah yang dia alami
segera berakhir, dan pada waktu yang sama, mimpi buruk datang
menghantuinya.
Pada saat itu, ada sesuatu yang
mengeluarkan bunyi gemeletuk di dalam mulutnya, dan setelah Ruijerd
menyadari bahwa itu adalah jari-jari anaknya, dia segera
memuntahkannya.
Ruijerd langsung memiliki niat untuk
bunuh diri, namun dia segera membatalkan niatnya.
Masih ada sesuatu yang harus dia
lakukan sebelum dia mati.
Sebagai contoh, dia harus menghancurkan
musuh-musuhnya yang masih hidup di dunia ini.
Pada saat itu, permukiman ras Supard
tersebut telah dikelilingi oleh pasukan lawan.
Hanya ada 10 orang yang tersisa dalam
kelompok prajurit Supard.
Dahulu, di saat mereka menerima Tombak
Iblis, ada 200an orang dalam kelompok mereka, dan kini hanya ada 10
dari para prajurit pemberani itu yang tersisa.
Ada yang kehilangan satu mata mereka,
dan ada yang kehilangan satu tangan mereka, dan ada pula mereka yang
kehilangan batu sihir yang ada di dahi mereka.
Mereka adalah prajurit yang terus
bertarung hingga kondisi mereka menjadi seperti itu.
Dan sekalipun tubuh mereka penuh dengan
luka, mereka masih menatap ke arah pasukan lawan yang jumlahnya lebih
dari seribu prajurit dengan agresif.
Ruijerd sadar, mereka akan mati
sia-sia.
Hal pertama yang dilakukan Ruijerd
adalah menghancurkan Tombak Iblis yang dibawa oleh rekan-rekannya.
Satu demi satu, secara perlahan mereka
mulai kembali normal.
Diantara mereka, ada yang mengerang
dengan penuh kesedihan karena telah menyerang keluarga mereka
sendiri, dan ada pula mereka yang menangis dengan penuh penderitaan.
Namun tidak ada satupun diantara mereka
yang berkata bahwa mereka masih ingin melanjutkan mimpi indah yang
mereka alami sebelumnya.
Tidak ada seorangpun yang lemah
diantara mereka.
Semuanya bersumpah untuk membalaskan
dendam mereka kepada Laplace, dan tidak ada satupun yang menyalahkan
Ruijerd atas kesalahannya.
Kini mereka bukan lagi seorang iblis,
namun mereka juga bukan lagi seorang prajurit yang memiliki harga
diri.
Mereka hanyalah jiwa yang telah dinodai
yang menginginkan balas dendam.
Ruijerd tidak tahu dengan apa yang
terjadi kepada 10 orang tersebut. Dia mengatakan bahwa kemungkinan
besar mereka semua sudah mati.
Setelah ras Supard membuang Tombak
Iblis, mereka hanyalah prajurit yang sedikit lebih kuat dari prajurit
biasa.
Mereka bahkan tidak membawa tombak yang
biasa mereka gunakan. Dengan menggunakan tombak milik orang lain
untuk bertarung, harusnya mustahil bagi mereka untuk bisa bertahan
hidup.
Namun Ruijerd berhasil menerobos keluar
dan melarikan diri dari kepungan musuh, dalam kondisi sekarat.
Setelah itu dia berada dalam kondisi kritis selama 3 hari dan 3
malam.
Tombak yang dibawa Ruijerd adalah
tombak milik anaknya.
Anaknya berhasil menghancurkan Tombak
Iblis, dan menggunakan nyawanya sendiri untuk melindungi Ruijerd.
Setelah insiden tersebut, Ruijerd
akhirnya berhasil membalaskan dendamnya setelah bersembunyi selama
beberapa tahun.
Dia turut campur dalam pertempuran
antara Laplace dan 3 pahlawan, dan berhasil mengalahkan Laplace.
Tapi sekalipun Laplace berhasil
dikalahkan, tidak ada cara bagi dirinya untuk mengubah hal yang sudah
terlanjur terjadi.
Seluruh ras Supard harus merasakan
penganiayaan dan diskriminasi, dan permukiman mereka yang lain,
selain yang dihancurkan oleh Ruijerd dan pasukannya, tercecer ke
berbagai tempat gara-gara penganiayaan tersebut.
Untuk membantu mereka melarikan diri,
Ruijerd harus terus membunuh ras demon.
Kini Ruijerd bahkan tidak tahu apakah
ras Supard sudah benar-benar punah atau mampu bertahan hidup dan
membangun desa yang baru.
Dia bilang kalau dia belum pernah
melihat Supard lain selama 300 tahun dia tinggal di Demon Continent.
Penganiayaan yang diterima oleh ras
Supard benar-benar mengerikan.
Serangan balasan Ruijerd juga mirip
seperti api membara yang melahap segalanya.
Tersangka yang menyebabkan semua itu
adalah Laplace.
[Tapi aku juga bertanggung jawab atas
reputasi buruk yang dimiliki ras Supard. Sekalipun hanya tinggal aku
yang sanggup bertahan hidup hingga saat ini, aku ingin menghapus noda
dalam sejarah kami.]
Dan dengan itu, Ruijerd mengakhiri
ceritanya.
***
Cara dia menggambarkan peristiwa itu
tidak terlalu jelas, dan dia juga tidak menggunakan kata-kata yang
mampu mengutarakan perasaannya.
Namun penyesalan, kemarahan, kesedihan,
dan berbagai emosi lain yang dirasakan Ruijerd berhasil disampaikan
kepada kami.
Kalau semua itu adalah kisah yang
dibuat-buat, atau nada bicaranya saat bercerita itu hanyalah akting,
aku mungkin akan menghormati Ruijerd dalam bidang yang lain.
[Itu benar-benar kisah yang
mengerikan.]
Pendek kata, salah kalau kita berpikir
bahwa ras Supard adalah ras yang jahat.
Masih belum jelas alasan apa yang
dimiliki Laplace saat dia memberikan tombak-tombak tersebut kepada
mereka.
Mengingat akibat yang dihasilkan oleh
peperangan tersebut, mungkin ras Supard telah diperlakukan sebagai
kambing hitam.
Kalau memang itu benar, maka Laplace
adalah makhluk yang paling rendah. Kepada para prajurit Supard yang
begitu setia, paling tidak kau harusnya mengucapkan sesuatu.
Sekalipun kau ingin mengorbankan mereka, kan tidak perlu sampai
menggunakan metode seperti itu untuk menghancurkan mereka, yang pada
akhirnya juga kau abaikan.
[Aku mengerti. Sebisa mungkin aku akan
membantumu.]
Di suatu tempat di dalam hatiku, diriku
yang lain berbicara.
(Dimana kau akan menemukan waktu untuk
membantu dia?)
(Apa kau punya ruang yang bisa kau
gunakan untuk peduli terhadap situasi orang lain?)
(Kau bahkan tidak mengerahkan seluruh
tenagamu dalam hal-hal yang kau lakukan, benar?)
(Perjalanan ini jauh lebih sulit
daripada apa yang kau bayangkan.)
Tapi aku tidak berhenti bicara.
[Sekalipun aku tidak memiliki ide-ide
yang bagus, tapi aku pikir sebagai anak-anak dari ras manusia, aku
bisa membantumu, dan mungkin nanti akan ada beberapa perubahan
positif.]
Tapi sikapku ini bukan hanya berdasar
dari kebaikan hati atau rasa simpati, aku juga punya rencana dalam
pikiranku. Kalau hal-hal yang ia ucapkan itu benar, maka Ruijerd
harusnya adalah figur yang sangat kuat, yang memiliki kekuatan yang
setara dengan para pahlawan manusia.
Kami dilindungi oleh orang yang kuat
seperti dia. Setidak-tidaknya, situasi dimana kami diserang dan
terbunuh oleh Magical Creature tidak akan terjadi.
Kalau Ruijerd menemani kami, kami akan
bisa merasa tenang dalam perjalanan kami di luar kota, namun pada
waktu yang sama, kami akan mendapatkan resiko saat sedang berada di
dalam kota.
Namun, kalau kami berhasil
menghilangkan resiko tersebut, maka dia akan menjadi kekuatan tempur
terkuat yang kami miliki.
Bagaimanapun juga, dia sudah sesumbar
kalau dirinya adalah seorang prajurit yang tidak akan bisa disergap
atau diserbu di malam hari.
Kemungkinan bahwa kami akan ditarget
oleh pencuri dan bandit juga akan turun drastis.
Selain itu, sekalipun ini bukanlah
sesuatu yang penting dan tidak ada buktinya, aku percaya bahwa
Ruijerd adalah orang yang tidak bisa berbohong, dan bisa dipercaya,
[Aku berjanji padamu, aku akan berusaha
sebisa mungkin untuk membantumu.]
[A, ahh.]
Ruijerd tampak terkejut mendengar
ucapanku, namun itu mungkin karena tatapanku sudah tidak mengandung
kecurigaan.
Sebenarnya itu tidak terlalu aku
permasalahkan. Yang penting, aku sudah memutuskan kalau aku akan
mempercayai Ruijerd.
Kepercayaanku berhasil dia dapatkan
dengan mudah.
Diriku yang dulu akan mendengus dan
tertawa sekalipun aku mendengarkan kisah yang menyayat hati seperti
itu, namun kali ini, aku dengan mudah memutuskan untuk
mempercayainya.
Ada suara yang terus bergema di dalam
hatiku.
(Sekalipun aku ditipu juga tidak
apa-apa, benar kan?)
[Tapi, ras Supard itu benar-benar....]
[Tidak apa-apa, Rocks-san. Pasti ada
jalan yang bisa kami tempuh.]
Ruijerd akan melindungi kami di luar
kota, dan kami akan memikirkan cara untuk melindungi Ruijerd di dalam
kota.
Itu adalah solusi yang saling
menguntungkan.
[Ruijerd-san. Aku harap kita bisa
bekerja sama mulai dari besok dan seterusnya.]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar