Sabtu, 24 Januari 2015

Mushoku Tensei 30

[Web Novel 30] Awal Baik

Di hari kedua saat kami berada di luar bangunan Organisasi Adventurer, ada seorang manusia berkepala kadal yang mengajak kami bicara.

[Ah, halo. Kami sudah meningkatkan ranking kami.]

Siapa orang ini?
Saat aku memikirkan itu, aku melihat ada wanita bermata serangga yang berdiri di sampingnya, dan aku akhirnya ingat bahwa mereka adalah dua penculik dari insiden kemarin.
Kalau tidak salah nama mereka adalah Jalil dan Veskel.
Mengingat wajah itu sangatlah sulit, karena ada banyak orang berkepala kadal di kota ini.
Salah satu alasan kenapa aku tidak mengenali mereka adalah karena mereka mengenakan pakaian yang berbeda dari kemarin.

Kemarin, Pria A mengenakan pakaian biasa.
Hari ini, Adventurer A mengenakan armor kulit biasa.
Sekalipun kedua pakaian itu sama-sama kelihatan biasa-biasa saja, tapi kesan yang mereka berikan terhadap orang lain sangatlah berbeda.

[Ah, Jalil-san, terima kasih atas kerja kerasmu.]
[A-ada apa, dengan caramu bicara, itu benar-benar membuatku merasa tak nyaman......]
[Itu bahasa hormat. Haruskah aku menghentikan itu?]
[T-tidak apa-apa.]


Dia menatapku untuk sesaat, dan kemudian memalingkan padangannya.

[Veskel-san, mohon bantuannya mulai dari sekarang.]
[Ah....... Ya.]

Veskel masih merasa takut terhadap Ruijerd.
Ruijerd masih melotot ke arah mereka.
Yah, mau bagaimana lagi. Sebagai catatan, Veskel juga mengenakan pakaian adventurer.

[Kalau begitu, mari kita masuk.]
[Ah, tentu.]

Mendengar ajakanku, Jalil mengangguk dan menunjukkan ekspresi gelisah.

***

Saat kami hendak memasuki Organisasi Adventurer, si manusia berwajah kuda yang memiliki penglihatan yang tajam melihat dan menghampiri kami.

[Hey!]
[…........Hai.]

Orang ini nongkrong di sini lagi hari ini........?
Dia sama sekali tidak menjalankan pekerjaan apapun, eh?

[Ara, hari ini kalian datang bersama “P-Hunter”.]
[Y-yo, Nokopara, lama tak jumpa.]

Sepertinya si wajah kuda dan wajah kadal saling mengenal.

[Memang sudah lama sekali ya. Aku sudah mendengar kabarnya, Jalil. Kamu meningkatkan rankingmu menjadi C. Apa kamu yakin dengan itu? Ranking C sudah tidak bisa mengambil pekerjaan tentang mencari hewan peliharaan lagi kan?]

Nokopara mengucapkan itu dan membandingkan kami bersama-sama dengan kedua matanya. Si wajah kuda itu meringkik.

[Ah, begitu ya. Jelas saja kalian berhasil menyelesaikan pekerjaan kalian dengan baik, pasti kalian melakukan itu dengan bantuan “P-Hunter”, iya kan?]

P-Hunter sepertinya adalah nama kelompoknya Jalil.
Ah, aku mengerti, ini bagus!

[Ya! Kami bertemu kemarin saat kami sedang mencari hewan peliharaan yang hilang! Mereka juga mengajari kami teknik untuk mencari hewan peliharaan!]

Aku melontarkan bualan yang aku buat secara acak.

[Ha, ha, Jalil si pengecut akhirnya punya murid sendiri! Dan muridnya adalah si Supard palsu, hahaha....!]

Kesalahpahaman ini benar-benar menguntungkan kami.
Orang ini sangat sederhana.
Si wajah kuda tertawa untuk beberapa saat, dan tiba-tiba mencari sesuatu di belakang Jalil.

[Omong-omong, dimana Roman, apa yang terjadi dengannya?]
[Ah, hm.... Roman.... sudah mati.]
[Benarkah? Sayang sekali ya.]

Sepertinya Roman adalah nama orang yang dibunuh oleh Ruijerd kemarin. Nokopara hanya menunjukkan sedikit reaksi setelah dia mendengar atas kematian orang itu.
Diantara para adventurer, mungkin orang mati bukanlah urusan yang besar bagi mereka. Apa mungkin hanya aku yang membesar-besarkannya?
Kalau dipikir-pikir, Jalil dan Veskel juga tidak begitu peduli saat Roman terbunuh.

[Tapi karena Roman sudah mati, kenapa kalian malah meningkatkan ranking kalian? Bukannya dia adalah orang yang paling kuat dalam kelompok kalian?]
[I-itu....]

Jalil sekilas melihat ke arahku.
Nokopara meringkik, bukan, dia mendengus dan mengangguk.

[Ah------- Hoh------, aku mengerti, kamu tidak perlu menjelaskannya lagi. Jadi seperti ini---- karena sekarang kamu sudah punya murid, sekalipun cuma sedikit, kamu masih tetap ingin menunjukkan harga dirimu!]

Nokopara dengan seenaknya mencapai pemahaman sendiri, menepuk punggung Jalil dengan agak keras, dan kembali masuk ke dalam Organisasi Adventurer. Jalil menghembuskan nafas dengan laga.
Tapi memang ada apa sih dengan orang itu, siang dan malam menempel terus dengan kami. Apa mungkin dia suka sama aku....?
Bukan, mungkin hanya ada Ruijerd di matanya, yang artinya....
Tidak, aku cuma bercanda.

[Baiklah, ayo kita lihat pekerjaan yang tersedia.]

Saat kami memasuki Organisasi Adventurer, masih ada beberapa orang yang melihat kami dengan rasa penasaran.
Untuk sekarang, aku akan mengabaikan mereka.
Lebih baik kami bersikap seperti seorang murid dari kelompok yang lebih senior. Aku bertanya kepada Jalil saat kami berdua melihat-lihat pekerjaan yang tersedia diantara ranking D dan B.

[Apa bedanya antara memanen dan mengumpulkan?]
[Eh? Ah, hmm, memanen itu menunjuk kepada tanaman, dan kemungkinan besar mengumpulkan itu mengarah kepada Magical Creature...]

Jalil memberikan jawaban yang agak tidak jelas, tapi kelihatannya memang benar begitu.
Mengumpulkan mengacu kepada makhluk hidup, dan memanen adalah untuk benda mati.
Sebagai contohnya, pekerjaan untuk mengumpulkan ditulis sebagai berikut,

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
C
-Pekerjaan : Mengumpulkan kulit
-Upah : 6 Koin Besi
-Detil Pekerjaan : Kulit Pack Coyote *20
-Lokasi : Di luar kota.
-Periode : Tidak ada
-Batas Waktu : Tidak ada
-Nama Pemohon : Organisasi Adventurer
-Catatan : Persediaan kulit menipis. Tolong bantu kami. Jangan sobek kertas ini, cukup bawa kulit yang anda kumpulkan kepada pegawai konter.
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=

Saat aku membaca itu, tiba-tiba aku ingat, material yang kami jual ke pedagang yang dulu hanya laku 4 Koin Besi. Ternyata mereka benar-benar membayar kami dengan harga rendah.
Tidak, mungkin saja upah dari pekerjaan ini yang kelewat tinggi, karena biasanya transaksi untuk material seperti itu tidak memiliki harga setinggi itu.

[Ruijerd-san.]
[Ada apa?]
[Aku minta maaf, menurutku kita harus mencari uang dan meningkatkan ranking kita pada waktu yang sama.]
[….Kenapa kamu memberitahukan hal itu kepadaku?]
[Kalau kita melakukan ini, kita harus menunda hal itu untuk beberapa saat.]

Sekalipun aku sudah menyuruh Veskel dan Jalil untuk menyebarkan nama Ruijerd, aku tidak memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap mereka.
Aku sudah mempertimbangkan itu.
Mereka secara sopan telah mau menerima misi kami, maka aku pada dasarnya tidak akan mengganggu dan mencampuri aksi mereka.
Dan tanpa mencampuri, aku tidak akan bisa mengawasi aksi mereka.
Kalau ada seseorang yang melihat mereka melakukan tindakan kriminal dan mengaku bahwa mereka dipaksa untuk melakukan hal-hal tersebut oleh Ruijerd, mereka malah akan ditertawakan, karena mereka memiliki ranking yang lebih tinggi dari Ruijerd. Ditambah lagi soal fakta bahwa Ruijerd dianggap sebagai Supard palsu oleh yang lain.

[Baik, aku mengerti.]

Setelah mendapatkan persetujuan dari Ruijerd, Jalil dan aku mulai mendiskusikan pekerjaan yang kami ambil.

***

Setelah menyapa penjaga pintu masuk kota, kami berjalan ke luar kota.
Pack Coyote, Acid Wolf, Grand Tortoise, dan Giant Rock Turtle.
Nama-nama diatas adalah Magical Creature yang menjadi target kami di daerah sekeliling kota.
Kami akan mengumpulkan kulit dari Pack Coyote, cakar dan taring dari Acid Wolf, daging Grand Tortoise, dan batu sihir dari Giant Rock Turtle.

Pertama-tama, kami akan mengabaikan Grand Tortoise terlebih dahulu, karena daging mereka terlalu berat.
Prioritas utama adalah Giant Rock Turtle, karena batu sihir dari mereka berukuran kecil dan bisa dijual.
Sekalipun prioritas utama kami adalah batu sihir dari Giant Rock Turtle (yang lumayan mahal bila dikonversikan menjadi uang), tapi jumlah mereka terlalu sedikit. Mereka juga tidak akan muncul di sekitar kota.

Pada akhirnya, kami memilih Pack Coyote sebagai fokus utama, karena kami bisa memburu sekelompok dari mereka hanya dalam satu pertempuran, dan dengan begitu, kami akan lebih mudah untuk mendapatkan uang dari mereka.
Pekerjaan kami adalah untuk mengumpulkan kulit Pack Coyote. Keuntungan dari memburu mereka adalah kami bisa mengumpulkan kulit mereka dengan cepat, dan dilihat dari waktu yang dibutuhkan untuk mencari dan menguliti mereka, memburu mereka kira-kira sama dengan memburu Acid Wolf.
Tentu saja, bila kami melihat Acid Wolf, kami juga akan memburunya. Sekalipun kami tidak mengambil pekerjaan yang berhubungan dengan Acid Wolf, akan lebih baik bila kami mengumpulkan materialnya terlebih dahulu sambil menunggu munculnya permohonan yang berkaitan dengan mereka. Saat kami melihat ada permohonan seperti itu, kami hanya perlu membawa materialnya ke pegawai konter dan menyelesaikan semuanya.

Kelompok terbesar dari Pack Coyote paling banyak memiliki 10 anggota di dalamnya, dan mengingat waktu yang kami perlukan untuk mencari dan menguliti mereka, kami tidak bisa berburu dalam jumlah yang terlalu banyak dalam waktu satu hari.

Pada mulanya aku berpikir seperti itu.
Setelah kami membunuh dan menguliti kelompok Pack Coyote yang pertama, Ruijerd mengumpulkan tubuh mereka dan membawa semuanya ke satu tempat.
Saat aku penasaran dengan apa yang sedang ia lakukan,

[Bisakah kamu menggunakan sihir angin untuk menyebarkan bau darah mereka?]

Pertanyaan Ruijerd menjawab pertanyaanku.
Dia melakukan itu untuk memancing Pack Coyote yang lain dengan menggunakan bau darah mereka.
Aku mengabulkan permintaannya dan menggunakan sihir angin untuk mengubah arah angin menjadi ke semua arah.

[Sekalipun dengan cara ini kita tidak bisa memburu Giant Rock Turtle, Pack Coyote yang ada di sekeliling sini akan berkumpul kemari.]

Situasinya berakhir sama seperti apa yang dia ucapkan.
Di hari itu kami memburu lebih dari 100 Pack Coyote, dan rasanya seperti kami telah memburu semua Pack Coyote yang ada di sekitar sini hingga punah.
Yah, kemungkinan itu harusnya sih 0 persen.
Tapi ini benar-benar kerja keras.

Ruijerd dan Eris tanpa henti terus membunuh Pack Coyote yang datang menghampiri kami, sedangkan aku menguliti mereka yang sudah mati.
Setelah menguliti 30 dari mereka, tangan dan pundakku mulai terasa kaku dan sakit, dan aku juga sedikit mual karena bau darah yang benar-benar pekat.
Akan jauh lebih gampang jadinya kalau kami membunuh mereka semua dan secara otomatis mereka berubah menjadi batu sihir....
Tapi sekalipun aku tidak berhenti mengeluh, aku terus melanjutkan pekerjaanku.

Tapi setelah menguliti 70 dari mereka, tanganku sudah tidak sanggup lagi, dan aku pun tukar posisi dengan Eris.
Menggunakan sihir untuk membunuh Pack Coyote itu jauh lebih mudah daripada menguliti mereka.
Untuk bisa membunuh tanpa merusak kulit di tubuh mereka, aku harus membuat sedikit penyesuaian untuk menurunkan kekuatan sihirku, dan membunuh mereka satu demi satu dengan hati-hati.
Sudah kuduga, aku lebih cocok dalam menggunakan pikiranku untuk melakukan pekerjaan seperti itu.

Setelah menguliti sekitar 30 Pack Coyote, Eris mulai mengeluh.
Memang benar, dia tidak cocok dengan pekerjaan yang melelahkan seperti ini.
Aku berpikir untuk membuat Ruijerd menguliti sisanya, tapi sudah ada cukup banyak kulit yang kami dapatkan, dan kami harus memisahkannya ke dalam beberapa tumpukan untuk membawanya ke dalam kota.

[Tunggu, kita harus membakar tubuh mereka terlebih dahulu.]

Ucap Ruijerd sebelum kami mulai mengangkat tumpukan kulit.

[Bakar? Apa kita akan memakan mereka?]
[Tidak, Pack Coyote rasanya tidak enak. Kita harus membakar dan mengubur tubuh mereka.]

Kalau kami membiarkan tubuh mereka, Magical Creature yang lain akan datang untuk memakan mereka, dan populasi mereka pun akan meningkat. Tapi kalau kami hanya membakar mereka, tubuh mereka juga tetap akan dimakan oleh makhluk lain.
Dan juga, kalau kami hanya mengubur mereka di tanah, mereka mungkin akan berubah menjadi Zombie Coyote.
Untuk mencegah hal seperti itu, kami harus membakarnya terlebih dahulu, kemudian mengubur mereka, sesuai prosedur yang telah ditentukan.

Cukup ambil kulit mereka > Ambil resiko agar mereka berubah menjadi Zombie Coyote > Organisasi menawarkan pekerjaan untuk menghabisi mereka > Habisi mereka.
Aku memikirkan proses tersebut untuk mencari uang, tapi Ruijerd menghentikanku.
Sepertinya, meningkatkan jumlah Magical Creature dengan sengaja itu dilarang.
Aku harap seseorang mau menulis aturan lokal ini di suatu tempat.

[Tapi kita tidak melakukan proses ini saat sedang melakukan perjalanan kan?]
[Kalau cuma sedikit, harusnya tidak ada masalah.]

Sekalipun aku tidak yakin dimana pembatas antara oke dan tidak oke, tapi jumlah mayat yang ada disiini mungkin akan bisa menyebabkan tersebarnya wabah penyakit.
Karena tidak ada alasan khusus untuk menolak permintaan Ruijerd, aku membakar semua mayat mereka hingga menjadi abu.
Saat kami selesai memindahkan semua kulit Pack Coyote, matahari sudah terbenam. Untuk hari ini, perburuan kami telah selesai.
Aku bekerja cukup banyak hari ini, dan aku benar-benar ingin untuk kembali ke penginapan dan beristirahat di sana.
Tapi apakah besok kami juga harus melanjutkan pengumpulan kulit yang tidak ada habisnya ini?
Padahal besok aku benar-benar ingin untuk beristirahat seharian penuh.

[Hari ini kita benar-benar mendapatkan banyak! Ayo kita lanjutkan ini besok!]

Eris masih penuh dengan energi.
Aku tidak bisa mengeluh dihadapan Eris.

***

Tiga hari kemudian, “Dead End” naik ranking menjadi E. Itu sangat cepat.

[Kerja bagus.]

Aku menyatakan apresiasiku terhadap Jalil, dan menyerahkan 10% dari total pendapatan hari ini kepadanya.

[T-terima kasih...]

Menurutku itu bukanlah jumlah yang besar, tapi uang sebanyak ini harusnya sudah cukup bagi mereka.
Setelah aku menanyakan beberapa hal kepada mereka, kini aku tahu bahwa mereka memiliki perbedaan dari adventurer yang lainnya.
Sepertinya mereka mempunyai pekerjaan menetap di kota ini.

[Pekerjaan seperti apa?]
[Toko hewan.]

Oh begitu. Pertama-tama menjual hewan peliharaan, dan nantinya menculik mereka.
Mereka ini benar-benar pedagang yang korup.

[Jangan terlalu banyak melakukan hal yang buruk.]
[Aku tahu.]

Pada mulanya, mereka menangkap hewan liar yang ada di dalam kota dan sedikit melatih mereka untuk bisa dijual sebagai hewan peliharaan di toko mereka.
Sepertinya ras Lugonia, rasnya Jalil, cukup ahli dalam hal melatih hewan liar. Metode latihan mereka sudah diwariskan sejak zaman dahulu, dan mereka mampu menjinakkan semuanya, mulai dari anjing liar hingga hewan buas yang memiliki harga diri yang paling tinggi.

Hmm, hmm. Mereka itu benar-benar ras yang luar biasa.
Kalau Ruijerd dan Eris tidak sedang bersamaku disini, aku tidak akan berdiam diri dan pasti akan berkata [Tolong, bagaimanapun caranya, wariskan teknik tersebut kepadaku], menyondolkan kepalaku kepadanya, dan menjadi muridnya.
Yah, terlepas dari itu, toko hewan memang merupakan pekerjaan yang bagus, yang juga mampu mengurangi jumlah hewan yang berbahaya.
Menjadi seorang adventurer tampaknya adalah pekerjaan sampingan bagi mereka.

[Kamu sudah memiliki pekerjaan yang bagus, lalu kenapa kamu harus menculik hewan peliharaan....?]
[Pada mulanya kami melakukan itu untuk melindungi mereka, tapi pada akhirnya kami jadi tergoda.]

Mereka tergoda untuk melakukan itu sampai mereka menjadi ketagihan, dan pada akhirnya berakhir seperti ini?

[Tapi mengoperasikan toko hewan sambil menjadi seorang adventurer pasti melelahkan, iya kan?]
[Tidak juga, karena ada banyak hewan peliharaan.]

Sepertinya mereka akan membuka toko sampai sore hari, kemudian menjalankan pekerjaan sebagai adventurer hingga malam hari.

[Yah, kami tidak akan mengucapkan hal yang lain selama kalian menjalankan permintaan kami.]
[Serahkan saja itu kepada kami. Bagaimanapun juga, kami masih adventurer bertingkat rendah. Kami juga menyebarkan nama Dead End dengan baik.]

Apa itu benar?

***

Keuangan kami saat ini ---- 6 Koin Besi, 8 Koin Besi Tua, 5 Koin Batu.
Saat ini kami sudah menjadi sedikit lebih kaya, jadi kami akan berangkat untuk membeli beberapa perlengkapan untuk bertahan diri.
Pertama-tama, kami akan pergi ke salah satu pedagang keliling untuk membeli pakaian yang akan kami kenakan sehari-hari.

Eris belanja dengan sangat cepat. Dia memilih pakaian yang tahan lama dan enak untuk dipakai bergerak. Dia tidak membeli satupun gaun, dan semuanya adalah celana panjang.
Sekalipun pakaian itu cocok untuk digunakan anak muda, tapi itu tidak begitu modis. Pakaian-pakaian tersebut dipilih setelah ia mempertimbangkan dengan baik situasi yang tengah ia alami saat ini, tapi seharusnya paling tidak dia membeli satu gaun yang tampak sedikit lebih feminim.
Jadi aku melihat-lihat di sekitar toko dan menemukan gaun berjumbai dengan warna pink, dan mencoba untuk merekomendasikan itu kepadanya, tapi hasilnya adalah Eris secara terang-terangan menunjukkan ekspresi jijik.

[….Kamu mau aku mengenakan sesuatu seperti itu?]
[Apa ada salahnya dengan membeli satu yang seperti ini?]
[Kalau begitu, Rudeus harus membeli sesuatu yang kelihatan lebih jantan.]

Eris dengan kasar menyerahkan rompi kulit yang mirip seperti pakaian bandit kepadaku.
Untuk sesaat, aku pikir rasanya tidak apa-apa kalau aku mengenakan ini, asal Eris mau mengenakan gaun yang berjumbai tersebut, tapi setelah membayangkan kami berdua berdiri berdampingan dengan pakaian seperti itu, aku menyerah.

Setelah membeli pakaian, kami berjalan ke toko armor.
Saat ini, Ruijerd dan Eris tidak memiliki luka yang parah. Luka kecil seperti apapun akan bisa disembuhkan dengan segera kalau aku menggunakan Healing Magic.
Jadi aku bertanya apakah tidak apa-apa kalau kita tidak menggunakan armor.
Ruijerd menjawab dengan [Lebih bagus kalau kita punya itu].

Healing Magic ku tidak mampu menyembuhkan luka yang mengancam jiwa, dan bagian tubuh yang hilang. Karena Eris tidak memiliki cukup banyak pengalaman dalam pertempuran yang sesungguhnya, ada kemungkinan bahwa dia akan menerima luka parah saat dia lalai.
Jadi membeli armor tampaknya adalah sesuatu yang perlu. Dalam hal ini, lebih baik kami mendengarkan perkataan Ruijerd.
Toko armor tersebut lumayan besar, tapi sangat berbeda bila dibandingkan dengan toko-toko di Asura. Tempat ini terasa lebih kasar.

Setelah kami masuk ke dalam toko, aku bisa melihat beberapa barang yang memiliki harga sedikit lebih mahal daripada yang dijual oleh pedagang keliling. Sekalipun barang-barang tersebut dijual lebih murah oleh pedagang keliling, dan bahkan mungkin saja mereka menjual sesuatu yang bagus, tapi barang-barang yang tersedia di toko ini lebih bermacam-macam, dan kualitasnya pun terjamin.
Dan juga, ada lebih banyak variasi ukuran, karena kami mengenakan pakaian berukuran anak-anak.
Saat ini aku sedang membantu Eris untuk memilih armor. Ada banyak tipe yang berbeda soal ukuran dada.

[Lebih baik kita memilih armor yang melindungi jantung...]
[Yang ini bisa.]

Eris mengenakan armor yang ukurannya kira-kira sama dengan ukuran tubuhnya dan berkata, [Bagaimana?].
Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mengamati dadanya.
….....Hmm, sudah pasti itu akan tumbuh jadi besar.

[Mending kamu beli armor yang ukurannya agak besar.]
[Kenapa?]

Kamu mau tanya kenapa?

[Kita kan sedang berada dalam usia pertumbuhan. Kalau kamu membeli sesuatu yang pas untuk saat ini, kamu tidak akan bisa mengenakannya dengan pas setelah beberapa waktu berlalu.]

Sambil mengucapkan itu, aku memilih armor yang ukurannya 1 tingkat lebih besar.

[Bukannya ini longgar?]
[Tidak apa, tidak apa.]

Eris mengeluh sambil membeli alat-alat perlindungan untuk bagian tubuhnya yang lain.
Setelah baru-baru ini menjalani pertempuran, kini dia paham soal area mana yang mudah untuk mengalami luka.
Terlepas dari berbagai sendi dan bagian tubuh yang vital, bagaimana soal kepala?
Kalau terlalu berat, kecepatannya akan berkurang, tapi kepala itu juga area yang vital, apa yang harus dia gunakan?

[Bagaimana kalau pakai helm ini?]

Aku mencoba untuk merekomendasikan helm yang kelihatannya dimiliki oleh adik dari raja tirani penguasa akhir dunia.
Eris terang-terangan tampak muak melihatnya.

[Itu kelihatan mengerikan.]

Aku ditolak.
Anak muda zaman sekarang sepertinya tidak memiliki selera yang bagus untuk benda-benda istimewa.
Setelah mencoba beberapa helm yang lain, dengan alasan terlalu berat, terlalu ketinggalan zaman, terlalu bau, sudut pandangnya terlalu sempit, pada akhirnya kami memilih sesuatu yang mirip seperti ikat kepala.
Sepertinya ada plat besi yang dijahitkan di ikat kepala itu, yang sepertinya memiliki nama Hachikin.
Sebagai catatan, kerudung yang kami beli sebelumnya hanya bisa digunakan untuk menutup rambut merah Eris, dan tidak berguna sebagai alat untuk mempertahankan diri.

[Selesai! Bagaimana, Rudeus! Apa aku terlihat seperti seorang adventurer?]

Eris memutar tubuhnya dengan cepat, dengan mengenakan armor ringan yang biasa digunakan adventurer, bersama dengan pedang yang ia terima dari Robin.
Sejujurnya, itu mirip seperti cosplay, sekalipun ukuran dadanya tidak pas.

[Kelihatannya benar-benar cocok denganmu. Ojou-sama, darimanapun aku melihatnya, kamu terlihat seperti prajurit veteran.]
[Benarkah? Ohoho.]

Eris meletakkan kedua tangannya di pinggang, mengamati dirinya sendiri sambil tersenyum.
Saat Eris tersenyum, aku menawar harga peralatan yang kami beli hingga turun menjadi 1 Koin Besi.
Sudah kuduga, satu set itu mahal harganya.

[Selanjutnya, Rudeus!]
[Aku tidak benar-benar membutuhkan itu kan?]
[Bukan! Kamu harus membeli jubah! Jubah! Seperti seorang penyihir!]

Menjadi seorang pendekar pedang, dan melakukan petualangan dengan penyihir teman masa kecilnya.
Sepertinya Eris menginginkan skenario seperti itu saat menjadi seorang adventurer.
Sekalipun ada hari-hari dimana dia tidak bisa tidur di malam hari, Eris di siang hari ini ternyata lumayan tegas.
Yah, itu juga tidak apa-apa. Aku akan menuruti permintaannya.

[Oji-san, apa ada jubah yang cocok untukku?]

Mendengar itu, si pak tua yang menjaga toko armor membuka sebuah kloset.

[Ini jubah untuk ras Hobbit.]

Ada jubah dengan berbagai warna, dan semuanya hampir tidak memiliki perbedaan dengan satu sama lain.
Ada 5 warna ---- Merah, kuning, hijau, biru, abu-abu. Warnanya sangat tipis.

[Apa ada perbedaan selain warna yang dimiliki jubah-jubah ini?]
[Jubah ini terbuat dari kulit Magical Creature, dan memiliki sedikit resistensi di dalamnya.]
[Merah itu api, kuning itu tanah..... bagaimana dengan yang abu-abu?]
[Itu cuma jubah biasa.]

Oh, jelas saja harganya hanya setengah. Ada sedikit perbedaan harga dari masing-masing jubah, mungkin itu ada hubungannya dengan perbedaan materi yang dibutuhkan untuk membuatnya.

[Rudeus cocok dengan warna biru!]
[Kenapa begitu......]

Dalam pertarungan jarak dekat, aku mungkin akan tersapu oleh gelombang kejut dari sebuah ledakan, mungkin merah atau hijau akan lebih baik buatku.
Apakah pilihanku rubah, atau musang?

[Nak. Sihir apa yang kamu gunakan?]
[Aku bisa menggunakan semua tipe untuk menyerang.]
[Hoh. Itu mengesankan. Sekalipun kamu tampak begitu muda... Yah, sekalipun kamu perlu menambahkan sedikit uang....]

Ucap si pak tua sambil mengeluarkan jubah abu-abu yang agak gelap, hampir mirip seperti warna tikus.

[Jubah ini dibuat dari kulit Mackey rat.]
[Mickey mouse?]
[Bukan mouse, tapi rat.]

Di dalam pikiranku ada sesuatu berwarna hitam yang mengenakan celana pendek berwarna merah, dan aku buru-buru menghapus gambaran tersebut.
Itu benar-benar berbahaya--
Sekalipun kalau dipegang rasanya mirip seperti pakaian, apa benar ini dibuat dari kulit hewan?

[Apa ada efeknya?]
[Sekalipun jubah ini tidak memiliki resistensi terhadap sihir, tapi daya tahannya sangat tinggi.]

Aku coba mengenakan itu.

[Ini agak kebesaran, apa ada yang lebih kecil?]
[Itu yang paling kecil.]
[Harusnya ada ukuran untuk anak-anak kan?]
[Tidak ada yang seperti itu.]

Kenapa aku merasa seperti seorang praktisi judo yang mencoba untuk mengenakan Normal Suit untuk pertama kalinya?
Yah, karena tubuhku masih akan berkembang, ukuran sebesar ini sepertinya juga tidak apa-apa.
Kualitasnya juga bagus, dan jubahnya awet seperti yang dia katakan, dan mungkin memiliki resistensi terhadap tebasan lawan.
Dan warna tikus ini benar-benar bagus, nama dan penampilannya cocok dengan satu sama lain.

[Hmm, aku akan membeli ini.]
[Kamu suka itu? Aku akan menjualnya seharga 8 Koin Besi.]
[Err.....]

Aku mencoba untuk menawar harganya, dan membelinya seharga 6 Koin Besi.
Aku juga membeli ikat kepala berwarna lain untuk Ruijerd dan aku sendiri. Kalau perlu, ikat kepala itu bisa digunakan untuk menutupi batu sihir yang ada di dahi Ruijerd.
Kenapa aku membeli ikat kepala untukku sendiri?
Itu karena aku tidak mau kelihatan berbeda dengan teman-temanku.

Aku meminta Ruijerd untuk mengawasi Veskel pada waktu yang sama saat kami membeli perlengkapan.
Sekalipun aku tidak berharap banyak dari mereka, berdasarkan apa yang mereka lakukan, ada kemungkinan bahwa reputasi kami akan turun.
Karena itulah, aku meminta agar Ruijerd mengawasi mereka.
Dia bilang, [Kalau kamu begitu khawatir, harusnya dari awal kamu tidak usah bekerja sama dengan mereka].
Kamu benar.
Tapi berkat mereka, kini kami memiliki uang lebih, dan posisi kami saat ini bisa dibilang netral.

Berdasarkan dari kesimpulan yang aku dapatkan, sepertinya mereka menjalankan pekerjaan mereka dengan sungguh-sungguh. Sekalipun itu adalah ranking F, tapi mereka tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka tidak menyukai itu, malah mereka berusaha keras untuk menyelesaikannya.

Hari ini, Veskel mengambil pekerjaan untuk menghabisi serangga. Itu adalah permohonan untuk menghabisi makhluk-makhluk menjijikkan yang ada di dalam dapur.
Veskel berasal dari ras Zumeba, dan air liur mereka mengandung racun.
Air liur itu memiliki kemampuan untuk memancing dan membunuh serangga dengan cepat, atau melumpuhkan mereka untuk menjadi makanan bagi ras Zumeba.
Singkatnya, menghabisi serangga adalah keahlian khusus yang dia miliki.

Orang yang mengajukan permohonan tersebut adalah seorang wanita tua. Dia adalah wanita tua eksentrik yang bibirnya memiliki bentuk .
Ruijerd merasa bahwa Veskel akan langsung diusir bila dia membuat si wanita tua merasa jengkel, walaupun hanya sedikit.
Tapi Veskel tidak memiliki konflik dengan wanita tua tersebut, dan dengan cepat menghabisi para serangga.
Ruijerd juga mengkonfirmasi itu, dan tidak ada satupun serangga yang tersisa di dalam rumah.
Setelah itu, Veskel menutupi sarang-sarang para serangga dengan sesuatu yang mirip seperti benang, dan menutup semua area yang bisa dimasuki oleh serangga.

[Terima kasih banyak Veskel, serangga-serangga itu sudah mengangguku untuk waktu yang cukup lama.]
[Tidak perlu berterima kasih kepadaku, kalau kamu punya permohonan yang lainnya, mohon serahkan saja itu kepada “Dead End Ruijerd”.]
[“Dead End Ruijerd”? Itu adalah nama kelompokmu yang sekarang?]
[Kira-kira seperti itulah.]

Veskel mengobrol dengan si wanita tua.

[Kalau serangga-serangga itu datang lagi, tolong gunakan ini.]

Pada akhirnya, Veskel memberikan beberapa botol kecil berisi air liurnya kepada si wanita tua, dan mengucapkan selamat tinggal.
Pekerjaan itu telah selesai.
Dia bertemu dengan kami di Organisasi Adventurer dan mengambil pembayarannya.

[Jadi, dari apa yang kamu deskripsikan, tampaknya mereka bekerja keras.]
[….Ya.]

Dia menyelesaikan pekerjaannya dengan sempurna, bahkan jauh melebihi imajinasiku. Dia berkenalan dengan si wanita tua, dan bahkan memberikan tambahan pelayanan. Dibandingkan dengan aku yang dengan buta meniru orang lain untuk melakukan sesuatu, dia mampu membuat orang lain terkesan dengan cara yang lebih baik.

[Sepertinya mereka bukan orang yang benar-benar jahat.]
[Sepertinya begitu.]

Yah, sekalipun aku juga agak sedikit curiga tentang mereka.
Tapi harusnya mereka tidak memiliki beban apapun kalau mereka hanya diminta untuk mencantumkan nama Ruijerd.
Mereka mungkin memiliki mentalitas “mendapatkan uang tanpa perlu merasa khawatir”, dan kemungkinan bagi mereka untuk mengkhianati kami pun menurun.

[Tapi fakta bahwa mereka pernah melakukan hal-hal yang buruk tidak akan bisa dihapus.]
[Tapi sekarang mereka mau berusaha dengan sungguh-sungguh, sama seperti Ruijerd-san.]
[Hmm....]

Bahkan pelaku kriminal pun tidak akan terus-terusan melakukan hal yang buruk. Sama seperti mereka, seperti diriku, dan seperti Ruijerd.
Aku tidak secara khusus memberi mereka peringatan soal menculik hewan peliharaan, tapi mereka sudah berhenti melakukan itu.
Hmm, tapi ini baru berjalan selama 3 hari. Masih terlalu dini bagi mereka untuk melupakan ingatan buruk dimana mereka nyaris tewas setelah perbuatan mereka ketahuan.

[Tapi mungkin mereka hanya melakukan perbuatan terpuji seperti itu untuk sementara. Kalau ada kesempatan lain, lebih baik kita mengawasi mereka lagi.]

Ruijerd mengernyitkan dahinya saat mendengarkan aku mengucapkan itu.

[Kamu.... tidak mempercayai orang yang bekerja sama denganmu?]
[Tentu saja. Satu-satunya orang yang aku percayai di kota ini adalah kamu dan Eris.]
[….Oh.]

Ruijerd tampaknya hendak menjulurkan tangannya dan meletakkannya di atas kepalaku, tapi dia tidak melakukan itu.
Sekalipun aku mempercayai Ruijerd, aku merasa kalau aku sudah kehilangan kepercayaannya.
Yah, sekalipun hubungan kami berakhir seperti itu, itu juga tidak apa-apa.
Tujuanku adalah untuk kembali ke Kerajaan Asura bersama Eris, dan memperbaiki reputasi ras Supard.
Mendapatkan kepercayaan Ruijerd bukanlah tujuanku.

[Ayo.]

Kami perlahan berjalan kembali ke penginapan dibawah sinar terang dari batu sihir cahaya.

-----

Aku pikir, awal dari hidup adventurer kami berjalan dengan mulus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar