Diskusi Malam Hari
“Siapa itu?” tanya seorang prajurit
berbaju zirah hitam di pintu masuk Vila Berkabut dengan suara dingin.
Prajurit berbaju zirah hitam lainnya juga mengamati siluet yang
mendekat dari kejauhan. Baru setelah beberapa waktu berlalu, kedua
prajurit itu bisa melihat dengan jelas bahwa orang yang datang
tersebut adalah Pangeran Ketiga Qin Yu. Mereka pun merasa tekejut,
namun mereka tetap berlutut seperti biasa dan berkata dengan penuh
hormat: “Pangeran Ketiga!”
Karena Qin Yu telah berlari dari puncak
gunung, ada butiran-butiran keringat yang mengalir di dahinya, namun
kedua matanya tampak bersinar dan penuh dengan semangat. Seluruh
wajahnya memerah. Ia berkata: “Kalian berdua, tolong berdirilah,”
dan bahkan tersenyum kepada 2 prajurit berbaju zirah hitam tersebut.
Setelah itu, ia buru-buru masuk ke dalam Vila Berkabut.
Kedua prajurit tersebut menatap
punggung kecil Qin Yu dengan bingung.
“Saat Pangeran Ketiga pergi untuk
mengamati bintang di puncak gunung, beliau biasanya menunggu sampai
matahari terbit di hari esoknya. Kali ini, mengapa beliau kembali
lebih awal?” ucap prajurit berbaju zirah hitam yang ada di sisi
kiri dengan ragu.
Prajurit yang ada di sisi kanan juga
menggeleng-gelengkan kepalanya dengan bingung. Jelas, dia tidak
mengetahui alasannya.
…................
Lian Yan adalah orang yang dipanggil
sebagai “Kakek Lian” oleh Qin Yu. Dia adalah seorang tetua di
dalam Klan Qin. Pangeran Penguasa Timur saat ini, Qin De, dibesarkan
olehnya, jadi pengaruh yang ia miliki di dalam Klan Qin masih bisa
dianggap sangat besar. 2 tahun yang lalu, Qin De menyuruhnya pergi ke
Vila Berkabut untuk merawat Qin Yu.
Layaknya hembusan angin, Qin Yu berlari
dengan cepat hingga sampai di depan kamar Lian Yan. Kemudian,
menggunakan kepalan tangannya yang kecil, ia segera mengetuk pintunya
dengan sekuat tenaga.
Bang! Bang! Bang! Bang! Bang! Bang! …
“Kakek Lian, cepat buka pintunya. Ini
aku, Xiao Yu. Aku ingin membicarakan sesuatu dengan kakek. Cepat buka
pintunya,” teriak Qin Yu dengan cepat. Setelah beberapa saat,
cahaya lampu muncul dari dalam ruangan. “Xiao Yu, kakekmu ini
barusan tidur sesaat yang lalu, tapi sekarang kamu sudah
membangunkannya,” ucap suara yang terdengar ramah. Kemudian pintu
kamar pun terbuka.
Seorang pria tua berusia 60 tahunan
yang tampak ramah, yang tubuhnya diselimuti oleh mantel, muncul di
hadapan Qin Yu.
“Ah, Xiao Yu, ada apa? Lihat,
kepalamu mengeluarkan banyak keringat,” Lian Yan merasa terkejut
saat ia melihat kondisi Qin Yu. Qin Yu ingin mengucapkan sesuatu,
namun karena ia baru saja berlari dengan sekuat tenaga, ia hanya bisa
menarik nafas. Lian Yan buru-buru berkata: “Ayo, masuklah ke dalam
kamar terlebih dahulu, bicaranya nanti saja.” Sambil mengatakan
itu, ia mengajak Qin Yu masuk ke dalam kamar.
Keduanya duduk di meja yang ada di
dalam ruangan.
“Tenanglah, tidak perlu buru-buru.
Mari kita bicarakan itu setelah nafasmu kembali normal,” ucap Lian
Yan dengan cepat, saat ia melihat bahwa Qin Yu ingin mengucapkan
sesuatu. Qin Yu mengambil nafas dalam-dalam, kemudian menatap Lian
Yan dan berkata dengan teguh: “Kakek Lian, aku ingin mempelajari
seni bela diri.”
“Mempelajari seni bela diri?” Lian
Yan agak merasa terkejut mendengarnya. Setelah itu, ia tertawa sambil
bertanya: “Xiao Yu, mengapa kamu ingin mempelajari seni bela diri?”
Mendengar tawa Lian Yan, Qin Yu agak
tersentak. Namun kemudian ia tertawa gembira sambil berkata: “Tidak
ada apa-apa. Hanya saja, semua paman-paman yang ada di Vila Berkabut
sangatlah kuat, jadi aku juga ingin menjadi seperti mereka. Kakek
Lian, bisakah aku mempelajari seni bela diri?”
Keinginan Qin Yu untuk mendapatkan
kasih sayang dari ayahnya ia kubur jauh-jauh di dalam hatinya. Ia
hanya berpikir bahwa bila keinginannya terkubur di dalam hatinya,
maka itu nanti akan menjadi sebuah tujuan yang bisa ia kejar tanpa
henti.
“Xiao Yu, apa kamu tahu tentang apa
yang namanya seni bela diri itu?” bukannya menjawab, Lian Yan malah
balik bertanya.
Qin Yu menggelengkan kepalanya dan
berkata: “Aku hanya tahu kalau praktisi seni bela diri adalah orang
yang sangat kuat. Soal hal lainnya, aku tidak begitu mengerti. Dan
tampaknya ada juga sesuatu yang bernama energi internal.” Sebagai
anak berusia 8 tahun, walaupun Qin Yu sudah membaca cukup banyak
buku, masih ada terlalu banyak hal yang tidak ia ketahui.
“Kalau begitu, pertama-tama aku akan
memberikan pengenalan yang mendetil terlebih dahulu,” ucap Lian Yan
sambil tersenyum.
Kedua mata Qin Yu langsung tampak
bersinar. Ia menatap Lian Yan dan mulai memusatkan perhatiannya untuk
mendengarkan penjelasan Lian Yan.
“Pertama-tama, aku akan bicara
tentang para pendekar yang ada di dunia ini. Mereka dibagi ke dalam
pendekar Houtian dan pendekar Xiantian... Berdiri di atas pendekar
Xiantan, adalah Shangxian,” ucap Lian Yan sambil tertawa, “Di
Benua Qian Long, jumlah pendekar Houtian bisa dibilang ada sama
banyaknya dengan jumlah ikan yang mengalir di sungai. Mustahil bagi
kita untuk menghitung jumlah mereka semua. Namun untuk pendekar
Xiantian, di seluruh Kerajaan Chu ini, jumlah mereka tidak lebih dari
100 orang.”
“100 orang?” ucap Qin Yu dengan
terkejut, “Bukannya penduduk dari Kerajaan Chu ini jumlahnya
mencapai angka 4 milyar? Bagaimana mungkin jumlah pendekar Xiantian
bisa sedikit itu, dan hanya ada satu dari puluhan juta orang?”
Lian Yan menghela nafas dan berkata:
“Untuk menjadi pendekar Houtian, seseorang hanya membutuhkan suatu
metode latihan yang cocok bagi mereka. Namun untuk bisa menjadi
pendekar Xiantian, itu sangatlah sulit. Ada 2 persyaratan yang harus
dipenuhi untuk bisa menjadi pendekar Xiantian: Pertama, kamu harus
memaksimalkan level Houtian mu. Dan kedua, kamu harus mendapat suatu
pencerahan intuitif dalam hukum langit.”
Tanpa menunggu, Qin Yu segera bertanya:
“Apa itu yang namanya hukum langit?”
Lian Yan langsung tertawa
terbahak-bahak: “Hukum langit itu bukanlah suatu objek, namun
sejenis konsep yang hanya bisa kamu pahami sendiri, dan sangat sulit
untuk dijelaskan dengan kata-kata. Ada beberapa orang yang sudah
mencapai puncak dari level Houtian selama lebih dari 10 tahun, namun
karena mereka masih belum mendapatkan pencerahan intuitif, mereka pun
tidak bisa menyelesaikan langkah terakhir yang harus mereka ambil.
Sebagai hasilnya, mereka tidak mampu menjadi pendekar Xiantan dalam
seumur hidup mereka. Namun bila mereka berhasil menjadi pendekar
Xiantian, jangka hidup mereka akan meningkat menjadi 500 tahun.”
“500 tahun!” Mulut Qin Yu menganga
mendengarnya.
Melihat ekspresi Qin Yu yang
menggemaskan, Lian Yan tertawa: “Untuk menjadi pendekar Xiantian
sangatlah sulit. Namun bila kamu bisa mencapainya, akan ada banyak
keuntungan yang bisa kamu dapat. Energi Xiantian yang ada di dalam
tubuh pendekar Xiantian, pada dasarnya berbeda dari energi yang
dimiliki oleh pendekar Houtian. Keduanya berada dalam tingkat yang
jauh berbeda antara satu sama lain.”
…...............
“Ah, Kakek Lian, di atas pendekar
Xiantian masih ada Shangxian, benar? Seberapa kuatnya mereka?”
tanya Qin Yu dengan mata berbinar-binar.
Bila pendekar Xiantian saja sudah
sekuat itu, lalu sehebat apakah Shangxian itu?
“Bagaimana mungkin orang bisa semudah
itu menjadi Shangxian?” Lian Yan menghela nafas: “Saat menemui
mereka, bahkan seorang kaisar juga harus memberi penghormatan dan
menyebut 'Shangxian' dengan suara lantang dan penuh dengan hormat.
Para kaisar ini merasa takut untuk dibunuh oleh Shangxian, karena
Shangxian mampu terbang ke langit kesembilan dengan pedang terbang
mereka. Pada dasarnya, mereka tidak lagi dianggap sebagai makhluk
hidup!”
“Terbang ke langit kesembilan?”
Sebuah gambaran secara spontan muncul
di dalam pikiran Qin Yu, dimana ia sendiri berdiri di atas pedang
terbang sambil terbang menuju langit kesembilan. Hati si kecil Qin Yu
merasa tergoda dengan kenikmatan dan kebebasan semacam itu. Tanpa ia
sadari, keinginan untuk menjadi seorang Shangxian sudah tertanam di
dalam pikirannya.
“Kerajaan Chu secara menyeluruh
memiliki pendekar Xiantian dengan jumlah yang hampir mencapai 100
orang, namun... dalam 100 tahun terakhir, belum ada seorang pun
Xiantan baru yang muncul di kerajaan ini. Ditambah lagi, di seluruh
Kerajaan Chu, hanya ada 3 Shangxian. 2 diantaranya sudah menjadi
Shangxian sejak lebih dari 300 tahun yang lalu. Selama 300 tahun
terakhir, hanya Paman Feng mu sendiri yang mampu menjadi seorang
Shangxian.”
“Paman Feng?” Qin Yu ingat dengan
Paman Feng. Paman Feng yang berpakaian serba putih, dan sering
mengendarai burung bangau putih itu ternyata adalah seorang
Shangxian?
Lian Yan melanjutkan: “Namun, bila
kamu ingin menjadi seorang Shangxian, maka lebih baik bila kamu pergi
ke Kepulauan Immortal dan belajar dari ahlinya disana. Tapi siapa
lagi yang mengetahui lokasi dari Kepulauan Immortal, selain dari
Shangxian dari masing-masing kerajaan? Bila ada orang biasa yang
mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan seorang Shangxian, apakah
mereka layak untuk menanyakan lokasi dari Kepulauan Immortal kepada
Shangxian tersebut?”
“Dan sekalipun lokasi tersebut
berhasil diketahui, Kepulauan Immortal itu tetap saja terlalu jauh
jaraknya dari Benua Qian Long. Setiap tahun, ada lebih dari 10,000
orang dari Benua Qian Long yang pergi untuk mencari Kepulauan
Immortal dan mempelajari seni bela diri disana. Mereka semua adalah
orang-orang yang luar biasa, namun ada terlalu banyak bahaya yang
tersembunyi di lautan sana, jadi hanya ada 1 dari 1,000 orang yang
akan bisa sampai di Kepulauan Immortal hidup-hudup,” ucap Lian Yan
dengan emosional.
Kedua mata Qin Yu langsung tampak
bersinar. Ia bertanya: “Kakek Lian, bila ada 10 orang yang berhasil
mencapai Kepulauan Immortal setiap tahunnya, lalu mengapa jumlah
Shangxian yang ada di Benua Qian Long sangat sedikit?”
Menurut pemahaman Qin Yu, bila setiap
tahun ada 10 Shangxian baru, maka bukannya akan ada terlalu banyak
jumlah mereka di dalam Benua Qian Long?
Namun jumlah Shangxian yang ada di
seluruh Benua Qian Long ini terlalu sedikit. Dalam seribu tahun
terakhir, total jumlah Shangxian yang muncul tidaklah lebih dari 10
orang.
“Bagaimana mungkin seseorang bisa
menjadi Shangxian hanya dengan mencapai Kepulauan Immortal?” ucap
Lian Yan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, “Shangxian itu
sangatlah spesial. Bagaimana mungkin semua orang bisa menjadi
Shangxian? Sekalipun metode yang digunakan untuk mencapai level
Shangxian diketahui oleh semua orang, hanya ada 1 dari 1000 orang
yang akan memiliki bakat yang dibutuhkan untuk mempelajarinya.”
“Ah, bukannya itu berarti akan
dibutuhkan waktu selama hampir 100 tahun sebelum ada seseorang yang
tiba di Kepulauan Immortal berhasil menjadi Shangxian, karena hanya
ada 10 dari mereka yang datang setiap tahunnya?” Qin Yu langsung
merasakan, betapa sulitnya bagi seseorang untuk menjadi seorang
Shangxian.
Lian Yan tiba-tiba berdiri dan melihat
ke luar jendela.
“Shangxian? Itu adalah sebutan yang
sangat mempesona. Tak terhitung berapa jumlah pendekar di seluruh
Benua Qian Long yang menjadi gila karenanya. Semua pendekar ingin
menjadi seorang Shangxian. Untuk bisa memenggal kepala orang dari
jarak seribu li, sesaat setelah pedang terbangnya dihunuskan, coba
bayangkan, kekuatan sihir macam apa itu?” Ada sedikit tanda
keinginan di dalam tatapan Lian Yan. Kemudian ia berkata dengan
emosional: “Bahkan ayahmu juga terus-terusan membutuhkan bantuan
dari seorang Shangxian. Bila ada satu lagi Shangxian yang bersedia
untuk membantu ayahmu, mungkin tujuannya akan bisa tercapai.”
Jantung Qin Yu mendadak berdegup lebih
kencang.
“Tujuan ayah?”
Pada waktu yang sama, aliran yang
hangat mengalir di seluruh tubuhnya. Qin Yu langsung merasa bahwa
seluruh tubuhnya dipenuhi dengan energi. “Kalau aku mempelajari
seni bela diri dan menjadi seorang Shangxian, ayah akan merasa sangat
bahagia. Saat waktunya tiba, aku juga akan bisa membantu ayah.”
Membayangkan dirinya sendiri menjadi
seorang Shangxian, mampu membantu ayahnya, dan bisa mendapat pujian
dan rasa hormat dari ayahnya, hati Qin Yu, yang selama ini merasa
kesepian dan rindu akan kasih sayang dari ayahnya, mulai memanas.
'Untuk ayah, aku pasti akan menjadi
seorang Shangxian,' pikir Qin Yu, sambil menggigit bibirnya.
Tatapannya menunjukkan resolusi yang tidak tergoyahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar