[Web Novel 31] Prajurit & Anak-anak
Setelah 3 minggu berlalu, kami berhasil mencapai ranking D.
Setelah 3 minggu berlalu, kami berhasil mencapai ranking D.
Aku merasa bahwa kami mengalami
peningkatan ranking dengan sangat cepat, jadi aku coba untuk
memeriksanya.
Kondisi untuk meningkatkan ranking
adalah sebagai berikut.
-=-=-=-=-=-=-=-
F>E
Selesaikan 10 pekerjaan ranking F.
Selesaikan 5 pekerjaan ranking E secara
beruntun.
E>D
Selesaikan 50 pekerjaan ranking F.
Selesaikan 25 pekerjaan ranking E.
Selesaikan 10 pekerjaan ranking D
secara beruntun.
D>C
Selesaikan 100 pekerjaan ranking E.
Selesaikan 40 pekerjaan ranking D.
Selesaikan 10 pekerjaan ranking C.
C>B
Selesaikan 100 pekerjaan ranking D.
Selesaikan 50 pekerjaan ranking C.
Selesaikan 20 pekerjaan ranking B
secara beruntun.
B>A
Selesaikan 300 pekerjaan ranking C.
Selesaikan 100 pekerjaan ranking B.
Selesaikan 20 pekerjaan ranking A.
A>S
Selesaikan 100 pekerjaan ranking A.
Selesaikan 20 pekerjaan ranking S.
Ada juga penurunan ranking bila seorang
adventurer berulang kali mengalami kegagalan.
5 kali beruntun gagal dalam pekerjaan
dengan ranking lebih rendah akan menghasilkan penurunan ranking.
10 kali beruntun gagal dalam pekerjaan
dengan ranking setara akan menghasilkan penurunan ranking.
5 kali beruntun gagal dalam pekerjaan
dengan ranking lebih tinggi tidak akan menurunkan ranking, tapi anda
tidak akan bisa menerima pekerjaan dengan ranking yang lebih tinggi
lagi.
-=-=-=-=-=-=-=-
Karena kami mengandalkan Veskel dan
Jalil untuk melakukan pekerjaan ranking F dan E, kami dengan mudah
mampu meningkatkan ranking kami.
Sekarang kami memiliki ranking D, yang
artinya kami juga bisa menerima pekerjaan ranking C.
Pekerjaan ranking C bisa dibilang
lumayan gampang, jadi harusnya kami bisa dengan mudah mencapai
ranking C. Sudah waktunya bagi kami untuk menghentikan kerja sama
kami dengan Jalil dan Veskel.
Sekalipun mereka tidak akan melakukan
hal-hal seperti penculikan lagi, aku tidak tahu pengaruh buruk
seperti apa yang mungkin akan terjadi bila kami terus menerus
bertukar pekerjaan.
Kami datang ke kota ini untuk mencari
uang, dan sekarang mungkin adalah kesempatan yang bagus bagi kami
untuk pergi.
Namun ada beberapa hal yang masih bisa
kami manfaatkan sebelum mencapai ranking C. Sekalipun saat ini kami
tidak memiliki masalah, rasanya agak disayangkan kalau kami harus
menghentikan status quo kami.
Soal uang, tentu akan lebih baik bila
kami memilikinya dalam jumlah yang lebih banyak.
Keuangan kami saat ini meliputi 1 Koin
Hijau, 7 Koin Besi, 14 Koin Besi Tua, dan 35 Koin Batu.
Kalau kamu mengkonversi semuanya
menjadi Koin Batu, kami memiliki 1875 Koin Batu.
1875 yen.....
Kalau aku total semuanya, itu bahkan
tidak sampai 2 Koin Perunggu Besar Asura.
Tidak, aku harus berhenti memikirkan
harga-harga di benua lain.
Setelah kami mencapai ranking C, kami
akan berpisah dengan Jalil dan Veskel, kemudian pergi meninggalkan
kota ini.
Kami harus berlanjut ke arah tersebut.
***
Aku menemukan sebuah pekerjaan yang
agak spesial.
-=-=-=-=-=-=-=-
B
-Pekerjaan : Selidiki/bunuh Magical
Creature misterius.
-Upah : 5 Koin Besi Tua (2 Koin Besi
bila mereka berhasil dibunuh)
-Detil Pekerjaan :
Penyelidikan/pemusnahan Magical Creature.
-Lokasi : Hutan Selatan (Hutan
Petrifikasi)
-Periode : Sampai akhir bulan.
-Batas Waktu : Secepat mungkin.
-Nama Pemohon : Pedagang Keliling
Bellver.
-Catatan : Aku melihat ada bayangan
yang menggeliat di dalam hutan, dan aku ingin menyelidiki identitas
yang sesungguhnya dari bayangan tersebut. Kalau mereka adalah entitas
yang berbahaya, tolong habisi mereka.
-=-=-=-=-=-=-=-=-
Aku dan Jalil memegang dagu kami
masing-masing pada waktu yang sama, merasa terganggu dengan
permohonan di atas.
Makhluk misterius.
Pekerjaan yang satu ini benar-benar
tidak jelas.
Faktanya, mungkin saja Magical Creature
ini tidak benar-benar ada.
Sekalipun memang benar mereka ada,
bagaimana bisa kami membuktikan kalau itu adalah makhluk yang dilihat
oleh si pemohon?
Tapi upahnya lumayan bagus, sekalipun
aku tidak membunuh mereka, kami masih bisa mendapat 5 Koin Besi Tua,
jadi itu sama sekali tidak buruk.
[Apa kamu memikirkan pekerjaan ini?]
[Sekalipun upahnya lumayan bagus, tapi
itu sedikit mencurigakan.]
Jalil juga mengangguk.
[Ada kemungkinan bahwa sekalipun kamu
mengerjakan ini, kamu tetap tidak akan mendapatkan apa-apa, jadi
lebih baik jangan diambil.]
Hal seperti itu juga pernah terjadi
sekali, sekitar 2 minggu yang lalu.
Sebuah permohonan, “Tolong bantu aku
kumpulkan Acid Wolf”.
Kami melakukan hal yang sama seperti
biasa, mengumpulkan taring dan cakar dari Acid Wolf.
Tapi kemudian kami diberitahu bahwa
mereka membutuhkan seluruh tubuh Acid Wolf.
Sekalipun detil pekerjaan tidak
tertulis dengan jelas di dalam kontrak, kami tetap harus membayar
biaya kompensasi karena telah melanggar kontrak.
Kalau aku mengingat kejadian itu, aku
merasa seperti telah dipermalukan.
Untuk mencegah agar hal seperti itu
tidak terjadi lagi, lebih baik kami tidak menerima permohonan
ini...... Tapi.
Aku terpesona dengan upah yang
ditawarkan.
[Hm, tapi ini 2 Koin Besi.... Sekalipun
kita harus membayar “Biaya pembelajaran” lagi, mungkin ini masih
layak untuk diambil.]
[Bukankah kamu merasa malu karena
pernah terkena itu sebelumnya?]
[Di situasi seperti ini, biaya
kompensasinya masih tetap 5 Koin Besi Tua kan?]
[Ya, karena kurungan tersebut
mengindikasikan kalau itu adalah upah khusus.]
Sebagai catatan, karena aku jengkel
melihat Nokopara yang selalu mengganggu Ruijerd, dan adventurer lain
yang mengganggu Eris, aku menyuruh mereka berdua untuk menunggu di
luar.
Veskel juga tidak sedang berada di
dalam Organisasi Adventurer.
Jadi tidak ada seorangpun yang bisa
menghentikanku.
[Hm, kalau di Hutan Petrifikasi,
sekalipun kami tidak bisa menyelesaikan pekerjaan ini, kami masih
bisa mendapatkan sesuatu yang bisa dijual. Sekalipun melanggar
kontrak, kalian masih bisa untung, bukannya itu bagus?]
[Baik, kalau begitu kami akan
mengerjakan tugas kami dengan giat.]
Saat aku memikirkan itu kembali,
bagaimanapun juga, aku merasa kalau penilaianku mengalami
kemerosotan.
Karena aku sudah terbiasa dengan
berbagai hal, aku jadi merasa puas dengan diriku sendiri.
Gara-gara situasi kami berjalan dengan
mulus, aku telah meremehkan resikonya.
Aku sudah kelewatan dalam mengejar upah
pekerjaan.
Seharusnya aku bisa melakukan itu semua
dengan lebih baik, tapi berbeda dari pemikiran tersebut, aku hanya
melakukannya hingga sebatas itu saja.
Aku menilai diriku seperti itu.
***
Hutan Petrifikasi.
Jaraknya sekitar 1 hari dari Kota
Rikarisu.
Di pinggir jalan menuju hutan, banyak
pepohonan dengan bentuk tulang belulang tajam yang tumbuh
dimana-mana, yang memberi kesan bahwa seluruh hutan telah diubah
menjadi batu.
Ada juga Magical Creature ranking B
yang sangat berbahaya, bernama Almond Anaconda dan Executioner, yang
tinggal di dalam hutan.
Sekalipun hutan ini adalah jalan pintas
menuju kota selanjutnya, hanya pedagang yang terburu-buru yang mau
menggunakan rute ini, dan mereka juga akan mempekerjakan banyak
pengawal yang kuat.
Di dunia ini, tanpa pengecualian, hutan
adalah wilayah yang berbahaya, namun hutan di Demon Continent jauh
lebih berbahaya dari hutan-hutan di belahan dunia yang lain.
***
Di pintu masuk hutan, ada 3 kelompok
yang berkumpul disana.
Kelompok ranking B “Super Blaze”,
kelompok ranking D “Geng Desa Tokurabu”, dan kelompok ranking D
“Dead End”.
Pemimpin dari masing-masing kelompok
bertemu dengan satu sama lain.
Sepertinya wajar bagi para adventurer
untuk menghampiri adventurer lain, bila kelompok mereka bertemu
dengan kelompok lain di tempat-tempat lain, seperti di hutan ini
contohnya.
Sekalipun aku ingin mengabaikan mereka,
akan repot jadinya bila kami berpapasan di dalam hutan.
Pokoknya, lebih baik kami menunjukkan
muka kami terlebih dahulu.
[Hey, apa yang kalian lakukan disini?]
Kalimat pertama yang muncul dari
mulutnya.
Wajah jengkel dari Blaze, pemimpin dari
“Super Blaze”.
Aku masih ingat dia, dia adalah orang
berkepala babi yang menertawakan kami di hari pertama.
Ah, bukan maksudku untuk menghinanya.
Itu karena kepalanya memang kepala
babi.
Dia berasal dari ras yang sama dengan
si penjaga gerbang kota yang mengamati Eris dengan tampang mesum.
Nama rasnya itu....
Benar, aku mengklasifikasikan mereka
sebagai ras “Orc” berkepala babi.
Kelompok 6 orang mereka tampak terdiri
dari berbagai macam ras. Ada Lamia, orang yang mirip peri, centaur,
dll.
Untuk mencapai ranking C, kamu
membutuhkan kemampuan untuk memburu Magical Creature yang ada di
sekitar kota.
Kalau seseorang mampu mencapai ranking
B, maka dia sudah bisa dianggap sebagai seorang veteran dengan
kemampuan yang cukup tinggi.
[Kami disini untuk menyelesaikan
pekerjaan!]
Ucap Kuruto, pemimpin dari “Geng Desa Tokurabu” dengan ekspresi cemberut.
Dia adalah pemuda tampan dengan 2
tanduk di kepalanya.
[Kami disini juga untuk melakukan hal
yang sama.]
Pemimpin “Dead End” mengangguk,
meniru kelompok yang ada di sebelah kanan mereka.
Yah, itu aku.
Blaze mencemooh dengan lidahnya setelah
mendengarkan penjelasan dari 2 orang dengan ranking D yang ada di
hadapannya.
[Apa ada orang yang memesan ini? Ada
sesuatu yang tidak beres tentang ini.....]
Blaze dengan jengkel menggaruk bagian
belakang lehernya.
[Me, memesan apa?]
[Hah!?]
Kuruto bertanya dengan malu-malu, dan si
babi itu tiba-tiba marah.
[Sudah, sudah, tenanglah, tenang,
tolong ajari kami yang masih pemula.]
Aku menggosokkan kedua tanganku dan
mendekati mereka, dan Blaze meludah ke tanah.
[Itu artinya ada orang lain yang
melakukan pekerjaan yang sama pada waktu yang sama, dan organisasi
tidak mampu mengaturnya dengan benar.]
Jadi begitu.
Pemesanan ganda.
Ada 3 orang yang mengajukan permohonan.
Ada 3 orang yang menerima permohonan. Sekalipun ketiga permohonan
tersebut tampak berbeda, tapi sebenarnya isinya sama.
Hal seperti itu memang bisa saja
terjadi.
[Boleh aku tahu pekerjaan kalian
masing-masing?]
Aku bertanya.
Blaze : [Membunuh White-Fang Cobra di
dalam Hutan Petrifikasi.]
Kuruto : [Mengumpulkan telur misterius di
Hutan Petrifikasi.]
Rudeus : [Menyelidiki Magical Creature
misterius.]
[Menyelidiki? Ara? Ada pekerjaan
seperti itu di bagian ranking D?]
Kuruto bertanya.
Tentu saja, aku sudah memikirkan cara
untuk mengatasi situasi seperti ini.
[Ini adalah pekerjaan ranking C yang
ditempelkan di papan setelah kalian pergi meninggalkan bangunan
organisasi.]
[Oh........ pekerjaanmu itu benar-benar
bagus.....]
Aku melirik ke arah Kuruto yang sedang
menggumam, dan mulai berpikir.
Pekerjaan kami bertiga memang terasa
seperti memiliki hubungan dengan satu sama lain.
Pertama-tama, tidak ada White-Fang
Cobra di hutan ini. Tapi karena ada permohonan yang muncul, itu
berarti bahwa ada orang yang telah menemukan makhluk tersebut.
Dengan begitu, ada kemungkinan bahwa
makhluk misterius yang kami cari adalah White-Fang Cobra.
Telur misterius.... kemungkinan itu
juga merupakan telur dari White-Fang Cobra.
Tentu saja, ada juga kemungkinan kalau
semuanya tidak ada hubungannya dengan White-Fang. Masih terlalu dini
untuk menyimpulkan bahwa ini adalah kasus pemesanan ganda.
[Terlepas dari itu, kenapa hal seperti
ini bisa terjadi?]
[Entahlah, terkadang ada waktu dimana
hal seperti ini bisa terjadi.]
Mau bagaimana lagi, karena mereka tidak
menggunakan komputer untuk mengatur setiap pekerjaan.
[Dan? Bagaimana cara kita menyelesaikan
ini?]
[Biasa saja, yang paling cepat yang
menang.]
Blaze mengucapkan itu, dan Kuruto yang
terkejut menjerit.
[Apa! Kalau kalian membunuh Magical
Creature itu, bagaimana dengan pekerjaan kami!]
[Ha? Kalian mengumpulkan telur? Kalau
kami melihat telurnya, kami akan menghancurkan itu. Sangat merepotkan
jadinya kalau White-Fang Cobra berkembang biak disini.]
Blaze mengejek dan menertawakan Kuruto.
[Hey, Rudeus, ucapkan sesuatu! Kalau
mereka mengalahkan Magical Creature itu, pekerjaan kita akan...!]
Kuruto menyerahkan masalahnya kepadaku.
Benar, kalau mereka mengalahkan Magical
Creature tersebut, pekerjaan kami juga akan gagal....
Tidak, misi kami adalah penyelidikan,
kalau kami melaporkan “ ada White-Fang Cobra di dalam hutan”,
menurutku pekerjaan kami masih tetap akan dianggap selesai.
Kalau itu tidak berhasil, kami akan
memburu Magical Creature di hutan ini dan membayar biaya kompensasi
karena telah melanggar kontrak.
[Masih terlalu dini untuk memutuskan
bahwa pekerjaan kita saling bertumpang tindih, dan mungkin saja itu
bukanlah White-Fang Cobra, melainkan Magical Creature yang lain.]
Blaze menunjukkan ekspresi jijik
setelah mendengarkan ucapanku.
[Jadi maksudmu kalian ingin kita
mencari itu bersama-sama? Kalian ingin kami melindungi anak-anak?]
Hah? Kok pembicaraan ini bisa
menyambung ke situ?
Di saat aku masih kebingungan, Kuruto
langsung marah saat ia mendengar kata “melindungi anak-anak”.
[Siapa bilang kami butuh perlindungan
kalian!]
[Sekalipun kamu berkata seperti itu,
bukannya akan lebih baik bagi kalian bila kalian menerima
perlindungan kami? Hutan ini sangat sulit bagi adventurer dengan
ranking D.]
Ah, jadi begitu, aku mengerti sekarang.
Dengan tambahan 2 kelompok lain, aku
dan Kuruto, kami akan jadi seperti kotoran ikan mas yang menempel di
tubuhnya. Dia mungkin tidak ingin kami menyelesaikan pekerjaan kami
dengan mudah, dengan cara mengikutinya kemana-mana.
Hal seperti itu hanya akan menambah
beban yang harus ditanggung oleh kelompok pimpinan Blaze.
Tentu saja, aku juga tidak ingin
bekerja sama dengan mereka, karena aku tidak ingin ada orang yang
melihat Ruijerd menggunakan tombaknya. Dia benar-benar terlalu kuat,
dan itu mungkin akan dengan mudah membocorkan rahasia bahwa
sebenarnya dia adalah Supard yang asli.
Jadi kami akan membiarkan Kuruto untuk
mengambil kesempatan tersebut.
[Benar, itu akan terasa tidak nyaman.
Kami tidak membutuhkan perlindungan apapun, “Dead End” akan
bekerja secara independen.]
Aku mengucapkan itu dan berjalan
meninggalkan lingkaran yang dibentuk oleh para pemimpin kelompok.
***
Aku kembali ke tempat dimana Ruijerd
dan Eris menunggu. Ruijerd sedang mengamati hutan, sedangkan Eris
sedang menunggu dengan malas disampingnya.
[Apa yang terjadi?]
Eris bertanya, ekspresi yang dia
tunjukkan tampak seperti berkata “Aku tidak bisa menunggu lebih
lama lagi”.
[Kelihatannya konten dari pekerjaan
yang kita ambil telah dipesan ganda.]
[Dipesan ganda?]
[Itu artinya pekerjaan kita saling
tumpang tindih dengan pekerjaan mereka.]
[Kalau begitu apa yang harus kita
lakukan? Serahkan pekerjaan ini kepada mereka?]
[Bagaimana mungkin? Yang tercepat lah
yang menang.]
[Oh, aku mengerti, jadi ini soal siapa
yang lebih hebat.]
Erissedang penuh dengan semangat.
Sepertinya dia merasa bosan dengan berburu, yang tidak membuatnya
merasa seperti menjadi seorang adventurer sungguhan.
Daripada berburu, itu lebih terasa
seperti “Pekerjaan Rumah”.
Pada waktu yang sama, Blaze dan Kuruto
tampaknya sudah selesai bicara. Kuruto mengucapkan beberapa kalimat
kepada kedua rekannya, dan kemudian mereka berjalan memasuki hutan.
“Super Blaze” memasuki hutan dengan
memilih jalur yang berbeda.
[Hey, apa yang harus kita lakukan
sekarang?]
[Hm...... Kita biarkan Ruijerd untuk
mencari musuh seperti yang biasa kita lakukan, dan pergi ke arah
Magical Creature misterius itu.]
Tapi Ruijerd menggelengkan kepalanya
saat aku mengucapkan itu.
[Tunggu.]
[Ada apa?]
[Aku merasa khawatir terhadap ketiga
anak tersebut.]
Yang mungkin dia maksud dengan ketiga
anak adalah “Geng Desa Tokurabu”.
[Dengan kemampuan yang mereka miliki,
mereka tidak akan bisa bertahan di hutan ini.]
[Yang artinya?]
[Kita harus membantu mereka.]
[…...Tapi kalau kita bersama mereka
terlalu lama, mereka akan tahu kalau kamu adalah Supard sungguhan.]
[Itu tidak apa-apa.]
Perasaan gue mah itu masalah besar,
anjrit!
[Tapi kalau identitasmu sebagai Supard
ketahuan, situasinya bakal jadi merepotkan.]
[Maksudmu kamu ingin membiarkan mereka
mati tanpa membantu mereka?]
[Bukan begitu. Kita akan mengikuti
mereka dari belakang, dan kalau ada sesuatu yang terjadi, kita akan
membantu mereka.]
Mau bagaimana lagi, aku akan mengubah
strateginya. Aku akan melupakan upah 2 Koin Besi dan menuntut rasa
terima kasih kepada mereka nantinya.
Tapi apa tidak apa-apa kalau kami
membantu mereka begitu saja? Kemungkinan bocornya rahasia Ruijerd
sebagai seorang Supard sangatlah tinggi.
Sekalipun aku mempertimbangkan bahwa
mereka mungkin tidak akan mendiskriminasi Ruijerd saat kami
menyelamatkan mereka, tapi eksistensi Dead End di Demon Continent
sangatlah spesial.
Aku tidak tahu seperti apa kelanjutan
situasi kami nantinya.
Kalau ada sesuatu yang terjadi, kenapa
tidak rekrut saja mereka seperti Jalil dan Veskel....
Dan begitulah, kami mulai mengikuti
Kuruto dan kawan-kawan.
Kelompok Kuruto dengan penuh semangat
masuk ke dalam hutan, dan Ruijerd cemberut saat melihat itu.
[Apa yang harus kita lakukan?]
[Apakah ini pertama kalinya bagi mereka
untuk masuk ke dalam hutan?]
[Haah, aku sendiri juga tidak yakin.]
[Mereka terlalu ceroboh.]
Tepat seperti yang kami khawatirkan,
Kuruto gagal menyadari kehadiran musuh, dan bertemu dengan satu
Executioner.
Executioner adalah musuh berbentuk
humanoid. Mereka adalah adventurer yang berubah menjadi zombie.
Aku tidak tahu kenapa zombie yang satu
ini menggunakan pedang yang besar dan armor yang sangat tebal.
Sekalipun gerakannya tidak begitu
cepat, tapi zombie itu memiliki tekad yang kuat dan teknik pedang,
Berdasarkan tingkat bahaya, dia
termasuk dalam kategori ranking B.
Zombie itu bekerja sendirian, dan
ukurannya tidak terlalu besar.
Meski begitu, dia tetap memiliki
ranking B.
Musuh yang kuat.
Sebagai catatan, armor dan senjata yang
dia gunakan akan menghilang saat dia mati. Dia adalah musuh
menyebalkan yang tidak bisa ditukar dengan uang.
Kelompok Kuruto melarikan diri dengan
sekuat tenaga saat mereka bertemu dengan Magical Creature ini.
[Bantu mereka!]
[Jangan, timingnya belum pas.]
Aku menghentikan Ruijerd yang sudah
bersiap untuk melompat.
[Kenapa!]
[Situasinya masih belum terlalu
berbahaya.]
Sekalipun kecepatan si Executioner
lebih tinggi dari kelihatannya dengan mengenakan armor yang berat,
dia masih belum bisa menandingi kecepatan Kuruto dan kawan-kawan yang
kabur dengan sekuat tenaga.
Jarak mereka perlahan melebar, dan
kalau mereka terus berlari, mereka akan bisa lepas dari kejaran si
Executioner.
Tapi keberuntungan kelompok Kuruto
berakhir sampai disini.
Di arah yang mereka tuju untuk
melarikan diri, ada beberapa Almond Anaconda.
Mereka adalah Magical Creature yang
bergerak dalam kelompok 3~5 ekor, dan mereka memiliki tato berbentuk
kacang almond di tubuh mereka.
Jadi mereka diklasifikasikan ke dalam
ranking B.
Mereka adalah musuh yang kuat.
Mereka lah monster yang mewakili Hutan
Petrifikasi, satu dari dua Magical Creature yang paling dihindari
oleh semua orang.
Kini Kuruto dan rekan-rekannya dikepung
oleh 2 jenis Magical Creature yang berbeda pada waktu yang sama.
Ekspresi di wajah kelompok mereka
tampak seperti setengah menangis dan setengah tersenyum.
Mereka mungkin berpikir kalau mereka
bisa tinggal kabur bila mereka menemui sesuatu.
Sejujurnya, aku merasa kalau mereka
memang bisa kabur dari Executioner.
Mengapa situasinya bisa menjadi seperti
ini adalah kesalahan mereka sendiri.
Tentunya mereka bisa memilih untuk
tidak melakukan sesuatu yang berada di luar batas kemampuan mereka.
Tapi aku juga bisa mengerti soal kenapa
mereka ingin melakukan sesuatu yang tidak berada dalam jangkauan
kemampuan mereka.
Mereka memiliki pemikiran yang dangkal.
[Ayo bantu mereka!]
[Jangan, tunggu sebentar lagi.]
Aku menghentikan Ruijerd yang ingin
langsung membantu mereka.
Sebuah drama untuk menciptakan bahaya
tepat di hadapan mereka.
Makin besar bahayanya, makin besar rasa
terima kasih yang akan mereka miliki. Saat tubuh mereka penuh dengan
luka, aku hanya perlu menggunakan Healing Magic untuk merawat mereka.
Muahahaha.
Rencanaku benar-benar sempurna.
[Ah!]
Eris menjerit.
Tubuh si anak burung terbelah menjadi
dua di udara.
Hanya satu serangan.
Dia tidak mampu menghindar dari
serangan Executioner, dan terbunuh dalam sekali serang.
Senyum jahatku langsung membeku.
Aku sadar kalau aku telah membuat
kesalahan, satu kaki mereka sudah masuk ke dalam lubang kubur.
Orang yang berpemikiran dangkal, adalah
aku.
[Aku bilang apa!]
Teriakan Ruijerd terdengar seperti dicampuri
dengan rasa jengkel.
Aku segera menggunakan stone cannon,
dan pada waktu yang sama Ruijerd menyerbu ke arah para monster.
Setelah menerima sihirku, si
Executioner masih hidup. Dia masih bisa berdiri setelah menerima
stone cannon ku yang mampu menghancurkan stone treant dalam sekali
serang.
Si bajingan ini terlalu kuat, aku pikir
begitu, tapi setelah aku amati dari dekat, ternyata tangan kanannya
hancur.
Seranganku tidak tepat sasaran.
Executioner itu mengambil pedang yang
jatuh dengan tangan kirinya, dan menerjang ke arahku. Sekalipun
kecepatan larinya tampak lambat saat aku melihatnya dari jauh, tapi
kalau dia lari kemari dengan kecepatan seperti itu, aku merasa kalau
itu adalah kecepatan yang benar-benar tidak bisa dinilai dari
penampilannya yang tampak berat.
Aku dengan tenang memasang jebakan
lumpur di depan kaki si monster. Dia melangkahkan satu kakinya ke
dalam jebakan tersebut, dan jatuh ke bawah.
Kemudian aku memunculkan batu raksasa
di atasnya, dan menghantamkannya secara paksa ke tubuhnya.
Pada waktu yang sama, Ruijerd dan yang
lain berhasil menghabisi semua Almond Anaconda.
***
[…... Haa, haa........ Itu...... Haa,
haa..... sangat membantu.]
Tubuh Kuruto gemetar dengan wajah pucat
pasi, tapi dia dengan sungguh-sungguh berterima kasih kepada kami.
[K, kalian.......... benar-benar
kuat.......]
Executioner sudah berubah menjadi
bantal bagi batu raksasa yang aku panggil, dan kepala para Almond
Anaconda berhasil dipenggal dengan sempurna.
Yep, ini adalah kemenangan yang kami
dapat dengan mudah.
Meskipun kami mampu mengalahkan mereka
dengan mudah, tapi kami gagal menyelamatkan rekan dari Kuruto.
[Tidak, aku minta maaf...... karena
gagal menyelamatkan kalian semua....]
Kuruto menatapku dengan penuh hormat.
Dadaku benar-benar terasa sakit
melihatnya, dan aku pun memalingkan pandanganku.
Pandangan yang aku alihkan menghadap si
pemuda yang tubuhnya terbelah menjadi dua.
Wajah dengan paruh burung, dan kalau
tidak salah nama anak itu adalah Gaburin. Kalau aku tidak memikirkan
hal-hal yang tidak penting, mungkin dia tidak akan mati.
Saat aku merenungkan diri, Ruijerd
meraih kerah bajuku, mengangkat dagunya untuk menunjuk ke arah
tubuhku dan berkata.
[Ini salahmu.]
Tanpa sungkan-sungkan, ucapannya
menusuk hatiku.
[Ya.......]
[Mereka bertiga bisa kita selamatkan!]
Aku tahu.
Aku tahu itu.
Aku juga tidak mau situasinya berakhir
seperti ini!
Aku merasa sedih.
Aku benar-benar tidak menginginkan
hasil seperti ini.
Aku merenungkan perbuatanku.
Aku menyesali perbuatanku.
Kenapa kamu mencelaku seperti ini,
sekalipun aku mencoba untuk bertobat.
[Aku juga berusaha sebisa mungkin! Aku
mencoba untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari timing yang
terbaik! Kenapa kamu menyalahkan aku!]
[Karena ada yang tewas gara-gara
tindakanmu!]
Aku tidak sengaja meningkatkan nada
bicaraku, dan Ruijerd membalas dengan jawaban yang sempurna.
[Urgh....]
Aku tidak mampu membantah itu.
Memang rasanya seperti anak itu dibunuh
oleh aku sendiri.
[….....]
Sampai saat ini Eris masih berdiam
diri.
Dia mungkin memiliki pemikiran
tersendiri, saat dia sedang menatap tubuh Gaburin.
Dia mungkin tidak memiliki sesuatu yang
bisa dia ucapkan kepadaku.
Itu karena aku memang gagal. Dalam
situasi dimana nyawa dipertaruhkan, aku lebih mementingkan keuntungan
yang akan aku dapatkan, dan gagal untuk menyelamatkan seseorang.
[Hey, hey, jangan bertengkar dengan
satu sama lain.]
Pada akhirnya, yang datang untuk
menghentikan kami adalah Kuruto.
[Ini tidak ada hubungannya denganmu,
semuanya adalah salah orang ini.]
Ruijerd tidak memperhatikan dia, tapi
Kuruto tidak berhenti sampai disitu.
[Sekalipun ini tidak ada hubungannya
denganku, tapi aku tahu kalau kalian bertengkar karena kalian telah
mempertimbangkan untuk mengabaikan atau menyelamatkan kami saat
melihat kami bertarung, iya kan!?]
Bukan. Daripada mengatakan bahwa kami
bertengkar dengan satu sama lain, lebih tepat kalau kamu menyebut
bahwa aku dengan sewenang-wenang mengambil keputusan untuk
mengabaikan kalian.
[Kalian memang sangat kuat, dan pada
saat itu kami berada dalam situasi yang berbahaya, tapi kalian tidak
memiliki kewajiban untuk menolong kami!]
Rambut di kepala Ruijerd tampak
berdiri.
[Apa maksudmu dengan kewajiban!
Melindungi anak-anak adalah tanggung jawab orang dewasa!]
Kuruto langsung marah setelah dia
mendengar kalimat itu.
[Kami bukan anak-anak! Kami adalah
adventurer! Rudeus telah membuat keputusan yang tepat sebagai seorang
pemimpin kelompok!]
[Hmm......]
Ruijerd berhenti bicara.
Namun, aku tidak merasa kalau
keputusanku itu benar.
[Tapi rekanmu tewas?]
[Siapapun yang melihatnya tentu saja
mengerti itu! Benar, kami bertiga memiliki harapan untuk terus
melanjutkan petualangan kami! Tapi kami juga memiliki resolusi untuk
menerima kematian! Seorang adventurer, entah itu muda atau tua, akan
memiliki resolusi seperti ini!]
Dadaku benar-benar terasa sakit.
Aku tidak memiliki resolusi seperti
itu.
Dalam pemahamanku, menjadi adventurer
hanyalah pekerjaan untuk mencari uang.
[Aku sangat berterima kasih karena
kalian telah membantu kami! Tapi urusan anggota kami adalah masalah
kami sendiri..... Bukan, itu tanggung jawab kami karena kami tidak
berpikir dengan jelas tentang kesulitan pekerjaan yang kami ambil.]
Ucapan Kuruto benar-benar penuh dengan
kenaifan.
Orang bisa menganggapnya sebagai rasa
keadilan yang dimiliki anak muda tersebut, atau orang juga bisa
menganggapnya sebagai bocah yang belum dipengaruhi oleh parahnya
lingkungan sosial.
Namun orang bisa melihat usahanya yang
habis-habisan.
Itu adalah sesuatu yang tidak aku
miliki belakangan ini.
Dalam pikiranku, hanya ada uang di
tanganku dan ranking kami di organisasi. Aku menganggap pekerjaan
yang kami ambil sebagai permainan, dan karena itulah, aku tidak
benar-benar mengeluarkan banyak usaha.
[Kamu yang disana..... namamu Kuruto?
Aku minta maaf karena telah memperlakukanmu sebagai anak-anak. Kamu
adalah seorang prajurit yang sudah dewasa.]
Tampaknya Ruijerd telah memahami
sesuatu dari Kuruto.
[Dan, Rudeus, aku minta maaf.]
Ruijerd menurunkanku kembali ke tanah
dan meminta maaf.
Insiden yang terjadi hari ini. Ruijerd
tidak memiliki alasan untuk meminta maaf.
[Tolong jangan meminta maaf. Memang
benar, aku telah membuat kesalahan.]
[Tidak, itu bukan sebuah kesalahan.
Kamu melindungi harga diri mereka sebagai seorang prajurit. Aku tanpa
berpikir panjang malah memiliki niat untuk segera menolong mereka.]
[Bukan, itu.....]
Aku sama sekali tidak memikirkan itu.
[Ini sama seperti saat kita bertemu
dengan kelompok dua penjahat kecil dulu.....]
Ruijerd mendapatkan pemahaman
tersendiri.
Aku masih belum memahami itu.
Aku harus memikirkan urusan ini.
Sisi burukku akan segera terungkap, dan
untuk mencegah terjadinya hal seperti ini lagi, aku harus
mengkonsolidasikan semuanya.
Itulah yang harusnya aku pikirkan,
tapi.
Aku benar-benar beruntung karena
Ruijerd salah memahami tindakanku.
Karena ujung-ujungnya berakhir OK,
bukannya itu tidak masalah?
Di dalam diriku muncul pemikiran
dangkal seperti itu.
Aku mulai sedikit membenci diriku
sendiri.
***
Kuruto bilang kalau dia akan membawa
mayat rekannya kembali ke kota, dan kami mengawal mereka hingga
kami tiba di pintu masuk hutan.
Sekalipun aku pikir Ruijerd ingin
mengatakan “Biarkan aku mengantar kalian sampai ke kota”.
Dia tidak mengucapkan itu.
Itu mungkin karena dia sudah mengakui
kelompok Kuruto sebagai kelompok prajurit.
[Sekalipun mungkin kami tidak bisa
kembali ke kota karena kehilangan seseorang, tapi kami sudah siap
untuk mati.]
Eris dengan spontan berlari menghampiri
mereka saat Kuruto mengucapkan kalimat tersebut dari punggungnya yang
tampak kesepian.
[Semoga beruntung!] -bahasa manusia
Eris mengucapkan itu kepada mereka.
Sekalipun mereka tidak mampu
berkomunikasi dengan satu sama lain, tapi sepertinya Kuruto mengerti
dengan apa yang coba disampaikan oleh Eris.
[Terima kasih..... Erm, bagaimana cara
kerjanya ya?]
[Eh!]
Kuruto mencium ujung jempol Eris.
Dan kemudian dia pergi sambil
tersenyum.
Eris terpaku.
Aku juga tidak tahu dengan apa yang
harus aku lakukan.
Eris berbalik menghadapku, dan kemudian
mengelap bagian yang dicium oleh Kuruto di manset armor yang ia
kenakan sampai terdengar bunyi gesekan yang cukup keras.
[I, ini bukan seperti yang kamu
pikirkan!]
Eris melakukan itu dengan panik.
Sekalipun dia mendapat ciuman,
nyatanya, yang dicium adalah sarung tangan yang ia pakai.
Sekalipun aku merasa dia tidak perlu
melakukan itu secara berlebihan....
[I-ini sudah tidak dibutuhkan lagi!]
Eris melepaskan sarung tangannya,
kemudian melemparnya dengan sembarangan ke bagian dalam hutan.
Hey, hey, sarung tangan itu bukan
barang gratisan.
[Jangan buang peralatan berlindungmu!]
[Beli sarung tangan baru itu
pemborosan!]
Ruijerd dan aku menegur Eris secara
bersamaan.
Sekalipun itu adalah reflek dari
pikiranku, ternyata aku masih memikirkan uang.
Haaa...........
[Diam!]
Eris menghentakkan kakinya ke tanah
sambil meneteskan air mata.
Sudah lama aku tidak melihat Eris yang
seperti ini.
Apa ya.
Arti dari mencium jempol.
[Rudeus! Ini!]
Eris menjulurkan tangannya ke arahku.
Aku tidak sengaja menjilatnya.
[!]
Wajah Eris tampak benar-benar merah,
dan dia memberiku sebuah pukulan.
Pukulan serius yang didesain untuk
menghilangkan kesadaranku.
Aku merasa ada tulangku yang patah.
Kalau kamu memiliki pukulan seperti
ini, maka kamu akan bisa menguasai seluruh dunia.
Aku jatuh ke tanah dengan cara yang
tidak enak untuk dilihat.
Apa yang harus aku lakukan?
Pada waktu yang sama, aku melihat Eris
menatap bagian yang aku jilat. Kemudian dia menjilatnya dengan
lidahnya sendiri.
Yang mana setelahnya, merah-merah yang
ada di pipinya menjalar hingga telinganya, dan dia mengusapkan
tangannya di pakaian yang ia kenakan.
[Ma, maafkan aku Rudeus, tapi kamu
tidak boleh menjilatnya!]
Tindakannya itu terlalu manis, jadi aku
benar-benar memaafkannya.
Kegagalan barusan yang membuatku
kehilangan semangat telah menjadi agak baikan.
***
Aku mempertimbangkan kembali hal-hal
tentang Ruijerd saat kami berjalan di dalam hutan.
-Sayang anak.
-Menjunjung tinggi keadilan.
Itulah yang aku ketahui soal Ruijerd di
masa lalu.
Namun hari ini aku memiliki kosakata
yang baru untuknya.
-Prajurit.
[Ruijerd-san, menurutmu, prajurit itu
apa?]
[Prajurit adalah mereka yang melindungi
anak-anak dan menghargai rekan-rekannya.]
Dia langsung memberikan jawaban.
Tapi akhirnya aku memahami alasan yang
membuat Ruijerd marah.
Tak pernah sekalipun dia berpikir soal
membela keadilan, namun dia hanya mengejar tujuan dari harga diri
seorang prajurit.
Seorang prajurit tidak boleh melukai
anak-anak.
Seorang prajurit harus selalu
melindungi anak-anak.
Seorang prajurit tidak boleh
meninggalkan rekan-rekannya.
Seorang prajurit harus selalu
melindungi rekan-rekannya.
Dia hanya memikirkan hal-hal seperti
itu.
Karena itulah, dia menganggap bahwa si
penculik yang menendangku adalah orang jahat.
2 orang yang tidak melawan musuh
mereka, namun memohon ampunan untuk bisa menyelamatkan nyawa mereka,
adalah orang jahat.
Kuruto dan kelompoknya kemungkinan
besar dia anggap sebagai anak-anak. Untuk meninggalkan mereka
sendirian, Ruijerd pasti menganggapku sebagai orang jahat.
Tapi setelah Kuruto menyangkal
pernyataannya, Ruijerd mengubah cara pandangnya. Kini dia menganggap
mereka sebagai anak-anak yang sudah menjadi prajurit.
Karenanya, dia memaafkan tindakanku.
Atau mungkin itu karena dia merenungkan
tindakannya sendiri, bahwa dia tidak memperlakukan mereka sebagai
seorang prajurit.
Aku benar-benar tidak mengerti letak
garis pembatas antara anak-anak dan prajurit yang ada di dalam
pikiran Ruijerd.
Sekalipun Eris dianggap sebagai
anak-anak, lalu aku dianggap sebagai apa?
Haruskah aku bertanya, atau jangan?
[Ada pertempuran yang sedang
berlangsung.]
Ruijerd tiba-tiba mengucapkan kalimat
peringatan saat batinku sedang mengalami konflik.
[Itu....... kelompoknya Blaze?]
[Ya.]
Sepertinya itu adalah Blaze.
Aku tidak tahu bagaimana mata ketiga
milik Ruijerd bisa melihat-lihat. Sekalipun mata itu ditutupi oleh
kerudung, dia masih bisa melihat.
Dan juga, itu bukan cuma berfungsi
sebagai radar, dia juga bisa membeda-bedakan individu.
Itu benar-benar praktis, aku juga mau
mata seperti itu.
[Haruskah kita membantu mereka?]
[Tidak perlu.]
Seperti yang diharapkan dari ranking B,
tampaknya Ruijerd menganggap mereka sebagai prajurit.
Di depan hutan, ada ular raksasa yang
sedang melingkar disana. Dan yang mengelilingi ular itu adalah 4
orang.
Tapi mereka semua tewas.
Oh, jadi yang dimaksud tidak perlu
membantu mereka itu ini?
Aku tidak bisa menemukan tubuhnya
Blaze, mungkin dia melarikan diri.
[Bagaimana dengan dua yang lainnya?]
[Mereka mati.]
Sepertinya kelompok mereka benar-benar
dimusnahkan.
Aku mengangkat dan menempelkan kedua
telapak tanganku.
[Tapi Magical Creature seperti apa itu?]
Magical Creature yang menghabisi
kelompoknya Blaze itu memiliki ukuran yang luar biasa besarnya.
[Itu adalah seekor Red-Fang Cobra.]
Tubuh dari ular berwarna merah itu
tidak bisa dipeluk sekalipun aku dan Eris menggunakan kedua tangan
kami, memiliki panjang sekitar 10 meter, dan lehernya yang terbuka
tampak seperti sedang mengancam kami.
Di tengah-tengah tubuhnya ada benjolan
besar, aku khawatir yang dia telan adalah seekor babi. Manusia
berkepala babi.
Kalau dipikir-pikir, bukannya
seharusnya ular ini berwarna putih?
[Aku tak mengira kalau hutan ini
ternyata dihuni oleh Red-Fang Cobra, sebesar ini pula.]
[Jadi maksudmu, biasanya ular itu tidak
tinggal disini?]
[Biasanya. Tapi ada kemungkinan kecil
bahwa ular itu bisa muncul, seperti sekarang.]
Red-Fang Cobra adalah spesies dengan
ranking yang lebih tinggi.
Ular itu memiliki tubuh yang lebih
besar daripada White-Fang Cobra, dan juga lebih lincah. Seluruh
tubuhnya ditutupi oleh sisik yang tahan api, dan taring tajam mereka
juga mengandung racun yang mematikan.
Aku tidak yakin soal apa yang harus
dimakan oleh White-Fang Cobra untuk menjadi seekor Red-Fang Cobra,
tapi ada kemungkinan kecil bahwa Red-Fang akan muncul di antara
populasi White-Fang Cobra.
Walaupun White-Fang Cobra adalah
Magical Creature dengan ranking B, namun seekor Red-Fang Cobra adalah
lawan yang kuat dengan ranking A.
Satu kelompok ranking B pasti akan dia
habisi dalam waktu singkat.
Ular itu sedang menikmati santapannya,
dan tampaknya dia tidak terlalu memikirkan kami. Sepertinya dia
hendak melahap korbannya yang ketiga.
[Bisakah kita melakukannya?]
Eris dengan percaya diri menghunuskan
pedangnya.
[Haruskah kita melakukannya?]
Ruijerd meminta pendapatku.
[…..Apa kamu yakin kamu ingin aku
yang memutuskan ini?]
[Aku serahkan keputusannya kepadamu.]
[Siapa lagi yang bisa membuat
keputusan?]
Aku dipercaya untuk membuat keputusan.
Setelah melalui sedikit pertimbangan,
pekerjaan yang kami ambil adalah untuk menyelidiki atau menghabisi
Magical Creature yang misterius.
Mungkin mereka salah mengira Red-Fang
Cobra sebagai White-Fang Cobra.
Dan sepertinya tidak ada White-Fang
Cobra disini.
Sekarang setelah kami berhasil
menemukan sesuatu seperti ini, sekalipun kami kembali, pekerjaan kami
akan tetap dianggap selesai.
Tapi kalau kami mengalahkan monster
ini, kami akan mendapatkan 2 Koin Besi sebagai upah.
Kalau kami bisa mengalahkannya, aku
masih tetap ingin mengalahkannya.
Tapi sekalipun aku ingin melakukan itu,
ada peribahasa yang cocok untuk mendeskripsikan situasi seperti ini.
Dia yang bertarung dan melarikan diri,
akan hidup untuk melihat keesokan hari.
Baru saja, ada orang yang mati di
hadapan kedua mataku.
Kalau kalah, kami akan mati.
Kami tak seharusnya menyeberangi
jembatan yang berbahaya itu.
[Kalau kamu mau, aku bisa membunuhnya
sendiri.]
Saat aku sedang bingung memikirkan itu,
Ruijerd memberikan saran kepadaku.
[Ruijerd-san ingin mengalahkan makhluk
itu sendirian?]
[Aku sendiri sudah cukup untuk
membunuhnya.]
Kalimat itu benar-benar meyakinkan.
Aku merasa dia sedikit mirip dengan
Dash-san. (?)
Dia mampu mengatasi makhluk dengan
ranking A.
Yah, karena Ruijerd sudah mengucapkan
itu, harusnya sih kami akan baik-baik saja.
Baiklah.
[Kalau begitu, ayo kita lakukan ini.]
Aku telah membuat keputusanku.
***
Mereka berdua bertarung dalam jarak
dekat, sedangkan aku bertarung dari jarak jauh dengan menggunakan
sihir.
Itu adalah kombinasi yang biasa kami
lakukan, jadi aku menggunakan Stone Cannon seperti biasa.
Kali ini, karena lawan kami adalah
Magical Creature dengan ranking A, aku meningkatkan kekuatan sihirku
dan membentuk peluru batunya menjadi sebuah pasak, untuk memberinya
efek ledakan setelah pelurunya mengenai lawan, dan juga menambahkan
sihir api ke dalamnya.
Tembak.
Peluruku meluncur dengan kecepatan
super, mengarah ke si ular merah, dan berakhir dengan ledakan besar.
Itulah yang aku bayangkan di dalam
pikiranku.
[Apa!?]
Si Red-Fang Cobra memutar tubuhnya, dan
menghindari peluru yang aku tembakkan.
Makhluk itu menghindari seranganku.
Ini bukanlah kebetulan. Ular itu mampu
dengan jelas melihat datangnya seranganku, dan menghindarinya.
Peluruku meluncur ke tempat yang agak
jauhan, dan meledak disana.
[Itu bohong kan........]
Serangan kejutanku gagal.
Tapi pasukan spesial kami tidak akan
berhenti. Ruijerd memimpin di depan, sedangkan Eris mengikutinya dari
belakang.
Itu sedikit berbeda dari formasi yang
biasa, biasanya Eris yang berada di depan.
[Saaa!]
[…..Hmph!!]
Ruijerd dengan dashyat mengincar kepala
si ular merah, berusaha untuk menusuknya dengan menggunakan tombak
miliknya. Red-Fang Cobra kembali memutar dirinya untuk menghindari
serangannya, kemudian dia memanfaatkan rekoilnya untuk menggigit
Ruijerd.
Ruijerd dengan mudah menghalau gigitan
si ular dengan tombaknya, dan lubang yang besar pun muncul di tanah
di tempat tertancapnya taring si ular.
Pada waktu yang sama, Eris memutar ke
belakang si ular dan mengayunkan pedangnya untuk memotong ekornya,
tapi sayangnya usahanya tidak berhasil.
Itu karena, entah itu sisiknya, atau
dagingnya, atau keduanya, benar-benar keras.
[Saaaaa!]
Ular itu mulai mengincar Eris, dan pada
waktu yang sama, Eris dan Ruijerd menjauh dari tubuh si ular.
Menggunakan celah itu, sihir ku segera
melayang ke arah si Red-Fang Cobra.
1. Aku
2. Eris
3. Ruijerd
Sekalipun nomor 2 dan 3 dibalik, sinyal
ini masih mengikuti kombinasi awal yang sudah kami ciptakan
sebelumnya.
[Seranganku luput lagi!?]
Tapi si Red-Fang Cobra kembali
menghindari seranganku.
Kali ini, bagian depan dari peluru yang
aku tembakkan memiliki ujung yang lancip, jadi kecepatannya pun
meningkat, namun peluru itu tetap melaju melewati si Red-Fang Cobra,
dan mematahkan beberapa pohon yang ada di belakangnya.
Dia melakukan itu lagi, menghindari
serangan setelah berhasil melihatnya.
Sekalipun hasilnya seperti itu,
sebenarnya aku tidak begitu mempermasalahkan, apakah peluruku
berhasil atau gagal mengenai tubuh si ular.
Ruijerd dan Eris menyerang seperti
gelombang. Ruijerd dengan mantap mengincar otak dan jantung si ular,
sedangkan Eris terus-terusan menebas ekornya untuk mengalihkan
perhatiannya.
Sihir yang terkadang menyerempet tubuh
si ular, memberinya sedikit kerusakan.
Walaupun formasi ini tampak sederhana,
namun itu bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dengan mudah.
Sekalipun mungkin akan muncul celah
bila ular itu mengincar Eris dengan cermat, kontrol Ruijerd terhadap
alur pertempuran benar-benar tampak sempurna, jadi ular itu tidak
mampu mengabaikan kami bertiga.
Serangan Ruijerd tidak berhasil
mengenainya, tapi si Red-Fang Cobra perlahan mulai merasa lelah, dan
gerakannya pun juga perlahan mulai menjadi tumpul.
Dan kemudian, Stone Cannon yang aku
luncurkan akhirnya menghantam tubuh si ular.
***
Saat tubuh Red-Fang Cobra sudah selesai
dipotong-potong, matahari sudah terbenam.
Di hari itu, makan malam kami adalah
daging Red-Fang Cobra.
Sekalipun aku tidak tahu dimana daging
itu bisa dijual, kami mencabut taring-taringnya dan menggulung
kulitnya seperti karpet.
Telur yang dicari-cari oleh Kuruto juga
berhasil kami temukan, tapi telur-telur itu terlalu besar untuk
dipindahkan. Setelah berpikir untuk waktu yang cukup lama, kami
memutuskan untuk menghancurkan mereka.
Itu karena, meningkatkan populasi
Magical Creature adalah hal yang dilarang.
Setelah mengambil semua barang yang
bisa dijual milik kelompoknya Blaze, kami membakar dan mengubur tubuh
mereka.
Kalau kami mengabaikan mayat mereka,
ada kemungkinan mereka akan berubah menjadi Executioner.
Aku benar-benar tidak paham soal
bagaimana mereka bisa bangkit sebagai zombie.
Tapi harus aku akui, Red-Fang Cobra itu
benar-benar luar biasa.
Aku memikirkan pertempuran yang baru
saja kami alami. Aku ingat bagaimana ular itu terus-terusan
menghindari serangan sihirku.
Dia menghindar.
Dia menghindar berulang kali.
Hingga saat-saat terakhir, hampir tidak
ada serangan yang benar-benar tepat sasaran.
Kalau dipikir-pikir, Executioner juga
melakukan hal yang sama.
Aku kira seranganku sudah pasti akan
tepat sasaran, tapi ternyata dia hanya kehilangan satu tangan.
Jadi Magical Creature yang memiliki
ranking B dan keatas bisa menghindari serangan sihir?
Red-Fang Cobra.
Dia bahkan bisa menghindari tombak
Ruijerd.....
Tapi seharusnya itu karena Ruijerd
tidak bertarung dengan serius. Kalau dia serius, dia mungkin akan
bisa menghabisi ular itu dengan sekali serang.
Ular itu tidak menghindari serangan
Eris karena ancamannya terlalu rendah, jadi dia tidak perlu
menghindarinya.
Tapi semua mahkluk yang ada di dunia
ini benar-benar monster yang hebat.
Bahkan seorang manusia saja bisa
menghindari serangan sihir, jadi tentu saja Magical Creature mampu
menghindari itu.
Mungkin saja Magical Creature dengan
ranking S tidak akan mendapatkan luka sama sekali sekalipun terkena
Stone Cannon ku dari jarak dekat.
Itu benar-benar mengerikan.
Lebih baik aku tidak menghindari
tempat-tempat yang berbahaya seperti itu.
-=-
Dan begitulah, kami menyelesaikan
pekerjaan kami.
Yang mana kemudian, pekerjaan ini akan
menjadi pekerjaan terakhir kami di kota ini...
makasi min...
BalasHapus