[Web Novel 18] Janji Pasti
Setelah mengalami berbagai hal, sebentar lagi aku akan mencapai usia 10 tahun.
Setelah mengalami berbagai hal, sebentar lagi aku akan mencapai usia 10 tahun.
Aku
menghabiskan setahun penuh untuk mempelajari bahasa Demon God, bahasa
Beast God, dan juga bahasa Fighting God.
Bahasa
Fighting God memiliki kemiripan dengan bahasa manusia, jadi aku tidak
mengalami banyak kesulitan saat mempelajarinya, ibaratnya bahasa itu
seperti bahasa Inggris dengan sedikit campuran bahasa Jerman.
Perbedaan
diantara keduanya hanyalah pada kosa kata dan cara mengekspresikan
kalimat.
Pengejaan
pada dasarnya sama dengan bahasa manusia.
Bahasa
di dunia ini tidak begitu sulit untuk dipelajari.
Setelah
kamu berhasil mengingat satu hal, hal yang lainnya pun akan bisa kamu
pelajari dengan mudah.
Mungkin
penyebabnya adalah karena dunia ini berulang kali mengalami
peperangan.
Sayangnya,
tidak ada catatan tentang bahasa Heaven God dan Sea God, bersama
dengan tidak adanya orang yang tahu cara menggunakannya, jadi aku
tidak bisa mempelajari kedua bahasa tersebut.
Soal
ilmu pedang, aku akhirnya berhasil mencapai tingkat intermediate.
Eris sudah naik ke tingkat advanced dalam waktu kurang dari 2 tahun,
jadi aku sudah bukan tandingannya.
Aku
merasakan dengan jelas perbedaan antara orang yang memiliki bakat dan
tidak memilikinya.
Tapi
dia juga berlatih di hari0hari libur, jadi tentu hal itu juga
memberikan pengaruh pada perkembangan ilmu pedangnya.
Aku
menghabiskan waktuku untuk belajar bahasa, sedangkan di waktu yang
sama Eris menghabiskan waktunya untuk berlatih ilmu pedang. Wajar
saja kalau ada perbedaan besar di antara kami.
Soal
sihir, aku berlatih dengan membuat figurin.
Sekarang
aku mampu membuat patung dengan mendetail hingga bagian-bagiannya
yang paling kecil, jadi seharusnya aku sudah mengalami peningkatan.
Walaupun
begitu, aku merasa kalau aku tetap menemui hambatan.
Yah,
karena nantinya aku akan pergi ke Universitas Sihir untuk belajar,
aku tidak perlu buru-buru.
Dengan
berbagai hal yang telah terjadi, aku sudah hidup di dunia ini selama
hampir 10 tahun, dan aku benar-benar tersentuh saat memikirkan itu.
***
Sebulan
sebelum hari ulang tahunku tiba, Eris dan orang-orang yang tinggal di
dalam mansion mulai menjadi sibuk, apakah ada suatu peristiwa yang
akan terjadi?
Mungkin
akan ada orang penting yang berkunjung, atau seseorang dari keluarga
Greyrat, atau tunangannya Eris......
Tidak,
pasti bukan, itu tidak mungkin. Bagaimana bisa Eris punya tunangan
(Hahaha).
Tapi
aku masih tetap merasa sedikit gelisah, jadi aku mulai melakukan
penyelidikan.
Aku
membuntuti Eris diam-diam, dan melihat dia sedang berbicara kepada
para pembantu dengan hati gembira.
Ghyslaine
juga ada di sana, dan sepertinya dia tidak menyadariku, karena dia
sedang sibuk memandang makanan (daging mentah) yang nantinya akan
dimasak.
[Aku
ingin melihat Rudeus terkejut, dia pasti akan merasa gembira sampai
meneteskan air mata!]
[Rasanya
itu sulit, sekalipun Rudeus terkejut, kemungkinannya kecil kalau dia
akan menunjukkan ekspresi itu di wajahnya.]
[Tapi
dia akan merasa gembira bukan?]
[Tentu
saja, dia pasti telah mengalami banyak kesulitan karena dia berasal
dari keluarga cabang.]
Sebenarnya
aku tidak mengalami banyak kesulitan......
Tapi
apa yang sebenarnya sedang mereka bicarakan?
Apa
mereka diam-diam membicarakanku? Sekalipun aku yakin kalau aku
melaksanakan tugasku dengan baik, tapi mungkin hanya aku yang
berpikir seperti itu.
Apakah
aku memberi pengaruh buruk kepada anggota keluarga di mansion ini?
Kalau
benar, aku yakin aku akan menangis.
[Kita
tidak akan tepat waktu untuk hari ulang tahunnya Rudeus!]
[Tapi
kalau kita terlalu buru-buru, kita tidak akan bisa melaksanakannya
dengan baik.]
[Benarkah?]
[Ya,
kalau Sauros-sama juga hadir.]
Oh,
jadi begitu? Bersiap-siap untuk pesta ulang tahun?
[Kalau
saja Rudeus tidak lahir di keluarga itu......]
Ucap
Eris dengan nada kasihan.
Jadi
begitu, setelah aku memahami konten dari percakapan, aku pergi
meninggalkan tempat itu.
Intinya
adalah, sepertinya aku bukanlah orang yang bisa ditunjukkan secara
terbuka kepada publik.
Itu
benar, bagaimanapun juga, aku adalah anak dari orang itu.
Tapi
aku tidak bermaksud menjelek-jelekkan nama ayahku.
Ini
adalah sesuatu yang baru aku ketahui setelah tinggal selama beberapa
tahun di mansion ini.
Nama
asli Paul adalah Paul Notus Greyrat.
[Notus]
adalah nama kebangsawanan Paul, dan dia telah memutuskan hubungannya
dengan keluarga Notus.
Saat
ini yang menjadi kepala keluarga tersebut adalah adik atau sepupunya
Paul.
Kalau
semuanya berakhir seperti itu sih seharusnya tidak ada masalah.
Namun,
ada beberapa orang yang berpikir kalau situasi itu belumlah berakhir,
karena kepala keluarga Notus saat ini ternyata lebih parah daripada
Paul, dan mereka bersikeras untuk menggulirkan dan mengganti kepala
keluarga yang sekarang.
Kepala
keluarga Notus yang sekarang sangatlah sensitif, dan dia mengeluarkan
banyak usaha untuk menghabisi semua kandidat yang mungkin bisa
merebut posisinya.
Sekalipun
aku tidak tertarik dalam bidang seperti ini, namun ada beberapa orang
yang mungkin akan berpikir bahwa anaknya Paul memiliki dukungan dari
keluarga Boreas, dan dia berencana untuk mengambil kembali nama
keluarga Notus.
Mereka
yang memiliki wewenang akan bergerak dalam bayang-bayang. Kemungkinan
terburuk adalah, mereka akan mengirim pembunuh untuk menghabisiku,
jadi aku tidak boleh mengundang perhatian banyak orang.
Yah,
mari kita kembali ke topik menguping sebelumnya.
Tentang
status Rudeus yang menyedihkan.
Aslinya,
aku bisa menerima perlakuan yang setara seperti yang didapatkan oleh
Eris, tapi aku diberikan perlakuan seperti seorang pembantu, jadi
itu menyedihkan.
Dan
itu adalah tradisi diantara para bangsawan......
Di
hari ulang tahun kesepuluh yang sangat spesial, tidak boleh ada pesta
yang berlebihan. Menyedihkan, itu sungguh menyedihkan.
Eris,
yang sudah lama tidak mengajukan permintaan yang egois kepada Sauros,
memohon kepada Sauros, dan akhirnya dia membuat keputusan untuk
mengadakan pesta ulang tahun untukku secara pribadi.
Sebuah
pesta keluarga kecil yang hanya dihadiri oleh orang-orang yang
tinggal di dalam mansion.
Sebuah
pesta untukku.
Jangan
mengucapkan hal-hal yang mampu membuatku menangis.
Dan
sejujurnya, itu benar-benar berbahaya.
Sekalipun
aku mengetahuinya, tapi aku tidak sadar bahwa hari ulang tahun
kesepuluh itu sespesial itu. Dan juga, pesta yang aku tahu bukanlah
sebesar pesta ulang tahunnya Eris, namun hanyalah pesta kecil.
Di
pesta yang biasa di hadiri keluargaku di masa lalu, aku kerap berkata
[Ah, benar, thanks ya.]
Biasanya
hanya muncul respons seperti itu.
Pesta
kali ini direncanakan oleh Eris, dan dia tidak punya teman lain yang
seumuran dengannya, dan semua ini dilakukan untuk pertama kalinya.
Kalau
aku tidak bahagia, dia pasti akan merasa sangat kecewa. Sepertinya
aku harus lebih banyak latihan sihir air agar aku bisa membuat
tangisan palsu.
Aku
itu orang yang bisa memahami suasana hati lho.
***
Di
hari itu, seluruh mansion tampak sibuk.
Setelah
kelas belajar usai, Ghyslaine datang ke ruanganku. Sangat jarang aku
melihatnya begitu tegang seperti itu, ekor di pantatnya benar-benar
kaku dan menjulang ke atas.
[Um,
aku punya beberapa pertanyaan tentang sihir.]
Dia
memalingkan pandangannya, sepertinya dia dikirim kemari untuk
menahanku agar tidak keluar dari kamar. Oke, oke, aku akan turuti
permainan kalian.
[Hoh~
Pertanyaan seperti apa?]
[Boleh
aku melihat sihir tingkat saint?]
[Bisa
saja sih, tapi kota ini bakal hancur kalau aku melakukan itu.]
[Apa?
Sihir seperti apa itu?]
[Sihir
tingkat saint adalah hembusan angin kuat yang didampingi badai petir,
kalau aku terlalu banyak mengeluarkan kekuatan, kota ini akan
tenggelam.]
[Itu
benar-benar terlalu kuat, aku harus melihat itu lain kali.]
Aku
jarang melihatnya mengeluarkan pujian seperti itu, ini mungkin adalah
trik yang sudah dia persiapkan sebelumnya.
Baiklah,
aku akan sedikit menggodanya.
[Aku
mengerti. Karena kamu mau melihatnya, baiklah. Kalau kita mengendarai
kuda selama 2 jam, aku akan bisa menggunakan sihir itu tanpa merusak
kota, jadi ayo berangkat sekarang.]
Wajah
Ghyslaine menjadi tegang dan gemetaran.
[J,
ja, jangan. Kalau kita berangkat sekarang, kita akan pulang
terlambat, ada banyak magical creature
di alam liar, dan di luar sana sangat berbahaya.]
[Benarkah?
Tapi kan ada Ghyslaine, jadi aku akan baik-baik saja. Kamu kan bilang
kalau pendengaran yang dimiliki ras beast itu sangat sensitif, jadi
kita tidak akan mendapatkan masalah di malam hari.]
[T,
terlalu percaya diri itu, tidak boleh.]
[Benar
juga, lagipula menggunakan sihir tingkat saint membutuhkan banyak
mana, jadi kita akan
pergi di hari libur berikutnya.]
[A,
ahh, bagus itu, kita perginya lain kali saja.]
Menarik
rasanya untuk menggoda Ghyslaine yang biasanya tidak memberikan
banyak reaksi.
Saat
Ghyslaine panik, ekornya akan berdiri dengan tegak, dan saat aku
mengucapkan sesuatu, ekornya akan bergerak, hanya dengan melihat itu
saja sudah mampu membuatku merasa senang.
[Ah
iya, aku belum menyajikan minuman untukmu, tapi disini hanya ada air
panas...]
[T,
ti, tidak perlu, jangan bergerak. Aku tidak haus.]
[Baiklah.]
Sebenarnya
aku bisa menciptakan air panas sendiri, tapi kalau dia tidak
mengetahui itu ya, aku tidak akan mengatakan itu.
Bagus
sekali, dengan ritme seperti ini, sepertinya dia masih belum bisa
mengijinkanku keluar dari kamar. Aku akan melakukan sedikit pelecehan
seksual.
[Kau
tahu, belakangan ini aku membuat beberapa figurin.]
Sambill
mengatakan itu, aku mengeluarkan patung Ghyslaine berukuran 1/10.
Dibandingkan dengan produk buatanku saat aku baru mulai belajar, aku
yakin aku sudah mengalami banyak peningkatan.
Guratan
otot di patung itu bisa dibilang sudah mencapai tingkat profesional.
[Hoh.
Ini aku? Hasilnya lumayan bagus, dibandingkan dengan patung yang
bermodel Eris-sama...... Eh, dimana ekornya?]
[Aku
tidak terlalu mengerti soal area itu, dan aku selalu menggunakan
imajinasiku saat membuatnya. Mumpung yang satu ini hasilnya jadi
lumayan bagus, aku mau membuatnya semirip mungkin dengan model
aslinya.]
Ghyslaine
sepertinya berpikir keras sambil menggoyangkan ekornya.
Hah,
aku penasaran, ekspresi seperti apa yang akan ia tunjukkan.
[Boleh
aku melihatnya? Tempat terhubungnya ekor dengan tubuhmu?]
[Itu
gampang.]
Dengan
begitu, Ghyslaine langsung berdiri tegak dan tanpa ragu-ragu
mengijinkanku untuk mengamati pantatnya.
Menakjubkan!
Ghyslaine ku memang hebat!
Kamu
benar-benar jantan!
Aku
tidak bisa menang melawan kamu!
Tunggu,
jangan menyerah! Ini masih belum berakhir, ini adalah kesempatan
langka dimana aku bisa melakukan hal-hal ecchi dengan Ghyslaine yang
biasanya selalu waspada.
[B,
boleh aku menyentuhnya sedikit?]
[Ah,
silahkan.]
Aku
nyaris meraih pantat Ghyslaine dengan sekuat tenaga.
Keras!
Eh!?
Tunggu,
ini pantat bukan? Pantat?
Otot-ototnya
benar-benar kelewatan, bisa dibilang rasanya hampir seperti menyentuh
papan yang terbuat dari besi.
Tapi
aku merasa ada sejenis kelembutan di dalamnya, um, bagaimana ya
menjelaskannya, tipe ideal mungkin?
Tapi
masih agak sulit untuk menganggap pantat ini sebagai sesuatu yang
erotis.
Ini
adalah otot yang didamba-dambakan oleh seluruh pria.
Otot
berwarna merah yang memiliki dua tipe otot berwarna merah dan putih!
Ini
adalah eksistensi yang diberkati oleh super-bro dan dewi-ero!
Tolong
berikan aku otot-otot seperti ini......
[Baik,
aku sudah selesai.]
Aku
menjauhkan tanganku dari pantat Ghyslaine dengan lesu.
[Aku
pernah melihat Eris mempekerjakan seorang seniman untuk melukis
dirinya. Aku juga mau meninggalkan gambaran diriku sendiri. Aku akan
menunggu sampai karyamu ini selesai nanti.]
Dia
tersenyum senang.
Aku
merasa kalah.
Kalah
sebagai seorang pria.
Kalah
jantan.
Siaaaaaaaallllll,
aku tidak bisa menang melawan Ghyslaine.........
[…......
Sudah hampir waktunya untuk makan malam.]
[H,
hmm, aku pikir masih belum?]
Aku
masih ingin melihat ekor Ghyslaine berdiri tegak, tappi sayangnya ada
pembantu yang datang dan memberi tahu bahwa makanannya sudah siap.
***
Saat
aku memasuki ruang makan, terdengar suara tepuk tangan.
Ini
adalah pertama kalinya semua orang berkumpul dalam satu tempat. Dan
tentu saja itu termasuk Sauros dan Philip, dan bahkan Hilda yang
jarang terlihat.
[I,
ini.....?]
Aku
menoleh kebelakang dan melihat Ghyslaine juga sedang bertepuk tangan.
[Ehh?
Ehh?]
Berpura-pura
bingung.
[Rudeus!
Selamat ulang tahun!]
Eris
membawa karangan bunga yang besar dan mengucapkan itu padaku. Dia
mengenakan gaun berwarna merah membara.
Aku
menerima karangan bunganya, sambil tetap pura-pura bingung.
[Ah,
itu, aku, umur 10 tahun, hari ini......]
Setelah
mengucapkan kalimat yang sudah aku persiapkan sebelumnya, wajahku
berubah muram.
Aku
mengangkat lenganku untuk menutupi kedua mataku, dan menggunakan
sihir air pada waktu yang sama untuk menciptakan air mata yang
mengalir. Tak lama setelahnya, hidungku menjadi buntu.
[M,
maaf, a, aku...... seperti ini...... untuk pertama kali...... aku
datang kemari...... selalu berpikir kalau.... aku tak boleh
gagal...... dan aku tidak populer.... kalau aku gagal, aku... akan
membuat ayahku malu..... a, aku tak pernah mengira.... aku akan di...
diberi selamat...]
Aku
menurunkan lenganku, dan Eris tampak bengong.
Philip
dan Sauros, dan semua yang ada di dalam mansion berhenti bertepuk
tangan, dan semuanya juga tampak tercengang.
Uhoh,
apa aktingku terlalu buruk......?
B,
bukan, pasti sebaliknya. Aktingku terlalu nyata, sialan, padahal aku
berencana untuk berhenti sebelum situasinya menjadi seperti ini.
Haaa.
Kalau dipikir-pikir, aku sudah menjadi orang dewasa yang layak untuk
dibenci......
Yah,
biarin saja lah.
Aku
akan terus melanjutkan aktingku.
Eris
dengan panik bertanya kepada si butler.
[Apa
yang harus kita lakukan, apa yang harus kita lakukan?]
Sepertinya
mereka tidak pernah membayangkan kalau aku akan menangis.
Eris
benar-benar manis sampai aku memeluknya. Aku perlahan membisikkan
ucapan terima kasih di telinganya dengan suara tersedu-sedu.
[Ti,
tidak apa-apa kok! Rudeus kan, kan, keluargaku, jadi itu wajar! A,
anggota keluarga Greyrat, iya kan, Otou-sama, Ojii-sama!]
Eris
yang biasanya pasti akan mengucapkan [Kamu harusnya bersyukur!].
Tapi
sepertinya dia tengah mencoba untuk mencari alasan untuk mendapat
persetujuan Philip. Tapi aku hanya melihat Sauros berteriak.
[P,
perang! Kita akan berperang dengan Notus! Kita akan bunuh Philemon
dan angkat Rudeus sebagai kepala keluarga! Philip! Alphon~~se!
Ghysla~~ine! Ikuti aku sekarang juga! Kumpulkan semua pasukan!]
Dan
seperti itulah, peperangan antara Boreas Greyrat dan Notus Greyrat
dimulai.
Tragedi
berdarah yang menyeret dua keluarga Greyrat lainnya ke dalam
pusarannya, dan membawakan era perang bersaudara ke dalam kerajaan
Asura untuk waktu yang sangat lama, tercatat dalam sejarah kerajaan.
…...........Hal
seperti itu, sudah jelas tidak terjadi.
[A,
ayah, hentikan! Tolong tahan emosimu!]
[Philip,
apa kau ingin menghalangiku! Coba lihat baik-baik! Dibandingkan si
idiot brengsek itu, bukannya Rudeus jauh lebih cocok untuk menjadi
kepala keluarga?]
[Aku
juga berpikir begitu, tapi tolong tenanglah! Hari ini harusnya adalah
hari yang bahagia! Berperang juga bukanlah hal yang baik, kita akan
bermusuhan dengan Eurus dan Zephyrus!]
[Kau
bodoh! Aku akan memenangkan peperangan ini sendirian! Minggir semua,
MINGGIR!]
Dengan
begitu, Sauros menyeret Philip keluar dari ruang makan.
Semua
orang tercengang melihatnya.
[A,
ahem.]
Eris
berdeham.
[L,
lupakan dulu soal Ojii-san...... Hari ini khusus dipersiapkan untuk
Rudeus!]
Eris
mengangkat dadanya, dan wajahnya tampak memerah.
Belakangan
ini dadanya semakin membesar, jadi dia mulai mengenakan bra, dan dia
kelihatan sangat manis saat dia mengangkat dadanya seperti itu.
Si
petapa mesum pernah bilang kalau dada Eris saat dia sudah dewasa akan
jadi luar biasa.
Terima
kasih, petapa.
[Soal
itu, apakah ada kejutan?]
[Coba
tebak!?]
Hal-hal
yang bisa digunakan sebagai kejutan.
Apa
ya.
Hal
yang aku sukai.
Komputer
dan Eroge. Tidak, tidak.
Eris
memikirkan situasiku saat ini. Aku telah meninggalkan keluargaku,
sendirian selama beberapa tahun belakangan ini, dan pasti merasa
kesepian. Di hari ulang tahun ini, kalau Eris berada dalam posisi
yang sama sepertiku, hadiah seperti apa yang bisa membuatnya merasa
bahagia?
Ghyslaine
dan kakeknya ada disampingnya, dan ikut merayakan ulang tahunnya.
Kalau
aku......
[Apa
mungkin, Otou-sama* juga ada disini.....?](*Paul)
Wajah
Eris menjadi muram, dan tidak hanya dia, namun ekspresi si butler,
pembantu, dan semua orang berubah menjadi penuh dengan belas kasihan.
[P,
Paul...... san, anu, dia bilang, magical creature di
dalam hutan belakangan ini menjadi sangat aktif, jadi dia tidak bisa
datang, t, tapi dia bilang kalau Rudeus akan baik-baik saja sekalipun
dia tidak datang...... Zenith-san juga bilang kalau anak-anak
mendadak terkena demam, dan dia tidak bisa datang.....]
Eris
menjawab dengan bingung.
Ahh-------.
Mau
bagaimana lagi, itu adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Desa
Buina sangat bergantung kepada Paul, dan kalau kedua adikku sakit,
mustahil Lilia bisa mengatasi segalanya.
[A,
anu, soal itu, Rudeus, aku......]
Eris
sepertinya tidak bisa menemukan kalimat yang pas, dan panik sekali
lagi. Gadis yang biasanya begitu percaya diri ini benar-benar manis
saat dia mengalami situasi yang merepotkan.
Tak
usah khawatir. Bahkan bisa dibilang, situasinya menjadi lebih baik
karena tidak ada Paul disini.
[Oh
begitu, ayah dan ibu tidak datang......]
Aku
berpura-pura untuk tidak terlalu memikirkan itu, tapi di saat aku
mencobanya, kalimat yang keluar dari mulutku terdengar penuh dengan
keputusasaan, gara-gara suaraku yang serak dan mata yang
berkaca-kaca.
Tiba-tiba,
ada seseorang diantara para pembantu yang mulai terisak-isak, sungguh
gagal total rencanaku...... Aku tak mengira kalau aku bisa membuat
suasananya menjadi separah ini.
Aku
minta maaf, ternyata, aku sama sekali tidak bisa membaca suasana.....
Saat
aku memikirkan itu, tiba-tiba Hilda berlari menghampiriku dan
memelukku erat-erat, sampai karangan bunga yang aku bawa tidak
sengaja jatuh ke lantai.
[Uwaa.]
Aku
hampir tidak pernah bicara dengan Hilda.
Dia
memiliki rambut berwarna merah membara yang sama seperti rambutnya
Eris, dan dia adalah seorang wanita muda cantik yang memiliki aura
seorang janda.
Seperti
wanita yang biasa muncul di dalam Eroge, atau wanita yang sudah
menikah namun menjadi janda saat usianya masih muda.
Tentu
saja, dia bukan janda sungguhan, karena Philip masih hidup.
Tapi
hal yang paling penting adalah.... Dadanya, MENAKJUBKAN!
Apa
mungkin punya Eris juga akan menjadi sebesar ini......!?
Aaan~!
[Jangan
khawatir Rudeus. Kamu juga aku anggap sebagai anakku!]
Hilda
memelukku erat-erat dan berkata menggunakan suara yang hampir mirip
seperti teriakan.
Arara?
Bukannya
orang ini membenciku?
[Tidak
akan ada yang keberatan! Anak adopsi...... jangan, menikahlah dengan
Eris! Itu dia! Ide yang hebat! Ayo lakukan itu!]
[O,
Okaa-sama*!?] (*ibu)
Hilda
tiba-tiba kehilangan kontrol.
Seperti
yang sudah kuduga, Eris juga terkejut.
[Eris!
Apa kamu tidak merasa puas dengan Rudeus!]
[Rudeus
baru berumur 10 tahun!]
[Itu
tidak ada hubungannya dengan umur! Berhenti mencari-cari alasan dan
bersikaplah seperti seorang wanita!]
[Aku
sudah berusaha!]
Hilda
yang mengamuk.
Eris
yang membantah.
Sekalipun
dia bergabung dengan keluarga ini melalui pernikahan, orang ini juga
merupakan anggota keluarga Greyrat, dan dia adalah orang dengan tipe
yang sama seperti Sauros.
[Baik,
baik, nanti saja kita bicarakan ini!]
[Kyaa!
Sayang! Apa yang kau lakukan! Aku harus menyelamatkan anak malang
ini!]
Philip
yang baru saja kembali, berhasil mengatur Hilda dan keluar dari TKP
dengan anggun.
Bahkan
dalam situasi yang kacau seperti ini pun hatinya tetap tenang dan
mampu mengamati situasi dengan kepala dingin.
Itu
benar-benar keren, dia pasti adalah seorang penyihir hebat. Pria yang
bisa diandalkan, dan bisa dianggap sebagai contoh bagi seluruh pria.
Hmm,
sekarang, waktunya untuk mengembalikan situasi menjadi normal.
[A,
apa itu? Itu, kejutannya?]
Eris
menyilangkan kedua tangannya, mengangkat dadanya, mendongakkan
kepalanya, dan sedikit memajukan dagunya.
Sudah
lumayan lama sejak terakhir kali aku melihat pose klasik tersebut.
[Hmph
hmph! Alphonse, bawa itu kemari!]
Eris
membentakkan jari tangannya, dan mengeluarkan suara garing.
Wajah
Eris tampak memerah, tapi Alphonse tidak mempedulikan itu, dan
mengeluarkan sebuah tongkat dari bayangan yang terletak di belakang
patung, sebuah lokasi yang tidak bisa aku lihat.
Tongkat
itu mirip dengan tongkat yang dimiliki Roxy.
Tongkat
itu terbuat dari kayu yang kasar dan kurus, dengan pucuknya dihiasi
oleh batu sihir yang besar dan kelihatan lumayan mahal.
Sejak
pertama kali aku melihatnya, aku langsung sadar bahwa tongkat itu
sangatlah mahal.
Kualitas
sebuah tongkat sihir ditentukan oleh kayu dan batu sihir yang dipakai
untuk membuatnya.
Properti
dari kayu yang digunakan akan memberikan pengaruh pada afinitas
tiap-tiap sistem sihir.
Sistem
air dan tanah memiliki kecocokan dengan kayu Kurogaki, sedangkan
sistem angin dan air memiliki kecocokan dengan kayu Injyuga.
Namun
harusnya kekuatan sihirmu tidak akan berkurang sekalipun kamu
menggunakan material yang tidak cocok, jadi sebenarnya menggunakan
material apapun juga tidak masalah.
Hal
yang paling penting adalah batu sihir, yang memiliki kemampuan untuk
menyalurkan mana.
Tidak ada yang tahu, mengapa kekuatan sihir akan bertambah besar saat
menggunakan batu sihir sebagai penghantar, sekalipun jumlah mana
yang dikeluarkan tetaplah sama.
Kalau
dibandingkan dengan harga, tongkat yang aku berikan kepada Ghyslaine
dan Eris memiliki batu sihir yang masing-masing harganya 1 koin
perak.
Sekalipun
ada batu sihir yang lebih murah, aku ingat waktu Roxy memberiku
tongkat dengan batu sihir yang kira-kira ukurannya sebesar itu, jadi
aku memilih untuk melakukan hal yang sama.
Batu
sihir yang tertanam di tongkat yang aku berikan memiliki ukuran
sebesar ujung jari kelingking.
Dengan
batu sihir seukuran kepalan tangan seperti ini, minimal harganya
pasti sudah lebih dari 100 koin emas.
Ditambah
lagi, batu sihir itu berwarna biru muda dan memiliki afinitas untuk
sihir tipe air. Dengan menggunakan tongkat ini, sihir yang aku
keluarkan akan mendapatkan tambahan tenaga besar.
Berapa
sebenarnya harga tongkat ini......
Sebagai
catatan, kristal yang didapatkan dari dungeon adalah tipe lain dari
batu sihir, hanya saja kristal tersebut tidak memberikan efek penguat
sihir.
Karena
ada mana yang
tersimpan di dalam kristal yang didapat dari dungeon, kristal
tersebut tidak digunakan untuk menciptakan tongkat sihir, namun
digunakan untuk membuat magical item dan
untuk menggunakan sihir yang membutuhkan banyak mana.
Eris
melihatku yang sedang mengamati tongkat yang ia berikan, dan
mengangguk puas.
[Alphonse,
jelaskan.]
[Baik,
Ojou-sama.
Bahan
yang digunakan untuk membuat tongkat ini berasal dari Milis
Continent, di bagian timur Grand Forest, tempat pohon bernama <<Elder
Treant>> tumbuh. Batang tongkat ini terbuat dari cabang pohon
tersebut.
Saya
yakin Rudeus-sama yang pintar mengetahui bahwa Elder Treant tersebut
akan mengalami perubahan setelah pohon itu menyerap air dari mata air
peri. Pohon itu akan berubah menjadi monster kelas A yang mampu
menggunakan sihir air tingkat tinggi.
Batu
sihirnya berasal dari naga liar yang hidup di Begaritto Continent;
batu permata kelas A. Dan orang yang menciptakan tongkat ini adalah
Chein Procyon, pembuat tongkat sihir yang berasal dari kelompok sihir
istana kerajaan Asura.]
Woah,
itu menakjubkan. Dari kedengarannya, tongkat ini memiliki
spesialisasi dalam menggunakan sihir air.
Tapi
tongkat seperti ini pastinya mahal bukan?
Nah,
sekarang bukanlah waktunya untuk memikirkan itu.
Sekalipun
aku mengajari Eris untuk tidak terus-terusan menghamburkan uang, aku
akan membiarkannya untuk hari ini.
Tongkat
ini dibuat khusus untukku, dan akan memalukan jadinya kalau aku
menolaknya.
[Tongkat
ini bernama <<Raja Naga Air Sombong>>.] (Aqua Heartia)
Saat
aku bersiap menerimanya, aku segera menghentikan tindakanku.
Barusan,
apa aku mendengar sesuatu yang berbau Chuunibyou?
[Ambillah!
Ini adalah hadiah dari keluarga Greyrat! Untuk bisa mendapatkan ini,
aku harus memohon kepada Otou-sama dan Ojii-sama! Rudeus itu
sebenarnya adalah penyihir yang hebat, kalau kamu tidak membawa
tongkat, jadinya terasa aneh!]
Setelah
mendengar suara Eris, aku menerima <<Aqua
Heartia >>.
Berbeda
dari penampilannya, ternyata tongkat ini sangat ringan. Aku memainkan
tongkat itu dengan kedua tnaganku. Sekalipun batu sihir yang
terpasang di tongkat itu memiliki ukuran yang sangat besar, ternyata
keseimbangannya juga sangat bagus.
Barang
mahal memang hebat.
Tapi
namanya agak.....
[Terima
kasih, tidak hanya mengadakan pesta untukku, tapi kalian juga
memberiku hadiah mahal.....]
[Tidak
usah dipikirkan harganya! Ayo cepat, lanjutkan pestanya! Sayang kalau
hidangannya jadi dingin!]
Eris
dengan riang gembira membawaku ke kue raksasa yang dihidangkan di
depan tempat duduknya.
[Aku
juga akan membantumu!]
Apa
kau bilang!?
***
Setelah pestanya dimulai, Eris terus-terusan bicara seperti senapan mesin selama beberapa saat.
Aku mendengarkannya dengan sesekali menjawab, mmhmm, dan
ditengah-tengah obrolan itu Eris mulai merasa ngantuk, dan akhirnya
tertidur dengan nyenyak.
Apa dia terlalu tegang? Atau apa karena rasa tegangnya sudah menghilang?
Eris digendong kembali ke ruangannya seperti seorang putri oleh Ghyslaine, terima kasih ya atas kerja kerasmu.
Sauros dan Hilda juga mengundurkan diri di tengah-tengah pesta.
Sauros ingin aku meminum anggur, tapi Philip berhasil membujuk Sauros
untuk membatalkan niatnya, dan aku merasa sedikit kecewa. Justru Hilda
yang minum cukup banyak sampai dia mabuk parah, wajahnya terus-terusan
tersenyum sambil tertawa terbahak-bahak, sebelum akhirnya kembali ke
kamar tidurnya.
Semua makanan yang disajikan telah habis dimakan,
dan para pembantu kini sedang memindahkan piring-piring kosong dengan
ekspresi mengantuk, dan satu-satunya orang yang tersisa hanyalah Philip
dan aku.
Saat ini Philip sedang minum sendirian
tanpa mengucapkan banyak kata. Apa itu bir?
Di hari ulang tahun Eris, aku baru tahu
bahwa tiap-tiap daerah yang ada di kerajaan Asura memiliki jenis bir
yang berbeda.
Ada lumayan banyak bir yang terbuat
dari gandum, namun bir yang digunakan untuk sebuah perayaan adalah
bir yang terbuat dari anggur.
[Aku kalah dalam perselisihan
keluarga.]
Ucap Philip dengan suara pelan.
[Apa kau tahu kenapa Eris tidak
memiliki saudara? Pernahkah kau menyadari itu sebelumnya?]
Aku mengangguk dengan serius, aku sudah
lama menyadari itu, tapi pada akhirnya aku tidak pernah
menanyakannya.
[…... Apa mereka sudah meninggal?]
Philip terkejut dan menatapku. Aku tak
sengaja mengucapkan hal yang ada di pikiranku. Itu tadi tidak sopan.
[Tak lama setelah mereka lahir, mereka
diambil oleh saudaraku yang tinggal di ibu kota.]
[Diambil? Kenapa begitu?]
[Alasan resminya adalah untuk
mengadopsi anakku agar dia bisa pergi ke ibukota untuk belajar, tapi
sebenarnya...... itu hanyalah kelanjutan dari tradisi kami.]
Dan Philip mulai menjelaskan tradisi
yang dimiliki keluarga Boreas. Tradisi keluarga Boreas adalah
pertempuran secara terus menerus untuk memperebutkan gelar kepala
keluarga, dan juga beberapa tradisi lainnya.
Sauros memiliki 10 anak, dan 3
diantaranya adalah:
Walikota Roa, Philip.
Gordon, yang menikah dengan anggota
keluarga Eurus Greyrat.
Kemudian James yang saat ini memegang
posisi menteri kabinet, dan dianggap masih terlalu muda untuk
mendapatkan posisi tersebut.
Ada juga nama yang sepanjang kereta.
Intinya, Sauros memutuskan untuk
membiarkan mereka bertarung melawan satu sama lain untuk memutuskan
siapa yang akan menjadi kepala keluarga yang selanjutnya.
Dan hasilnya adalah, James menjadi
pemenang sekaligus kepala keluarga yang sekarang, sedangkan Philip
dan Gordon harus menerima kekalahan.
Paruh pertama dari perebutan kekuasaan.
Pertama-tama, James diam-diam
memanipulasi agar Gordon terlibat dengan seorang putri dari keluarga
Eurus.
Dengan rencana ini, tanpa mengetahui
identitas satu sama lain, rasa cinta mulai tumbuh diantara Gordon dan
si putri dari keluarga Eurus.
Dan dengan bantuan James, pada akhirnya
Gordon menikah dan bergabung dengan keluarga Eurus.
Rute menuju kursi kepala keluarga
Boreas telah berakhir bagi Gordon.
Paruh kedua perebutan kekuasaan.
Di saat itu, James dan Philip bisa
dibilang setara, bertarung melawan satu sama lain di bawah permukaan,
dengan menggunakan seluruh koneksi yang mereka miliki. Tidak ada
peristiwa dramatis yang terjadi, James menang, dan Philip kalah.
Kalau ada perbedaan diantara mereka
berdua, mungkin itu adalah kekuasaan.
James lebih tua dari Philip, memiliki
suatu ikatan di ibukota, dan merupakan tangan kanan dari seorang
menteri.
Dia memiliki koneksi dan kekayaan,
ditambah wewenang yang lumayan besar.
Sekalipun Philip juga bisa dibilang
sangat kuat, namun sulit baginya untuk menutupi jarak 6 tahun yang
dimiliki mereka berdua.
James mengangkat Philip sebagai
walikota Roa, dan mengusirnya dari ibukota.
Sekalipun James menjadi penguasa Fedoa,
dia berencana untuk terus menyerahkan segala urusan yang ada disana
kepada Philip.
Dia adalah anggota kabinet menteri, dan
tidak berencana untuk pergi meninggalkan ibukota. Sedangkan Philip
tinggal di area pinggiran, dan akan sangat sulit bagi dirinya untuk
kembali bangkit.
Di kemudian hari, James membuat
permintaan, bila Philip memiliki anak laki-laki, mereka harus
diadopsi dan dikirim ke ibu kota.
[Mengambil semua anak laki-laki,
bukannya itu terlalu kejam?]
[Tidak apa, aku tidak terlalu
memikirkan itu, toh lagian itu memang sudah jadi tradisi.]
Semua anak laki-laki yang lahir di
keluarga Boreas Greyrat akan dibesarkan untuk menjadi kepala keluarga
ynag selanjutnya.
Ini untuk memastikan agar mereka yang
sudah gagal dalam kompetisi sebelumnya tidak akan mengikutkan anaknya
dalam partisipasi selanjutnya.
Membantu anak untuk mendapatkan
kekuasaan adalah hal yang biasa terjadi, dan tradisi tersebut ada
untuk mencegah masalah seperti itu.
Gordon memiliki aturan sendiri di
keluarga Eurus, namun Philip harus mematuhi tradisi itu dan
menyerahkan anak laki-lakinya kepada James.
Sebelum anak-anak tersebut mampu
berpikir, mereka akan menganggap James sebagai ayah mereka.
[Kalau aku menang, situasinya akan
terbalik.]
Philip sepertinya sudah menerima
hasilnya. Bahkan mungkin saja kalau ternyata Philip bukanlah anak
kandung Sauros.
Tapi sepertinya Hilda tidak bisa
menerima itu.
Hilda adalah putri dari seorang
bangsawan biasa yang tertarik dengan Philip. Sebelum Eris lahir,
emosi Hilda tidaklah stabil, namun setelah Eris lahir, emosinya
menjadi tenang untuk sementara.
Namun emosinya menjadi kacau lagi
setelah adik laki-laki Eris diambil oleh James.
[Dia membencimu. Dia bilang, putranya
sendiri saja tidak ada disini, jadi kenapa ada anak lain yang tinggal
di dalam mansion?]
Aku merasa kalau Hilda selalu
mengabaikanku, jadi itu alasannya.
[Ditambah lagi, Eris tidak bisa
bersikap seperti seorang gadis bangsawan pada umumnya. Aku pikir ya,
percuma saja.]
[Percuma saja, maksudnya?]
[Memanfaatkan Eris untuk menggulingkan
James itu sulit.]
Ah, orang ini, dia masih belum mau
menyerah?
[Tapi, setelah belakangan ini
mengamatimu, aku rasa masih ada harapan.]
[…......Haa.]
[Kau bahkan berhasil menipu ayah dan
Hilda dengan kemampuan aktingmu.]
Apa perlu kamu menggunakan kata seperti
“menipu”....?
Aku hanya melakukan itu agar suasananya
tidak canggung.
[Tak hanya tahu akan pentingnya uang,
kamu juga pintar membujuk orang. Untuk mendapatkan hati seseorang,
kamu bahkan rela membahayakan nyawamu sendiri tanpa kenal kata
menyerah.]
Apa kamu bicara tentang insiden yang
waktu itu, atau apa kamu bicara soal waktu aku dihajar terus-terusan
selama beberapa tahun terakhir?
[Berkat kamulah Eris bisa tumbuh dengan
sebaik itu.]
Paul bilang kalau hal ini tidak pernah
ia bayangkan sebelumnya.
Philip sudah mendengar dari Paul kalau
aku adalah anak yang luar biasa. Tapi mengingat bahwa selama hidupnya
Paul hanya pernah mengangkat rok gadis-gadis, anaknya pasti hanyalah
bocah yang memiliki sikap yang sediikit lebih baik dari ayahnya.
Kalau Eris terinfeksi dengan bocah
sepertinya, mungkin akan ada reaksi yang menarik. Philip hanya
berharap seperti itu.
[Hari dimana Paul datang dan menangis
dihadapanku, itu benar-benar merupakan sebuah kenangan yang
berharga.]
Philip mulai bicara sendiri.
Saat aku bertanya tentang itu, ia
menjawab, Paul membutuhkan uang, tempat untuk tinggal, dan pekerjaan
yang stabil, tapi dia tidak ingin kembali menjadi bangsawan kelas
tinggi, dan menangis kepada Philip.
Paul bahkan berlutut dan memohon kepada
Philip demi diriku. Bahkan saat insiden Lilia saja dia tidak
melakukan itu.
Biarin sajalah, hal seperti itu bisa
aku pikirkan nanti.
[Tapi sekalipun tidak ada saya disini,
Eris entah bagaimana nantinya juga akan mengalami perubahan bukan?]
[Entah bagaimana? Tidak mungkin. Aku
menganggap kalau Eris tidak memiliki harapan lagi. Aku sudah mengira
bahwa mustahil bagi Eris untuk menjadi seorang bangsawan, dan dia
akan cenderung lebih memilih menjadi seorang adventurer, sambil
belajar ilmu pedang dari Ghyslaine.]
Selanjutnya, Philip menceritakanku
kisah-kisah Eris. Kisah yang tidak enak untuk didengar. Di usia 9
tahun, Eris sudah mendapatkan gelar bocah kejam.
[Bagaimana? Kau mau menikah dengan Eris
dan mengambil nama Boreas? Kalau kau setuju, aku akan mengikat Eris
dan melemparnya ke kamarmu saat ini juga.]
Itu adalah proposal yang sangat
menarik......
Mengikat Eris dan membiarkanku
melakukan apapun kepadanya. Belakangan ini aku merasa ada bara api
yang membuatku terangsang di dalam hatiku, dan tidak mungkin aku
membuang kesempatan untuk mendapatkan situasi yang terbaik.
Tidak, tidak. Tunggu dulu, tuuunggu
dulu.
Apa kau bercanda?
Coba baca baik-baik kalimat diatas.
Mengambil nama Boreas?
[Anda mau anak berusia 10 tahun
melakukan apa......]
[Kamu itu anaknya Paul kan?]
[Bukan itu yang aku bicarakan.]
[Pengambil alihan kekuasaan akan
dilakukan olehku. Kamu hanya perlu duduk manis. Bagaimana kalau
begini, aku akan memberikan gadis-gadis lain untukmu.]
Dia mungkin berusaha untuk membuat
kesepakatan denganku dengan cara menyodorkan gadis-gadis kepadaku.
Reputasinya Paul benar-benar
menjijikkan.
[…....... Saya akan menganggap kalau
ini hanyalah percakapan antara orang mabuk.]
Philip tertawa pelan mendengar itu.
[Benar. Begitu juga tak apa. Tapi
hilangkan isu tentang Boreas, kalau memang kamu mau, kamu boleh
menyukai Eris, dan kamu tak perlu bertanggung jawab mengenai apapun.
Lagipula, kalau dia menikah, dia akan segera kembali pulang.]
Philip kembali tertawa setelah
mengucapkan itu.
Menikah dengan seseorang, setelah
beberapa hari, Eris akan menghajar suaminya sampai mati.
Aku bisa membayangkan itu dengan mudah.
Tapi kalau aku menyentuh Eris, aku bisa
dengan mudah membayangkan diriku dimanipulasi oleh Philip.
[Sudah waktunya bagi saya untuk
beristirahat.]
[Ya, selamat malam.]
Dengan begitu, pesta ulang tahun yang
disponsori Eris telah selesai.
***
[S, s, selamat datang
kembali......!]
Saat aku kembali ke kamarku,
Eris yang seharusnya tidur kini sedang duduk di atas kasurku.
Dia mengenakan gaun malam
berwarna merah.
Sejak dari dulu hingga
sekarang, dia mungkin tidak pernah mengenakan pakaian seperti itu.
Apa yang terjadi?
Tindakannya ini sedikit berlebihan. Malah, bukannya tadi dia sudah
tidur?
[Ada apa, ini sudah malam.]
[R, Rudeus akan merasa
kesepian kalau tidur sendirian, jadi hari ini aku akan tidur
bersamamu!]
Setelah mengucapkan itu,
Eris memalingkan wajahnya yang memerah. Sepertinya dia merasa
terbebani setelah mengatakan bahwa orang tuaku tidak akan datang
kemari.
Eris masih menempel dengan
keluarganya bahkan saat usianya sudah mencapai 12 tahun, dan saat dia
memikirkan bahwa aku belum pernah sekalipun bertemu dengan keluargaku
selama 3 tahun, dia mungkin merasa kalau aku tidak bisa bertahan dari
rasa kesepian.
Bukan, ini mungkin adalah
sesuatu yang direncanakan oleh Hilda, membangunkan Eris dan
mengirimnya kemari sambil mengenakan gaun malam.
Saat ini, Eris sudah berusia
12 tahun, dan sekalipun tubuhnya masih belum kelihatan seperti wanita
dewasa, sejujurnya dia sudah termasuk ke dalam batas terendah zona
seranganku.
Tubuhku sendiri masih belum
memasuki masa remaja, jadi hari dimana aku akan menjadi seorang pria
masih belum akan datang, tapi aku rasa sebentar lagi waktunya akan
tiba.
Pengalaman pertamaku bersama
dengan Ojou-sama tsundere yang juga melakukan itu untuk pertama
kalinya.......
Saat kalimat itu melintas di
dalam pikiranku, jiwa pengangguran berusia 34 tahunku (dengan sedikit
aura lolicon) berhasil mengambil alih pikiranku.
(De~gwehehehehofo
ohhohodopffhohoho pffffhahahahou)
Melihat ilusi Eris diserang
oleh pria gendut yang wajahnya penuh dengan jerawat ditambah dengan
senyum yang menjijikkan membuatku kembali sadar.
Tidak, tidak.
Aku tidak boleh
menyentuhnya.
Aku akan dimanipulasi oleh
Philip.
Aku akan tenggelam dalam
pertempuran untuk memperebutkan kekuasaan, dimana Philip kalah dan
Paul melarikan diri.
[Ha-, hari ini aku
benar-benar merasa kesepian, jadi aku mungkin akan melakukan hal-hal
ecchi, oke?]
Ini adalah cara sopanku
untuk mengusir Eris.
Biasanya Eris sangat
membenci pelecehan seksual, jadi aku mengucapkan itu agar dia mau
pergi. Itulah yang aku pikirkan, namun aku mendapat jawaban yang
tidak terduga.
[C, cuma sedikit, ti, tidak
apa-apa!]
Serius!?
H-, hari ini Eris
benar-benar memaksa dirinya.
Me-, mengucapkan hal seperti
itu kepada paman yang satu ini, aku, aku tidak akan bisa menahan
diri!
Aku duduk di samping Eris,
dan kasur pun mengeluarkan bunyi “kii” pelan.
Kalau diriku di masa lalu
mengalami hal yang sama, kasur yang aku duduki pasti akan
mengeluarkan bunyi “KRRIEEKK”, yang benar-benar merusak suasana.
Pikiranku menjadi kosong,
dan aku tidak bisa berpikir dengan jelas lagi.
Dimanipulasi oleh seseorang?
Apa buruknya itu?
Eris yang setelah 3 tahun
ini sudah menjadi dere, tentu saja wajar kalau aku berhadapan dengan
sebuah resiko.
[Suaramu patah-patah lho.]
[K, kamu cuma membayangkan
itu.]
[Benarkah?]
Aku mengusap kepala Eris,
merasakan rambutnya yang halus. Sekalipun dia adalah seorang
bangsawan kelas tinggi, tapi tidak ada bak mandi di mansion ini, jadi
dia tidak bisa mencuci rambutnya setiap hari.
Eris yang menghabiskan
seluruh waktunya untuk berlatih ilmu pedang, yang biasanya bersikap
kasar, hari ini telah berdandan hanya untuk diriku.
[Eris benar-benar manis.]
[A, apa yang, kamu
katakan.........]
Eris menundukkan kepalanya,
dan tidak hanya pipinya saja yang memerah, telinganya pun kini juga
ikut memerah.
Aku memegang pundaknya
dengan ringan, dan mencium pipinya.
[Hau.....!]
[Aku mau pegang, oke?]
Aku tak bisa menahan diri
lagi dan menjulurkan tanganku untuk menyentuh dadanya. Sekalipun itu
sangatlah kecil, tapi sudah pasti itu adalah buah dada.
Aku telah diijinkan untuk
merasakan buah terlarang tersebut.
Ini benar-benar berbeda dari
biasanya, dimana aku selalu mempersiapkan diri untuk menerima
pukulan, karena aku mencoba untuk merasakan buah terlarang ini.
Sekalipun tanganku masih
dihalangi pakaian, tapi sentuhannya masih jelas terasa.
[Mm-.......]
Eris tidak mungkin merasakan
sesuatu dari sentuhanku.
Dia hanya merasa kalau dia
sedang melakukan sesuatu yang membuatnya malu, aku tahu itu.
Menahan perasaan malu,
menutup mulut erat-erat, dan melihatku dengan mata berkaca-kaca.
Manis.
Aku meraba punggungnya, dan
karena dia terus-terusan berlatih ilmu pedang, ada otot-otot kekar
disana.
Tapi otot itu tidak sekeras
seperti yang dimiliki Ghyslaine, dan lebih mirip seperti otot-otot
fleksibel yang biasa dimiliki oleh anak-anak.
Eris menutup kedua matanya
erat-erat, dan menggenggam pundakku layaknya memohon kepadaku.
Ah, apa itu, itu, tanda
setuju?
Tidak apa-apa kan?
Aku bisa melakukan ini
sampai akhir?
Aku boleh lanjut?
O, oke.
I, itadakimasu.
Dengan pikiran seperti itu,
tanganku menjulur ke arah bagian dalam paha Eris. Pertama kalinya aku
menyentuh paha seorang gadis. Penuh dengan kehangatan, tidak lunak,
namun terisi dengan daging yang keras.
[Tidaaaaaaak!]
Boom! Aku didorong mundur.
Baam! Wajahku ditampar.
Kabaam! Aku ditendang sampai
jatuh ke lantai.
Blam! Blam! 2 pukulan
tambahan.
Aku yang bingung tidak
sempat bertahan dan menerima seluruh serangan.
Eris berdiri dengan wajah
yang begitu merah dan melotot ke arahku.
[Aku cuma bilang sedikit!
Rudeus idiot!]
Seperti itulah, dia pergi
secepat angin dan membiarkan pintu kamarku tetap terbuka.
***
Aku bertahan dalam posisi
seperti itu, dan menatap bengong ke arah atap.
Sesuatu yang sepertinya
merasuki otakku yang kepanasan, kini sudah pergi tanpa meninggalkan
jejak.
[Itu artinya, aku.....]
Benci dengan diriku sendiri.
Aku benar-benar salah
memahaminya.
Aku terlalu gelisah, dan
lupa kalau orang yang ada dihadapanku sebenarnya masih seorang
anak-anak, dan aku baru saja membuat kesalahan yang mengerikan.
[Ahh, sialan, apa yang
sebenarnya aku pikirkan......]
Bukannya aku sangat memahami
apa yang dirasakan karakter wanita setelah memainkan begitu banyaknya
Eroge?
Memang benar kalau aku
melihat protagonis bertipe donkan, buru-buru mencapai hasil akhir
dengan cara memaksakan diri kepada gadis yang menjadi target adalah
hal yang tidak bertanggung jawab.
Pada akhirnya, hasilnya akan
sama seperti yang aku alami sekarang.
Dalam sudut pandang seorang
gamer, kau bisa mengetahui apa yang dipikirkan oleh si gadis. Tapi
sebagai protagonis, kau tak bisa mengetahui itu.
Dunia protagonis bertipe
donkan.
Aku yakin kalau aku disukai,
dan dari hal-hal yang mungkin akan terjadi, aku akan berpura-pura
untuk tidak menyadari mereka dan memperpendek jarak diantara kita.
Apakah aku melakukan hal-hal
yang terlalu superfisial dibandingkan dengan protagonis donkan yang
asli lainnya?
Dibandingkan dengan mereka,
apakah aku terlalu dangkal?
Khususnya setelah mengobrol
seperti itu dengan Philip/
Apa yang terjadi dengan
obrolan orang mabuk, huh? Bukannya aku malah melakukan sesuatu yang
benar-benar terbalik dari apa yang aku ucapkan sendiri?
Kalau aku benar-benar
melakukan itu dengan Eris, aku tahu apa yang akan terjadi nanti.
Boom, hamil, menikah. 3
langkah dan aku akan menjadi partner kecil Boreas.
Pada saat seperti itu, apa
aku akan berkata kalau aku tidak ingin bergabung dalam pertempuran
politik yang kacau dan menjijikkan?
Mencoba untuk menghindari
tanggung jawab? Karena itu cuma hubungan satu malam, jadi aku akan
mencari alasan?
Benar-benar bodoh.
Di saat seperti itu, aku
akan menjadi seperti monyet sialan yang menempel dengan Eris setiap
malamnya.
Aku yang dulu lumayan aktif
di kehidupanku yang lalu, walaupun aku tetap tidak bisa dibandingkan
dengan Paul.
Aku tak akan bisa merasa
puas hanya dengan sekali main. Hari ini Eris yang mengambil
inisiatif, lain kali akulah yang akan mengejar-ngejar Eris.
Baik Philip dan Hilda ingin
agar aku melakukan itu, dan tidak akan ada orang yang mau
menghentikanku. Hanya karena kenikmatan sesaat, aku akan ditarik
masuk ke dalam badai politik yang penuh dengan kekacauan.
Saat aku memutar mataku, aku
melihat tongkat sihir yang terletak di pojokan ruangan.
[….......!]
Itu benar.
Aku benar-benar melupakan
perasaan Eris.
Sekalipun yang menyediakan
uang adalah Philip dan Sauros, tapi orang yang ingin memberiku
tongkat itu adalah Eris.
Merencanakan sebuah pesta
agar aku merasa bahagia, terus memikirkan percakapan yang terjadi
diantara kami, dan bahkan datang untuk menghiburku sebelum aku tidur.
Hari ini dia telah melakukan
segalanya untukku, tapi aku malah tenggelam dalam hawa nafsuku
sendiri, sampai aku memiliki niat untuk melakukan itu
dengan Eris.
Mempermainkan
anak yang kepalanya penuh dengan pikiran tentangku.
Coba
bayangkan ekspresi bahagia yang ia miliki saat ia bicara dengan para
pembantu.
Dan
hal yang aku lakukan telah menginjak-injak semua niat baik yang ia
miliki.
[…..........Haha.]
Aku
memang yang paling parah.
Aku
tak punya hak untuk menjelek-jelekkan Paul.
Aku
tak punya hak untuk mengajarkan apapun kepada orang lain.
Sampah
yang masuk ke dunia lain, akan tetap menjadi sampah.
Besok
aku akan mengemas barang-barangku dan pergi dari sini. Dan harusnya
aku mati seperti sampah dalam perjalananku kembali.
[Ah......!]
Saat
aku sadar, ternyata Eris sedang berdiri di pintu kamarku.
Dia
menunjukkan setengah wajahnya. Aku buru-buru berdiri tega.......
…......
Tidak, aku akan membaringkan seluruh tubuhku di lantai!
[Aku,
aku benar-benar minta maaf soal tadi.]
Aku
berbaring di lantai seperti kura-kura.
[….........]
Dia
melirik ke arahku dan berkata dengan suara pelan.
[H,
hari ini itu spesial, jadi, aku akan memaafkanmu....!]
D,
dia memaafkanku.....!
[Rudeus
itu orang yang sangat mesum, aku tahu itu!]
Siapa
yang bilang begitu....!
Tidak.
Aku memang mesum. Aku minta maaf. Ini salahku. Pak polisi, tolong
tangkap orang mesum ini. Aku.
[Tapi,
hal seperti ini terlalu dini..... 5 tahun! Setelah 5 tahun, saat
Rudeus sudah besar, saat itu....... P-pokoknya sabar dulu!]
[Y,
ya.......!]
Aku
bersujud di lantai.
[K,
kalau begitu, aku mau tidur dulu. Um, Rudeus, selamat malam, aku akan
merepotkanmu lagi besok.]
Selesai
dengan bicara gagapnya, Eris kembali ke kamarnya. Baru setelah aku
tidak lagi mendengar bunyi langkah kaki, aku menutup pintu kamarku.
[Phew...]
Aku
duduk bersandar di belakang pintu.
[Oh,
oh yeah....]
Hari
ulang tahun ini benar-benar menakjubkan!
Situasi
spesial hari ini benar-benar menakjubkan!
Tidak
ada hal buruk yang terjadi hari ini benar-benar menakjubkan!
[MANTAPPPPPPPPP!]
5
tahun kemudian! Janji!
Dengan
Eris! Janji!
Baiklah,
aku tidak akan melakukan hal seperti itu lagi. 5 tahun kemudian
artinya aku akan berusia 15 tahun. Sekalipun itu adalah waktu yang
lama, tapi aku bisa menahan diri. Karena aku sudah pasti akan
menerima imbalannya, aku akan menahan diri.
Sebelum
itu, aku adalah seorang gentleman. Bukan orang mesum, tapi gentleman.
Pelecehan
seksual juga akan aku kurangi, makin tua sebuah bir, makin nikmat
pula rasanya.
Kalau
aku terus meminumnya sedikit demi sedikit, mungkin 5 tahun kemudian
birnya tidak akan memiliki rasa lagi.
Tembakan
yang ditahan selama mungkin akan mendapatkan banyak tambahan
kekuatan.
Aku
akan menjadi pria kuat yang tidak akan bisa digoda oleh hal-hal
erotis.
Kali
ini aku harus menjadi seorang protagonis donkan.
Tombol
A yang akan aku tekan dan tahan selama 5 tahun, akan aku lepaskan 5
tahun kemudian.
Aku
bersumpah di dalam hatiku.
Yep,
jangan sentuh lolita.
Hm?
Tunggu
dulu, 5 tahun kemudian......? Tipe donkan? Wajah Sylphy yang
tersenyum tiba-tiba muncul di dalam pikiranku.
Hawawa.......
***
Saat
aku bangun, tampak celana dalamku berada dalam kondisi yang
mengerikan. Sepertinya aku sudah melepaskan tombol A.
Aku,
aku akan berusaha keras mulai besok.
Aku
memberitahu si pembantu yang datang untuk mengumpulkan pakaian Eris
agar tidak membocorkan itu kepada Eris. Dia mungkin akan tertawa saat
melihatku.
Itu
sedikit memalukan.
-Status-
Nama
: Eris Boreas Greyrat
Profesi
: Cucu dari Lord
Sifat
: Sedikit kasar, namun penurut dalam beberapa hal
Kalau
bicara dengannya : Mau mendengarkan dengan penuh perhatian
Bahasa
: Hampir sempurna
Matematika
: Juga bisa pembagian
Sihir
: Tidak bisa menggunakan voiceless incantation, kesulitan mempelajari
tingkat intermediate
Ilmu
pedang : Teknik Sword-God tingkat advanced
Tata
krama : Mempelajari aturan-aturan sulit di istana
Orang
yang dia sukai : Kakek, Ghyslaine
Orang
yang dia sayangi : Rudeus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar