Senin, 12 Januari 2015

Mushoku Tensei 25

[Web Novel 25] Penyamaran dan Penyusupan

Kota Rikarisu.

Salah satu dari 3 Kota Besar di Demon Continent.

Kota yang digunakan Great Demon Empress Kishirika Kishirisu sebagai markas saat Human-Demon war berlangsung.

Nama lainnya adalah Kastil Tua Kishirisu.

Hal pertama yang akan membuat orang yang melihat kota ini terkejut adalah lokasinya.

Dari segala tempat yang tersedia, kota ini dibangun tepat di tengah-tengah kawah raksasa.

Kawah tersebut bertindak sebagai tembok alami, dan tidak peduli seberapa seringnya musuh menyerang, tembok itu tidak akan pernah runtuh.

Bahkan sekarang, tembok alami itu masih berfungsi untuk menghalangi para monster agar tidak masuk ke dalam kota.

Kastil Kishirisu yang sebagian telah rusak berdiri di pusat kota.

Kastil itu dihancurkan di masa-masa kampanye militer Laplace.


Hingga kini, kastil tersebut masih menunjukkan sisa-sisa pertempuran maut antara beberapa Demon Lord yang tergabung dalam faksi Great Demon Empress Kishirika melawan Demon God Laplace.

Tembok alami yang sangat bisa diandalkan, dan kastil berwarna hitam keemasan dengan bayangan masa lalunya yang penuh dengan kejayaan.

Dua ikon tersebut menceritakan kisah tentang kekuasaan yang dahulu dimiliki oleh Great Demon Empress, dan perjuangan dari ras demon.

Kota Rikarisu adalah kota yang penuh dengan sejarah.

Dan terakhir, disarankan bagi para wisatawan untuk menunggu hingga malam hari untuk menyaksikan keindahan sesungguhnya dari kota ini.

Kutipan dari buku [Keliling Dunia] oleh Adventurer Bloody Count.

***

Itulah pengetahuan yang aku miliki tentang tempat yang dikenal sebagai Kota Rikarisu.

Ada tiga pintu masuk menuju kota.
Salah satunya adalah dengan cara melompat langsung ke dalam kawah.
Kawah itu memiliki tinggi yang tidak biasa, jadi kecuali kau bisa terbang, sepertinya pintu masuk yang lain akan sulit untuk dilalui.

Kemudian, pintu masuk yang kedua memiliki 2 penjaga.
Dengan kata lain, keamanan di kota ini bisa dibilang ketat.
Aku menatap Ruijerd.

[Apa yang akan kita lakukan?]

Aku mengingat percakapan kami di desa Migurd.

[Ruijerd-san. Kota ini, apa mereka akan mengijinkan kita masuk?]
[Aku belum pernah memasukinya. Mereka selalu mengusirku.]

Terlepas dari ras manusia, ras Supard sangat dibenci oleh semua orang.
Pada saat ini, kebencian itu sudah mencapai tingkat genetik.
Setelah melihat reaksi yang ditunjukkan Eris, aku paham.
Aku pikir kami tidak akan terlalu mendapat banyak masalah di Demon Continent, tapi sepertinya tidak begitu.

[Omong-omong, cara seperti apa yang biasa mereka gunakan untuk mengusirmu?]
[Pertama-tama, saat aku pergi mendekati kota, para penjaga akan mulai berteriak, sesaat kemudian, adventurer dalam jumlah banyak akan keluar dari dalam kota.]

Mendengar kata-kata Ruijerd, sebuah gambaran arus peristiwa mengalir di dalam pikiranku, dimulai dari para penjaga yang berteriak “Berhenti!” dan kemudian pria-pria berotot dalam jumlah besar keluar dari dalam kota untuk menyerang Ruijerd.

[Kalau begitu, sepertinya menggunakan penyamaran adalah ide yang bagus.]

Setelah mengucapkan itu, Ruijerd melotot ke arahku sambil cemberut.

[Kamu bilang penyamaran?]

Sepertinya ada sesuatu yang tidak dia sukai dari ide tersebut.

[Tolong tenanglah terlebih dahulu. Pertama-tama, kita harus masuk ke dalam kota.]
[Sebentar, penyamaran itu apa?]
[Eh?]

Sepertinya dia tidak tahu dengan apa yang sebenarnya dimaksud dengan penyamaran.
Perbedaan di sisi budaya mungkin?
Tidak, kalau dari awal dia tahu, sudah pasti para penjaga akan membiarkan Ruijerd masuk ke dalam kota.

[Penyamaran adalah saat kamu mengubah penampilan luarmu untuk menyembunyikan identitasmu.]
[Ho? Bagaimana caranya itu?]
[Bagaimana ya? Untuk sekarang, kita sembunyikan wajahmu dulu.]

Setelah mengucapkan itu, aku duduk dan meletakkan tanganku di tanah, dan mulai mengumpulkan Mana.

***

[Berhenti!]

Ada dua prajurit yang menjaga pintu masuk kota.
Seorang pria yang kelihatannya tidak tahu malu dengan wajah seekor babi, dan seorang pria yang kelihatan galak dengan kepala ular.

[Siapa kalian! Untuk apa kalian datang kemari!]

Si manusia ular menanyakan identitas kami sambil memegang senjata yang ada di pinggangnya.
Si manusia babi mengamati Eris dengan ekspresi yang tidak senonoh.
Jadi si babi ini lolicon? Sepertinya kami berdua bisa bersahabat.

[Kami adalah wisatawan.]

Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, aku yang akan berdiri di depan.

[Apa kalian adventurer?]
[Huh? Bukan, kami hanya wisatawan biasa.]

Aku nyaris langsung menjawab dengan Ya, tapi kami tidak memiliki sesuatu yang bisa digunakan untuk membuktikan identitas kami.
Tidak aneh rasanya kalau aku bilang bahwa kami ingin bergabung dengan organisasi adventurer, mengingat umurku dan Eris yang masih muda.

[Pria yang disana? Dia tampak mencurigakan.]

Ruijerd menyembunyikan wajahnya dengan helm yang menutupi seluruh kepalanya, yang barusan aku buat dari batu.
Kami membungkus tombak miliknya dengan kain, jadi sekarang tombak itu kelihatan lumayan mirip dengan tongkat.
Mencurigakan memang.
Tapi, itu masih mending daripada penampilan ras Supard.

[Dia adalah kakakku. Dia mencoba untuk memakai helm aneh milik seorang adventurer, dan sekarang dia tidak bisa melepasnya lagi.]

Aku pikir mereka akan mencoba untuk melepaskan helm itu, tapi?

[Hahaha! Kakakmu benar-benar idiot! Kalau begitu, mau bagaimana lagi. Coba tanyalah kepada nenek yang ada di toko peralatan, aku yakin dia akan meminjamkan sesuatu kepadamu yang bisa kamu gunakan untuk melepas helm itu.]

Pria berkepala ular itu mundur satu langkah sambil tertawa terbahak-bahak.
Ternyata mereka sama sekali tidak berhati-hati dalam menjaga pintu masuk kota.
Kalau ada orang yang memakai helm full face muncul di Jepang, mereka pasti akan kelihatan sangat mencurigakan.
Apakah karena Ruijerd datang bersama anak-anak?
Kalau tidak, orang yang mengenakan helm seperti itu pasti dianggap sinting.

[Omong-omong, apa ada tempat untuk mencari kerja di kota ini?]
[Tempat untuk mencari kerja? Apa yang akan kalian lakukan setelah mendapatkan info seperti itu?]
[Kan gawat jadinya kalau kami tidak bisa melepaskan helm kakakku, tapi mereka tetap memaksa agar kami membayar biayanya, jadi kami harus bekerja untuk membayarnya.]

Si manusia ular itu menggumam sendiri, [Benar juga, si nenek itu mungkin saja akan melakukan itu.]
Toko peralatan itu pasti memiliki bisnis yang menguntungkan.
Yah, bukan urusan kami.

[Kalau begitu, coba datangi organisasi adventurer. Di tempat itu, bahkan orang asing yang tidak memiliki modal akan tetap bisa mendapatkan pendapatan harian.]
[Baik.]
[Jalan lurus saja kalau kalian mau pergi ke organisasi adventurer. Bangunannya besar, jadi kalian pasti bisa menemukannya dengan mudah.]
[Terima kasih banyak.]
[Kalau kalian mendaftar di sana, biaya penginapan akan menjadi sedikit lebih murah. Pokoknya daftar saja dulu.]

Aku mengangguk dan berjalan melewati gerbang.
Kemudian, aku menghentikan langkahku.

[Omong-omong, apakah keamanan di kota ini selalu ketat seperti ini?]
[Tidak, belakangan ini tampaknya [Dead End] sedang berkeliaran di sekitar sini. Kita harus berhati-hati.]
[Apa itu! Kedengarannya mengerikan?!]
[Ya, itu benar, aku berharap agar dia segera pergi ke tempat lain.]
[Kalau kamu bertemu dengannya, kamu pasti akan mati, Dead End*.] (Jalan Buntu - hidupmu menemui jalan buntu)

Itu adalah nama yang mengerikan.
Pasti itu adalah monster yang mengerikan.

***

Setelah memasuki kota.
Sebuah kota dengan aktivitas yang sedikit lebih rendah daripada Roa terbentang dihadapan kami.
Namun, aku merasa kalau aku sudah pernah melihat kota yang mirip dengan kota ini di suatu tempat.
Di dekat pintu masuk kota ada penginapan, kandang kuda, dan toko-toko yang terhubung dengan satu sama lain.

[Hmm, adventurer eh?]

Kalau aku mengelumpukkan semua hal yang pernah aku dengar tentang mereka sejauh ini, maka adventurer adalah sesuatu yang mirip dengan karyawan perusahaan kiriman.
Segala macam orang yang mencari pekerjaan akan pergi ke Organisasi Adventurer untuk mengambil pekerjaan dan meningkatkan status mereka.
Orang-orang menyebut pekerjaan yang diberikan oleh Organisasi Adventurer sebagai komisi.
Adventurer yang yakin dengan kemampuan yang mereka miliki akan dikirim untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

[Aku tidak tahu apakah kita bisa mendapatkan uang, tapi apa lebih baik kita mendaftar sekarang saja? Sepertinya mereka akan meminta sesuatu yang bisa membuktikan identitas kita, bagaimana menurutmu Eris?]
[Adventurer! Aku mau!]

Kedua mata Eris tampak bersinar terang.
Kalau dipikir-pikir, Eris sudah seringkali mendengar kisah-kisah tentang petualangan Ghyslaine.
Aku tidak mengira kalau dia sudah lama ingin menjadi seorang adventurer.

[Ruijerd-san, apa kamu sudah menjadi seorang adventurer?]
[Belum, aku tidak pernah diijinkan masuk ke dalam kota yang cukup besar untuk memiliki Organisasi Adventurer.]

Oh begitu.
Aku mengerti sekarang, Organisasi Adventurer hanya terletak di kota-kota yang lumayan besar.

[Hmm, kalau begitu, rasanya akan lebih baik kalau kita mendaftar dulu.]

Di dalam kepalaku, aku terus memikirkan rencana baru.
Tidak mungkin kalau Ruijerd harus seterusnya menggunakan helm yang tampak berat itu.
Kalau dia terus menyembunyikan wajahnya, maka dia tidak akan bisa membersihkan reputasi ras Supard.

Kalau saja kita bisa melakukan sesuatu yang hebat, kemudian dengan tiba-tiba mengucapkan, 'ternyata selama ini dia adalah ras Supard!'
Bagus rasanya kalau peristiwanya mengalir seperti itu, tapi aku pikir pekerjaan untuk adventurer dengan tingkat yang paling rendah hanya berada di dalam kota.
Malahan, daripada mencoba untuk melakukan sesuatu yang besar, menurutku akan lebih baik kalau kami melakukan tugas-tugas kecil di dalam kota agar opini orang-orang terhadap Ruijerd berubah menjadi lebih baik.

Kalau kami melakukan itu dengan cukup baik, maka kepercayaan orang-orang di sekitar kota terhadap Ruijerd akan meningkat.
Tidak ada masalah terhadap sifat yang dimiliki Ruijerd.
Kalau dia bisa tiba-tiba menyelamatkan kota dari serangan monster yang kuat, dia mungkin akan disambut dengan baik!
Omong-omong, menyelamatkan anak yang tersesat, skenario seperti itu juga bisa digunakan.
Hal itu terbukti ampuh di desa Migurd.
Daripada mengalahkan monster, sepertinya kita harus fokus dalam menyelamatkan orang.
Menjalin hubungan dengan orang-orang yang tidak memiliki prasangka buruk.
Kalau hanya memperhitungkan sifat yang dimiliki Ruijerd, akan ada banyak orang yang mau menerimanya.

Tapi, untuk menyelamatkan orang, helm ini sangat tidak bagus.
Tidak bisa melihat ekspresi wajah adalah minus.
Bahkan aku pun tidak akan bisa mempercayai orang yang wajahnya tidak bisa aku lihat.
Haruskah aku membuat helm yang hanya menutupi rambut?
Tidak, itu masih tetap mencurigakan.
Aku tidak tahu apakah ada budaya di dunia ini dimana orang harus melepaskan sesuatu yang mereka kenakan di kepala mereka saat berhadapan dengan orang lain, tapi kalau aku, aku akan menganggap orang yang tidak melakukan itu sebagai orang yang tidak sopan.

Tapi, melakukan hal kecil di sana sini akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Harusnya kita melakukan pekerjaan yang bisa menyebarkan eksistensi Ruijerd ke seluruh kota.

[Hmmm? Apa yang harus dilakukan...]

Pertama-tama adalah mendapatkan popularitas.
Tidak peduli seberapa bagusnya hal yang kamu lakukan, kalau orang-orang tidak mengenal namamu, ya itu percuma saja.

Sudah kuduga, agar orang-orang bisa mengingat namanya, hal yang pertama kali harus kami lakukan adalah eksterminasi monster besar-besaran.
Di dunia ini, orang yang memiliki kekuatan kerap lebih diterima oleh masyarakat.
Kalau kami menghabisi monster yang memiliki nama yang sangat buruk, kemungkinan besar popularitas kami akan meningkat.

Sekalipun, dalam kasus ras Supard, mengingat bahwa mereka sudah terkenal luas sebagai ras yang kuat, bisa jadi itu malah menimbulkan efek yang sebaliknya.

Tunggu sebentar, tapi, semisal ada bahaya besar yang mendekati kota, apa yang akan terjadi?
Saat semua orang bersembunyi dengan penuh kegelisahan, meratapi takdir mereka, yang muncul dihadapan mereka adalah Pria Tampan dari Demon Continent, Ruijerd, yang kemudian mengalahkan musuh dalam sekali serang.

Oh, bukannya itu kedengaran bagus?
Masalahnya adalah, seperti apa musuh yang akan dihadapi oleh Ruijerd, yang sebelum ini kami mendengar nama yang terdengar lumayan mengerikan.

[Ruijerd-san. Apa kamu tahu soal makhluk yang bernama [Dead End] ini?]

Kalau kami bisa memancing monster yang dikenal sebagai [Dead End] itu ke dalam kota.
Maka orang-orang yang ada di dalam kota akan merasa panik.
Kemudian Ruijerd muncul dan mengalahkannya.
Kisah tentang kebajikan mengalahkan kejahatan.
Itu sempurna.

Tapi, jawaban yang aku dapat benar-benar di luar ekspektasiku.

[Itu tentang aku.]
[Apa maksudnya itu?]

Apa?
Tunggu dulu, apakah itu jawaban filosofis?!
Itulah yang aku pikirkan, ketika...

[Di wilayah ini, begitulah cara mereka menyebutku.]

Ruijerd = Dead End.

Sepertinya begitu.
Ah, aku mengerti.
Aku paham sekarang.
Kalau kau melihat ada ras Supard yang jalan-jalan di sekitar kota, tentu saja kamu akan sangat berhati-hati.

Ha??

Meski begitu, sampai diberikan sebutan yang mengerikan seperti itu hanya karena mereka merasa takut.
Seberapa besar sebenarnya rasa takut yang dimiliki orang-orang terhadap Ruijerd?

Jeez, penjaga gerbang, bisa tidak kalian melakukan pekerjaan kalian dengan lebih baik?
Tentunya, sejak awal mereka tidak menganggap ras Supard sebagai salah satu dari mereka.
Ras Supard adalah ras yang gila, jadi tidak mungkin mereka memiliki kecerdasan yang cukup tinggi untuk bisa menyemar, pasti seperti itulah yang dipikirkan orang-orang.

[Apa lagi yang bisa kita lakukan?]

Tapi, sepertinya sebutan Ruijerd itu cukup terkenal di kota ini.
Kita bisa memanfaatkan itu.

[Tidak ada edaran yang menawarkan hadiah bagi orang yang mampu memburumu kan?]
[Ah, tidak apa-apa kok.]

Benarkah?
Benar-benar tidak apa-apa kan?
Aku percaya padamu lho?
Tidak baik kalau kamu bohong.

Untuk sekarang, harus ada sedikit perubahan rencana.

***
 
Pertama-tama, kami harus mengunjungi toko-toko terbuka terlebih dahulu sebelum pergi ke Organisasi Adventurer.
Toko terbuka yang lokasinya berada di dekat pintu masuk kota itu sama seperti toko-toko terbuka di tempat lain.
Meski begitu, harga pasarnya sangat berbeda.

Ditambah lagi, benda-benda yang dijual juga sangat berbeda.
Contohnya, tempat yang mirip seperti kandang yang biasa digunakan untuk menjual kuda di Roa, disini digunakan untuk menjual makhluk yang mirip seperti kadal.
Aku yakin dengan banyaknya bebatuan dan bukit di Demon Continent, makhluk seperti ini akan lebih berguna daripada kuda.
Dan juga, tidak ada gerobak berukuran besar, tapi semua pedagang disini memiliki gerobak pribadi.

Untuk perjalanan panjang yang akan kami lakukan nanti, ada banyak hal yang kami inginkan.
Sepertinya kami baru bisa membeli satu per satu barang yang kami butuhkan.

Tapi, barang yang harus kami beli kali ini sudah diputuskan.

Setelah melihat-lihat sekeliling pasar dan mencari tempat yang paling murah.
Memang kami tidak sedang terburu-buru, tapi kami juga tidak memiliki cukup banyak waktu.
Barang yang aku cari adalah pewarna dan kerudung kepala. Dan kalau bisa, pewarnanya adalah sesuatu yang mirip seperti lemon.

[Pak tua, bukannya pewarna ini kemahalan? Ini barang dijual kan?]
[Jangan mengucapkan hal yang bodoh, itu harga yang wajar.]
[Benarkah?]
[Tentu saja!]
[Tapi, disana mereka menjual barang yang sama dengan setengah harga?]
[Apa?!]
[Tapi kualitas barang yang disana sedikit lebih rendah sih. Ah, kerudung ini bagus. Kalau aku membeli ini dan benda yang mirip seperti lemon disana, apa boleh kalau kami diberi diskon?]
[Nak, kamu lumayan ahli dalam berbisnis. Aku mengerti. Ambillah.]
[Ah, benar juga. Tolong beli barang milik kami. Ada kulit dari Pack Coyote dan taring dari Acid Wolf, bagaimana?]
[Ada lumayan banyak ya. Tunggu sebentar. Satu, dua, empat. Bagaimana kalau 3 Koin Besi Tua untuk semuanya?]
[Kalau cuman segitu kan tidak mungkin. Bukannya harusnya minimal 6 koin?]
[Itu baru tidak mungkin. 4 koin deh.]
[Oke, deal.]

Setelah melihat-lihat dna bernegosiasi, kami bisa membeli dan menjual barang pada waktu yang sama.
Karena aku tidak tahu harga pasarnya, aku tidak mengerti sebenarnya seberapa banyak uang yang kami miliki sekarang.
Sejujurnya, dilihat dari negosiasi barusan, aku merasa kalau kami mendapat harga yang agak beralasan.

Sisa dana yang kami miliki adalah 1 Koin Besi, 4 Koin Besi Tua, dan 10 Koin Batu.
Itu adalah uang yang kami dapatkan dari orang tua Roxy.
Aku harus menggunakannya dengan hati-hati.

Kami masuk ke dalam gang yang sempit.
Semoga kami tidak bertemu dengan orang-orang aneh ataupun jahat.
Eh bukan, kalau kami bertemu dengan orang seperti itu, mereka bisa saja akan memberikan seluruh uang yang mereka miliki kepada Ruijerd.
Itu bisa jadi kesempatan yang bagus untuk menambah uang kami.

[Ruijerd-san, kalau ada orang yang mencoba untuk mengganggu kita, mari buat mereka setengah mati.]
[Setengah mati? Maksudmu, buat mereka kesakitan sampai mereka berharap untuk mati, tapi tetap buat mereka bertahan hidup, begitu?]
[Um, cukup hajar mereka seperti biasa.]

Tapi sayangnya, tidak ada yang datang untuk mengganggu kami.

Serius, itu sangat disayangkan.
Sekalipun ada beberapa orang yang kelihatan tangguh.
Tapi toh palingan mereka juga tidak memiliki uang.

[Ruijerd-san. Pertama-tama, mari kita warnai rambutmu.]
[Warnai, rambutku?]
[Ya. Dengan pewarna ini.]
[Aku mengerti, kamu hendak mengubah warna rambutku. Kamu itu sering memikirkan hal-hal yang menarik ya.]

Aku dikagumi.
Sepertinya di dunia ini tidak ada kebiasaan untuk mewarnai rambut.
Hm, apa mungkin cuma Ruijerd yang tidak tahu itu?
Lagipula, sepertinya dia tidak sering mendekati desa manusia.

[Tapi, bukannya akan lebih baik kalau kamu memilih warna yang lebih berbeda daripada itu?]

Warna yang aku pilih adalah biru.
Sebisa mungkin aku memilih warna yang paling mirip dengan warna rambut yang dimiliki ras Migurd.

[Jangan, ada desa ras Migurd yang bisa dicapai dengan berjalan selama 3 hari dari sini. Harusnya ada lumayan banyak orang disini yang mengetahui itu. Karena itulah, mulai saat ini Ruijerd-san adalah seorang Migurd.]
[Kalau begitu, kalian?]
[Kami adalah anak buah nomer 1 dan nomer 2 yang kamu pungut dari daerah sekitar sini.]
[Anak buah? Bukan sesama prajurit?]
[Settingnya seperti itu. Kamu tak perlu mengingatnya, tapi agar orang lain bisa berpikir seperti itu, aku akan berakting seperti itu.]

Yang akan kami lakukan mulai saat ini adalah berakting.
Aku menjelaskan settingannya kepada Ruijerd.

Mulai dari sekarang, Ruijerd adalah seorang pemuda dari ras Migurd bernama Roisu yang berpura-pura menjadi [Dead End] dari ras Supard.

Pemuda ras Migurd yang dikenal sebagai Roisu itu selalu ingin menjadi eksistensi yang ditakuti oleh orang-orang.
Kemudian pada suatu hari dia memungut dua anak.
Anak-anak yang bisa menggunakan sihir dan berpedang.
Kedua anak itu mengagumi Roisu yang menyelamatkan mereka.

[Apa kalian mengagumiku?]
[Aku sih tidak.]
[Oh.]

Kedua anak itu lumayan kuat.
Kemudian saat mengamati mereka, Roisu memikirkan sesuatu.
Di antara ras Migurd, tubuhku lumayan tinggi.
Kalau aku menyebut diriku sendiri sebagai [Dead End] Ruijerd, akan lebih mudah bagi semua orang untuk merasa takut kepadaku.

Sekarang keluarlah dan bertarung, kalian berdua juga harus membuat orang lain merasa takut.
Mereka berdua memang hanya anak-anak, tapi mereka lumayan berguna.
Dengan memanfaatkan mereka berdua, Roisu dengan cepat menjadi terkenal.

[Dia berpura-pura menjadi diriku dan menggunakan namaku, sungguh pria yang tidak bisa dimaafkan.]
[Memang benar dia tidak bisa dimaafkan. Tapi, kalau Ruijerd yang palsu melakukan hal baik. Apa yang akan dipikirkan orang-orang?]
[Apa yang akan mereka pikirkan?]
[Sudah pasti dia itu palsu, tapi meski begitu, dia adalah orang yang baik, itulah yang akan mereka pikirkan.]

Yang kami butuhkan adalah komedi dan ketidakcocokan.
Dia adalah tipe orang yang suka membohongi orang lain, tapi sebenarnya dia adalah orang yang sangat baik.
Sangat penting untuk membuat orang lain berpikiran seperti itu.

[Hmm?]
[Ruijerd yang palsu adalah orang yang baik. Kalau rumor seperti itu beredar, maka cara kita berhasil. Pada akhirnya, rumor itu akan menjadi samar dan berubah menjadi “Ruijerd adalah orang yang baik.” Kira-kira seperti itu.]
[Itu memang luar biasa, tapi akankah situasinya berubah menjadi seperti itu?]
[Tentu.]

Aku bisa menjamin itu.
Setidak-tidaknya, reputasi yang dimiliki Ruijerd saat ini tidak bisa berubah menjadi lebih buruk.
Bagaimanapun juga, reputasi yang dia miliki saat ini sedang berada pada titik yang paling rendah.

[Jadi begitu, tapi apa tidak apa-apa kalau kita menggunakan rencana yang sederhana seperti itu?]
[Itu sama sekali tidak sederhana. Aku sendiri tidak yakin apakah kita akan berhasil menjalankannya atau tidak.]

Rencana adalah sesuatu yang pasti akan gagal dalam suatu poin tertentu.
Makin detil dan menyeluruh rencanamu, akan makin mudah bagimu untuk memikirkan rencana selanjutnya.
Tapi, kalau semuanya berjalan lancar, rumor akan menjadi rumor, terus menumpuk, dan orang-orang akan memahami dengan jelas sifat Ruijerd yang sesungguhnya.

[Tapi, bagaimana kalau kebohongannya terbongkar?]
[Bagaimana mungkin? Ruijerd-san, di rencana itu sama sekali tidak ada kebohongan.]
[Apa maksudmu?]

Seseorang yang berasal dari ras Supard mengaku sebagai ras Supard sambil berpura-pura menjadi pemuda dari ras Migurd.
Kalau semuanya berjalan sesuai dengan rencana, melakukan hal-hal yang disukai oleh semua orang adalah hal yang bagus.
Bahkan namanya saja tidak salah.
Roisu tidak ingin orang-orang tahu kalau dirinya adalah ras Supard yang asli, jadi dia mengaku sebagai Ruijerd di hadapan orang lain.
Ruijerd dari ras Supard.
Orang-orang yang tidak tahu akan memiliki pemikiran kalau Roisu adalah seorang pemuda dari ras Migurd yang berpura-pura menjadi Ruijerd.

Karena itulah, tidak ada kebohongan disana.

Satu-satunya orang yang bohong adalah aku.
Tapi, Ruijerd sepertinya tidak suka berbohong, jadi aku tidak perlu terang-terangan mengucapkan itu.

[Orang lain akan salah paham dan menganggap dirimu sebagai seorang pemuda dari ras Migurd.]
[Hm? Ah, aku mengerti. Aku berpura-pura menjadi diriku sendiri, sedangkan Roisu adalah identitas yang palsu? Kepalaku terasa berputar-putar. Apa yang harus aku lakukan?]
[Cukup lanjutkan tindakanmu seperti biasa.]

Wajah Ruijerd tampak benar-benar kebingungan.
Orang ini sudah pasti tidak bisa berperan sebagai aktor film dengan kemampuan berakting yang dia miliki.

[Tapi, tolong jangan tiba-tiba marah dan membunuh orang yang memprovokasimu.]
[Hmm? Maksudmu, aku tidak boleh bertengkar dengan orang lain?]
[Sebenarnya tidak apa-apa, cuma tolong saat bertengkar kamu pura-pura kesulitan. Terima beberapa pukulan musuh dengan sengaja, lemaskan pundakmu, agar kelihatannya kamu hampir kalah, tapi pada akhirnya entah bagaimana kamu berhasil menang.]

Sekalipun aku mengatakan itu, aku sendiri tidak yakin apakah dia bisa berakting seperti itu.
Itulah yang aku pikirkan, tapi,

[Jadi aku harus pura-pura kalah dulu begitu?]

Sepertinya dia akan baik-baik saja.

[Tidak mungkin Ruijerd yang asli selemah ini, tapi pada waktu yang sama, kalau dia adalah Ruijer yang asli, tentunya dia itu luar biasa kan? Kita ingin orang-orang berpikiran seperti itu.]
[Aku tidak benar-benar paham.]
[Itu akan membuat mereka berpikir bahwa kita ini palsu, dan pada waktu yang sama, musuhmu akan merasa lebih percaya diri.]
[Setelah membuat mereka lebih percaya diri, terus apa?]
[Rumor bahwa ras Supard adalah ras yang lemah akan mulai beredar.]

Kemudian, wajah Ruijerd tampak muram.

[Ras Supard bukan ras yang lemah.]
[Aku tahu itu. Tapi, kalian ditakuti karena kalian itu kuat. Kalau orang-orang merasa bahwa kalian ternyata sedikit lebih lemah dari rumor yang beredar, mereka bisa merasa sedikit lebih lega, seperti sekarang.]

Sekalipun aku mengucapkan itu, kami tetap tidak boleh membuat mereka benar-benar berpikir kalau kami itu lemah.
Kalau masih ada ras Supard yang hidup di suatu tempat yang tidak kami ketahui.
Mungkin mereka akan kembali mengalami penyiksaan.
Keseimbangan itu penting.

[Jadi kira-kira seperti itu?]

Yah, memang kira-kira seperti itu.
Kalau kami terus-terusan berkeliling tanpa memiliki tujuan yang jelas, pada akhirnya identitas kami yang asli akan ketahuan.

[Aku akan berusaha sebisa mungkin untuk memberikan bantuan, jadi seperti apa hasil yang akan kita dapatkan nanti akan bergantung pada seberapa besar yang dikerahkan oleh Ruijerd.]
[Ah, aku mengerti. Aku akan mengandalkanmu.]

Aku menggunakan jus buah yang aku buat dari buah yang mirip seperti lemon untuk memutihkan rambut Ruijerd.
Warna hijau zamrud yang asli sudah berhasil diputihkan.
Kemudian aku menggunakan pewarna untuk mengubah warnanya.

Hmm.
Warnanya jadi tidak begitu indah.
Malahan, rambutnya kelihatan kotor.

Tapi, setidak-tidaknya, rambut itu sudah tidak memiliki warna kehijauan.
Tapi warnanya tidak benar-benar mirip dengan rambutnya ras Migurd sih? Perbedaan tinggi badannya terlalu tinggi.
Tapi, menurutku dia juga tidak terlalu mirip dengan ras Supard.

Yah, penyamaran memang bagus kalau hasilnya jadi samar-samar, mungkin.
Seseorang yang mirip dengan ras Migurd yang mengaku sebagai ras Supard, tapi orang itu rasanya tidak mirip dengan kedua ras tersebut.

[Oh iya, aku akan meminjamkan ini kepadamu.]

Aku melepas kalung yang aku pakai dan mengalungkannya ke leher Ruijerd.

[Kalung ini berasal dari desa Migurd ya?]
[Ya. Kalung ini adalah sesuatu yang aku terima dari Shishou ku sebagai hadiah kelulusan. Sejak saat itu, aku selalu memakainya.]

Aku kira, kalau dia mengenakan kalung itu, setidak-tidaknya dia akan tampak lebih mirip sebagai seseorang yang memiliki hubungan dengan ras Migurd.
Paling tidak bagi mereka yang menyadari itu.

[Itu adalah benda yang berharga bagiku. Pastikan kamu mengembalikannya nanti. Camkan kata-kataku, kembalikan itu nanti.]
[Ya.]
[Kalau sampai kalungnya hilang, aku akan benar-benar mencoba untuk menghajarmu.]
[Aku mengerti.]
[Soal apa yang akan aku lakukan nanti, aku akan menggunakan sihir tanah untuk menutup semua pintu masuk kota rapat-rapat, kemudian mengalirkan magma ke dalam kota sampai kawahnya benar-benar penuh.]
[Sekalipun itu bisa melibatkan orang lain? Ada anak-anak diantara mereka.]
[Kalau kamu ingin menyelamatkan nyawa anak-anak itu, pastikan agar kamu tidak kehilangan kalung itu.]
[Hmm? Kalau kamu sampai merasa khawatir seperti itu, bukannya lebih baik kalau kamu sendiri yang memakainya?]
[Tidak, tentu saja aku cuma bercanda.]
[???]

Sekarang, aku harus membuat Eris memakai kerudung.
Rambut merahnya terlalu mencolok.
Kami harus berusaha untuk memfokuskan pandangan orang lain kepada satu titik, Ruijerd.

[Eris, soal kerudung ini...]

Setelah mengucapkan itu dan membentangkan kerudungnya, aku menyadari ada lubang untuk telinga disana.
Bagaimana mungkin ini bisa...
Kerudung ini mirip seperti yang biasa digunakan oleh monk di Final Fantasy III.
Warnanya memang bukan putih, tapi ada bagian yang mirip seperti jubah yang memanjang di belakangnya.

Sepertinya ini adalah kerudung untuk ras Beast.
Mungkin aku telah salah karena membeli ini.

Eris biasanya tidak terlalu memikirkan soal pakaian yang ia kenakan.
Tapi, kalau kau melihat permohonan gaya Boreas yang dia tunjukkan, kau pasti paham.
Dia mungkin tidak ingin mengenakan apapun yang memiliki hubungan dengan ras Beast.

[Um... Eris, soal ini, tapi...]
[It- itu! A, apa yang akan kamu lakukan dengan kerudung itu!]
[Itu... Ini untuk Eris, apa bisa kamu..... memakainya?]
[Benarkah?!]

Itulah yang aku pikirkan, tapi sepertinya dia benar-benar senang menerimanya.
Tindakan seperti itu tidak tampak seperti tindakan orang yang membenci sesuatu.

[Aku akan merawatnya dengan baik.]

Setelah memakai kerudungnya dengan cepat, Eris menunjukkan senyuman yang begitu cerah.
Umm, itu, oke.
Aku tidak benar-benar mengerti, tapi pokoknya, mantap!

Sekarang, pertama-tama kami akan mengunjungi Organisasi Adventurer.
Yang kami perlukan adalah komedi.
Kami tidak boleh melupakan itu.

Aku harap semuanya berjalan dengan lancar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar