[Web Novel 25] Penyamaran
dan Penyusupan
Kota Rikarisu.
Salah satu dari 3
Kota Besar di Demon Continent.
Kota yang
digunakan Great Demon Empress Kishirika Kishirisu sebagai markas saat
Human-Demon war berlangsung.
Nama lainnya
adalah Kastil Tua Kishirisu.
Hal pertama yang
akan membuat orang yang melihat kota ini terkejut adalah lokasinya.
Dari segala tempat
yang tersedia, kota ini dibangun tepat di tengah-tengah kawah
raksasa.
Kawah tersebut
bertindak sebagai tembok alami, dan tidak peduli seberapa seringnya
musuh menyerang, tembok itu tidak akan pernah runtuh.
Bahkan sekarang,
tembok alami itu masih berfungsi untuk menghalangi para monster agar
tidak masuk ke dalam kota.
Kastil Kishirisu
yang sebagian telah rusak berdiri di pusat kota.
Kastil itu
dihancurkan di masa-masa kampanye militer Laplace.
Hingga kini,
kastil tersebut masih menunjukkan sisa-sisa pertempuran maut antara
beberapa Demon Lord yang tergabung dalam faksi Great Demon Empress
Kishirika melawan Demon God Laplace.
Tembok alami yang
sangat bisa diandalkan, dan kastil berwarna hitam keemasan dengan
bayangan masa lalunya yang penuh dengan kejayaan.
Dua ikon tersebut
menceritakan kisah tentang kekuasaan yang dahulu dimiliki oleh Great
Demon Empress, dan perjuangan dari ras demon.
Kota Rikarisu
adalah kota yang penuh dengan sejarah.
Dan terakhir,
disarankan bagi para wisatawan untuk menunggu hingga malam hari untuk
menyaksikan keindahan sesungguhnya dari kota ini.
Kutipan dari buku
[Keliling Dunia] oleh Adventurer Bloody Count.
***
Itulah pengetahuan
yang aku miliki tentang tempat yang dikenal sebagai Kota Rikarisu.
Ada
tiga pintu masuk menuju kota.
Salah
satunya adalah dengan cara melompat langsung ke dalam kawah.
Kawah
itu memiliki tinggi yang tidak biasa, jadi kecuali kau bisa terbang,
sepertinya pintu masuk yang lain akan sulit untuk dilalui.
Kemudian,
pintu masuk yang kedua memiliki 2 penjaga.
Dengan
kata lain, keamanan di kota ini bisa dibilang ketat.
Aku
menatap Ruijerd.
[Apa
yang akan kita lakukan?]
Aku
mengingat percakapan kami di desa Migurd.
[Ruijerd-san.
Kota ini, apa mereka akan mengijinkan kita masuk?]
[Aku
belum pernah memasukinya. Mereka selalu mengusirku.]
Terlepas
dari ras manusia, ras Supard sangat dibenci oleh semua orang.
Pada
saat ini, kebencian itu sudah mencapai tingkat genetik.
Setelah
melihat reaksi yang ditunjukkan Eris, aku paham.
Aku
pikir kami tidak akan terlalu mendapat banyak masalah di Demon
Continent, tapi sepertinya tidak begitu.
[Omong-omong,
cara seperti apa yang biasa mereka gunakan untuk mengusirmu?]
[Pertama-tama,
saat aku pergi mendekati kota, para penjaga akan mulai berteriak,
sesaat kemudian, adventurer dalam jumlah banyak akan keluar dari
dalam kota.]
Mendengar
kata-kata Ruijerd, sebuah gambaran arus peristiwa mengalir di dalam pikiranku,
dimulai dari para penjaga yang berteriak “Berhenti!” dan kemudian
pria-pria berotot dalam jumlah besar keluar dari dalam kota untuk
menyerang Ruijerd.
[Kalau
begitu, sepertinya menggunakan penyamaran adalah ide yang bagus.]
Setelah
mengucapkan itu, Ruijerd melotot ke arahku sambil cemberut.
[Kamu
bilang penyamaran?]
Sepertinya
ada sesuatu yang tidak dia sukai dari ide tersebut.
[Tolong
tenanglah terlebih dahulu. Pertama-tama, kita harus masuk ke dalam
kota.]
[Sebentar,
penyamaran itu apa?]
[Eh?]
Sepertinya
dia tidak tahu dengan apa yang sebenarnya dimaksud dengan penyamaran.
Perbedaan
di sisi budaya mungkin?
Tidak,
kalau dari awal dia tahu, sudah pasti para penjaga akan membiarkan
Ruijerd masuk ke dalam kota.
[Penyamaran
adalah saat kamu mengubah penampilan luarmu untuk menyembunyikan
identitasmu.]
[Ho?
Bagaimana caranya itu?]
[Bagaimana
ya? Untuk sekarang, kita sembunyikan wajahmu dulu.]
Setelah mengucapkan itu, aku duduk dan meletakkan tanganku di tanah, dan mulai
mengumpulkan Mana.
***
[Berhenti!]
Ada dua prajurit
yang menjaga pintu masuk kota.
Seorang pria yang
kelihatannya tidak tahu malu dengan wajah seekor babi, dan seorang
pria yang kelihatan galak dengan kepala ular.
[Siapa kalian!
Untuk apa kalian datang kemari!]
Si manusia ular
menanyakan identitas kami sambil memegang senjata yang ada di
pinggangnya.
Si manusia babi mengamati Eris dengan ekspresi yang tidak senonoh.
Jadi si babi ini
lolicon? Sepertinya kami berdua bisa bersahabat.
[Kami adalah
wisatawan.]
Seperti yang sudah
direncanakan sebelumnya, aku yang akan berdiri di depan.
[Apa kalian
adventurer?]
[Huh? Bukan, kami
hanya wisatawan biasa.]
Aku nyaris
langsung menjawab dengan Ya, tapi kami tidak memiliki sesuatu yang bisa
digunakan untuk membuktikan identitas kami.
Tidak aneh
rasanya kalau aku bilang bahwa kami ingin bergabung dengan organisasi
adventurer, mengingat umurku dan Eris yang masih muda.
[Pria yang disana?
Dia tampak mencurigakan.]
Ruijerd
menyembunyikan wajahnya dengan helm yang menutupi seluruh kepalanya,
yang barusan aku buat dari batu.
Kami membungkus
tombak miliknya dengan kain, jadi sekarang tombak itu kelihatan
lumayan mirip dengan tongkat.
Mencurigakan
memang.
Tapi, itu masih
mending daripada penampilan ras Supard.
[Dia adalah
kakakku. Dia mencoba untuk memakai helm aneh milik seorang adventurer, dan sekarang dia tidak bisa melepasnya lagi.]
Aku pikir mereka
akan mencoba untuk melepaskan helm itu, tapi?
[Hahaha! Kakakmu
benar-benar idiot! Kalau begitu, mau bagaimana lagi. Coba tanyalah
kepada nenek yang ada di toko peralatan, aku yakin dia akan
meminjamkan sesuatu kepadamu yang bisa kamu gunakan untuk melepas
helm itu.]
Pria berkepala
ular itu mundur satu langkah sambil tertawa terbahak-bahak.
Ternyata mereka
sama sekali tidak berhati-hati dalam menjaga pintu masuk kota.
Kalau ada orang
yang memakai helm full face muncul di Jepang, mereka pasti
akan kelihatan sangat mencurigakan.
Apakah karena
Ruijerd datang bersama anak-anak?
Kalau tidak, orang
yang mengenakan helm seperti itu pasti dianggap sinting.
[Omong-omong, apa
ada tempat untuk mencari kerja di kota ini?]
[Tempat untuk
mencari kerja? Apa yang akan kalian lakukan setelah mendapatkan info
seperti itu?]
[Kan gawat jadinya
kalau kami tidak bisa melepaskan helm kakakku, tapi mereka tetap
memaksa agar kami membayar biayanya, jadi kami harus bekerja untuk
membayarnya.]
Si manusia ular
itu menggumam sendiri, [Benar juga, si nenek itu mungkin saja akan
melakukan itu.]
Toko peralatan itu
pasti memiliki bisnis yang menguntungkan.
Yah, bukan urusan
kami.
[Kalau begitu,
coba datangi organisasi adventurer. Di tempat itu, bahkan orang asing
yang tidak memiliki modal akan tetap bisa mendapatkan pendapatan
harian.]
[Baik.]
[Jalan lurus saja
kalau kalian mau pergi ke organisasi adventurer. Bangunannya besar,
jadi kalian pasti bisa menemukannya dengan mudah.]
[Terima kasih
banyak.]
[Kalau kalian
mendaftar di sana, biaya penginapan akan menjadi sedikit lebih murah.
Pokoknya daftar saja dulu.]
Aku mengangguk dan
berjalan melewati gerbang.
Kemudian, aku
menghentikan langkahku.
[Omong-omong,
apakah keamanan di kota ini selalu ketat seperti ini?]
[Tidak, belakangan
ini tampaknya [Dead End] sedang berkeliaran di sekitar sini. Kita
harus berhati-hati.]
[Apa itu!
Kedengarannya mengerikan?!]
[Ya, itu benar,
aku berharap agar dia segera pergi ke tempat lain.]
[Kalau kamu
bertemu dengannya, kamu pasti akan mati, Dead End*.] (Jalan Buntu - hidupmu menemui jalan buntu)
Itu adalah nama
yang mengerikan.
Pasti itu adalah
monster yang mengerikan.
***
Setelah memasuki kota.
Sebuah kota dengan aktivitas yang
sedikit lebih rendah daripada Roa terbentang dihadapan kami.
Namun, aku merasa kalau aku sudah
pernah melihat kota yang mirip dengan kota ini di suatu tempat.
Di dekat pintu masuk kota ada
penginapan, kandang kuda, dan toko-toko yang terhubung dengan satu
sama lain.
[Hmm, adventurer eh?]
Kalau aku mengelumpukkan semua hal yang
pernah aku dengar tentang mereka sejauh ini, maka adventurer adalah
sesuatu yang mirip dengan karyawan perusahaan kiriman.
Segala macam orang yang mencari
pekerjaan akan pergi ke Organisasi Adventurer untuk mengambil
pekerjaan dan meningkatkan status mereka.
Orang-orang menyebut pekerjaan yang
diberikan oleh Organisasi Adventurer sebagai komisi.
Adventurer yang yakin dengan kemampuan
yang mereka miliki akan dikirim untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut.
[Aku tidak tahu apakah kita bisa
mendapatkan uang, tapi apa lebih baik kita mendaftar sekarang saja?
Sepertinya mereka akan meminta sesuatu yang bisa membuktikan
identitas kita, bagaimana menurutmu Eris?]
[Adventurer! Aku mau!]
Kedua mata Eris tampak bersinar terang.
Kalau dipikir-pikir, Eris sudah
seringkali mendengar kisah-kisah tentang petualangan Ghyslaine.
Aku tidak mengira kalau dia sudah lama
ingin menjadi seorang adventurer.
[Ruijerd-san, apa kamu sudah menjadi
seorang adventurer?]
[Belum, aku tidak pernah diijinkan
masuk ke dalam kota yang cukup besar untuk memiliki Organisasi
Adventurer.]
Oh begitu.
Aku mengerti sekarang, Organisasi
Adventurer hanya terletak di kota-kota yang lumayan besar.
[Hmm, kalau begitu, rasanya akan lebih
baik kalau kita mendaftar dulu.]
Di dalam kepalaku, aku terus memikirkan
rencana baru.
Tidak mungkin kalau Ruijerd harus
seterusnya menggunakan helm yang tampak berat itu.
Kalau dia terus menyembunyikan
wajahnya, maka dia tidak akan bisa membersihkan reputasi ras Supard.
Kalau saja kita bisa melakukan sesuatu
yang hebat, kemudian dengan tiba-tiba mengucapkan, 'ternyata selama
ini dia adalah ras Supard!'
Bagus rasanya kalau peristiwanya
mengalir seperti itu, tapi aku pikir pekerjaan untuk adventurer
dengan tingkat yang paling rendah hanya berada di dalam kota.
Malahan, daripada mencoba untuk
melakukan sesuatu yang besar, menurutku akan lebih baik kalau kami
melakukan tugas-tugas kecil di dalam kota agar opini orang-orang
terhadap Ruijerd berubah menjadi lebih baik.
Kalau kami melakukan itu dengan cukup
baik, maka kepercayaan orang-orang di sekitar kota terhadap Ruijerd
akan meningkat.
Tidak ada masalah terhadap sifat yang
dimiliki Ruijerd.
Kalau dia bisa tiba-tiba menyelamatkan
kota dari serangan monster yang kuat, dia mungkin akan disambut
dengan baik!
Omong-omong, menyelamatkan anak yang
tersesat, skenario seperti itu juga bisa digunakan.
Hal itu terbukti ampuh di desa Migurd.
Daripada mengalahkan monster,
sepertinya kita harus fokus dalam menyelamatkan orang.
Menjalin hubungan dengan orang-orang
yang tidak memiliki prasangka buruk.
Kalau hanya memperhitungkan sifat yang
dimiliki Ruijerd, akan ada banyak orang yang mau menerimanya.
Tapi, untuk menyelamatkan orang, helm
ini sangat tidak bagus.
Tidak bisa melihat ekspresi wajah
adalah minus.
Bahkan aku pun tidak akan bisa
mempercayai orang yang wajahnya tidak bisa aku lihat.
Haruskah aku membuat helm yang hanya
menutupi rambut?
Tidak, itu masih tetap mencurigakan.
Aku tidak tahu apakah ada budaya di
dunia ini dimana orang harus melepaskan sesuatu yang mereka kenakan
di kepala mereka saat berhadapan dengan orang lain, tapi kalau aku,
aku akan menganggap orang yang tidak melakukan itu sebagai orang yang
tidak sopan.
Tapi, melakukan hal kecil di sana sini
akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Harusnya kita melakukan pekerjaan yang
bisa menyebarkan eksistensi Ruijerd ke seluruh kota.
[Hmmm? Apa yang harus dilakukan...]
Pertama-tama adalah mendapatkan
popularitas.
Tidak peduli seberapa bagusnya hal yang
kamu lakukan, kalau orang-orang tidak mengenal namamu, ya itu percuma
saja.
Sudah kuduga, agar orang-orang bisa
mengingat namanya, hal yang pertama kali harus kami lakukan adalah
eksterminasi monster besar-besaran.
Di dunia ini, orang yang memiliki
kekuatan kerap lebih diterima oleh masyarakat.
Kalau kami menghabisi monster yang
memiliki nama yang sangat buruk, kemungkinan besar popularitas kami
akan meningkat.
Sekalipun, dalam kasus ras Supard,
mengingat bahwa mereka sudah terkenal luas sebagai ras yang kuat,
bisa jadi itu malah menimbulkan efek yang sebaliknya.
Tunggu sebentar, tapi, semisal ada
bahaya besar yang mendekati kota, apa yang akan terjadi?
Saat semua orang bersembunyi dengan
penuh kegelisahan, meratapi takdir mereka, yang muncul dihadapan
mereka adalah Pria Tampan dari Demon Continent, Ruijerd, yang
kemudian mengalahkan musuh dalam sekali serang.
Oh, bukannya itu kedengaran bagus?
Masalahnya adalah, seperti apa musuh
yang akan dihadapi oleh Ruijerd, yang sebelum ini kami mendengar nama
yang terdengar lumayan mengerikan.
[Ruijerd-san. Apa kamu tahu soal
makhluk yang bernama [Dead End] ini?]
Kalau kami bisa memancing monster yang
dikenal sebagai [Dead End] itu ke dalam kota.
Maka orang-orang yang ada di dalam kota
akan merasa panik.
Kemudian Ruijerd muncul dan
mengalahkannya.
Kisah tentang kebajikan mengalahkan
kejahatan.
Itu sempurna.
Tapi, jawaban yang aku dapat
benar-benar di luar ekspektasiku.
[Itu tentang aku.]
[Apa maksudnya itu?]
Apa?
Tunggu dulu, apakah itu jawaban
filosofis?!
Itulah yang aku pikirkan, ketika...
[Di wilayah ini, begitulah cara mereka
menyebutku.]
Ruijerd = Dead End.
Sepertinya begitu.
Ah, aku mengerti.
Aku paham sekarang.
Kalau kau melihat ada ras Supard yang
jalan-jalan di sekitar kota, tentu saja kamu akan sangat
berhati-hati.
Ha??
Meski begitu, sampai diberikan sebutan
yang mengerikan seperti itu hanya karena mereka merasa takut.
Seberapa besar sebenarnya rasa takut
yang dimiliki orang-orang terhadap Ruijerd?
Jeez, penjaga gerbang, bisa tidak
kalian melakukan pekerjaan kalian dengan lebih baik?
Tentunya, sejak awal mereka tidak
menganggap ras Supard sebagai salah satu dari mereka.
Ras Supard adalah ras yang gila, jadi
tidak mungkin mereka memiliki kecerdasan yang cukup tinggi untuk bisa
menyemar, pasti seperti itulah yang dipikirkan orang-orang.
[Apa lagi yang bisa kita lakukan?]
Tapi, sepertinya sebutan Ruijerd itu
cukup terkenal di kota ini.
Kita bisa memanfaatkan itu.
[Tidak ada edaran yang menawarkan
hadiah bagi orang yang mampu memburumu kan?]
[Ah, tidak apa-apa kok.]
Benarkah?
Benar-benar tidak apa-apa kan?
Aku percaya padamu lho?
Tidak baik kalau kamu bohong.
Untuk sekarang, harus ada sedikit
perubahan rencana.
***
Pertama-tama, kami harus mengunjungi
toko-toko terbuka terlebih dahulu sebelum pergi ke Organisasi
Adventurer.
Toko terbuka yang lokasinya berada di
dekat pintu masuk kota itu sama seperti toko-toko terbuka di tempat
lain.
Meski begitu, harga pasarnya sangat
berbeda.
Ditambah lagi, benda-benda yang dijual
juga sangat berbeda.
Contohnya, tempat yang mirip seperti
kandang yang biasa digunakan untuk menjual kuda di Roa, disini
digunakan untuk menjual makhluk yang mirip seperti kadal.
Aku yakin dengan banyaknya bebatuan dan
bukit di Demon Continent, makhluk seperti ini akan lebih berguna
daripada kuda.
Dan juga, tidak ada gerobak berukuran
besar, tapi semua pedagang disini memiliki gerobak pribadi.
Untuk perjalanan panjang yang akan kami
lakukan nanti, ada banyak hal yang kami inginkan.
Sepertinya kami baru bisa membeli satu
per satu barang yang kami butuhkan.
Tapi, barang yang harus kami beli kali
ini sudah diputuskan.
Setelah melihat-lihat sekeliling pasar
dan mencari tempat yang paling murah.
Memang kami tidak sedang terburu-buru,
tapi kami juga tidak memiliki cukup banyak waktu.
Barang yang aku cari adalah pewarna dan
kerudung kepala. Dan kalau bisa, pewarnanya adalah sesuatu yang mirip
seperti lemon.
[Pak tua, bukannya pewarna ini
kemahalan? Ini barang dijual kan?]
[Jangan mengucapkan hal yang bodoh, itu
harga yang wajar.]
[Benarkah?]
[Tentu saja!]
[Tapi, disana mereka menjual barang
yang sama dengan setengah harga?]
[Apa?!]
[Tapi kualitas barang yang disana
sedikit lebih rendah sih. Ah, kerudung ini bagus. Kalau aku membeli
ini dan benda yang mirip seperti lemon disana, apa boleh kalau kami
diberi diskon?]
[Nak, kamu lumayan ahli dalam
berbisnis. Aku mengerti. Ambillah.]
[Ah, benar juga. Tolong beli barang
milik kami. Ada kulit dari Pack Coyote dan taring dari Acid Wolf,
bagaimana?]
[Ada lumayan banyak ya. Tunggu
sebentar. Satu, dua, empat. Bagaimana kalau 3 Koin Besi Tua untuk
semuanya?]
[Kalau cuman segitu kan tidak mungkin.
Bukannya harusnya minimal 6 koin?]
[Itu baru tidak mungkin. 4 koin deh.]
[Oke, deal.]
Setelah melihat-lihat dna bernegosiasi,
kami bisa membeli dan menjual barang pada waktu yang sama.
Karena aku tidak tahu harga pasarnya,
aku tidak mengerti sebenarnya seberapa banyak uang yang kami miliki
sekarang.
Sejujurnya, dilihat dari negosiasi
barusan, aku merasa kalau kami mendapat harga yang agak beralasan.
Sisa dana yang kami miliki adalah 1
Koin Besi, 4 Koin Besi Tua, dan 10 Koin Batu.
Itu adalah uang yang kami dapatkan dari
orang tua Roxy.
Aku harus menggunakannya dengan
hati-hati.
Kami masuk ke dalam gang yang sempit.
Semoga kami tidak bertemu dengan
orang-orang aneh ataupun jahat.
Eh bukan, kalau kami bertemu dengan
orang seperti itu, mereka bisa saja akan memberikan seluruh uang yang
mereka miliki kepada Ruijerd.
Itu bisa jadi kesempatan yang bagus
untuk menambah uang kami.
[Ruijerd-san, kalau ada orang yang
mencoba untuk mengganggu kita, mari buat mereka setengah mati.]
[Setengah mati? Maksudmu, buat mereka
kesakitan sampai mereka berharap untuk mati, tapi tetap buat mereka
bertahan hidup, begitu?]
[Um, cukup hajar mereka seperti biasa.]
Tapi sayangnya, tidak ada yang datang
untuk mengganggu kami.
Serius, itu sangat disayangkan.
Sekalipun ada beberapa orang yang
kelihatan tangguh.
Tapi toh palingan mereka juga tidak
memiliki uang.
[Ruijerd-san. Pertama-tama, mari kita
warnai rambutmu.]
[Warnai, rambutku?]
[Ya. Dengan pewarna ini.]
[Aku mengerti, kamu hendak mengubah
warna rambutku. Kamu itu sering memikirkan hal-hal yang menarik ya.]
Aku dikagumi.
Sepertinya di dunia ini tidak ada
kebiasaan untuk mewarnai rambut.
Hm, apa mungkin cuma Ruijerd yang tidak
tahu itu?
Lagipula, sepertinya dia tidak sering
mendekati desa manusia.
[Tapi, bukannya akan lebih baik kalau
kamu memilih warna yang lebih berbeda daripada itu?]
Warna yang aku pilih adalah biru.
Sebisa mungkin aku memilih warna yang
paling mirip dengan warna rambut yang dimiliki ras Migurd.
[Jangan, ada desa ras Migurd yang bisa
dicapai dengan berjalan selama 3 hari dari sini. Harusnya ada lumayan
banyak orang disini yang mengetahui itu. Karena itulah, mulai saat
ini Ruijerd-san adalah seorang Migurd.]
[Kalau begitu, kalian?]
[Kami adalah anak buah nomer 1 dan
nomer 2 yang kamu pungut dari daerah sekitar sini.]
[Anak buah? Bukan sesama prajurit?]
[Settingnya seperti itu. Kamu tak perlu
mengingatnya, tapi agar orang lain bisa berpikir seperti itu, aku
akan berakting seperti itu.]
Yang akan kami lakukan mulai saat ini
adalah berakting.
Aku menjelaskan settingannya kepada
Ruijerd.
Mulai dari sekarang, Ruijerd adalah
seorang pemuda dari ras Migurd bernama Roisu yang berpura-pura
menjadi [Dead End] dari ras Supard.
Pemuda ras Migurd yang dikenal sebagai
Roisu itu selalu ingin menjadi eksistensi yang ditakuti oleh
orang-orang.
Kemudian pada suatu hari dia memungut
dua anak.
Anak-anak yang bisa menggunakan sihir
dan berpedang.
Kedua anak itu mengagumi Roisu yang
menyelamatkan mereka.
[Apa kalian mengagumiku?]
[Aku sih tidak.]
[Oh.]
Kedua anak itu lumayan kuat.
Kemudian saat mengamati mereka, Roisu
memikirkan sesuatu.
Di antara ras Migurd, tubuhku lumayan
tinggi.
Kalau aku menyebut diriku sendiri
sebagai [Dead End] Ruijerd, akan lebih mudah bagi semua orang untuk
merasa takut kepadaku.
Sekarang keluarlah dan bertarung,
kalian berdua juga harus membuat orang lain merasa takut.
Mereka berdua memang hanya anak-anak,
tapi mereka lumayan berguna.
Dengan memanfaatkan mereka berdua,
Roisu dengan cepat menjadi terkenal.
[Dia berpura-pura menjadi diriku dan
menggunakan namaku, sungguh pria yang tidak bisa dimaafkan.]
[Memang benar dia tidak bisa dimaafkan.
Tapi, kalau Ruijerd yang palsu melakukan hal baik. Apa yang akan
dipikirkan orang-orang?]
[Apa yang akan mereka pikirkan?]
[Sudah pasti dia itu palsu, tapi meski
begitu, dia adalah orang yang baik, itulah yang akan mereka
pikirkan.]
Yang kami butuhkan adalah komedi dan
ketidakcocokan.
Dia adalah tipe orang yang suka
membohongi orang lain, tapi sebenarnya dia adalah orang yang sangat
baik.
Sangat penting untuk membuat orang lain
berpikiran seperti itu.
[Hmm?]
[Ruijerd yang palsu adalah orang yang
baik. Kalau rumor seperti itu beredar, maka cara kita berhasil. Pada
akhirnya, rumor itu akan menjadi samar dan berubah menjadi “Ruijerd
adalah orang yang baik.” Kira-kira seperti itu.]
[Itu memang luar biasa, tapi akankah
situasinya berubah menjadi seperti itu?]
[Tentu.]
Aku bisa menjamin itu.
Setidak-tidaknya, reputasi yang
dimiliki Ruijerd saat ini tidak bisa berubah menjadi lebih buruk.
Bagaimanapun juga, reputasi yang dia
miliki saat ini sedang berada pada titik yang paling rendah.
[Jadi begitu, tapi apa tidak apa-apa
kalau kita menggunakan rencana yang sederhana seperti itu?]
[Itu sama sekali tidak sederhana. Aku
sendiri tidak yakin apakah kita akan berhasil menjalankannya atau
tidak.]
Rencana adalah sesuatu yang pasti akan
gagal dalam suatu poin tertentu.
Makin detil dan menyeluruh rencanamu,
akan makin mudah bagimu untuk memikirkan rencana selanjutnya.
Tapi, kalau semuanya berjalan lancar,
rumor akan menjadi rumor, terus menumpuk, dan orang-orang akan
memahami dengan jelas sifat Ruijerd yang sesungguhnya.
[Tapi, bagaimana kalau kebohongannya
terbongkar?]
[Bagaimana mungkin? Ruijerd-san, di
rencana itu sama sekali tidak ada kebohongan.]
[Apa maksudmu?]
Seseorang yang berasal dari ras Supard
mengaku sebagai ras Supard sambil berpura-pura menjadi pemuda dari
ras Migurd.
Kalau semuanya berjalan sesuai dengan
rencana, melakukan hal-hal yang disukai oleh semua orang adalah hal
yang bagus.
Bahkan namanya saja tidak salah.
Roisu tidak ingin orang-orang tahu
kalau dirinya adalah ras Supard yang asli, jadi dia mengaku sebagai
Ruijerd di hadapan orang lain.
Ruijerd dari ras Supard.
Orang-orang yang tidak tahu akan
memiliki pemikiran kalau Roisu adalah seorang pemuda dari ras Migurd
yang berpura-pura menjadi Ruijerd.
Karena itulah, tidak ada kebohongan
disana.
Satu-satunya orang yang bohong adalah
aku.
Tapi, Ruijerd sepertinya tidak suka
berbohong, jadi aku tidak perlu terang-terangan mengucapkan itu.
[Orang lain akan salah paham dan
menganggap dirimu sebagai seorang pemuda dari ras Migurd.]
[Hm? Ah, aku mengerti. Aku berpura-pura
menjadi diriku sendiri, sedangkan Roisu adalah identitas yang palsu?
Kepalaku terasa berputar-putar. Apa yang harus aku lakukan?]
[Cukup lanjutkan tindakanmu seperti
biasa.]
Wajah Ruijerd tampak benar-benar
kebingungan.
Orang ini sudah pasti tidak bisa
berperan sebagai aktor film dengan kemampuan berakting yang dia
miliki.
[Tapi, tolong jangan tiba-tiba marah
dan membunuh orang yang memprovokasimu.]
[Hmm? Maksudmu, aku tidak boleh
bertengkar dengan orang lain?]
[Sebenarnya tidak apa-apa, cuma tolong
saat bertengkar kamu pura-pura kesulitan. Terima beberapa pukulan
musuh dengan sengaja, lemaskan pundakmu, agar kelihatannya kamu
hampir kalah, tapi pada akhirnya entah bagaimana kamu berhasil
menang.]
Sekalipun aku mengatakan itu, aku
sendiri tidak yakin apakah dia bisa berakting seperti itu.
Itulah yang aku pikirkan, tapi,
[Jadi aku harus pura-pura kalah dulu
begitu?]
Sepertinya dia akan baik-baik saja.
[Tidak mungkin Ruijerd yang asli
selemah ini, tapi pada waktu yang sama, kalau dia adalah Ruijer yang
asli, tentunya dia itu luar biasa kan? Kita ingin orang-orang
berpikiran seperti itu.]
[Aku tidak benar-benar paham.]
[Itu akan membuat mereka berpikir bahwa
kita ini palsu, dan pada waktu yang sama, musuhmu akan merasa lebih
percaya diri.]
[Setelah membuat mereka lebih percaya
diri, terus apa?]
[Rumor bahwa ras Supard adalah ras yang
lemah akan mulai beredar.]
Kemudian, wajah Ruijerd tampak muram.
[Ras Supard bukan ras yang lemah.]
[Aku tahu itu. Tapi, kalian ditakuti
karena kalian itu kuat. Kalau orang-orang merasa bahwa kalian
ternyata sedikit lebih lemah dari rumor yang beredar, mereka bisa
merasa sedikit lebih lega, seperti sekarang.]
Sekalipun aku mengucapkan itu, kami
tetap tidak boleh membuat mereka benar-benar berpikir kalau kami itu
lemah.
Kalau masih ada ras Supard yang hidup
di suatu tempat yang tidak kami ketahui.
Mungkin mereka akan kembali mengalami
penyiksaan.
Keseimbangan itu penting.
[Jadi kira-kira seperti itu?]
Yah, memang kira-kira seperti itu.
Kalau kami terus-terusan berkeliling
tanpa memiliki tujuan yang jelas, pada akhirnya identitas kami yang
asli akan ketahuan.
[Aku akan berusaha sebisa mungkin untuk
memberikan bantuan, jadi seperti apa hasil yang akan kita dapatkan
nanti akan bergantung pada seberapa besar yang dikerahkan oleh
Ruijerd.]
[Ah, aku mengerti. Aku akan
mengandalkanmu.]
Aku menggunakan jus buah yang aku buat
dari buah yang mirip seperti lemon untuk memutihkan rambut Ruijerd.
Warna hijau zamrud yang asli sudah
berhasil diputihkan.
Kemudian aku menggunakan pewarna untuk
mengubah warnanya.
Hmm.
Warnanya jadi tidak begitu indah.
Malahan, rambutnya kelihatan kotor.
Tapi, setidak-tidaknya, rambut itu
sudah tidak memiliki warna kehijauan.
Tapi warnanya tidak benar-benar mirip
dengan rambutnya ras Migurd sih? Perbedaan tinggi badannya terlalu
tinggi.
Tapi, menurutku dia juga tidak terlalu
mirip dengan ras Supard.
Yah, penyamaran memang bagus kalau
hasilnya jadi samar-samar, mungkin.
Seseorang yang mirip dengan ras Migurd
yang mengaku sebagai ras Supard, tapi orang itu rasanya tidak mirip
dengan kedua ras tersebut.
[Oh iya, aku akan meminjamkan ini
kepadamu.]
Aku melepas kalung yang aku pakai dan
mengalungkannya ke leher Ruijerd.
[Kalung ini berasal dari desa Migurd
ya?]
[Ya. Kalung ini adalah sesuatu yang aku
terima dari Shishou ku sebagai hadiah kelulusan. Sejak saat itu, aku
selalu memakainya.]
Aku kira, kalau dia mengenakan kalung
itu, setidak-tidaknya dia akan tampak lebih mirip sebagai seseorang
yang memiliki hubungan dengan ras Migurd.
Paling tidak bagi mereka yang menyadari
itu.
[Itu adalah benda yang berharga bagiku.
Pastikan kamu mengembalikannya nanti. Camkan kata-kataku, kembalikan
itu nanti.]
[Ya.]
[Kalau sampai kalungnya hilang, aku
akan benar-benar mencoba untuk menghajarmu.]
[Aku mengerti.]
[Soal apa yang akan aku lakukan nanti,
aku akan menggunakan sihir tanah untuk menutup semua pintu masuk kota
rapat-rapat, kemudian mengalirkan magma ke dalam kota sampai kawahnya
benar-benar penuh.]
[Sekalipun itu bisa melibatkan orang
lain? Ada anak-anak diantara mereka.]
[Kalau kamu ingin menyelamatkan nyawa
anak-anak itu, pastikan agar kamu tidak kehilangan kalung itu.]
[Hmm? Kalau kamu sampai merasa khawatir
seperti itu, bukannya lebih baik kalau kamu sendiri yang memakainya?]
[Tidak, tentu saja aku cuma bercanda.]
[???]
Sekarang, aku harus membuat Eris
memakai kerudung.
Rambut merahnya terlalu mencolok.
Kami harus berusaha untuk memfokuskan
pandangan orang lain kepada satu titik, Ruijerd.
[Eris, soal kerudung ini...]
Setelah mengucapkan itu dan
membentangkan kerudungnya, aku menyadari ada lubang untuk telinga
disana.
Bagaimana mungkin ini bisa...
Kerudung ini mirip seperti yang biasa
digunakan oleh monk di Final Fantasy III.
Warnanya memang bukan putih, tapi ada
bagian yang mirip seperti jubah yang memanjang di belakangnya.
Sepertinya ini adalah kerudung untuk
ras Beast.
Mungkin aku telah salah karena membeli
ini.
Eris biasanya tidak terlalu memikirkan
soal pakaian yang ia kenakan.
Tapi, kalau kau melihat permohonan gaya
Boreas yang dia tunjukkan, kau pasti paham.
Dia mungkin tidak ingin mengenakan
apapun yang memiliki hubungan dengan ras Beast.
[Um... Eris, soal ini, tapi...]
[It- itu! A, apa yang akan kamu lakukan
dengan kerudung itu!]
[Itu... Ini untuk Eris, apa bisa
kamu..... memakainya?]
[Benarkah?!]
Itulah yang aku pikirkan, tapi
sepertinya dia benar-benar senang menerimanya.
Tindakan seperti itu tidak tampak
seperti tindakan orang yang membenci sesuatu.
[Aku akan merawatnya dengan baik.]
Setelah memakai kerudungnya dengan
cepat, Eris menunjukkan senyuman yang begitu cerah.
Umm, itu, oke.
Aku tidak benar-benar mengerti, tapi
pokoknya, mantap!
Sekarang, pertama-tama kami akan
mengunjungi Organisasi Adventurer.
Yang kami perlukan adalah komedi.
Kami tidak boleh melupakan itu.
Aku harap semuanya berjalan dengan
lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar