[Chapter Spesial] Setengah Tahun Setelah Hilangnya Fedoa
Setengah
tahun setelah teritori Fedoa menghilang.
Roxy
akhirnya sampai di Fedoa, dia membuka kedua matanya lebar-lebar untuk
melihat [Padang rumput] yang kosong.
Dia
benar-benar tercengang.
Roxy
kini sedang berdiri di jalur utama kerajaan Asura yang terbuat dari
batu paving.
Jalan
yang terbuat dari batu paving ini terbentang dari satu ujung ke ujung
lainnya.
Harusnya
seperti itu.
Tapi,
jalan yang ada di depannya kini lenyap, layaknya sejak awal memang
tidak ada apa-apa disana.
Hanya
ada padang rumput disana.
[…......]
Ada
sesuatu yang terjadi disini. Poin itu bisa dipahami oleh Roxy.
Apa
yang terjadi disini. Poin itu tidak diketahui.
Yang
ia ketahui adalah hasilnya.
Hasilnya
adalah, teritori Fedoa beserta isinya, termasuk desa Buina,
menghilang.
Anak
muda bernama Rudeus itu, dan juga keluarganya yang hangat yang dengan
mudah mau menerima seseorang dari ras demon seperti Roxy, semuanya
telah menghilang.
Itulah
satu-satunya kesimpulan yang ia ketahui.
Roxy
sudah sering kali mendengar kisah ini saat ia masih sedang berada
dalam perjalanan kemari. Dia pikir hal seperti itu adalah sesuatu
yang mustahil, dan orang yang mengatakan itu adalah pembohong.
Intinya,
dia sama sekali tidak mempercayai kisah tersebut.
Sebelum
Roxy melihat situasi yang sebenarnya dengan kedua matanya sendiri,
dia akan tetap menggantungkan diri pada sebuah harapan terakhir.
Tubuh
Roxy tiba-tiba terasa lemas, dan ia pun terjatuh hingga berlutut.
[Apa
kau juga kehilangan anggota keluarga?]
Tanpa
ia sadari, si pengemudi kereta kuda yang membawanya kemari telah
berdiri di belakangnya.
[Seorang
murid yang luar biasa.]
[Murid
hmm, tapi kalau dia adalah murid dari seorang penyihir, kau harusnya
sudah siap kalau suatu saat nanti muridmu akan kehilangan nyawanya,
benar bukan?]
[Dia
baru berusia 10 tahun.]
[Itu
benar-benar...... sangat muda.....]
Si
pengemudi kereta kuda menepuk pundak Roxy untuk menghiburnya, dan
menghela nafas sambil berkata.
[Sebenarnya
ada perkemahan bagi orang-orang yang selamat dari tragedi itu. Apa
kau mau pergi ke sana? Yah, memang sulit bagi anak berusia 10 tahun
untuk bisa bertahan hidup, tapi masih ada kemungkinan kalau dia ada
di sana.]
Roxy
mengangkat kepalanya.
[Aku
akan kesana!]
Rudeus
dan lainnya pasti akan baik-baik saja.
Dengan
otak cerdasnya yang mampu berpikir dengan cepat, Rudeus pasti bisa
bertahan hidup, dan kini sedang tinggal di lokasi perkemahan dengan
bahagia.
Roxy
sekali lagi menggantungkan diriny pada harapannya yang terakhir.
***
Perkemahan
ini terdiri dari beberapa rumah kayu. Tempat ini lebih mirip dengan
sebuah desa daripada perkemahan.
Tapi
tempat ini memiliki suasana yang sangat menyedihkan.
(Aku
tak pernah mengira akan merasakan suasana seperti ini di kerajaan
Asura.)
Kerajaan
Asura yang dikenal Roxy adalah negara yang memiliki kekayaan yang
sangat melimpah.
Asura
adalah tempat dimana wajah semua orang penuh dengan energi dan
senyuman.
Ada
banyak makanan yang tersedia, dan jumlah magical creature
yang berkeliaran sangatlah
sedikit. Itu adalah tempat yang mirip seperti surga.
Tapi
sekarang, tidak ada senyuman disini.
Sekalipun
tidak ada orang yang lapar disini. Kau bahkan bisa mencabut dan
memakan rumput untuk menghindari rasa lapar.
Orang-orang
yang tidak merasa lapar itu harusnya tersenyum. Sekalipun memang ada
beberapa hal yang mampu membuat orang merasa sedih, tapi tempat ini
tidak memiliki suasana seperti Demon Continent, yang penuh dengan
hasrat membunuh dimana-mana.
Harusnya
seperti itu.
Tapi
pemandangan yang ada dihadapan Roxy hanya bisa membuatnya cemberut.
Ada
sebuah bangunan yang digunakan untuk organisasi adventurer di dalam
perkemahan.
Suasana
yang ada di depan papan pengumuman tempat mengajukan permintaan
benar-benar terasa suram.
Orang
yang kehilangan anggota keluarga dan rumah mereka, telah menangis dan
berteriak-teriak selama setengah tahun, menanyakan mengapa ini semua
terjadi kepada mereka.
Tampak
seorang pendeta melempar salib Milis, yang merupakan definisi dari
pekerjaannya, ke tanah.
Dia
tak lagi percaya dengan apapun.
Seorang
pedagang mencoba untuk menggorok lehernya sendiri dengan sebilah
pisau, namun dihentikan oleh orang-orang yang ada disekitarnya.
Dia
telah kehilangan sesuatu yang lebih berharga daripada hidupnya
sendiri.
Pemandangan
itu benar-benar seperti neraka, dan mungkin mereka yang ada di
dalamnya sudah tidak memiliki harapan lagi.
Roxy
yang juga terpengaruhi oleh suasana tersebut, mulai mengumpulkan
informasi sambil menahan agar air matanya tidak menetes.
***
Setelah
sekitar satu jam berlalu, Roxy telah mengumpulkan cukup banyak
informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi di sana.
Setelah
fenomena yang tidak biasa muncul di langit, Malapetaka
Mana berukuran besar
terjadi.
Dengan
munculnya sesuatu yang mirip seperti sihir AoE berukuran raksasa,
namun tanpa ditemani oleh ledakan besar, semua orang yang pada saat
itu berada di Fedoa diteleportasi secara acak ke seluruh penjuru
dunia.
Bangunan-bangunan
dan hutan menghilang begitu saja, dan hanya orang-orang lah yang
terlempar kemana-mana.
Dan
orang yang berhasil kembali pulang setelah mengalami begitu banyaknya
masalah, menyadari bahwa mereka tidak bisa menemukan apa-apa di
rumah, dan pada akhirnya merasa putus asa.
Roxy
melihat papan pengumuman. Disana ada daftar orang-orang yang
meninggal, dan disampingnya ada daftar orang-orang yang hilang. Ada
papan pengumuman lain yang isinya pesan-pesan yang ditinggalkan untuk
anggota keluarga.
[Kalau
kau bertemu dengan orang ini dalam perjalananmu, tolong kirim mereka
kemari], permohonan yang mirip seperti itu terpampang berderet-deret
dalam jumlah banyak.
Daftar
orang meninggal dan menghilang.
Mungkin
orang-orang yang melakukan perjalanan hingga sampai kemari sudah
pernah melihat mereka.
Tapi
karena konten dari rumor tentang orang-orang yang terlempar ke udara
sangatlah sulit untuk dipercaya, maka tidak ada satupun orang yang
memberi perhatian pada rumor seperti itu.
Roxy
mulai menelusuri daftar orang-orang yang sudah meninggal. Isinya
tidak terlalu banyak, dan dia tidak mengenal satupun nama yang
tertulis disana.
Sebaliknya,
jumlah nama yang ada di daftar orang hilang benar-benar terlalu
banyak untuk dihitung.
Mereka
telah diteleportasi ke segala penjuru dunia, dan ada kemungkinan
besar bahwa kebanyakan dari mereka telah dibunuh oleh magical
creature dan tidak lagi
menyisakan satupun tulang dari tubuh mereka.
Dan
mungkin juga ada banyak orang yang langsung mati setelah mereka
diteleportasi ke gunung, udara, dan lautan.
Untuk
bisa mengumpulkan informasi tentang mereka yang sudah mati saja sudah
bisa dianggap cukup bagus.
[Ketemu......]
Roxy
mengernyitkan dahinya, dan menemukan nama Rudeus dan lainnya di
daftar orang hilang.
Rudeus
Greyrat. Zenith Greyrat. Lilia Greyrat. Aisha Greyrat.
Roxy
sudah tahu tentang insiden dimana Lilia menjadi istrinya Paul. Surat
dari Rudeus sudah menyebutkan itu sebelumnya.
Orang
yang bernama Aisha, kemungkinan adalah adiknya Rudeus, dan harusnya
masih ada satu adik lainnya.
Setelah
mengetahui bahwa nama Paul dan Norn tidak termasuk dalam daftar orang
hilang, Roxy merenung dengan sedih, dan sekali lagi memeriksa daftar
orang meninggal.
Nama
mereka tidak ada di sana.
Mungkin
mereka masih hidup. Tidak, mungkin saja ada beberapa informasi yang
dihilangkan, masih terlalu awal untuk merasa senang.
[Bagaimanapun
juga, harusnya aku merasa senang karena mereka tidak meninggal......]
Roxy
mengamati papan pesan dengan linglung. Dari isinya, dia bisa
membayangkan seberapa besar usaha yang telah dikeluarkan oleh semua
orang yang menulis pesan-pesan tersebut.
Roxy
sedikit merasa iri kepada mereka, karena bila dirinya sendiri yang
menghilang, tidak akan ada orang yang mencari dirinya dengan seluruh
usaha mereka.
Roxy
memikirkan orang tuanya. Sudah cukup lama sejak dia bertengkar dengan
mereka dan pergi meninggalkan desanya.
Namun
bagi ras Migurd, peristiwa tersebut terasa belum lama ini terjadi.
Waktu
terus berlalu. Roxy berpikir untuk mengirim surat kepada kedua orang
tuanya.
[Ini.......]
Dia
menemukan sebuah pesan, dan penulisnya adalah Paul Greyrat.
[Untuk
Rudeus
Zenith,
Lilia, dan Aisha masih menghilang dan belum ditemukan, Norn ada
bersamaku.
Sekalipun
aku tidak tahu dimana kamu berada, tapi aku yakin kamu akan bisa
menemukan jalanmu untuk sampai kemari. Jadi aku memutuskan untuk
tidak pergi mencarimu.
Aku
akan pergi ke Milis Continent, tempat dimana Zenith lahir.
Aku
juga meninggalkan pesan di kampung halaman Lilia, jadi coba
lakukanlah pencarian disana. Kalau kamu berhasil menemukan mereka,
hubungi aku dengan metode di bawah ini.
Kalau
kamu adalah Zenith atau Lilia, gunakan metode yang sama untuk
menghubungiku.
Dan
juga, kalau kamu mengenalku atau anggota keluargaku, atau kalau kamu
adalah mantan anggota dari [Fangs of the Black Wolf], tolong bantu
aku untuk mencari mereka.
Mantan
anggota [Fangs of the Black Wolf] masih mengingatku kan?
Aku
tak akan mengucapkan sesuatu seperti “maafkan dan lupakan
kesalahanku”. Bila kalian mau memarahiku, itu tidak apa.
Aku
juga akan menjilat sepatu kalian bila memang kalian mau, tapi seluruh
properti ku telah menghilang, jadi aku tidak bisa membayar kalian.
Aku
mohon, tolong bantu aku untuk mencari keluargaku.
Rincian
Kontak.
Milis
Continent, ibu kota Kerajaan Suci Milis, Organisasi Adventurer Milis.
Nama kelompok [Kelompok Pencarian Buina] Nama Klan [Kelompok
Pencarian Fedoa].
Dari
Paul Greyrat.]
Paul
masih hidup.
Roxy
sedikit merasa lega setelah mengetahui bahwa Paul masih hidup.
Sekalipun
Rudeus mendeskripsikan ayahnya sebagai orang yang tak berguna dalam
surat yang ia tulis, namun kelihatannya Paul lumayan bisa diandalkan
dalam situasi seperti ini.
Roxy
berpikir tentang haruskah dirinya bergabung dalam kelompok pencarian
atau tidak.
Keluarga
itu telah merawatnya dan dia sudah tinggal bersama mereka selama 2
tahun. Bahkan sekarang pun dia masih memiliki kenangan manis bersama
mereka.
Setelah
berpikir sesaat, Roxy merasa kalau dirinya tak perlu merasa ragu
untuk membantu mereka.
(Baiklah,
aku akan bergabung dalam kelompok pencarian untuk mencari mereka.)
Roxy
telah membuat keputusannya.
Tapi
bagaimana caranya agar dia bisa menemukan mereka?
[Fangs
of the Black Wolf] mungkin adalah kelompok lama Paul. Mereka mungkin
belum pernah bertemu dengan Rudeus sebelumnya. Mereka mungkin juga
belum pernah bertemu dengan Lilia.
Roxy
mempertimbangkan untuk mencari Rudeus terlebih dahulu.
Sepertinya
Paul berpikir bahwa Rudeus memiliki kemampuan untuk kembali ke Fedoa,
dan memang benar kalau anak itu memiliki kemampuan untuk beradaptasi
dengan baik.
Bahkan
mungkin Rudeus sudah menetap di suatu tempat sebelum dia
diteleportasi.
Kalau
memang benar begitu, maka Roxy harus memberitahu Rudeus tentang apa
yang terjadi dan membawanya kemari.
Tapi,
dimana dia harus mulai mencari?
Paul
sudah pergi ke ibu kota Kerajaan Suci Milis. Yang artinya bahwa dia
pasti akan meninggalkan pesan selama perjalanannya berlangsung.
Perbatasan
Asura, Pelabuhan Timur Kerajaan Dragon King, Pelabuhan Barat Kerajaan
Suci Milis. Paling tidak, ketiga area tersebut akan memiliki pesan
yang ditinggalkan oleh Paul.
Kalau
begitu, akan lebih baik kalau dia melakukan pencarian di sekitar
sana.
Area
utara Central Continent, Begaritto Continent, Demon Continent.
Harusnya di sekitar area tersebut.
Sekalipun
Roxy belum pernah pergi ke Begaritto Continent, dia sudah mendengar
bahwa ada banyak magical creature dan
dungeon disana.
Dia
sedikit akrab dengan Demon Continent, tapi untuk pergi kesana
sendirian adalah hal yang berbahaya. Untuk amannya, Roxy lebih baik
pergi ke area utara.......
Tidak,
justru karena tempat itu berbahaya, maka ia harus melakukan pencarian
disana.
Alasannya
adalah, karena orang yang bersedia untuk menjelajahi tempat-tempat
yang berbahaya sangatlah sedikit.
(Aku
akan bergabung dalam kelompok yang memiliki tujuan untuk pergi ke
tempat-tempat itu.
Baiklah,
karena aku sudah membuat keputusan, aku tidak akan terlalu
berlama-lama disini. Aku akan pergi ke Pelabuhan Timur Kerajaan
Dragon King.
Dan
dari sana, aku akan mencari kelompok yang pergi menuju Demon
Continent dari Begaritto.)
Dengan
rencana seperti itu, Roxy mulai berjalan ke selatan.
Rudeus
masih hidup.
Roxy
mempercayai itu dengan sungguh-sungguh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar