Kamis, 29 Januari 2015

Mushoku Tensei 31

[Web Novel 31] Prajurit & Anak-anak

Setelah 3 minggu berlalu, kami berhasil mencapai ranking D.
Aku merasa bahwa kami mengalami peningkatan ranking dengan sangat cepat, jadi aku coba untuk memeriksanya.
Kondisi untuk meningkatkan ranking adalah sebagai berikut.

-=-=-=-=-=-=-=-

F>E
Selesaikan 10 pekerjaan ranking F.
Selesaikan 5 pekerjaan ranking E secara beruntun.

E>D
Selesaikan 50 pekerjaan ranking F.
Selesaikan 25 pekerjaan ranking E.
Selesaikan 10 pekerjaan ranking D secara beruntun.

D>C
Selesaikan 100 pekerjaan ranking E.
Selesaikan 40 pekerjaan ranking D.
Selesaikan 10 pekerjaan ranking C.

C>B
Selesaikan 100 pekerjaan ranking D.
Selesaikan 50 pekerjaan ranking C.
Selesaikan 20 pekerjaan ranking B secara beruntun.

B>A
Selesaikan 300 pekerjaan ranking C.
Selesaikan 100 pekerjaan ranking B.
Selesaikan 20 pekerjaan ranking A.

A>S
Selesaikan 100 pekerjaan ranking A.
Selesaikan 20 pekerjaan ranking S.

Ada juga penurunan ranking bila seorang adventurer berulang kali mengalami kegagalan.
5 kali beruntun gagal dalam pekerjaan dengan ranking lebih rendah akan menghasilkan penurunan ranking.
10 kali beruntun gagal dalam pekerjaan dengan ranking setara akan menghasilkan penurunan ranking.
5 kali beruntun gagal dalam pekerjaan dengan ranking lebih tinggi tidak akan menurunkan ranking, tapi anda tidak akan bisa menerima pekerjaan dengan ranking yang lebih tinggi lagi.

-=-=-=-=-=-=-=-

Karena kami mengandalkan Veskel dan Jalil untuk melakukan pekerjaan ranking F dan E, kami dengan mudah mampu meningkatkan ranking kami.
Sekarang kami memiliki ranking D, yang artinya kami juga bisa menerima pekerjaan ranking C.
Pekerjaan ranking C bisa dibilang lumayan gampang, jadi harusnya kami bisa dengan mudah mencapai ranking C. Sudah waktunya bagi kami untuk menghentikan kerja sama kami dengan Jalil dan Veskel.
Sekalipun mereka tidak akan melakukan hal-hal seperti penculikan lagi, aku tidak tahu pengaruh buruk seperti apa yang mungkin akan terjadi bila kami terus menerus bertukar pekerjaan.
Kami datang ke kota ini untuk mencari uang, dan sekarang mungkin adalah kesempatan yang bagus bagi kami untuk pergi.
Namun ada beberapa hal yang masih bisa kami manfaatkan sebelum mencapai ranking C. Sekalipun saat ini kami tidak memiliki masalah, rasanya agak disayangkan kalau kami harus menghentikan status quo kami.

Soal uang, tentu akan lebih baik bila kami memilikinya dalam jumlah yang lebih banyak.
Keuangan kami saat ini meliputi 1 Koin Hijau, 7 Koin Besi, 14 Koin Besi Tua, dan 35 Koin Batu.
Kalau kamu mengkonversi semuanya menjadi Koin Batu, kami memiliki 1875 Koin Batu.
1875 yen.....

Kalau aku total semuanya, itu bahkan tidak sampai 2 Koin Perunggu Besar Asura.
Tidak, aku harus berhenti memikirkan harga-harga di benua lain.
Setelah kami mencapai ranking C, kami akan berpisah dengan Jalil dan Veskel, kemudian pergi meninggalkan kota ini.
Kami harus berlanjut ke arah tersebut.

***

Aku menemukan sebuah pekerjaan yang agak spesial.

-=-=-=-=-=-=-=-

B
-Pekerjaan : Selidiki/bunuh Magical Creature misterius.
-Upah : 5 Koin Besi Tua (2 Koin Besi bila mereka berhasil dibunuh)
-Detil Pekerjaan : Penyelidikan/pemusnahan Magical Creature.
-Lokasi : Hutan Selatan (Hutan Petrifikasi)
-Periode : Sampai akhir bulan.
-Batas Waktu : Secepat mungkin.
-Nama Pemohon : Pedagang Keliling Bellver.
-Catatan : Aku melihat ada bayangan yang menggeliat di dalam hutan, dan aku ingin menyelidiki identitas yang sesungguhnya dari bayangan tersebut. Kalau mereka adalah entitas yang berbahaya, tolong habisi mereka.

-=-=-=-=-=-=-=-=-

Aku dan Jalil memegang dagu kami masing-masing pada waktu yang sama, merasa terganggu dengan permohonan di atas.
Makhluk misterius.
Pekerjaan yang satu ini benar-benar tidak jelas.
Faktanya, mungkin saja Magical Creature ini tidak benar-benar ada.
Sekalipun memang benar mereka ada, bagaimana bisa kami membuktikan kalau itu adalah makhluk yang dilihat oleh si pemohon?
Tapi upahnya lumayan bagus, sekalipun aku tidak membunuh mereka, kami masih bisa mendapat 5 Koin Besi Tua, jadi itu sama sekali tidak buruk.

[Apa kamu memikirkan pekerjaan ini?]
[Sekalipun upahnya lumayan bagus, tapi itu sedikit mencurigakan.]

Jalil juga mengangguk.

[Ada kemungkinan bahwa sekalipun kamu mengerjakan ini, kamu tetap tidak akan mendapatkan apa-apa, jadi lebih baik jangan diambil.]

Hal seperti itu juga pernah terjadi sekali, sekitar 2 minggu yang lalu.
Sebuah permohonan, “Tolong bantu aku kumpulkan Acid Wolf”.
Kami melakukan hal yang sama seperti biasa, mengumpulkan taring dan cakar dari Acid Wolf.
Tapi kemudian kami diberitahu bahwa mereka membutuhkan seluruh tubuh Acid Wolf.
Sekalipun detil pekerjaan tidak tertulis dengan jelas di dalam kontrak, kami tetap harus membayar biaya kompensasi karena telah melanggar kontrak.
Kalau aku mengingat kejadian itu, aku merasa seperti telah dipermalukan.
Untuk mencegah agar hal seperti itu tidak terjadi lagi, lebih baik kami tidak menerima permohonan ini...... Tapi.
Aku terpesona dengan upah yang ditawarkan.

[Hm, tapi ini 2 Koin Besi.... Sekalipun kita harus membayar “Biaya pembelajaran” lagi, mungkin ini masih layak untuk diambil.]
[Bukankah kamu merasa malu karena pernah terkena itu sebelumnya?]
[Di situasi seperti ini, biaya kompensasinya masih tetap 5 Koin Besi Tua kan?]
[Ya, karena kurungan tersebut mengindikasikan kalau itu adalah upah khusus.]

Sebagai catatan, karena aku jengkel melihat Nokopara yang selalu mengganggu Ruijerd, dan adventurer lain yang mengganggu Eris, aku menyuruh mereka berdua untuk menunggu di luar.
Veskel juga tidak sedang berada di dalam Organisasi Adventurer.
Jadi tidak ada seorangpun yang bisa menghentikanku.

[Hm, kalau di Hutan Petrifikasi, sekalipun kami tidak bisa menyelesaikan pekerjaan ini, kami masih bisa mendapatkan sesuatu yang bisa dijual. Sekalipun melanggar kontrak, kalian masih bisa untung, bukannya itu bagus?]
[Baik, kalau begitu kami akan mengerjakan tugas kami dengan giat.]

Saat aku memikirkan itu kembali, bagaimanapun juga, aku merasa kalau penilaianku mengalami kemerosotan.
Karena aku sudah terbiasa dengan berbagai hal, aku jadi merasa puas dengan diriku sendiri.
Gara-gara situasi kami berjalan dengan mulus, aku telah meremehkan resikonya.
Aku sudah kelewatan dalam mengejar upah pekerjaan.
Seharusnya aku bisa melakukan itu semua dengan lebih baik, tapi berbeda dari pemikiran tersebut, aku hanya melakukannya hingga sebatas itu saja.
Aku menilai diriku seperti itu.

***

Hutan Petrifikasi.
Jaraknya sekitar 1 hari dari Kota Rikarisu.
Di pinggir jalan menuju hutan, banyak pepohonan dengan bentuk tulang belulang tajam yang tumbuh dimana-mana, yang memberi kesan bahwa seluruh hutan telah diubah menjadi batu.
Ada juga Magical Creature ranking B yang sangat berbahaya, bernama Almond Anaconda dan Executioner, yang tinggal di dalam hutan.
Sekalipun hutan ini adalah jalan pintas menuju kota selanjutnya, hanya pedagang yang terburu-buru yang mau menggunakan rute ini, dan mereka juga akan mempekerjakan banyak pengawal yang kuat.
Di dunia ini, tanpa pengecualian, hutan adalah wilayah yang berbahaya, namun hutan di Demon Continent jauh lebih berbahaya dari hutan-hutan di belahan dunia yang lain.

***

Di pintu masuk hutan, ada 3 kelompok yang berkumpul disana.
Kelompok ranking B “Super Blaze”, kelompok ranking D “Geng Desa Tokurabu”, dan kelompok ranking D “Dead End”.
Pemimpin dari masing-masing kelompok bertemu dengan satu sama lain.
Sepertinya wajar bagi para adventurer untuk menghampiri adventurer lain, bila kelompok mereka bertemu dengan kelompok lain di tempat-tempat lain, seperti di hutan ini contohnya.
Sekalipun aku ingin mengabaikan mereka, akan repot jadinya bila kami berpapasan di dalam hutan.
Pokoknya, lebih baik kami menunjukkan muka kami terlebih dahulu.

[Hey, apa yang kalian lakukan disini?]

Kalimat pertama yang muncul dari mulutnya.
Wajah jengkel dari Blaze, pemimpin dari “Super Blaze”.
Aku masih ingat dia, dia adalah orang berkepala babi yang menertawakan kami di hari pertama.
Ah, bukan maksudku untuk menghinanya.
Itu karena kepalanya memang kepala babi.
Dia berasal dari ras yang sama dengan si penjaga gerbang kota yang mengamati Eris dengan tampang mesum.
Nama rasnya itu....
Benar, aku mengklasifikasikan mereka sebagai ras “Orc” berkepala babi.
Kelompok 6 orang mereka tampak terdiri dari berbagai macam ras. Ada Lamia, orang yang mirip peri, centaur, dll.
Untuk mencapai ranking C, kamu membutuhkan kemampuan untuk memburu Magical Creature yang ada di sekitar kota.
Kalau seseorang mampu mencapai ranking B, maka dia sudah bisa dianggap sebagai seorang veteran dengan kemampuan yang cukup tinggi.

[Kami disini untuk menyelesaikan pekerjaan!]
Ucap Kuruto, pemimpin dari “Geng Desa Tokurabu” dengan ekspresi cemberut.

Dia adalah pemuda tampan dengan 2 tanduk di kepalanya.

[Kami disini juga untuk melakukan hal yang sama.]

Pemimpin “Dead End” mengangguk, meniru kelompok yang ada di sebelah kanan mereka.
Yah, itu aku.
Blaze mencemooh dengan lidahnya setelah mendengarkan penjelasan dari 2 orang dengan ranking D yang ada di hadapannya.

[Apa ada orang yang memesan ini? Ada sesuatu yang tidak beres tentang ini.....]

Blaze dengan jengkel menggaruk bagian belakang lehernya.

[Me, memesan apa?]
[Hah!?]

Kuruto bertanya dengan malu-malu, dan si babi itu tiba-tiba marah.

[Sudah, sudah, tenanglah, tenang, tolong ajari kami yang masih pemula.]

Aku menggosokkan kedua tanganku dan mendekati mereka, dan Blaze meludah ke tanah.

[Itu artinya ada orang lain yang melakukan pekerjaan yang sama pada waktu yang sama, dan organisasi tidak mampu mengaturnya dengan benar.]

Jadi begitu.
Pemesanan ganda.
Ada 3 orang yang mengajukan permohonan. Ada 3 orang yang menerima permohonan. Sekalipun ketiga permohonan tersebut tampak berbeda, tapi sebenarnya isinya sama.
Hal seperti itu memang bisa saja terjadi.

[Boleh aku tahu pekerjaan kalian masing-masing?]

Aku bertanya.
Blaze : [Membunuh White-Fang Cobra di dalam Hutan Petrifikasi.]
Kuruto : [Mengumpulkan telur misterius di Hutan Petrifikasi.]
Rudeus : [Menyelidiki Magical Creature misterius.]

[Menyelidiki? Ara? Ada pekerjaan seperti itu di bagian ranking D?]

Kuruto bertanya.
Tentu saja, aku sudah memikirkan cara untuk mengatasi situasi seperti ini.

[Ini adalah pekerjaan ranking C yang ditempelkan di papan setelah kalian pergi meninggalkan bangunan organisasi.]
[Oh........ pekerjaanmu itu benar-benar bagus.....]

Aku melirik ke arah Kuruto yang sedang menggumam, dan mulai berpikir.
Pekerjaan kami bertiga memang terasa seperti memiliki hubungan dengan satu sama lain.
Pertama-tama, tidak ada White-Fang Cobra di hutan ini. Tapi karena ada permohonan yang muncul, itu berarti bahwa ada orang yang telah menemukan makhluk tersebut.
Dengan begitu, ada kemungkinan bahwa makhluk misterius yang kami cari adalah White-Fang Cobra.
Telur misterius.... kemungkinan itu juga merupakan telur dari White-Fang Cobra.
Tentu saja, ada juga kemungkinan kalau semuanya tidak ada hubungannya dengan White-Fang. Masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa ini adalah kasus pemesanan ganda.

[Terlepas dari itu, kenapa hal seperti ini bisa terjadi?]
[Entahlah, terkadang ada waktu dimana hal seperti ini bisa terjadi.]

Mau bagaimana lagi, karena mereka tidak menggunakan komputer untuk mengatur setiap pekerjaan.

[Dan? Bagaimana cara kita menyelesaikan ini?]
[Biasa saja, yang paling cepat yang menang.]

Blaze mengucapkan itu, dan Kuruto yang terkejut menjerit.

[Apa! Kalau kalian membunuh Magical Creature itu, bagaimana dengan pekerjaan kami!]
[Ha? Kalian mengumpulkan telur? Kalau kami melihat telurnya, kami akan menghancurkan itu. Sangat merepotkan jadinya kalau White-Fang Cobra berkembang biak disini.]

Blaze mengejek dan menertawakan Kuruto.

[Hey, Rudeus, ucapkan sesuatu! Kalau mereka mengalahkan Magical Creature itu, pekerjaan kita akan...!]

Kuruto menyerahkan masalahnya kepadaku.
Benar, kalau mereka mengalahkan Magical Creature tersebut, pekerjaan kami juga akan gagal....
Tidak, misi kami adalah penyelidikan, kalau kami melaporkan “ ada White-Fang Cobra di dalam hutan”, menurutku pekerjaan kami masih tetap akan dianggap selesai.
Kalau itu tidak berhasil, kami akan memburu Magical Creature di hutan ini dan membayar biaya kompensasi karena telah melanggar kontrak.

[Masih terlalu dini untuk memutuskan bahwa pekerjaan kita saling bertumpang tindih, dan mungkin saja itu bukanlah White-Fang Cobra, melainkan Magical Creature yang lain.]

Blaze menunjukkan ekspresi jijik setelah mendengarkan ucapanku.

[Jadi maksudmu kalian ingin kita mencari itu bersama-sama? Kalian ingin kami melindungi anak-anak?]

Hah? Kok pembicaraan ini bisa menyambung ke situ?
Di saat aku masih kebingungan, Kuruto langsung marah saat ia mendengar kata “melindungi anak-anak”.

[Siapa bilang kami butuh perlindungan kalian!]
[Sekalipun kamu berkata seperti itu, bukannya akan lebih baik bagi kalian bila kalian menerima perlindungan kami? Hutan ini sangat sulit bagi adventurer dengan ranking D.]

Ah, jadi begitu, aku mengerti sekarang.
Dengan tambahan 2 kelompok lain, aku dan Kuruto, kami akan jadi seperti kotoran ikan mas yang menempel di tubuhnya. Dia mungkin tidak ingin kami menyelesaikan pekerjaan kami dengan mudah, dengan cara mengikutinya kemana-mana.
Hal seperti itu hanya akan menambah beban yang harus ditanggung oleh kelompok pimpinan Blaze.
Tentu saja, aku juga tidak ingin bekerja sama dengan mereka, karena aku tidak ingin ada orang yang melihat Ruijerd menggunakan tombaknya. Dia benar-benar terlalu kuat, dan itu mungkin akan dengan mudah membocorkan rahasia bahwa sebenarnya dia adalah Supard yang asli.
Jadi kami akan membiarkan Kuruto untuk mengambil kesempatan tersebut.

[Benar, itu akan terasa tidak nyaman. Kami tidak membutuhkan perlindungan apapun, “Dead End” akan bekerja secara independen.]

Aku mengucapkan itu dan berjalan meninggalkan lingkaran yang dibentuk oleh para pemimpin kelompok.

***

Aku kembali ke tempat dimana Ruijerd dan Eris menunggu. Ruijerd sedang mengamati hutan, sedangkan Eris sedang menunggu dengan malas disampingnya.

[Apa yang terjadi?]

Eris bertanya, ekspresi yang dia tunjukkan tampak seperti berkata “Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi”.

[Kelihatannya konten dari pekerjaan yang kita ambil telah dipesan ganda.]
[Dipesan ganda?]
[Itu artinya pekerjaan kita saling tumpang tindih dengan pekerjaan mereka.]
[Kalau begitu apa yang harus kita lakukan? Serahkan pekerjaan ini kepada mereka?]
[Bagaimana mungkin? Yang tercepat lah yang menang.]
[Oh, aku mengerti, jadi ini soal siapa yang lebih hebat.]

Erissedang penuh dengan semangat. Sepertinya dia merasa bosan dengan berburu, yang tidak membuatnya merasa seperti menjadi seorang adventurer sungguhan.
Daripada berburu, itu lebih terasa seperti “Pekerjaan Rumah”.
Pada waktu yang sama, Blaze dan Kuruto tampaknya sudah selesai bicara. Kuruto mengucapkan beberapa kalimat kepada kedua rekannya, dan kemudian mereka berjalan memasuki hutan.
“Super Blaze” memasuki hutan dengan memilih jalur yang berbeda.

[Hey, apa yang harus kita lakukan sekarang?]
[Hm...... Kita biarkan Ruijerd untuk mencari musuh seperti yang biasa kita lakukan, dan pergi ke arah Magical Creature misterius itu.]

Tapi Ruijerd menggelengkan kepalanya saat aku mengucapkan itu.

[Tunggu.]
[Ada apa?]
[Aku merasa khawatir terhadap ketiga anak tersebut.]

Yang mungkin dia maksud dengan ketiga anak adalah “Geng Desa Tokurabu”.

[Dengan kemampuan yang mereka miliki, mereka tidak akan bisa bertahan di hutan ini.]
[Yang artinya?]
[Kita harus membantu mereka.]
[…...Tapi kalau kita bersama mereka terlalu lama, mereka akan tahu kalau kamu adalah Supard sungguhan.]
[Itu tidak apa-apa.]

Perasaan gue mah itu masalah besar, anjrit!

[Tapi kalau identitasmu sebagai Supard ketahuan, situasinya bakal jadi merepotkan.]
[Maksudmu kamu ingin membiarkan mereka mati tanpa membantu mereka?]
[Bukan begitu. Kita akan mengikuti mereka dari belakang, dan kalau ada sesuatu yang terjadi, kita akan membantu mereka.]

Mau bagaimana lagi, aku akan mengubah strateginya. Aku akan melupakan upah 2 Koin Besi dan menuntut rasa terima kasih kepada mereka nantinya.
Tapi apa tidak apa-apa kalau kami membantu mereka begitu saja? Kemungkinan bocornya rahasia Ruijerd sebagai seorang Supard sangatlah tinggi.
Sekalipun aku mempertimbangkan bahwa mereka mungkin tidak akan mendiskriminasi Ruijerd saat kami menyelamatkan mereka, tapi eksistensi Dead End di Demon Continent sangatlah spesial.
Aku tidak tahu seperti apa kelanjutan situasi kami nantinya.
Kalau ada sesuatu yang terjadi, kenapa tidak rekrut saja mereka seperti Jalil dan Veskel....
Dan begitulah, kami mulai mengikuti Kuruto dan kawan-kawan.
Kelompok Kuruto dengan penuh semangat masuk ke dalam hutan, dan Ruijerd cemberut saat melihat itu.

[Apa yang harus kita lakukan?]
[Apakah ini pertama kalinya bagi mereka untuk masuk ke dalam hutan?]
[Haah, aku sendiri juga tidak yakin.]
[Mereka terlalu ceroboh.]

Tepat seperti yang kami khawatirkan, Kuruto gagal menyadari kehadiran musuh, dan bertemu dengan satu Executioner.
Executioner adalah musuh berbentuk humanoid. Mereka adalah adventurer yang berubah menjadi zombie.
Aku tidak tahu kenapa zombie yang satu ini menggunakan pedang yang besar dan armor yang sangat tebal.
Sekalipun gerakannya tidak begitu cepat, tapi zombie itu memiliki tekad yang kuat dan teknik pedang,
Berdasarkan tingkat bahaya, dia termasuk dalam kategori ranking B.
Zombie itu bekerja sendirian, dan ukurannya tidak terlalu besar.
Meski begitu, dia tetap memiliki ranking B.
Musuh yang kuat.
Sebagai catatan, armor dan senjata yang dia gunakan akan menghilang saat dia mati. Dia adalah musuh menyebalkan yang tidak bisa ditukar dengan uang.
Kelompok Kuruto melarikan diri dengan sekuat tenaga saat mereka bertemu dengan Magical Creature ini.

[Bantu mereka!]
[Jangan, timingnya belum pas.]

Aku menghentikan Ruijerd yang sudah bersiap untuk melompat.

[Kenapa!]
[Situasinya masih belum terlalu berbahaya.]

Sekalipun kecepatan si Executioner lebih tinggi dari kelihatannya dengan mengenakan armor yang berat, dia masih belum bisa menandingi kecepatan Kuruto dan kawan-kawan yang kabur dengan sekuat tenaga.
Jarak mereka perlahan melebar, dan kalau mereka terus berlari, mereka akan bisa lepas dari kejaran si Executioner.
Tapi keberuntungan kelompok Kuruto berakhir sampai disini.
Di arah yang mereka tuju untuk melarikan diri, ada beberapa Almond Anaconda.
Mereka adalah Magical Creature yang bergerak dalam kelompok 3~5 ekor, dan mereka memiliki tato berbentuk kacang almond di tubuh mereka.
Jadi mereka diklasifikasikan ke dalam ranking B.
Mereka adalah musuh yang kuat.
Mereka lah monster yang mewakili Hutan Petrifikasi, satu dari dua Magical Creature yang paling dihindari oleh semua orang.

Kini Kuruto dan rekan-rekannya dikepung oleh 2 jenis Magical Creature yang berbeda pada waktu yang sama.
Ekspresi di wajah kelompok mereka tampak seperti setengah menangis dan setengah tersenyum.
Mereka mungkin berpikir kalau mereka bisa tinggal kabur bila mereka menemui sesuatu.
Sejujurnya, aku merasa kalau mereka memang bisa kabur dari Executioner.
Mengapa situasinya bisa menjadi seperti ini adalah kesalahan mereka sendiri.
Tentunya mereka bisa memilih untuk tidak melakukan sesuatu yang berada di luar batas kemampuan mereka.
Tapi aku juga bisa mengerti soal kenapa mereka ingin melakukan sesuatu yang tidak berada dalam jangkauan kemampuan mereka.
Mereka memiliki pemikiran yang dangkal.

[Ayo bantu mereka!]
[Jangan, tunggu sebentar lagi.]

Aku menghentikan Ruijerd yang ingin langsung membantu mereka.
Sebuah drama untuk menciptakan bahaya tepat di hadapan mereka.
Makin besar bahayanya, makin besar rasa terima kasih yang akan mereka miliki. Saat tubuh mereka penuh dengan luka, aku hanya perlu menggunakan Healing Magic untuk merawat mereka.
Muahahaha.
Rencanaku benar-benar sempurna.

[Ah!]

Eris menjerit.
Tubuh si anak burung terbelah menjadi dua di udara.
Hanya satu serangan.
Dia tidak mampu menghindar dari serangan Executioner, dan terbunuh dalam sekali serang.
Senyum jahatku langsung membeku.
Aku sadar kalau aku telah membuat kesalahan, satu kaki mereka sudah masuk ke dalam lubang kubur.
Orang yang berpemikiran dangkal, adalah aku.

[Aku bilang apa!]

Teriakan Ruijerd terdengar seperti dicampuri dengan rasa jengkel.
Aku segera menggunakan stone cannon, dan pada waktu yang sama Ruijerd menyerbu ke arah para monster.
Setelah menerima sihirku, si Executioner masih hidup. Dia masih bisa berdiri setelah menerima stone cannon ku yang mampu menghancurkan stone treant dalam sekali serang.
Si bajingan ini terlalu kuat, aku pikir begitu, tapi setelah aku amati dari dekat, ternyata tangan kanannya hancur.
Seranganku tidak tepat sasaran.

Executioner itu mengambil pedang yang jatuh dengan tangan kirinya, dan menerjang ke arahku. Sekalipun kecepatan larinya tampak lambat saat aku melihatnya dari jauh, tapi kalau dia lari kemari dengan kecepatan seperti itu, aku merasa kalau itu adalah kecepatan yang benar-benar tidak bisa dinilai dari penampilannya yang tampak berat.
Aku dengan tenang memasang jebakan lumpur di depan kaki si monster. Dia melangkahkan satu kakinya ke dalam jebakan tersebut, dan jatuh ke bawah.
Kemudian aku memunculkan batu raksasa di atasnya, dan menghantamkannya secara paksa ke tubuhnya.
Pada waktu yang sama, Ruijerd dan yang lain berhasil menghabisi semua Almond Anaconda.

***

[…... Haa, haa........ Itu...... Haa, haa..... sangat membantu.]

Tubuh Kuruto gemetar dengan wajah pucat pasi, tapi dia dengan sungguh-sungguh berterima kasih kepada kami.

[K, kalian.......... benar-benar kuat.......]

Executioner sudah berubah menjadi bantal bagi batu raksasa yang aku panggil, dan kepala para Almond Anaconda berhasil dipenggal dengan sempurna.
Yep, ini adalah kemenangan yang kami dapat dengan mudah.
Meskipun kami mampu mengalahkan mereka dengan mudah, tapi kami gagal menyelamatkan rekan dari Kuruto.

[Tidak, aku minta maaf...... karena gagal menyelamatkan kalian semua....]

Kuruto menatapku dengan penuh hormat.
Dadaku benar-benar terasa sakit melihatnya, dan aku pun memalingkan pandanganku.
Pandangan yang aku alihkan menghadap si pemuda yang tubuhnya terbelah menjadi dua.
Wajah dengan paruh burung, dan kalau tidak salah nama anak itu adalah Gaburin. Kalau aku tidak memikirkan hal-hal yang tidak penting, mungkin dia tidak akan mati.
Saat aku merenungkan diri, Ruijerd meraih kerah bajuku, mengangkat dagunya untuk menunjuk ke arah tubuhku dan berkata.

[Ini salahmu.]

Tanpa sungkan-sungkan, ucapannya menusuk hatiku.

[Ya.......]
[Mereka bertiga bisa kita selamatkan!]

Aku tahu.
Aku tahu itu.
Aku juga tidak mau situasinya berakhir seperti ini!
Aku merasa sedih.
Aku benar-benar tidak menginginkan hasil seperti ini.
Aku merenungkan perbuatanku.
Aku menyesali perbuatanku.
Kenapa kamu mencelaku seperti ini, sekalipun aku mencoba untuk bertobat.

[Aku juga berusaha sebisa mungkin! Aku mencoba untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari timing yang terbaik! Kenapa kamu menyalahkan aku!]
[Karena ada yang tewas gara-gara tindakanmu!]

Aku tidak sengaja meningkatkan nada bicaraku, dan Ruijerd membalas dengan jawaban yang sempurna.

[Urgh....]

Aku tidak mampu membantah itu.
Memang rasanya seperti anak itu dibunuh oleh aku sendiri.

[….....]

Sampai saat ini Eris masih berdiam diri.
Dia mungkin memiliki pemikiran tersendiri, saat dia sedang menatap tubuh Gaburin.
Dia mungkin tidak memiliki sesuatu yang bisa dia ucapkan kepadaku.
Itu karena aku memang gagal. Dalam situasi dimana nyawa dipertaruhkan, aku lebih mementingkan keuntungan yang akan aku dapatkan, dan gagal untuk menyelamatkan seseorang.

[Hey, hey, jangan bertengkar dengan satu sama lain.]

Pada akhirnya, yang datang untuk menghentikan kami adalah Kuruto.

[Ini tidak ada hubungannya denganmu, semuanya adalah salah orang ini.]

Ruijerd tidak memperhatikan dia, tapi Kuruto tidak berhenti sampai disitu.

[Sekalipun ini tidak ada hubungannya denganku, tapi aku tahu kalau kalian bertengkar karena kalian telah mempertimbangkan untuk mengabaikan atau menyelamatkan kami saat melihat kami bertarung, iya kan!?]

Bukan. Daripada mengatakan bahwa kami bertengkar dengan satu sama lain, lebih tepat kalau kamu menyebut bahwa aku dengan sewenang-wenang mengambil keputusan untuk mengabaikan kalian.

[Kalian memang sangat kuat, dan pada saat itu kami berada dalam situasi yang berbahaya, tapi kalian tidak memiliki kewajiban untuk menolong kami!]

Rambut di kepala Ruijerd tampak berdiri.

[Apa maksudmu dengan kewajiban! Melindungi anak-anak adalah tanggung jawab orang dewasa!]

Kuruto langsung marah setelah dia mendengar kalimat itu.

[Kami bukan anak-anak! Kami adalah adventurer! Rudeus telah membuat keputusan yang tepat sebagai seorang pemimpin kelompok!]
[Hmm......]

Ruijerd berhenti bicara.
Namun, aku tidak merasa kalau keputusanku itu benar.

[Tapi rekanmu tewas?]
[Siapapun yang melihatnya tentu saja mengerti itu! Benar, kami bertiga memiliki harapan untuk terus melanjutkan petualangan kami! Tapi kami juga memiliki resolusi untuk menerima kematian! Seorang adventurer, entah itu muda atau tua, akan memiliki resolusi seperti ini!]

Dadaku benar-benar terasa sakit.
Aku tidak memiliki resolusi seperti itu.
Dalam pemahamanku, menjadi adventurer hanyalah pekerjaan untuk mencari uang.

[Aku sangat berterima kasih karena kalian telah membantu kami! Tapi urusan anggota kami adalah masalah kami sendiri..... Bukan, itu tanggung jawab kami karena kami tidak berpikir dengan jelas tentang kesulitan pekerjaan yang kami ambil.]

Ucapan Kuruto benar-benar penuh dengan kenaifan.
Orang bisa menganggapnya sebagai rasa keadilan yang dimiliki anak muda tersebut, atau orang juga bisa menganggapnya sebagai bocah yang belum dipengaruhi oleh parahnya lingkungan sosial.
Namun orang bisa melihat usahanya yang habis-habisan.
Itu adalah sesuatu yang tidak aku miliki belakangan ini.
Dalam pikiranku, hanya ada uang di tanganku dan ranking kami di organisasi. Aku menganggap pekerjaan yang kami ambil sebagai permainan, dan karena itulah, aku tidak benar-benar mengeluarkan banyak usaha.

[Kamu yang disana..... namamu Kuruto? Aku minta maaf karena telah memperlakukanmu sebagai anak-anak. Kamu adalah seorang prajurit yang sudah dewasa.]

Tampaknya Ruijerd telah memahami sesuatu dari Kuruto.

[Dan, Rudeus, aku minta maaf.]

Ruijerd menurunkanku kembali ke tanah dan meminta maaf.
Insiden yang terjadi hari ini. Ruijerd tidak memiliki alasan untuk meminta maaf.

[Tolong jangan meminta maaf. Memang benar, aku telah membuat kesalahan.]
[Tidak, itu bukan sebuah kesalahan. Kamu melindungi harga diri mereka sebagai seorang prajurit. Aku tanpa berpikir panjang malah memiliki niat untuk segera menolong mereka.]
[Bukan, itu.....]

Aku sama sekali tidak memikirkan itu.

[Ini sama seperti saat kita bertemu dengan kelompok dua penjahat kecil dulu.....]

Ruijerd mendapatkan pemahaman tersendiri.
Aku masih belum memahami itu.
Aku harus memikirkan urusan ini.
Sisi burukku akan segera terungkap, dan untuk mencegah terjadinya hal seperti ini lagi, aku harus mengkonsolidasikan semuanya.
Itulah yang harusnya aku pikirkan, tapi.
Aku benar-benar beruntung karena Ruijerd salah memahami tindakanku.
Karena ujung-ujungnya berakhir OK, bukannya itu tidak masalah?
Di dalam diriku muncul pemikiran dangkal seperti itu.
Aku mulai sedikit membenci diriku sendiri.

***

Kuruto bilang kalau dia akan membawa mayat rekannya kembali ke kota, dan kami mengawal mereka hingga kami tiba di pintu masuk hutan.
Sekalipun aku pikir Ruijerd ingin mengatakan “Biarkan aku mengantar kalian sampai ke kota”.
Dia tidak mengucapkan itu.
Itu mungkin karena dia sudah mengakui kelompok Kuruto sebagai kelompok prajurit.

[Sekalipun mungkin kami tidak bisa kembali ke kota karena kehilangan seseorang, tapi kami sudah siap untuk mati.]

Eris dengan spontan berlari menghampiri mereka saat Kuruto mengucapkan kalimat tersebut dari punggungnya yang tampak kesepian.

[Semoga beruntung!] -bahasa manusia

Eris mengucapkan itu kepada mereka.
Sekalipun mereka tidak mampu berkomunikasi dengan satu sama lain, tapi sepertinya Kuruto mengerti dengan apa yang coba disampaikan oleh Eris.

[Terima kasih..... Erm, bagaimana cara kerjanya ya?]
[Eh!]

Kuruto mencium ujung jempol Eris.
Dan kemudian dia pergi sambil tersenyum.
Eris terpaku.
Aku juga tidak tahu dengan apa yang harus aku lakukan.
Eris berbalik menghadapku, dan kemudian mengelap bagian yang dicium oleh Kuruto di manset armor yang ia kenakan sampai terdengar bunyi gesekan yang cukup keras.

[I, ini bukan seperti yang kamu pikirkan!]

Eris melakukan itu dengan panik.
Sekalipun dia mendapat ciuman, nyatanya, yang dicium adalah sarung tangan yang ia pakai.
Sekalipun aku merasa dia tidak perlu melakukan itu secara berlebihan....

[I-ini sudah tidak dibutuhkan lagi!]

Eris melepaskan sarung tangannya, kemudian melemparnya dengan sembarangan ke bagian dalam hutan.
Hey, hey, sarung tangan itu bukan barang gratisan.

[Jangan buang peralatan berlindungmu!]
[Beli sarung tangan baru itu pemborosan!]

Ruijerd dan aku menegur Eris secara bersamaan.
Sekalipun itu adalah reflek dari pikiranku, ternyata aku masih memikirkan uang.
Haaa...........

[Diam!]

Eris menghentakkan kakinya ke tanah sambil meneteskan air mata.
Sudah lama aku tidak melihat Eris yang seperti ini.
Apa ya.
Arti dari mencium jempol.

[Rudeus! Ini!]

Eris menjulurkan tangannya ke arahku.
Aku tidak sengaja menjilatnya.

[!]

Wajah Eris tampak benar-benar merah, dan dia memberiku sebuah pukulan.
Pukulan serius yang didesain untuk menghilangkan kesadaranku.
Aku merasa ada tulangku yang patah.
Kalau kamu memiliki pukulan seperti ini, maka kamu akan bisa menguasai seluruh dunia.
Aku jatuh ke tanah dengan cara yang tidak enak untuk dilihat.
Apa yang harus aku lakukan?
Pada waktu yang sama, aku melihat Eris menatap bagian yang aku jilat. Kemudian dia menjilatnya dengan lidahnya sendiri.
Yang mana setelahnya, merah-merah yang ada di pipinya menjalar hingga telinganya, dan dia mengusapkan tangannya di pakaian yang ia kenakan.


[Ma, maafkan aku Rudeus, tapi kamu tidak boleh menjilatnya!]

Tindakannya itu terlalu manis, jadi aku benar-benar memaafkannya.
Kegagalan barusan yang membuatku kehilangan semangat telah menjadi agak baikan.

***

Aku mempertimbangkan kembali hal-hal tentang Ruijerd saat kami berjalan di dalam hutan.
-Sayang anak.
-Menjunjung tinggi keadilan.
Itulah yang aku ketahui soal Ruijerd di masa lalu.
Namun hari ini aku memiliki kosakata yang baru untuknya.
-Prajurit.

[Ruijerd-san, menurutmu, prajurit itu apa?]
[Prajurit adalah mereka yang melindungi anak-anak dan menghargai rekan-rekannya.]

Dia langsung memberikan jawaban.
Tapi akhirnya aku memahami alasan yang membuat Ruijerd marah.
Tak pernah sekalipun dia berpikir soal membela keadilan, namun dia hanya mengejar tujuan dari harga diri seorang prajurit.

Seorang prajurit tidak boleh melukai anak-anak.
Seorang prajurit harus selalu melindungi anak-anak.
Seorang prajurit tidak boleh meninggalkan rekan-rekannya.
Seorang prajurit harus selalu melindungi rekan-rekannya.

Dia hanya memikirkan hal-hal seperti itu.
Karena itulah, dia menganggap bahwa si penculik yang menendangku adalah orang jahat.
2 orang yang tidak melawan musuh mereka, namun memohon ampunan untuk bisa menyelamatkan nyawa mereka, adalah orang jahat.
Kuruto dan kelompoknya kemungkinan besar dia anggap sebagai anak-anak. Untuk meninggalkan mereka sendirian, Ruijerd pasti menganggapku sebagai orang jahat.
Tapi setelah Kuruto menyangkal pernyataannya, Ruijerd mengubah cara pandangnya. Kini dia menganggap mereka sebagai anak-anak yang sudah menjadi prajurit.
Karenanya, dia memaafkan tindakanku.
Atau mungkin itu karena dia merenungkan tindakannya sendiri, bahwa dia tidak memperlakukan mereka sebagai seorang prajurit.
Aku benar-benar tidak mengerti letak garis pembatas antara anak-anak dan prajurit yang ada di dalam pikiran Ruijerd.
Sekalipun Eris dianggap sebagai anak-anak, lalu aku dianggap sebagai apa?
Haruskah aku bertanya, atau jangan?

[Ada pertempuran yang sedang berlangsung.]

Ruijerd tiba-tiba mengucapkan kalimat peringatan saat batinku sedang mengalami konflik.

[Itu....... kelompoknya Blaze?]
[Ya.]

Sepertinya itu adalah Blaze.
Aku tidak tahu bagaimana mata ketiga milik Ruijerd bisa melihat-lihat. Sekalipun mata itu ditutupi oleh kerudung, dia masih bisa melihat.
Dan juga, itu bukan cuma berfungsi sebagai radar, dia juga bisa membeda-bedakan individu.
Itu benar-benar praktis, aku juga mau mata seperti itu.

[Haruskah kita membantu mereka?]
[Tidak perlu.]

Seperti yang diharapkan dari ranking B, tampaknya Ruijerd menganggap mereka sebagai prajurit.
Di depan hutan, ada ular raksasa yang sedang melingkar disana. Dan yang mengelilingi ular itu adalah 4 orang.
Tapi mereka semua tewas.
Oh, jadi yang dimaksud tidak perlu membantu mereka itu ini?
Aku tidak bisa menemukan tubuhnya Blaze, mungkin dia melarikan diri.

[Bagaimana dengan dua yang lainnya?]
[Mereka mati.]

Sepertinya kelompok mereka benar-benar dimusnahkan.
Aku mengangkat dan menempelkan kedua telapak tanganku.

[Tapi Magical Creature seperti apa itu?]

Magical Creature yang menghabisi kelompoknya Blaze itu memiliki ukuran yang luar biasa besarnya.

[Itu adalah seekor Red-Fang Cobra.]

Tubuh dari ular berwarna merah itu tidak bisa dipeluk sekalipun aku dan Eris menggunakan kedua tangan kami, memiliki panjang sekitar 10 meter, dan lehernya yang terbuka tampak seperti sedang mengancam kami.
Di tengah-tengah tubuhnya ada benjolan besar, aku khawatir yang dia telan adalah seekor babi. Manusia berkepala babi.
Kalau dipikir-pikir, bukannya seharusnya ular ini berwarna putih?

[Aku tak mengira kalau hutan ini ternyata dihuni oleh Red-Fang Cobra, sebesar ini pula.]
[Jadi maksudmu, biasanya ular itu tidak tinggal disini?]
[Biasanya. Tapi ada kemungkinan kecil bahwa ular itu bisa muncul, seperti sekarang.]

Red-Fang Cobra adalah spesies dengan ranking yang lebih tinggi.
Ular itu memiliki tubuh yang lebih besar daripada White-Fang Cobra, dan juga lebih lincah. Seluruh tubuhnya ditutupi oleh sisik yang tahan api, dan taring tajam mereka juga mengandung racun yang mematikan.
Aku tidak yakin soal apa yang harus dimakan oleh White-Fang Cobra untuk menjadi seekor Red-Fang Cobra, tapi ada kemungkinan kecil bahwa Red-Fang akan muncul di antara populasi White-Fang Cobra.
Walaupun White-Fang Cobra adalah Magical Creature dengan ranking B, namun seekor Red-Fang Cobra adalah lawan yang kuat dengan ranking A.
Satu kelompok ranking B pasti akan dia habisi dalam waktu singkat.
Ular itu sedang menikmati santapannya, dan tampaknya dia tidak terlalu memikirkan kami. Sepertinya dia hendak melahap korbannya yang ketiga.

[Bisakah kita melakukannya?]

Eris dengan percaya diri menghunuskan pedangnya.

[Haruskah kita melakukannya?]

Ruijerd meminta pendapatku.

[…..Apa kamu yakin kamu ingin aku yang memutuskan ini?]
[Aku serahkan keputusannya kepadamu.]
[Siapa lagi yang bisa membuat keputusan?]

Aku dipercaya untuk membuat keputusan.
Setelah melalui sedikit pertimbangan, pekerjaan yang kami ambil adalah untuk menyelidiki atau menghabisi Magical Creature yang misterius.
Mungkin mereka salah mengira Red-Fang Cobra sebagai White-Fang Cobra.
Dan sepertinya tidak ada White-Fang Cobra disini.
Sekarang setelah kami berhasil menemukan sesuatu seperti ini, sekalipun kami kembali, pekerjaan kami akan tetap dianggap selesai.
Tapi kalau kami mengalahkan monster ini, kami akan mendapatkan 2 Koin Besi sebagai upah.
Kalau kami bisa mengalahkannya, aku masih tetap ingin mengalahkannya.
Tapi sekalipun aku ingin melakukan itu, ada peribahasa yang cocok untuk mendeskripsikan situasi seperti ini.
Dia yang bertarung dan melarikan diri, akan hidup untuk melihat keesokan hari.
Baru saja, ada orang yang mati di hadapan kedua mataku.
Kalau kalah, kami akan mati.
Kami tak seharusnya menyeberangi jembatan yang berbahaya itu.

[Kalau kamu mau, aku bisa membunuhnya sendiri.]

Saat aku sedang bingung memikirkan itu, Ruijerd memberikan saran kepadaku.

[Ruijerd-san ingin mengalahkan makhluk itu sendirian?]
[Aku sendiri sudah cukup untuk membunuhnya.]

Kalimat itu benar-benar meyakinkan.
Aku merasa dia sedikit mirip dengan Dash-san. (?)
Dia mampu mengatasi makhluk dengan ranking A.
Yah, karena Ruijerd sudah mengucapkan itu, harusnya sih kami akan baik-baik saja.
Baiklah.

[Kalau begitu, ayo kita lakukan ini.]

Aku telah membuat keputusanku.

***

Mereka berdua bertarung dalam jarak dekat, sedangkan aku bertarung dari jarak jauh dengan menggunakan sihir.
Itu adalah kombinasi yang biasa kami lakukan, jadi aku menggunakan Stone Cannon seperti biasa.
Kali ini, karena lawan kami adalah Magical Creature dengan ranking A, aku meningkatkan kekuatan sihirku dan membentuk peluru batunya menjadi sebuah pasak, untuk memberinya efek ledakan setelah pelurunya mengenai lawan, dan juga menambahkan sihir api ke dalamnya.
Tembak.
Peluruku meluncur dengan kecepatan super, mengarah ke si ular merah, dan berakhir dengan ledakan besar.
Itulah yang aku bayangkan di dalam pikiranku.

[Apa!?]

Si Red-Fang Cobra memutar tubuhnya, dan menghindari peluru yang aku tembakkan.
Makhluk itu menghindari seranganku.
Ini bukanlah kebetulan. Ular itu mampu dengan jelas melihat datangnya seranganku, dan menghindarinya.
Peluruku meluncur ke tempat yang agak jauhan, dan meledak disana.

[Itu bohong kan........]

Serangan kejutanku gagal.
Tapi pasukan spesial kami tidak akan berhenti. Ruijerd memimpin di depan, sedangkan Eris mengikutinya dari belakang.
Itu sedikit berbeda dari formasi yang biasa, biasanya Eris yang berada di depan.

[Saaa!]
[…..Hmph!!]

Ruijerd dengan dashyat mengincar kepala si ular merah, berusaha untuk menusuknya dengan menggunakan tombak miliknya. Red-Fang Cobra kembali memutar dirinya untuk menghindari serangannya, kemudian dia memanfaatkan rekoilnya untuk menggigit Ruijerd.
Ruijerd dengan mudah menghalau gigitan si ular dengan tombaknya, dan lubang yang besar pun muncul di tanah di tempat tertancapnya taring si ular.
Pada waktu yang sama, Eris memutar ke belakang si ular dan mengayunkan pedangnya untuk memotong ekornya, tapi sayangnya usahanya tidak berhasil.
Itu karena, entah itu sisiknya, atau dagingnya, atau keduanya, benar-benar keras.

[Saaaaa!]

Ular itu mulai mengincar Eris, dan pada waktu yang sama, Eris dan Ruijerd menjauh dari tubuh si ular.
Menggunakan celah itu, sihir ku segera melayang ke arah si Red-Fang Cobra.
1. Aku
2. Eris
3. Ruijerd
Sekalipun nomor 2 dan 3 dibalik, sinyal ini masih mengikuti kombinasi awal yang sudah kami ciptakan sebelumnya.

[Seranganku luput lagi!?]

Tapi si Red-Fang Cobra kembali menghindari seranganku.
Kali ini, bagian depan dari peluru yang aku tembakkan memiliki ujung yang lancip, jadi kecepatannya pun meningkat, namun peluru itu tetap melaju melewati si Red-Fang Cobra, dan mematahkan beberapa pohon yang ada di belakangnya.
Dia melakukan itu lagi, menghindari serangan setelah berhasil melihatnya.
Sekalipun hasilnya seperti itu, sebenarnya aku tidak begitu mempermasalahkan, apakah peluruku berhasil atau gagal mengenai tubuh si ular.
Ruijerd dan Eris menyerang seperti gelombang. Ruijerd dengan mantap mengincar otak dan jantung si ular, sedangkan Eris terus-terusan menebas ekornya untuk mengalihkan perhatiannya.
Sihir yang terkadang menyerempet tubuh si ular, memberinya sedikit kerusakan.
Walaupun formasi ini tampak sederhana, namun itu bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dengan mudah.
Sekalipun mungkin akan muncul celah bila ular itu mengincar Eris dengan cermat, kontrol Ruijerd terhadap alur pertempuran benar-benar tampak sempurna, jadi ular itu tidak mampu mengabaikan kami bertiga.
Serangan Ruijerd tidak berhasil mengenainya, tapi si Red-Fang Cobra perlahan mulai merasa lelah, dan gerakannya pun juga perlahan mulai menjadi tumpul.
Dan kemudian, Stone Cannon yang aku luncurkan akhirnya menghantam tubuh si ular.

***

Saat tubuh Red-Fang Cobra sudah selesai dipotong-potong, matahari sudah terbenam.
Di hari itu, makan malam kami adalah daging Red-Fang Cobra.
Sekalipun aku tidak tahu dimana daging itu bisa dijual, kami mencabut taring-taringnya dan menggulung kulitnya seperti karpet.
Telur yang dicari-cari oleh Kuruto juga berhasil kami temukan, tapi telur-telur itu terlalu besar untuk dipindahkan. Setelah berpikir untuk waktu yang cukup lama, kami memutuskan untuk menghancurkan mereka.
Itu karena, meningkatkan populasi Magical Creature adalah hal yang dilarang.

Setelah mengambil semua barang yang bisa dijual milik kelompoknya Blaze, kami membakar dan mengubur tubuh mereka.
Kalau kami mengabaikan mayat mereka, ada kemungkinan mereka akan berubah menjadi Executioner.
Aku benar-benar tidak paham soal bagaimana mereka bisa bangkit sebagai zombie.

Tapi harus aku akui, Red-Fang Cobra itu benar-benar luar biasa.
Aku memikirkan pertempuran yang baru saja kami alami. Aku ingat bagaimana ular itu terus-terusan menghindari serangan sihirku.
Dia menghindar.
Dia menghindar berulang kali.
Hingga saat-saat terakhir, hampir tidak ada serangan yang benar-benar tepat sasaran.
Kalau dipikir-pikir, Executioner juga melakukan hal yang sama.
Aku kira seranganku sudah pasti akan tepat sasaran, tapi ternyata dia hanya kehilangan satu tangan.
Jadi Magical Creature yang memiliki ranking B dan keatas bisa menghindari serangan sihir?

Red-Fang Cobra.
Dia bahkan bisa menghindari tombak Ruijerd.....
Tapi seharusnya itu karena Ruijerd tidak bertarung dengan serius. Kalau dia serius, dia mungkin akan bisa menghabisi ular itu dengan sekali serang.
Ular itu tidak menghindari serangan Eris karena ancamannya terlalu rendah, jadi dia tidak perlu menghindarinya.

Tapi semua mahkluk yang ada di dunia ini benar-benar monster yang hebat.
Bahkan seorang manusia saja bisa menghindari serangan sihir, jadi tentu saja Magical Creature mampu menghindari itu.
Mungkin saja Magical Creature dengan ranking S tidak akan mendapatkan luka sama sekali sekalipun terkena Stone Cannon ku dari jarak dekat.
Itu benar-benar mengerikan.
Lebih baik aku tidak menghindari tempat-tempat yang berbahaya seperti itu.

-=-

Dan begitulah, kami menyelesaikan pekerjaan kami.

Yang mana kemudian, pekerjaan ini akan menjadi pekerjaan terakhir kami di kota ini...

1 komentar: