[Web Novel 17] Belajar Bahasa
Setelah mencapai usia 10 tahun, Eris
menjadi lebih penurut. Dia juga mendengarkan pelajaran di kelas
dengan penuh perhatian, dan jumlah pukulan yang aku terima pun
berkurang.
Kini aku telah bebas dari rasa takut
akan kekerasan dalam rumah tangga, dan suasana hatiku menjadi lebih
tenang.
Karena itulah, aku juga mulai belajar
sendiri.
Pertama-tama, aku mulai secara kasar
menyelidiki sejarah dunia ini melalui buku-buku sejarah yang aku
temukan di perpustakaan.
Menurut buku, dunia ini tercipta
100.000 tahun yang lalu, dan memiliki sejarah yang benar-benar
fantastis.
Kalau dijelaskan dengan model tabel
kronologis, kira-kira seperti ini.
- 100.000 tahun yang lalu
Dahulu kala ada 7 dunia, yang
masing-masing diatur oleh dewa tertentu. Mereka disebut “Dewa Zaman
Kuno.”
Setiap dunia memiliki dewa yang
berbeda-beda.
Human World, diatur
oleh Human God.
Demon World, diatur
oleh Demon God.
Dragon World, diatur
oleh Dragon God.
Beast World, diatur
oleh Beast God.
Sea World, diatur
oleh Sea God.
Heaven World, diatur
oleh Heaven God.
Void World, diatur
oleh Void God.
Di masa-masa
tersebut, ada sesuatu yang mirip seperti pembatas yang memisahkan
satu dunia dengan dunia yang lain, dan tidak ada cara yang mudah
untuk pergi menuju atau meninggalkan suatu dunia.
Bahkan penduduk
dari satu dunia sama sekali tidak menyadari bahwa ada dunia lain
selain dunia yang mereka tinggali.
Yang mengetahui
tentang adanya dunia lain adalah para dewa, dan individu yang
memiliki kekuatan yang luar biasa tingginya.
- 10.000 – 20.000 tahun yang lalu
Seorang Dragon God
yang jahat lahir di Dragon World. Dia memiliki kekuatan yang luar
biasa, dan menghancurkan pembatas yang ada di antara masing-masing
dunia, dan dia memimpin <<5 Dragon Warriors>> untuk
menghancurkan dunia yang lainnya.
Penduduk dari
berbagai dunia kehilangan tempat tinggal karena hancurnya dunia yang
mereka huni, dan terus dikejar oleh Dragon God dan sekutunya, dan
pada akhirnya mereka melarikan diri ke Human World.
Gara-gara peristiwa
tersebut, <<5 Dragon Warriors>> mengkhianati Dragon God,
dan pemimpin dari <<5 Dragon Warriors>>, Dragon Emperor,
bersekutu dengan 4 Dragon King dan bertempur melawan Dragon God yang
luar biasa kuatnya. Pertempuran hidup dan mati antara 5 lawan 1, yang
pada akhirnya berakhir dengan seri.
Pertempuran itu
menyebabkan Dragon World hancur. Pada akhirnya, hanya Human World lah
yang tersisa, yaitu dunia yang kita tinggali ini.
- 8.000 – 10.000 tahun yang lalu
Periode ini disebut
Zaman Kekacauan. Nenek moyang dari ras manusia berperang melawan
penduduk dunia lain.
Hampir tidak ada
data yang tersedia tentang era tersebut, namun menurut para ilmuwan,
setelah waktu yang cukup lama, masing-masing ras memilih untuk
menyendiri dan menjauh dari ras lainnya.
Ras beast tinggal
di dalam hutan, ras sea mengatur lautan, dan ras heaven menguasai
dataran tinggi. Ras dragon hampir punah, jadi mereka memilih untuk
bersembunyi. Ras void bisa hidup dimana saja, jadi mereka ada
dimana-mana.
Kemudian,
hanya ras manusia dan ras demon lah yang berperang tanpa henti di
daratan. Pada saat itu, Central Continent dan Demon
Continent masih tergabung dengan satu sama lain, dan disebut
Grand Continent.
- 7.000 tahun yang lalu
Dengan
adanya kemajuan dalam ilmu sihir dan seni bela diri, populasi manusia
juga ikut meningkat.
Pada
saat itu, human-demon war tengah berlangsung, dan seperti
namanya, itu adalah peperangan berskala besar antara ras manusia dan
ras demon.
Peperangan
itu kira-kira mirip seperti perang dunia yang ada di duniaku yang
dulu. Tidak hanya melibatkan ras manusia dan ras demon, namun ras
lain juga terlibat dalam peperangan yang panjang itu.
- 6.000 tahun yang lalu
Setelah
human-demon war terjadi
berulang kali selama 1.000 tahun lamanya, pahlawan dari kubu manusia,
Alus, bersama 6 rekannya berhasil mengalahkan <<5 Great Demon
Kings>> beserta pemimpin mereka, <<Great Demon Empress
Kishirika>>.
Dilihat
dari gelarnya saja, sudah pasti Demon Empress adalah seorang wanita,
dan di dalam pikiranku tiba-tiba terbayang gambaran Eris yang tertawa
dengan nada tinggi, dan mengenakan satu set lengkap pakaian SM.
- 5.500 tahun yang lalu
Dengan
kenaifan dan kebodohan yang dimiliki ras manusia, dan juga karena
terlalu percaya diri dan menganggap diri mereka sebagai ras yang kuat
setelah berhasil mengalahkan ras demon, mereka seringkali memulai
perselisihan dengan ras lain.
Perang
bersaudara juga kerap terjadi, dan pertempuran menjadi hal yang biasa
bagi mereka. Dan juga, ras demon diperlakukan sebagai budak yang bisa
diperlakukan semau tuannya.
Hal
tersebut berlangsung selama 500 tahun.
- 5.000 tahun yang lalu
Human-demon war kembali
meletus untuk kedua kalinya, layaknya untuk membalaskan dendam 1.000
tahun yang lalu, <<Great Demon Empress Kishirika>>
kembali memimpin ras demon.
Lagi-lagi
Kishirika, apa itu gelar yang diwariskan? Tapi sepertinya bukan
begitu, Great Demon Empress adalah makhluk yang kekal, dan sekalipun
dia mati, 1.000 tahun berikutnya dia akan bisa dibangkitkan lagi.
Dengan
sebutan Great Empress, tentu saja dia jauh lebih kuat daripada Demon
Emperor yang lain.
Ras
demon, sea, dan beast, membentuk aliansi untuk mengepung ras manusia,
sampai ras manusia pun terpojok.
- 4.200 tahun yang lalu
Human-demon war yang
kedua telah berakhir, ras manusia yang gemar berperang, akhirnya
berhasil membalikkan situasi setelah menjalani pertempuran sengit
selama 800 tahun.
Itu
semua berkat pencapaian Aldebaran sang Ksatria Emas.
Orang
itu benar-benar tukang cheat brengsek, sendirian saja dia berhasil
menghabisi pasukan beranggotakan 10.000 prajurit, mengalahkan
orang-orang penting di kubu lawan, dan berduel satu lawan satu
melawan Kishirika.
Di
akhir duel ia mengeluarkan jurus spesial, memisahkan Grand Continent
menjadi dua dengan cara menciptakan lubang besar, dan menciptakan
Samudra Ringus yang kini terletak diantara Central Continent dan
Demon Continent.
Berdasarkan
suatu teori yang beredar, dia dianggap sebagai Human God. Aldebaran*
yang aku kenal mampu membunuh siapapun bila dia menggunakan jurus
pamungkasnya, tapi Aldebaran di dunia ini benar-benar tidak masuk
akal. (ref. Saint Seiya)
Sekalipun
ada banyak detail yang mencurigakan, tapi memang benar bahwa di akhir
peperangan, Grand Continent terbelah menjadi dua, dan ada samudra
baru yang tercipta di tengah-tengahnya.
Dengan
terbelahnya benua menjadi 2, perdamaian yang telah ditunggu-tunggu
sejak lama akhirnya tiba.
- 1.000 – 4.200 tahun yang lalu
Era
ini berakhir dengan cepat, seluruh dunia kini sedang berada dalam
masa-masa damai, namun ras demon diusir dari Central Continent.
Ras
manusia menggunakan metode licik untuk mengisolasi ras demon di Demon
Continent.
Tanah
di Central Continent sangatlah subur dan cocok untuk ditinggali.
Namun Demon Continent adalah tempat yang mampu dengan mudah
mengumpulkan mana dan
tidak memiliki tanah yang subur.
Ras
manusia perlahan memaksa seluruh ras demon untuk masuk ke dalam Demon
Continent, dan mengisolasi mereka dengan cara menyegel demon
continent.
Mereka
pun diam-diam mengembangkan perjanjian dengan ras lain, untuk
mencegah terjadinya human-demon war yang berikutnya.
Ras
demon mungkin telah mencoba untuk melakukan perlawanan, dan
menggunakan ikatan dengan kubu asing untuk menekan lawan mereka,
namun pada akhirnya tetap tidak ada perang yang meletus.
Masih
belum bisa dipastikan kapan hal ini mulai terjadi, namun ras demon
menjadi tidak bisa meninggalkan Demon Continent.
Karena
lingkungan yang keras dan persaingan untuk memperebutkan sumber daya
yang terbatas, ras demon dengan mudah jatuh ke dalam era perang
bersaudara.
Ras
demon mulai beradaptasi dengan lingkungan mereka, namun populasi
mereka sudah banyak berkurang.
- 1.000 tahun yang lalu
Demon
God Laplace, di sejarah dunia yang panjang ini, sudah ada beberapa
Demon King dan Demon Emperor yang muncul, tapi satu-satunya makhluk
yang dikenal sebagai Demon God adalah Laplace.
Di
bawah pimpinan Laplace, ras demon menjadi suatu kesatuan, dan ia
berhasil menaklukkan Demon Continent. Catatan dari peperangan
tersebut masih ada hingga saat ini, dan diwariskan dari sejarah
militer.
Bahkan
sekarang pun, Laplace masih menjadi idola di Demon Continent. Laplace
menciptakan persatuan kerajaan demon, dan mulai membina ras demon
dengan tangan dingin.
- 500 tahun yang lalu
Laplace
tiba-tiba memulai kampanye militer.
Butuh
waktu lama bagi Laplace untuk meyakinkan ras beast dan sea, sebelum
akhirnya mulai menyerang Central Continent.
Ras
manusia dihadapkan dengan pertempuran sengit yang tidak bisa
dibandingkan dengan apapun yang pernah mereka alami di masa lalu.
Pada mulanya, pasukan Laplace menginvasi dari selatan, dan pasukan
ras manusia pun berkumpul disana.
Ada
banyak naga-naga merah yang tinggal di pegunungan yang terletak di
Central Continent, jadi kedua kubu tidak bisa lewat melalui
pegunungan.
Dengan
diserangnya bagian utara Central Continent secara bersamaan, pasukan
ras manusia terbagi menjadi dua, dan pertahanan di area selatan
langsung hancur seketika.
Situasi
segera berubah menjadi buruk bagi ras manusia, mereka diapit oleh
pasukan Laplace dari utara dan selatan, yang terus menyerang hingga
ke bagian barat.
- 400 tahun yang lalu
Ras
manusia yang terpojok akhirnya mengeluarkan jurus rahasia mereka, 7
pahlawan berhasil meyakinkan ras sea untuk menghentikan blokade
mereka, dan membuka akses menuju Milis Continent.
Ada
banyak alasan soal mengapa Milis Continent tidak diserang oleh
Laplace dan pasukannya, contohnya adalah, adanya pelindung suci
Milis, memiliki pasukan Holy Knight yang kuat, dan kondisi yang tidak
memungkinkan bagi Laplace dan pasukannya untuk mendarat dengan
lancar, dan lain-lain.
Dan
juga, alasan mengapa mereka terjebak dan tidak bisa bergerak adalah
karena adanya Grand Forest yang
terletak di bagian utara benua. Ras demon dan beast telah membentuk
aliansi, dan mereka sama sekali tidak memberikan kesempatan bagi
kerajaan Milis untuk melakukan perlawanan.
Ketujuh
pahlawan ras manusia berhasil meyakinkan ras beast untuk membelot
dari aliansi mereka, tapi sekalipun disana ditulis “meyakinkan”,
aslinya adalah ketujuh orang tersebut menculik dan mengancam
anak-anak dari berbagai suku ras beast. Setelah mengalami banyak
penyuntingan, hasilnya adalah, ketujuh pahlawan menerima 'bantuan'
dari anak-anak.
Apa
kau mencoba untuk membohongiku?
Di
hari terakhir pertempuran, satu-satunya kerajaan manusia yang tersisa
adalah Milis, yang mengerahkan seluruh pasukannya untuk melawan
Laplace dan pasukannya. 7 pahlawan manusia pun mulai memimpin para
Holy Knight dan ras beast untuk menyerang pasukan Laplace.
Setelah
menjalani pertempuran yang sangat sengit, 4 dari 7 pahlawan manusia
tewas, namun seluruh pasukan Laplace berhasil dikalahkan, dan mereka
berhasil menyegel Demon God Laplace.
3
pahlawan yang mampu bertahan hingga akhir adalah, Dragon God Urupein,
North God Kalman, dan Armored Dragon King Pergius.
Mereka
disebut-sebut sebagai <<Tiga pahlawan yang menghabisi Demon
God>>.
…...
Kalian itu menyegel, bukan menghabisi, iya kan?
Laplace
berhasil dikalahkan, namun ras manusia juga kehabisan tenaga, dan
mustahil bagi mereka untuk melanjutkan peperangan. Karenanya,
diciptakanlah sebuah pernjanjian yang ditandatangani oleh beberapa
Demon King yang ada di Demon Continent.
Ras
manusia akan menghilangkan blokade mereka yang terletak di Demon
Continent, dan kini ras demon mampu pergi dengan bebas ke benua
lainnya.
Dan
juga, diskriminasi terhadap ras demon pun dilarang.
Kalau
di duniaku yang dulu, perjanjian seperti ini disebut Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia.
- Era saat ini
Diskriminasi
terhadap ras demon masih sama kentalnya seperti zaman dahulu, tapi
bila dilihat secara menyeluruh, bisa dibilang saat ini situasinya
sedang damai.
Berdasarkan
info-info yang aku dapatkan, aku akhirnya memahami beberapa hal yang
sebelumnya membuatku penasaran.
- Alasan mengapa angka 7 adalah angka keberuntungan. Angka itu diambil dari sejarah. 7 Dunia, 7 Pahlawan. Angka keberuntungan adalah 7, dan angka kesialan adalah 6. 4 Dragon Warrior dan 5 Demon King, ditambah bos mereka, menjadi 6.
- Ras bertelinga panjang (elf), ras arang (dwarf), ras manusia kecil (halfling) dan banyak ras lainnya memiliki hubungan dengan ras demon, dan bahkan ada teori yang menyebutkan bahwa ada ras baru yang tercipta saat Zaman Kekacauan sedang berlangsung.
Mungkin
hal tersebut ada hubungannya dengan ras void yang terlebih dahulu
muncul, dan beberapa ras yang tidak dibatasi oleh usia.
Great
Demon Empress Kishirika juga seperti itu, dan ada juga banyak Demon
King yang tidak bisa mati.
Mempertahankan
kondisi tubuh agar tidak bisa mati, mungkin ada sihir seperti itu.
***
Karena
aku menghabiskan cukup banyak waktu untuk mempelajari sejarah dunia,
aku kurang lebih mengetahui bahasa-bahasa yang digunakan di dunia
ini.
Bahasa
yang biasa digunakan di dunia ini adalah:
- Central Continent – Bahasa manusia
- Milis Continent – Bahasa Beast God
- Heaven Continent – Bahasa Heaven God
- Begaritto Continent – Bahasa Fighting God
- Demon Continent – Bahasa Demon God
- Seluruh lautan – Bahasa Sea God
Intinya,
berbagai benua menggunakan bahasa yang memiliki hubungan dengan dewa
mereka.
Tapi
hanya ras manusia yang tidak menggunakan bahasa Human God, waspadalah
terhadap hukuman Ilahi.
Bahasa
manusia di Central Continent bisa dibagi menjadi 3 tipe, yang
memiliki beberapa perbedaan antara satu sama lain.
Tapi
perbedaan antara 3 tipe tersebut kira-kira mirip seperti Bahasa
Inggrisnya Amerika dan Inggris Raya.
Saat
ini aku menggunakan bahasa manusia bagian barat di Central Continent,
dan bahasa bagian barat ini juga digunakan di sisi utara Central
Continent. Tapi akan lebih baik untuk tidak menggunakan bahasa ini di
tempat lain.
Sudah
jadi pengetahuan umum bahwa ada banyak orang kaya yang tinggal bagian
barat Central Continent, jadi bahasa tersebut akan menarik perhatian
orang-orang jahat.
Milis
Continent dibagi menjadi dua area, yaitu wilayah utara dan wilayah
selatan, dimana wilayah utara menggunakan Bahasa Beast God, dan
wilayah selatan menggunakan bahasa manusia.
Ada
manusia laut yang tinggal di lautan dan samudra, sekalipun aku tidak
ingat dimana aku pernah mendengar istilah manusia laut, dan aku juga
tidak pernah melihat kota mereka.
***
Disamping
gaji bulananku, dan menjual figurin yang aku buat, aku menjalankan
kerja sampingan di waktu luangku (melakukan bermacam-macam hal untuk
Philip, dan menjual ulang barang-barang yang aku beli beberapa bulan
yang lalu.)
Setiap
hari adalah hari yang sibuk bagiku, dan akhirnya aku sudah mendapat
cukup banyak uang.
Uangku
sebenarnya sudah cukup untuk membeli [Summoning Magic Shigu], tapi
buku itu sudah dibeli oleh orang lain.
Aku
tertarik dengan summoning magic, tapi mau bagaimana lagi. Aku tidak
bisa membeli sesuatu yang sudah tidak ada.
Aku
berpikiran untuk menggunakan koin yang aku miliki, dan hal seperti
apa yang mampu dibeli dengan 5 koin emas. Kali ini, sebuah buku
tentang bahasa asing berhasil menarik perhatianku.
Semenjak
aku membaca kisah-kisah yang ada di buku sejarah, dan melihat ada
banyaknya bahasa di kisah tersebut, aku tiba-tiba berpikir kalau
mempelajari bahasa asing adalah hal yang penting.
Jadi
aku mulai mempelajari bahasa lain.
Pertama-tama,
aku akan mulai dari Ghyslaine yang juga mengetahui bahasa Beast God,
dan untuk mempelajari bahasa Demon God, aku mengirim surat kepada
Roxy, agar dia bisa berbagi pengetahuan yang ia miliki denganku.
**
Umurku
sekarang 9 tahun, dan aku sudah menjadi guru privat Eris selama 2
tahun.
Aku
menghabiskan waktu satu tahun untuk mempelajari bahasa Beast God, dan
menerima banyak bantuan dari Ghyslaine. Dan juga, tidak perlu
menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mempelajari bahasa Beast God,
karena kata-kata yang harus diingat tidak begitu banyak, dan selama
kau tahu formulanya, berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Beast
God tidak akan terasa sulit.
Aku
yang dulu tidak begitu ahli soal bahasa asing, tapi daya mengingat
tubuhku saat ini sepertinya tidaklah buruk. Saat ini aku sedang
mempelajari bahasa Demon God, dan buku-buku berbahasa Demon God
sangatlah murah.
Penjaga
toko buku sebelumnya juga pernah berkata.
[Aku
tak tahu apa yang tertulis di cover buku itu, oke?]
Harga
aslinya 7 koin perak, tapi setelah tawar menawar, harganya menjadi 6
koin perak.
Sejak
saat itu, 3 bulan telah berlalu. Perkembanganku dalam menerjemahkan
buku yang aku beli tengah menemui hambatan. Dengan kata lain, nah,
aku akan menjelaskannya tanpa berbelit-belit. Aku bahkan tidak tahu
hal seperti apa yang tertulis di buku itu.
Paling
tidak tolong lah beritahu aku topik yang tertulis di buku itu, dan
mungkin aku bisa sedikit memahami kata-kata yang tertulis di sana.
Tapi
aku bahkan tidak mengetahui seperti apa konten buku tersebut, dan aku
hanya bisa menyerah.
Belajar
bahasa Beast God menjadi mudah berkat bantuan Ghyslaine, tapi tidak
hanya karena itu saja. Karena buku yang aku gunakan sebagai materi
belajar adalah [Legenda Pergius].
Sekalipun
itu hanyalah bantuan tambahan, dengan buku [Legenda Pergius]
disampingku, mempelajari kosa kata menjadi jauh lebih mudah.
Tapi
aku sama sekali tidak memahami bahasa Demon God.
Bagaimana
bisa para arkeolog membaca kata-kata seperti ini? Aku yakin mereka
pasti memilah-milah kosa kata.
Berusaha
untuk mencari kosa kata yang baru, mempertimbangkan segala jenis
kemungkinan yang ada, hmm, harusnya seperti itu.
Hmmm,
entahlah, aku sama sekali tidak mengetahui kosa katanya. Aku benar-benar tidak paham.
***
Pada suatu hari, akhirnya aku menerima
balasan dari Roxy setelah aku tidak menerima kabar apapun selama lebih dari
satu tahun, dan aku kira ada sesuatu yang buruk yang terjadi pada surat yang
aku kirim, atau Roxy sudah tidak berada di kerajaan Shirone lagi.
Hanya dengan mendapat balasan saja
sudah mampu membuatku merasa sangat bahagia, apakah Shishou baik-baik saja
disana?
Aku berusaha untuk bersabar dan
menerima surat balasan Roxy dari seorang pembantu.
Surat itu… lebih tepat untuk disebut
paket. Isi dari paket itu adalah kotak kayu yang berat, ukurannya tidak terlalu
besar, kira-kira sama besarnya dengan buku telepon.
Aku mengeluarkan sebuah surat dan
buku yang relatif tebal dari kotak tersebut. Tidak ada judul yang tertulis di
buku itu, dan buku itu juga memiliki sampul yang terbuat dari kulit hewan.
Rasanya seperti sampul yang biasa digunakan di buku telepon.
Aku akan membaca suratnya terlebih
dahulu.
Tapi sebelum itu aku mencium surat
itu terlebih dahulu, hmm, ada aroma Roxy disitu.
[Untuk Rudeus-sama
Aku telah membaca surat yang kamu
kirimkan, sudah lumayan lama sejak terakhir kali kita berkomunikasi, dan kini
kamu sudah besar.
Aku tak mengira bahwa kamu berhasil
menjadi guru privat dari cucunya penguasa Fedoa, itu benar-benar membuatku
kagum.
Kebetulan, aku pernah gagal dalam
interview untuk pekerjaan itu. Mungkin itu ada hubungannya dengan koneksi.
Kalau saat ini aku tidak bekerja
sebagai guru privat seorang pangeran, mungkin aku akan merasa iri.
Tak hanya itu, kamu ternyata mampu
bertemu dengan Sword King Ghyslaine, dan bahkan belajar sebagai muridnya.
Ghyslaine adalah orang yang sangat
terkenal, bagaimanapun juga, dia adalah orang nomor 4 di teknik Sword-God.
Haah… Si Rudeus kecil berumur 5
tahun yang biasanya mengintip saat aku mandi sekarang sudah menghilang.
Aku merasa kamu yang sekarang sudah
jauh berbeda dari kamu yang dulu.
Sekarang aku akan mulai membahas
topik utama kita.
Kamu mau mempelajari bahasa Demon
God, iya kan? Ada banyak orang di berbagai suku ras demon yang memiliki
sihir-sihir unik yang bahkan tidak diketahui oleh ras manusia.
Mungkin tidak ada satupun dokumen
yang membahas tentang mereka, dan kalau kamu tahu cara untuk berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Demon God, setelah kamu mengunjungi salah satu suku
tersebut di masa depan nantinya, kamu mungkin akan mempelajari sesuatu yang
baru. Tentu saja, kamu harus membangun hubungan yang baik dengan mereka.
Sekalipun hal seperti itu mustahil
bagi penyihir biasa, tapi aku yakin Rudeus bisa melakukannya dengan mudah.
Dengan harapan itu, aku telah
menulis materi pelajaran untuk Rudeus dengan tanganku sendiri. Aku menghabiskan
cukup banyak waktu untuk menulis buku ini, jadi tolong jagalah baik-baik, dan
aku akan merasa senang kalau kamu tidak membuang atau menjualnya.
Kalau aku melihat buku ini di toko
buku, aku mungkin akan menangis……
Omong-omong soal toko, beberapa hari
yang lalu sang pangeran diam-diam pergi ke kota dan membeli sebuah figurin yang
modelnya benar-benar mirip denganku.
Jubahnya bisa dilepas, dan bahkan
tahi lalat yang ada ditubuhku pun juga sama, aku benar-benar tidak mengerti……
Kalau tidak ada halangan, aku akan
mengirim surat ini.
Dari Roxy
NB: Kalau kamu membawa tongkat sihir
di kelompok adventurer, biasanya kamu akan dianggap sebagai seorang penyihir.]
Aku mengerti.
Insiden saat kamu mandi itu adalah
kesalah pahaman, aku tidak mengintip. Aku hanya melihatnya secara kebetulan,
serius, itu benar-benar kebetulan.
Sekalipun aku tahu dengan pasti
kapan biasanya Roxy mandi, fakta bahwa aku melihatnya adalah kebetulan, dan
saat dimana secara sadar aku berjalan perlahan-lahan dan berusaha untuk tidak
mengeluarkan sedikitpun suara pada waktu-waktu tersebut, itu juga merupakan
sebuah kebetulan.
Tapi, mari kita bahas suratnya lagi,
Ghyslaine adalah orang nomer 4?
Sword God, Sword Emperor, dan Sword
King?
Ah, kalau tidak salah ada 2 Sword
Emperor, jadi hanya ada 1 Sword King?
Karena ada begitu banyaknya orang di
dunia ini yang menggunakan teknik Sword-God, aku pikir ada lebih dari 10 orang
yang memiliki gelar Sword King, tapi aku tak mengira ternyata hanya ada satu
orang seperti itu.
Dan patung Roxy buatanku juga
sepertinya terkirim kesana secara kebetulan, si pangeran itu benar-benar
memiliki mata yang bagus.
Ahh, dibandingkan dengan ini.
Buku yang dikirim kemari ini
sepertinya ditulis sendiri oleh Roxy. Aku tak yakin hal seperti apa yang tertulis
di dalamnya, tapi kamu tidak benar-benar perlu untuk menghabiskan waktu
setengah tahun untuk menulis buku ini, iya kan?
Buku ini secara khusus ditulis
untukku, jadi aku yakin kalau buku ini adalah panduan untuk membaca bahasa Demon
God, jadi aku akan berusaha keras untuk mempelajarinya.
Aku duduk dan membuka buku itu.
NOW READING…
Hehe, Rudeus sedang berada dalam
mode membaca buku.
[Ini, benar-benar terlalu
menakjubkan.]
Saat aku melihat konten dari buku
tersebut, aku merasa kesulitan untuk menahan emosiku.
Buku materi pelajaran ini lebih mirip
seperti kamus. Buku itu menerjemahkan semua hal yang berhubungan dengan bahasa
Demon God menjadi bahasa manusia.
Buku ini mungkin mengambil referensi
dari buku kamus yang ada di istana kerajaan Shirone.
Setiap kata memiliki deskripsi yang
mendetail, bahkan pengejaannya juga ada disana, itu benar-benar sebuah cakupan
yang lengkap.
Tidak hanya itu saja yang membuatku
tersentuh, paruh kedua buku ini bahkan mengandung semua pengetahuan yang
dimiliki Roxy tentang suku-suku ras demon.
Kamu tidak boleh melakukan ini di
suku ini, kamu tidak boleh melakukan itu di suku lain, dan ada gambar sampingan
yang agak jelek yang menjelaskan [Ini adalah ciri-ciri khusus!!].
Fakta bahwa Roxy menulis ini semua
dengan sepenuh hati benar-benar mempesona bagiku.
Bahkan bagian yang menjelaskan suku
Migurd dengan sangat mendetail memiliki 5 halaman penuh.
Agar aku bisa belajar tentang suku
tempat dirinya berasal, Roxy telah berusaha keras, dan aku benar-benar
merasakan pesonanya.
[Pada dasarnya, suku Migurd menyukai
benda-benda yang manis.]
Serius?
Bisa menulis buku seperti ini dalam
waktu kurang dari satu tahun, aku benar-benar salut dengan Roxy.
Kalau aku memiliki kesempatan untuk
bertemu dengan dia, tolong ijinkan aku untuk menjilat kakinya.
Aku yakin rasanya enak.
Hmm, baiklah.
Bisa dibilang, buku ini adalah
materi belajarku yang paling hebat, sekalipun hasilku di masa lalu tidak begitu
bagus, namun daya ingat tubuhku yang sekarang sangatlah bagus.
Kalau tidak ada kendala, dalam
setengah tahun aku akan bisa memahami buku ini secara menyeluruh. Paling tidak,
aku ingin bisa mengucapkan beberapa kalimat sederhana.
Aku akan berusaha keras.
***
-- Sudut Pandang Ghyslaine –
Rudeus mulai mengunci diri di
kamarnya sendiri, lagi-lagi dia mencoba untuk melakukan sesuatu, setiap saat,
anak muda itu selalu membuatku merasa kagum.
Saat pertama kali aku bertemu
dengannya, aku merasa kalau dia bukanlah anak muda yang bisa diandalkan, dan
Paul yang terlalu berlebihan dalam memanjakan anaknya itu memaksa anaknya untuk datang kemari.
Aku punya kewajiban terhadap Paul.
Aku tak punya perasaan lain selain
itu, tapi aku memiliki kewajiban. Sekalipun dia tidak bisa menjadi guru
privatnya Eris-sama, aku akan mengutarakan keinginanku agar dia bisa tinggal di
mansion ini.
Aku pikir, itulah yang akan terjadi.
Tapi dia berhasil mendapatkan
kepercayaan Ojou-sama dalam sekejap mata, dan bahkan berhasil mendapatkan
posisi guru privat.
Rudeus merencanakan insiden
penculikan itu sendirian, sekalipun aku dengar kalau si butler yang serakah
berusaha untuk memanfaatkan insiden itu. Saat aku bergegas menghampiri lokasi
kejadian, aku melihat Rudeus tengah bertarung melawan dua orang yang direkrut
oleh si butler.
Sekalipun aku tidak begitu yakin,
kendati melawan swordman praktisi
teknik North-God tingkat advanced, Rudeus mampu menggunakan dua sihir dengan
tipe yang berbeda, atau mungkin kombinasi dari dua sihir tersebut, dan berhasil
mengalahkan mereka dengan cara yang unik.
Walaupun mungkin kedua orang
tersebut meremehkan Rudeus karena dia masih anak-anak, namun memiliki naluri
bertarung pada usia sekecil itu adalah bakat yang ia miliki sejak lahir.
Bahkan aku pun kemungkinan besar
akan kalah bila aku memulai pertarungan dengan jarak lebih dari 100 meter.
Tidak hanya memiliki kemampuan
bertarung, dia juga mampu menciptakan jadwal belajar atau apa itu namanya, dan
secara efektif mengembangkan kondisi belajar Ojou-sama.
Pelajarannya juga sangat mudah untuk
dipahami, aku bahkan tidak pernah mengira kalau pada suatu saat nanti aku akan
bisa membaca, menulis, dan melakukan hitung-hitungan, malahan aku juga
mendapatkan sebuah tongkat sihir…
Di desa tempatku tinggal dahulu, aku
dianggap sebagai anak berandalan. Sebelum aku mencapai usia 10 tahun, aku
dibawa pergi oleh seorang pendekar pedang yang sedang berkelana, menjadi
seorang Sword Saint, namun dikucilkan oleh kelompokku sendiri.
Setelah mengalami banyak kesulitan,
akhirnya aku berhasil menemukan sebuah kelompok yang mau menerimaku, namun aku
diberitahu oleh seorang pria yang kepalanya penuh dengan ide-ide buruk, bahwa
otak di kepalaku ini terbuat dari otot, jadi aku tidak perlu berpikir.
Kalau aku kembali sekarang, ekspresi
seperti apa yang akan ditunjukkan oleh para penduduk desa? Hanya dengan memikirkan itu saja sudah mampu
untuk membuatku tersenyum.
Aku tak mengira bahwa aku bisa
belajar begitu banyak hal dari seorang anak yang usianya cukup muda untuk
menjadi anakku.
Setelah kelompok kami bubar, hidupku
kembali terasa sulit, aku terus dirampok dan ditipu setiap harinya sampai aku
tidak memiliki uang sama sekali.
Karena Shishou dengan tegas
mengajariku untuk tidak mengambil hak-hak orang lain, maka aku tidak pernah
sekalipun mencuri dari orang lain.
Tidak memiliki pekerjaan, perut
kosong, dan di saat aku nyaris mati kelaparan, datanglah kedua penyelamatku,
Sauros-sama dan Eris-sama.
Rasa hormat yang aku miliki kepada
mereka berdua, kini juga aku rasakan kepada Rudeus.
Shishou…… Sword God-sama pasti akan
marah dan mengucapkan sesuatu seperti [Apa bocah itu layak untuk dianggap
setara denganku!?], jadi aku hanya akan memanggilnya Rudeus-sensei.
Rudeus adalah sensei ku yang
terhormat. Dia benar-benar memiliki kesabaran yang tinggi, dan dengan tulus dan
sungguh-sungguh mau mengajariku.
Dan setiap kali dia mengajariku, dia
akan menggunakan metode yang berbeda agar aku bisa memahami konsepnya.
Berkat usahanya, kini aku mampu
menggunakan sihir api dan air tingkat elementary dalam waktu kurang dari 2
tahun.
Aku tak yakin apakah itu adalah
rencana pendidikan Rudeus, dia tidak langsung mulai mengajari kami sihir
tingkat intermediate, namun malah mulai mengajari kami untuk bisa menggunakan voiceless
incantation.
Seseorang masih bisa menggunakan
sihir yang sederhana sekalipun dia sedang berada dalam situasi dimana ia tidak
bisa menggunakan kedua tangannya. Itu sangat masuk akal.
Jadi itu sangat mudah untuk
dipahami, dan setelah aku bisa memahami itu, aku akan bisa menguasainya.
Tapi tak peduli seberapa besar usaha
yang aku kerahkan, aku tetap tidak bisa melakukan itu.
Shishou ku, Sword God-sama, telah
berulang kali menyuruhku untuk berpikir secara [Logika].
[Berpikir secara [Logika], itu
mengacu kepada pondasi.]
Itu adalah nasihat terbaik yang
diberikan oleh Sword God-sama (Shishou), melatih pondasi dalam waktu yang lama,
secara logika akan membuatku mampu memahami esensi dari teknik dan ilmu pedang
yang aku pelajari.
Aku yang saat itu masih muda sama
sekali tidak menyukai latihan pondasi, namun Shishou ku tanpa lelah
terus-terusan melatihku. Dia terus mengulang-ulang nasihatnya agar aku mau
latihan.
Pada akhirnya aku mendapatkan
kekuatan seorang Sword King yang sebenarnya tidak layak untuk aku dapatkan.
Pendidikan yang diberikan oleh
Rudeus sangat mirip dengan pendidikan yang biasa diberikan Sword God-sama.
[Aku ingin menggunakan sihir yang
lebih indah.]
Aku merasa bahwa ini sudah cukup.
Dalam pertarungan sebenarnya,
penyihir yang paling bisa diandalkan bukanlah seorang penyihir tingkat advanced
yang membutuhkan waktu lama untuk merapal mantera sihir yang kuat, namun
seorang penyihir tingkat elementary atau intermediate yang bisa dengan cerdik
menggunakan sihir-sihir yang berbeda tergantung pada situasi yang berbeda pula.
Aku selalu merasa bahwa seorang
penyihir itu tidaklah berguna dalam duel satu lawan satu, namun pikiranku
benar-benar berubah setelah aku melihat Rudeus.
Bergerak dengan kecepatan tinggi
sambil menggunakan sihir untuk menyerang dan menghambat gerakan lawan, lawan
seperti itu adalah lawan yang paling sulit dikalahkan bagi seorang pendekar
pedang.
Aku dengar bahwa ia selalu
menghadapi Paul sebagai lawannya, dan si Paul yang kekanak-kanakan itu sudah
pasti akan bersungguh-sungguh dan menyerang Rudeus dengan kekuatan penuh saat
latihan.
Dan hasilnya adalah, Rudeus telah
mendapatkan pengalaman yang sempurna dalam hal menangani seorang pendekar
pedang. Memang cuma kebetulan, tapi kadang-kadang Paul juga akan melakukan
sesuatu yang berguna.
Namun, hal itu bisa jadi merupakan
sebuah kesalahan, dan Rudeus mungkin akan menganggap bahwa bertarung melawan
orang lain adalah hal yang sia-sia, dan pada akhirnya bakat yang ia miliki akan
terkubur sia-sia.
Dia tidak memiliki bakat untuk
mempelajari teknik Sword-God.
Dia terlalu banyak berpikir, dan
terlalu sering mencari hal-hal yang rasional.
Melatih pondasi dengan cara yang
rasional, dan mengeksekusinya dengan cara yang lebih rasional, dan
pada akhirnya berakhir dengan hasil yang tidak logis.
Sekalipun itu bukanlah hal yang buruk
kalau dilihat dari sifat yang dimiliki Rudeus, tapi aku khawatir
kalau dia berlatih ilmu pedang dengan berdasarkan pengetahuan yang ia
miliki tentang ilmu sihir.
Tetap saja, itu sangat berbeda dengan
inti dari teknik Sword-God, yang segalanya ditentukan dalam sekejap
mata, dibandingkan dengan memikirkan kemungkinan yang tidak ada
habisnya saat dia mengambil langkah yang pertama.
Paul mungkin tidak memberitahu Rudeus
bahwa sebenarnya dia paling cocok untuk menggunakan teknik North-God.
Sayangnya, aku hanya tahu cara untuk
menggunakan teknik Sword-God, jadi aku tidak bisa mengajarinya teknik
lain. Tapi dengan koneksi yang aku miliki, semisal 3 tahun kemudian
Rudeus masih ingin mempelajari ilmu pedang, aku akan merekomendasikan
dirinya kepada seorang pengguna teknik North-God.
Satu-satunya hal yang bisa aku lakukan
untuk saat ini hanyalah terus mengajarinya dasar-dasar dari teknik
Sword-God.
Kalau dia memahami teknik-teknik dasar,
harusnya dia akan mengalami peningkatan saat dia mempelajari teknik
North-God nantinya.
Namun pada akhirnya, semuanya akan
bergantung kepada dirinya sendiri, apakah dia ingin terus melanjutkan
latihan ilmu pedangnya atau tidak.
Sekalipun dia tidak belajar dari guru
yang terkenal, dia pasti tetap akan sukses sebagai seorang penyihir.
Mencapai tingkat God bukanlah sesuatu
yang bisa dipahami oleh seorang manusia, tapi dia mungkin bisa
mencapai tingkat Emperor.
Penyihir bernama Roxy itu pasti
menderita saat ia memikirkan tentang bagaimana cara untuk mengajari
Rudeus di masa depan.
Sekalipun aku pikir kalau dia merasa
sangat malu karena melarikan diri dari Rudeus, tapi aku tidak berniat
untuk menyalahkan dirinya.
Malah seharusnya aku berterima kasih
kepadanya, karena berkat dirinya, sekarang aku bisa menggunakan
sihir.
Belajar dari guru yang bodoh hanya akan
menghambat perkembangan si murid. Mungkin suatu hari nanti aku juga
akan menderita saat aku mencarikan seseorang yang mau mengajarkan
teknik pedang kepada Rudeus.
Semakin lama aku berpikir, semakin
bingung pula jadinya.
Aku tidak tahu apa yang dilakukan oleh
Rudeus. Sekalipun sekarang adalah hari libur, dia berbeda dari
Ojou-sama yang tidak memiliki beban, dan biasanya dia akan melakukan
sesuatu yang baru.
Baru-baru ini dia bilang kalau dia
ingin mempelajari bahasa Beast God, dan setelah makan malam selesai
dia akan datang ke kamarku sambil membawa buku.
Sebuah bahasa yang hanya bisa digunakan
di dalam Grand Forest, aku penasaran, apa gunanya sekalipun kamu
sudah bisa menggunakan bahasa tersebut?
Tapi Rudeus hanya menghabiskan waktu
setengah tahun untuk mempelajarinya, memang tidak begitu sulit untuk
mengekspresikan dirimu dalam bahasa Beast God, dan dia mungkin sudah
bisa melakukan percakapan sehari-hari dengan sempurna.
[Dengan begini, aku bisa pergi ke Grand
Forest.]
Aku bertanya kepadanya, mengapa dia mau
pergi ke area yang tertutup seperti itu?
[Eh? Um, bagaimana ya cara
menjelaskannya? Ah, aku mungkin bisa bertemu dengan gadis-gadis
manis, yang punya telinga dan ekor.]
Di saat itu pula, aku yakin bahwa anak
ini memang benar anaknya Paul, dan mewarisi darah Greyrat.
Itu benar, anggota keluarga Greyrat
selalu memandangku dengan tatapan aneh.
Sebagai seorang wanita, aku tidak akan
merasa jengkel sekalipun tubuhku dilirik atau dipandangi oleh orang
lain, tapi bukan itu masalahnya.
Tempat-tempat yang mereka lihatlah yang
aneh.
Kebanyakan pria akan melihat dadaku.
Pertama-tama mereka akan melihat wajahku, kemudian berpura-pura untuk
melihat ke arah lain sambil diam-diam melihat dadaku.
Kemudian tatapan mereka akan semakin
menurun, sampai ke perut, lalu di antara kaki dan pahaku, dan kalau
punggungku sedang menghadap mereka, mereka akan melihat pantatku.
Sekalipun aku tidak terlalu memikirkan
itu.
Namun pria dari keluarga Greyrat itu
berbeda.
Pada mulanya aku berpikir kalau mereka
melihat ke arah wajah dan pantatku.
Yah, melihat-lihat saja memang tidak
ada salahnya, karena aku tidak mengira kalau mereka akan lanjut ke
tahap berikutnya.
Paul juga adalah orang yang suka merasa
penasaran seperti itu.
Sekalipun pada mulanya aku berpikir
seperti itu, tapi aku merasa kalau tatapan mereka mengarah ke tempat
yang berbeda.
Garis pandang mereka mengarah ke tempat
yang sedikit berada di atas kepalaku, dan kalau mereka dibilang
menatap pantatku, posisi pandangan mereka juga sedikit tidak pas.
Aku penasaran, apa yang sebenarnya
mereka lihat, dan ternyata itu adalah telinga dan ekorku.
Eris Ojou-sama, Sauros-sama, dan bahkan
Philip-sama.
Sebelum aku pergi untuk menjemput
Rudeus, aku bertanya kepada Philip, mengapa mereka suka melihat
telingaku, dan dia menjawab tanpa sedikitpun mengubah ekspresinya
sambil tetap melihat ke arah telingaku.
[Karena keluarga [Boreas] menyukai ras
beast.]
Dan dia bilang, sekalipun dia tidak
mewarisi darah bangsawan, dia berbeda, karena dia adalah seorang
[Notus].
Dia menambahkan:
[Dia itu anaknya Paul, fakta bahwa dia
menyukai gadis cantik tidak mungkin salah.]
Pada saat itu, aku juga berpikir kalau
situasinya juga akan menjadi seperti itu.
Tapi saat aku melihat betapa
gentleman-nya Rudeus, aku tidak percaya bahwa dia adalah anaknya
Paul.
Ditambah lagi, dia adalah anak yang
suka bekerja keras yang tidak mungkin bisa ditandingi oleh Paul, dan
dia adalah anak yang rajin yang tidak mungkin bisa ditandingi oleh
Paul, dan dia adalah anak yang tegas yang tidak mungkin bisa
ditandingi oleh Paul............ yang ternyata itu salah.
Intinya, aku benar-benar mengira kalau
sebenarnya dia mungkin bukanlah anaknya Paul.
Tapi sekarang aku sudah mengubah
pikiranku, Rudeus sudah pasti mewarisi darahnya Paul.
[Kamu memang benar anaknya Paul. Ras
manusia dengan bahasa yang sama pun tidak bisa membuatmu merasa
puas.]
[Hentikan gurauanmu. Tolong jangan
mengatakan hal-hal seperti itu.]
Tidak, sebenarnya itu bukanlah gurauan.
Dia pasti akan menjadi seorang playboy.
Belakangan ini tatapan Eris saat
melihat Rudeus menjadi aneh.
Sekalipun aku tidak begitu memahami
hubungan antara pria dan wanita, aku tetap mengetahui itu.
Tatapan itu sama seperti yang
ditunjukkan oleh Zenith saat ia terpesona oleh Paul.
Belakangan ini sepertinya Rudeus telah
mempelajari bahasa Demon God. Jadi setelah ras beast, target
selanjutnya adalah ras demon?
Anak kecil ini berencana untuk
menguasai gadis di seluruh dunia.
Paul juga pernah mengatakan hal yang
sama, dia bilang kalau dia akan menjelajahi seluruh pelosok Central
Continent untuk menciptakan harem atau apa itu namanya.
Pada akhirnya dia ditangkap oleh Zenith
dan harus mengabaikan impiannya, tapi sepertinya niat itu diwariskan
kepada anaknya.
Serius deh, sepasang ayah dan anak yang
tidak berguna ini.........
Tidak, aku harusnya menghormati Rudeus.
Satu-satunya orang yang harus aku benci
adalah Paul. Rudeus hanya mengutarakan idenya, dan dia masih belum
melakukan apa-apa.
“Masih belum” melakukan apa-apa.
Dia adalah pemuda terhormat.
Umu.
[Ada apa, Ghyslaine?]
Saat aku memikirkan itu, Eris Ojou-sama
muncul disampingku, dia sudah tumbuh besar selama 2 tahun ini.
Pertama kali aku bertemu dengannya
adalah sekitar 5 tahun yang lalu, pada mulanya aku berpikir kalau dia
adalah gadis keras kepala yang tidak bisa diatur.
Pertama kali dia mengikuti kelas ilmu
pedang, aku memberinya banyak [kasih sayang] sampai dia tidak bisa
berdiri lagi.
Di tengah malam dia mengambil pedang
kayu untuk menyerangku.
Sekalipun dia tidak berhasil
membalaskan dendamnya dan menjadi lebih penurut, selama beberapa
bulan berikutnya dia selalu melihatku dengan tatapan tajam dan
menunggu waktu yang pas untuk balas dendam.
Di masa lalu aku juga merupakan seorang
anak yang nakal, jadi aku merasakan adanya sebuah hubungan diantara
kami berdua.
Dulu aku juga seperti itu.
Pada saat dia baru mempelajari ilmu
pedang, dia selalu menggerutu tentang [Ini tidak enak], [Aku tak mau
melakukan ini]. Tapi belakangan ini dia menjadi penurut.
Setelah pesta tahun lalu, pada dasarnya
dia tidak akan membuat membuat keributan dan tidak akan mengotori
pakaian yang ia kenakan lagi.
Daripada mengatakan bahwa dia belajar
dari kelas tata krama, aku pikir lebih wajar dibilang kalau dia
meniru sikap Rudeus.
Apakah Rudeus mengucapkan sesuatu di
hari ulang tahun Ojou-sama yang ke-10?
Dia pasti mengucapkan kata-kata
penjerat hati seperti yang biasa dilakukan Paul untuk menggetarkan
hati Ojou-sama.
Tapi di hari ulang tahun kesepuluh itu,
Eris Ojou-sama memang tidur sekamar dengan Rudeus.
Itu tidak mungkin...... Tidak, itu
mungkin.
Intinya, aku tidak akan terkejut kalau
memang ada sesuatu yang terjadi di malam itu.
Pria yang mampu menangani Eris
Ojou-sama bisa dihitung dengan satu tangan.
[Aku berpikir tentang Rudeus.]
[Hm? Kenapa?]
Eris memiringkan kepalanya dan
bertanya.
Tatapannya kelihatan sedikit cemburu.
Jangan khawatir, aku tidak akan mencurinya darimu.
[Aku tidak tahu kenapa dia mempelajari
bahasa Demon God.]
[Bukannya dia sudah bilang!]
Dia mengatakan sesuatu? Aku mencoba
untuk mengingat apa yang dikatakan Rudeus, tapi aku tidak mengingat
apa-apa, karena dia mendadak mulai belajar bahasa asing.
[Apa yang dia katakan?]
[Dia bilang mungkin itu akan berguna di
masa depan.]
Kalau dipikir-pikir, dia juga
mengatakan hal yang sama saat dia mencatat harga-harga barang di
toko.
Pada akhirnya, apa manfaatnya itu?
Aku kembali mengingat-ingat kelompokku
di masa lalu, dimana si 'pencuri' lumayan familiar dengan harga-harga
barang yang beredar di pasaran.
Si pencuri itu tiba-tiba menemukan
sebuah toko dan berkata kalau toko tersebut menjual obat-obatan
dengan separuh harga pasar, dan aku ingat saat-saat dimana aku
tertipu dan membeli barang palsu.
Kalau aku pikir-pikir, kalau seseorang
tidak mengetahui harga pasar, orang tersebut mungkin akan membeli
barang murahan dengan harga 2 sampai 3 kali lebih mahal dari
biasanya, dan tidak menyadari itu.
Pada saat itu aku tidak bisa
mengutarakan itu dengan jelas, tapi sekarang setelah aku memikirkan
itu kembali, mengetahui informasi yang beredar adalah cara yang
terbaik untuk bisa bertahan hidup.
Berkat matematika yang aku pelajari
dari Rudeus, sekarang aku tidak akan tertipu lagi saat menerima
kembalian dari pedagang, tapi di masa lalu aku memang benar-benar
sering tertipu.
Sekalipun aku sudah mempelajari
matematika, aku tetap tidak bisa membayangkan diriku sendiri menjadi
seorang pedagang.
[Jangan bicarakan hal-hal yang
dilakukan Rudeus, kita tidak akan paham sekalipun kita terus
memikirkan itu, dan kalau kamu sedang menganggur Ghyslaine, bantu aku
latihan ilmu pedang.]
Beberapa hari terakhir ini dia sangat
memperhatikan kelas ilmu pedang.
Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi
mungkin ada sesuatu yang membuatnya merasa gelisah.
Sekarang Rudeus baru berusia 9 tahun,
dan bila dibandingkan dengan Ojou-sama, Rudeus yang sekarang tampak
jelas lebih dewasa.
Lupakan tentang belajar, matematika,
dan ilmu sihir, dia bahkan memiliki kemampuan untuk melakukan
percakapan dengan orang lain dan memiliki pengalaman dalam
bersosialisasi. Sekalipun dia tidak mengikuti aturan-aturan tata
krama, namun dia sangatlah sopan.
Tindakannya mirip seperti seorang
pedagang, dan dia juga suka bercanda.
Sekalipun orang lain mungkin tidak akan
bisa terbiasa dengan leluconnya yang seringkali menyenggol pelecehan
seksual, tapi itu bisa dilihat sebagai daya tarik yang ia miliki.
Apa benar dia adalah anak berusia 9
tahun?
Bahkan dalam percakapan biasa pun,
sangat mudah untuk percaya bahwa dia adalah orang berusia 40 tahun
lebih.
Kalau tidak salah, kerajaan Dragon
King* punya banyak penipu seperti itu.
(*ouryuu ou : tdk ada hubungan dengan
armored dragon king atau dragon king lainnya)
Bandit-bandit yang bisa menulis akan
berpura-pura menjadi seorang pemuda bangsawan dan mengirim surat
kepada anak-anak bangsawan, dan setelah mendapat kepercayaan mereka
dan bertemu di hari yang acak, mereka akan menangkap anak-anak
bangsawan tersebut dan menjualnya ke pedagang budak.
Aku pikir paling tidak akan ada satu
hal dimana Eris-sama unggul dari Rudeus, yaitu ilmu pedang.
Aku akan merasa puas dengan itu.
[Baiklah, Eris, kita pergi ke taman.]
[Oke!]
Eris Ojou-sama mengangguk dengan
antusias.
Eris Ojou-sama adalah orang yang
memiliki bakat dalam teknik Sword-God. Kalau dia mau melanjutkan
latihannya dengan sungguh-sungguh, dia mungkin akan melampauiku suatu
saat nanti.
Memang sekarang dia baru mencapai
tingkat intermediate, namun dengan hasil dari melatih pondasi teknik
selama 3 tahun, hasilnya pasti akan bagus.
Saat Eris-sama melangkah dengan cepat
dan tajam, tubuhnya sudah diselimuti oleh [Fighting Spirit],
dan kalau dia secara sadar mampu menggunakan [Fighting Spirit], maka
dia akan mampu mencapai tingkat advanced teknik Sword-God dengan
mudah.
KALAU
dia mampu menguasai Fighting Spirit dengan sempurna, dia akan mampu
menjadi Sword Saint.
Untuk
sekarang, hal itu mungkin bukanlah sesuatu yang terlalu jauh,
sekalipun aku tidak yakin sebesar apa peningkatan yang akan dialami
Ojou-sama, tapi kalau dia bisa menjadi Sword Saint saat masih belajar
dariku, aku akan membawanya untuk bertemu dengan Shishou.
Kalau
mungkin, aku juga akan mengajak Rudeus.
Reaksi
seperti apa yang akan ditunjukkan Shishou saat Shishou bertemu dengan
mereka?
Haha,
itu benar-benar membuatku penasaran.
--Status--
Nama :
Eris Boreas Greyrat
Profesi
: Cucu dari Lord
Sifat
: Sedikit kasar
Kalau
bicara dengannya : Dia akan mendengar dan memperhatikan
Bahasa
: Ada peningkatan dalam menulis juga
Matematika
: Masih kurang ahli dalam pembagian
Sihir
: Tidak bisa menggunakan voiceless incantation
Ilmu
pedang : Teknik Sword-God tingkat intermediate (hampir advanced)
Tata
krama : Bisa meniru sikap seorang wanita
Orang
yang dia sukai : Kakek, Ghyslaine, Rudeus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar