[Web Novel 34] Windport
Windport.
Windport.
Satu-satunya
kota pelabuhan di Demon Continent.
Windport
adalah kota yang memiliki banyak bukit dan tanjakan. Kamu bisa
melihat seluruh kota dari pintu masuknya.
Kebanyakan
rumah dan bangunan terbuat dari batu dan tanah yang biasa ditemukan
di Demon Continent, tapi ada juga beberapa struktur dari kayu yang
tercampur disana.
Mereka
pasti mengimpor kayu-kayu itu dari Milis Continent.
Ada
galangan kapal di ujung kota.
Mungkin
karena ini adalah kota pelabuhan, hanya ada sedikit toko-toko yang
terletak di dekat pintu masuk kota. Sebaliknya, suasana di dekat
pelabuhan benar-benar meriah.
Windport
adalah kota yang memiliki warna yang berbeda dari kota-kota biasanya.
Kemudian,
di luar pelabuhan...
Di
luar sana, tersebar lautan yang begitu luas.
Kapan
terakhir kali aku melihat laut?
Mungkin
saat aku ikut tur sekolah semasa SMP.
Sepertinya,
tak peduli di dunia manapun, yang namanya lautan itu tetap sama.
Laut
biru, bunyi deburan ombak, burung yang mirip camar, dan kapal-kapal
yang membentangkan layarnya.
Ini
adalah pertama kalinya aku melihat kapal layar dengan kedua mata
kepalaku sendiri.
Terkadang
kapal-kapal seperti itu muncul di dalam film, tapi kamu bisa merasa
lebih gembira bila kamu melihatnya secara langsung.
Orang-orang
di dunia ini pasti memiliki teknik yang canggih untuk berlayar sambil
melawan angin sakal.
Nah,
ini kan dunia seperti itu. Mungkin mereka bisa tinggal membuat angin
buritan dengan menggunakan sihir, atau menggunakan sejenis metode
tertentu.
***
Saat
kami tiba di kota ini, Eris langsung melompat turun dari kadal dan
mulai berlari.
[Rudeus!
Lihat, itu laut!]
Kalimat
yang keluar dari mulut Eris diucapkan dengan menggunakan bahasa Demon
God yang fasih.
Kini
dia ingat untuk berbicara dengan menggunakan bahasa Demon God setiap
saat.
Aku
dan Ruijerd berusaha untuk sebisa mungkin menggunakan bahasa Demon
God saat kami sedang berbicara.
Rencananya
sukses. Belakangan ini, pemahaman Eris terhadap bahasa Demon God
mengalami cukup banyak peningkatan.
Bagaimanapun
juga, sepertinya cara yang paling cepat untuk mempelajari sebuah
bahasa adalah dengan cara tinggal di tempat yang biasa menggunakan
bahasa tersebut.
Meski
begitu, dia masih tidak bisa membaca atau menulis dengan bahasa
tersebut.
Kebetulan,
sejak kami datang ke Demon Continent, aku belum pernah sekalipun
mengajarkan sihir kepada Eris.
Jangankan
voiceless incantation, aku yakin dia sudah lupa semua mantera sihir
yang pernah aku ajarkan.
[Tunggu
dulu Eris, mau pergi kemana kamu, kita bahkan belum menentukan
penginapan mana yang akan kita gunakan!?]
Setelah
mendengar ucapanku, langkah kaki Eris mendadak berhenti.
Kebetulan,
ini adalah ketiga kalinya hal seperti ini terjadi.
Untuk
pertama kalinya, kami tersesat di dalam kota, untuk kedua kalinya,
kami terlibat dalam sebuah perkelahian di pinggir jalan.
Tidak
akan ada lagi kesempatan untuk ketiga kalinya.
[Benar
juga! Kalau kita tidak menentukan penginapannya dulu, kita akan
tersesat kan?]
Eris
kembali menunjukkan sikap gembiranya sambil menatap laut.
Kalau
dipikir-pikir, harusnya ini adalah pertama kalinya bagi Eris untuk
melihat laut.
Ada
sungai yang mengalir di dekat wilayah Fedoa, dan terkadang dia akan
pergi bermain air di sana bersama Sauros di hari-hari libur.
Sayangnya,
tanpa aku temani.
[Apa
kamu bisa renang?]
[Eh?
Kita bisa renang di pelabuhan?]
[Aku
mau renang!]
Aku
juga mau melihat tubuh berusia 13 tahun milik Eris yang menarik,
tapi...
[Kita
tidak punya baju renang kan?]
[Baju
renang? Apa itu? Kita tidak membutuhkan itu!]
Aku
tidak bisa menyembunyikan kebingunganku setelah mendengar pernyataan
yang mengejutkan itu.
Baju
renang? Apa itu? Kita tidak membutuhkan itu!
Kita
tidak membutuhkan baju renang.
Apa
mungkin itu artinya kami akan berenang dengan telanjang?
Tidak,
tidak mungkin seperti itu.
Bahkan
di dunia seperti ini, masih ada budaya untuk merasa malu karena
telanjang.
Karena
itulah, ya, kemungkinan besar, dengan mengenakan pakaian dalam.
Kami
akan bermain di air dengan mengenakan pakaian dalam.
Pakaian
dalam yang menempel di kulitmu saat tubuhmu menjadi basah, bagian
tubuh yang ditutupi kain transparan, Dicky yang berdiri tegak.
Itu
aneh, kenapa ya aku tidak ikut bermain di sungai yang ada di Fedoa?
Sebenarnya pada saat itu aku sedang berada dimana?
Mungkin
karena aku sedang sibuk.
Di
masa-masa itu, setiap harinya aku menjalani gaya hidup yang
memuaskan.
Namun,
sekali saja, cukup sekali saja, aku ingin mereka mengabariku kalau
mereka hendak pergi.
Nah,
tidak ada gunanya memikirkan tentang itu sekarang.
Fokuslah
dengan apa yang ada di hadapanmu sekarang.
Jalani
hidupmu yang sekarang.
Benar,
aku akan menjalani hidupku yang sekarang!
Oke!
Lautan,
kami datang!
[Jangan,
lebih baik kalian tidak mencoba untuk berenang di laut ini.]
Kemudian
Ruijerd datang dan merusak suasana.
[Eh?!
Kenapa?!]
[Ada
banyak monster.]
Sepertinya
begitu.
Asal
aku dan Ruijerd menghabisi semua monsternya, semuanya akan baik-baik
saja.
Itulah
yang aku pikirkan, tapi secara mengejutkan, sepertinya radar
pendeteksi makhluk hidup di dahi Ruijerd itu tidak serba bisa.
Mata
itu mungkin tidak bisa berfungsi dengan baik di dalam air.
Tapi,
tidak bisa apa kami berendam di laut selama setidaknya 1 jam begitu?
Berenang
di pelabuhan memang berbahaya, tapi aku bisa menciptakan sesuatu yang
mirip seperti jaring ikan di dekat pantai dengan menggunakan sihir
tanah.
Sekalipun
tetap ada kemungkinan sebesar 1/10.000 bahwa akan ada sesuatu yang
mungkin terjadi.
Mungkin
ada sejenis monster di dalam air yang memiliki suatu kemampuan khusus
yang aneh.
Bisa
saja mereka melompat langsung dan melewati jaring yang aku ciptakan.
Kalau
monster itu adalah gurita, mungkin akan ada event mesum yang terjadi
kepada kami. Hanya saja, kalau monster yang muncul adalah hiu, maka
kami akan menjadi pemeran baru dalam film Jaws.
Mau
bagaimana lagi.
Sepertinya
pilihan yang paling baik bagi kami adalah untuk tidak bermain di
laut.
Serius,
mau bagaimana lagi?
[Kita
tidak akan berenang kali ini. Setelah kita memutuskan penginapan mana
yang akan kita gunakan, kita akan pergi ke Organisasi Adventurer.]
[Ya.....]
Eris
tampak merasa putus asa.
Hmmm.
Tapi,
aku juga memiliki ketertarikan yang sehat terhadap tubuhnya Eris.
Selama
setahun belakangan, aku belum bisa memastikan seberapa besar pastinya
pertumbuhan badan yang dialami Eris.
Sulit
untuk memastikan itu kalau tubuhnya selalu ditutupi oleh pakaian,
karena itulah aku berpikir, mungkin bermain di pantai adalah ide yang
bagus, siapa tahu apa yang akan terjadi nanti?
[Sekalipun
kita tidak bisa berenang, kita masih bisa bermain di pantai.]
[Pantai?]
[Di
pinggiran laut ada daratan yang terbuat dari pasir. Dan pasir itu
terus memanjang sampai jauh.]
[Terus,
apa serunya itu?]
Sekalipun
kamu menanyakan itu.
[Ummm....
kamu bisa mengambil air dari pantai dan menyiramkannya ke tubuhmu?]
[Rudeus,
lagi-lagi kamu menunjukkan tampang yang aneh.]
[Uh?]
[Kedengarannya
menarik sih! Ayo kita kesana nanti!]
Eris
mengucapkan itu dengan riang gembira dan menghentakkan kakinya di
tanah, kemudian melompat kembali ke atas kadal.
Itu
adalah kekuatan melompat yang luar biasa.
Itu
adalah lompatan yang hanya mengandalkan kekuatan dari pergelangan
kakinya.
Dari
sisi efek suara, lompatan itu akan menimbulkan efek “guon”.
Kedua
kaki Eris telah dilatih dengan cukup bagus.
Sekalipun
menurutku itu sudah cukup.
Aku
penasaran, apa di masa depan nanti Eris juga akan mirip seperti
Ghyslaine, yang tubuhnya penuh dengan otot-otot?
Aku
jadi agak khawatir.
***
Sebagai permulaan, kami memilih sebuah
penginapan, meninggalkan kadal kami di kandang, kemudian mulai
berjalan menuju Organisasi Adventurer.
Kami akan mengadakan rapat sebelum kami
tidur.
Organisasi Adventurer Windport.
Ada adventurer dengan berbagai variasi
dalam jumlah banyak yang berkumpul dan membuat keributan.
Itu adalah pemandangan yang sudah biasa
bagi kami, tapi tampaknya ada lumayan banyak ras manusia di sini.
Kalau kami sudah menyeberang ke Milis
Continent, jumlah mereka mungkin akan bertambah semakin banyak.
Pertama-tama, mari lakukan rutinitas
yang biasa kami lakukan. Aku berjalan menuju papan pengumuman.
[Apa kita tidak berencana untuk
cepat-cepat pergi menyeberangi laut?] tanya Ruijerd.
[Aku cuma lihat-lihat. Sepertinya
mencari uang di Milis Continent lebih baik daripada mencari uang di
sini.]
Di Milis Continent, mencari uang
menjadi lebih mudah.
Itu karena mata uangnya berbeda.
Mata uang di Milis Continent bisa
dibagi ke dalam 6 tipe : Nota Besar, Nota Umum, Koin Emas, Koin
Perak, Koin Perunggu Besar, Koin Perunggu.
Kalau kami menggunakan fakta bahwa 1
Koin Batu memiliki nilai yang setara dengan 1 Yen sebagai dasarnya,
maka:
- Nota Besar – 50.000 Yen ($500 USD)
- Nota Umum – 10.000 Yen ($100 USD)
- Koin Emas Milis – 5.000 Yen ($50
USD)
- Koin Perak Milis – 1.000 Yen ($10
USD)
- Koin Perunggu Besar Milis – 100 Yen
($1 USD)
- Koin Perunggu Milis – 10 Yen (10
Sen)
Kira-kira seperti itu.
Pekerjaan ranking B di Demon Continent
secara umum memiliki upah sekitar 15~20 Koin Besi Tua.
Kalau kami mengkonversikan itu menjadi
Koin Batu, maka hasilnya adalah 150~200 Koin Batu.
Kalau kami berasumsi bahwa pekerjaan
ranking B di Milis Continent juga memberikan upah yang sama dengan
menggunakan mata uang mereka, maka nilainya adalah 15 Koin Perunggu
Besar.
Setelah dikonversi, hasilnya adalah
1.500 Koin Batu.
Itu 10 kali lebih banyak. Karena
itulah, mencari uang di Milis Continent itu lebih bagus.
Tapi, kalau memang tampaknya masih ada
waktu yang cukup lama sebelum ada kapal yang berangkat menuju Milis
Continent, maka kami akan mengambil beberapa pekerjaan disini.
Pada dasarnya, pekerjaan ranking B.
Pekerjaan ranking A dan S tidak hanya
berbahaya, tapi kebanyakan diantaranya membutuhkan waktu lebih dari
seminggu atau minimal beberapa hari untuk menyelesaikannya.
Kalau kami ingin terus-terusan
menyelesaikan pekerjaan dalam jumlah banyak dalam periode singkat,
maka pilihan yang terbaik adalah ranking B.
Itulah mengapa kami tidak memiliki niat
untuk meningkatkan ranking kami menjadi S, dimana kami tidak lagi
bisa menerima pekerjaan ranking B.
Setelah kamu mencapai ranking A, kamu
juga bisa mengambil pekerjaan dengan ranking S.
Karena itulah, aku penasaran, mengapa
juga orang-orang memilih untuk meningkatkan ranking mereka menjadi S.
Aku menanyakan hal itu kepada pegawai
organisasi, dan ternyata kamu akan mendapatkan hak istimewa bila kamu
mencapai ranking S.
Aku tidak akan mengetahui apa itu,
kecuali aku secara khusus melakukan penyelidikan yang lebih lanjut,
tapi biaya penginapan akan menjadi lebih murah, dan organisasi akan
menawarkan pekerjaan yang lebih menguntungkan kepadamu, dan beberapa
hal lain yang mirip dengan itu.
Oh, dan juga, mereka akan menutup mata
mereka terhadap kebanyakan tindakanmu yang melanggar aturan.
Kira-kira seperti itu.
Kalau kami memfokuskan usaha kami di
sekitar pekerjaan ranking A, maka bertahan di ranking A akan lebih
efisien untuk mencari uang daripada naik ke ranking S.
Walau sepertinya hak istimewa seperti
itu akan menjadi keuntungan besar bagi seorang adventurer saat mereka
menjelajahi sebuah dungeon.
Kami belum pernah mencoba untuk
menjelajahi satu pun dungeon.
Mereka itu berbahaya, dan selalu
membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk diselesaikan.
Kami lebih memfokuskan diri untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan ranking B.
Karena alasan tersebut, untuk sekarang
kami tidak memiliki rencana untuk naik ke ranking S.
Tapi kelihatannya Eris ingin mencobanya
sih.
Tapi sepertinya percakapan ini sudah
semakin melenceng dari topik awal.
Intinya, kami bergabung dengan
Organisasi Adventurer dengan tujuan untuk mencari uang.
Karena itulah, akan lebih baik kalau
kami bisa sesegera mungkin menyeberang ke Milis Continent dengan
menggunakan kapal dan mencari uang di sana.
[Kalau dipikir-pikir, dari mana ya
kapal-kapalnya berangkat?]
[Pelabuhan.]
[Maksudku, dimananya pelabuhan?]
[Mari kita tanya dan lihat nanti.]
Aku berjalan menghampiri konter
pegawai.
Yang berdiri di sana adalah seorang
wanita, mungkin berasal dari ras manusia.
Mengapa hampir semua orang yang menjaga
konter adalah wanita?
Dan mengapa pula banyak diantara mereka
yang memiliki dada berukuran besar?
[Kami ingin pergi ke Milis Continent,
tapi apakah kamu tahu dimana kami bisa pergi ke sana?]
[Silahkan tanyakan pertanyaan seperti
itu di pos pemeriksaan.]
[Pos pemeriksaan?]
[Karena anda akan menyeberangi
perbatasan nasional saat anda menaiki kapal.]
Itu adalah masalah antar negara yang
berada di luar yuridiksi Organisasi Adventurer.
Karenanya, sepertinya para pegawai
organisasi tidak memiliki kewajiban untuk memberikan penjelasan
tentang itu.
Hmm, kalau begitu, lebih baik kami
pergi mengunjungi pos pemeriksaan.
Mungkin kami bisa mendapat penjelasan
yang lebih mendetail di sana?
[Hey kamu!]
Dan saat aku memikirkan itu.
Aku mendengar teriakan yang lantang di
dalam bangunan organisasi.
Setelah membalikkan badanku, aku
melihat Eris yang sedang memukul seorang pria dari ras manusia.
Tampaknya reaktor nuklir berjalan kami
juga sangat bersemangat hari ini.
[Kalian pikir dimana dan siapa yang
kalian sentuh ini ah?!]
[Itu.... itu tidak sengaja! Lagipula
siapa yang mau menyentuh bocah sepertimu?!]
[Sengaja atau tidak, tidak ada bedanya!
Permintaan maafmu sama sekali tidak terdengar tulus!]
Eris sudah lumayan memahami bahasa
Demon God.
Dan semakin tinggi pemahamannya,
semakin banyak pula jumlah perkelahian yang ia alami.
[Gyahahaha! Lihat, ada apa ini,
perkelahian?!]
[Wah wah!]
[Hey hey, masa orang dewasa di hajar
sama anak-anak!]
Kebetulan, perkelahian diantara para
adventurer sebenarnya adalah peristiwa yang sering terjadi setiap
harinya, jadi orang-orang dari organisasi tidak akan mengintervensi
mereka.
Malah, ada pegawai yang bertindak
sebagai bandar saat ada perkelahian yang sedang terjadi.
[Aku habisi kamu!]
[Ma... maaf, aku kalah, lepaskan aku,
tolong berhenti, dan lepaskan kakiku?!!]
Saat aku memikirkan itu, Eris sudah
hampir selesai membereskan orang itu.
Kemampuan Eris untuk memojokkan
seseorang, khususnya belakangan ini, sangatlah kuat.
Mereka bahkan sudah mulai merasa takut
sebelum Eris sempat menyentuh mereka, dan tidak hanya itu, Eris
secara akurat akan memojokkan mereka.
Apa yang membuatmu marah? Saat kamu
memikirkan itu, orang yang melawan Eris sudah akan bergulir kesakitan
di lantai sambil menerima tendangan di selangkangan mereka.
Adventurer dengan ranking C yang ada di
sana sini tidak bisa melakukan apa-apa untuk menghentikan Eris.
Kemudian setelah sekian banyak
kerusakan diciptakan oleh Eris, Ruijerd datang untuk menghentikannya.
[Berhenti.]
[Kenapa kamu menghentikanku?!]
[Pertarungannya sudah selesai, sudah
biarkan saja dia pergi.]
Kali ini juga, Ruijerd menghentikan
Eris dengan cara mengangkatnya seperti kucing.
Pria itu melarikan diri sambil
memegangi bagian tertentu dari tubuhnya.
[Sialan, gila lu!]
Itu adalah pemandangan yang biasa
terjadi.
Aku juga tidak bisa menghentikan itu.
Kalau aku memegang Eris dari belakang
untuk menghentikannya, aku tidak akan bisa menghentikan tanganku yang
bergerak sendiri.
Saat tanganku mulai bergerak sendiri,
aku akan mulai memegang tempat-tempat yang aneh, dan kemudian akan
jadi giliranku untuk dihajar sampai sekarat.
[Seorang pria gundul dan gadis kasar
berambut merah?! Apa mungkin kalian itu “Dead End”?]
Saat ada seseorang yang meneriakkan
itu, aula organisasi menjadi senyap.
[“Dead End” maksudmu ras Supard
itu?]
[Idiot! Itu nama kelompok mereka.
Belakangan ini sih ada rumor kalau mereka itu palsu!]
[Aku juga pernah dengar rumor kalau
mereka itu adalah “Dead End” yang asli.]
Oh?
[Mereka itu kasar, tapi sebenarnya
mereka bukan orang jahat?]
[Kasar tapi baik, bukannya itu
bertentangan?]
[Um, itu artinya mereka tidak begitu
kasar?]
Bla bla bla.
Berbagai bisikan mulai terdengar dan
tersebar di dalam sini.
Ini adalah pertama kalinya kami berada
dalam situasi seperti ini.
Sepertinya kami sudah menjadi lumayan
terkenal.
Apa tidak apa-apa kalau kami tidak
menyebarkan nama Ruijerd di kota ini?
[Lagipula, hanya dengan 3 orang mereka
bisa mencapai ranking A?]
[Ah, itu luar biasa, tapi tidak peduli
apakah mereka “Dead End” yang asli atau bukan, rasanya aku
percaya, dua orang itu bisa melakukannya.]
[“Mad Dog Eris” dan “Watch Dog
Ruijerd”, iya kan?] (*anjing gila + anjing pengawas)
Eris dan Ruijerd punya julukan!
Meski begitu, “Mad Dog” dan “Watch
Dog”, eh?
Kenapa ya keduanya anjing?
Aku penasaran, anjing seperti apa aku?
Hmm, aku akan menunggu sebentar dan
mendengarkan percakapan mereka.
Tapi kelihatannya julukanku bukan
“Anjing Tempur”.
Kemungkinan besar julukanku tidak
sekeren itu.
Aku juga tidak bisa membayangkan kalau
julukanku terdengar jantan.
Kalau menurutku sendiri sih, “Anjing
Mentega”, tapi....
Setahun ini, aku merasa kalau aku telah
bertindak seperti menara operasional yang mengawasi semuanya.
Jadi sepertinya aku memiliki julukan
yang terdengar cerdik
“Anjing Sabar” mungkin?
[Kalau begitu, si pendek yang ada di
belakang itu pasti adalah “Owner Ruijerd”!] (pemilik)
[Aku dengar kalau si “Owner” ini
adalah orang yang memiliki sifat paling buruk diantara mereka
bertiga.]
[Ya, hal-hal yang aku dengar tentang
dia itu buruk semua.]
Dan itu dia...
Namaku.... namaku.... tidak diingat.
Bukan, aku memang sering menamakan
diriku sebagai Ruijerd....
Setiap kali ada hal bagus yang terjadi
dalam perjalanan kami, aku akan berkata [Kami menamakan diri kami
sebagai Ruijerd dari Dead End, mohon bimbingannya.] seperti itu.
Kemudian, setiap kali ada hal buruk
yang terjadi, aku akan menyatakan ini sambil tertawa terbahak-bahak
[Aku adalah Rudeus, guahahahahaha].
Lalu, kenapa mereka malah mencampurnya?
Hmmm.
Sekalipun kami sudah lumayan aktif
dalam setahun terakhir, aku merasa sedikit terkejut dengan fakta
bahwa ternyata hanya namaku yang tidak diingat oleh orang-orang.
Yah, itu bukan masalah besar sih.
Lagipula, toh aku menyebarkan namaku
hanya dalam situasi yang buruk.
Dan juga, julukan Owner juga tidak
begitu buruk.
Tentu aku juga ingin memasangkan kalung
di lehernya Eris dan menuntunnya kemana-mana.
[Omong-omong, dia itu kecil ya.]
[Aku yakin itu-nya juga kecil. Dia kan
masih anak-anak!]
[Hey hey, kalau kamu bilang itu-nya
kecil, anjing-anjingnya bakal marah lho!]
[Gyahahahaha!]
Saat aku menyadarinya, ternyata mereka
tengah menertawakan sesuatu yang benar-benar tidak ada hubungannya.
Namun, maaf ya kalau aku membuat kalian
kecewa.
Belakangan ini, pertumbuhanku
benar-benar memuaskan.
Oh, aku tidak boleh begini.
Kalau aku terus membiarkan mereka
tertawa seperti ini, Eris bakal kumat lagi.
Saat aku memikirkan itu, aku melihat
Eris sedang diam-diam melihat ke arahku dengan wajah memerah.
Oh, itu benar-benar manis.
[Eris, ada apa?]
[Bu... bukan apa-apa!]
Nfufufu.
Kalau memang kamu tertarik, silahkan
intip aku saat aku sedang mandi.
Apa? Aku akan memberikan penjelasan
yang mendetail kepada Ruijerd agar dia mau mengijinkanmu lewat.
Kalau begitu, bagaimana kalau kita
mandi bersama-sama?
Dan kalau itu terjadi, mungkin aku akan
sedikit terpeleset, mungkin itu tanganku, atau kakiku, atau tubuhku,
atau lidahku.
Terlepas dari gurauan di atas.
Untuk sekarang, lebih baik kami pergi
ke pos pemeriksaan.
Seperti si “Owner”, aku berjalan
keluar meninggalkan bangunan organisasi dengan penuh hormat.
[Eris-san! Ruijerudoduria-san! Ayo!]
[Kenapa kok kadang-kadang kamu salah
menyebutkan namaku...]
[Hmph!]
Tatapan orang-orang yang ada di
sekeliling terfokus kepada kami aat kami berjalan keluar dari
Organisasi Adventurer.
***
Kami tiba di pos pemeriksaan.
Kota ini berdiri di Demon Continent,
tapi setelah kamu naik ke atas kapal, kamu akan tiba di dalam wilayah
Kerajaan Suci Milis.
Akan ada pajak terhadap apapun yang
kamu bawa kesana, dan ada juga pemeriksaan saat kamu tiba di sana.
Entah itu dilakukan untuk mencegah
adanya tindakan kriminal, atau hanya untuk mencari uang, aku tidak
tahu.
Yah, alasannya tidak terlalu kami
pikirkan.
Kalau mereka meminta kami untuk
membayarnya, ya tinggal kami bayar.
Saat aku menganggap remeh mereka.
[2 ras manusia dan 1 ras demon, berapa
total biayanya?]
[Manusia masing-masing 5 Koin Besi Tua.
Ras demon yang mana?]
[Supard.]
Si pegawai pos pemeriksaan menatap
Ruijerd dengan mulut menganga.
Kemudian setelah melihat kepala
gundulnya, ia menghela nafas.
Itu adalah ekspresi wajah yang sama
sekali tidak memiliki motivasi.
[Ras Supard biayanya 200 Koin Hijau
Besar.]
[2.... 200 koin?]
Kali ini adalah giliranku untuk
terkejut.
[Ke.... kenapa kok semahal itu?]
[Sekalipun aku tidak menjelaskannya,
kamu pasti sudah mengerti kan?]
Alasan mengapa biaya bagi ras Supard
untuk menaiki kapal sangat mahal.
Aku tahu!
Aku mengerti sekarang, karena aku sudah
melihat begitu banyak hal yang telah terjadi dalam perjalanan kami
sampai sekarang.
Tapi, itu kelewat mahal.
[Kenapa kok jumlahnya separah itu?]
[Mana aku tahu. Tanya saja sama yang
buat aturan.]
[Pak tua, kamu tak bisa menebak
kira-kira apa alasannya?]
[Ah? Mungkin, sebagai pencegahan
terorisme. Semisal ada Supard yang ditransportasikan sebagai budak,
kemudian menyuruhnya bersikap liar setelah tiba di Milis, begitulah.]
Sepertinya begitu.
Aku sudah paham kalau ras Supard itu
diperlakukan seperti bom yang bisa meledak kapan saja.
[Kalian itu “Dead End” yang
terkenal kan? Saat kalian naik kapal, mereka akan menyelidiki ras
kalian dengan teliti. Menurutku tidak ada gunanya bagi kalian untuk
menunjukkan keangkuhan kalian disini, jadi cukup bayar saja 200
koinnya disini.]
Beruntung, pegawai itu memberikan
peringatan seperti itu kepada kami terlebih dahulu.
Dengan kata lain, sekalipun kami
mencoba untuk memalsukan rasnya Ruijerd sebagai Migurd, nantinya itu
akan ketahuan.
[Apa ada dendanya kalau ada orang yang
mencoba untuk berbohong soal ras mereka?]
[Ya, dia harus membayar denda yang
sangat mahal.]
Menurut pegawai tersebut, sepertinya
selama kamu mampu membayar uangnya, semuanya bisa dianggap OK.
Benar-benar doktrin yang berdasar
kepada uang.
***
Matahari sudah mulai terbenam saat kami
kembali dari pos pemeriksaan.
Kami kembali ke penginapan dan
memutuskan untuk makan.
Makanan yang mereka sediakan di
penginapan ini adalah seafood khas kota ini.
Kerang seukuran kepalan tangan adalah
menu utama untuk malam ini.
Rasanya seperti dilapisi dengan mentega
dan dikukus dengan menggunakan alkohol.
Enak rasanya.
Dari semua makanan yang pernah aku
makan di Demon Continent, inilah yang paling enak.
[Ini enak!]
Eris memakannya dengan senang hati
sambil membuat kekacauan.
Tampaknya dalam setahun terakhir ini ia
telah benar-benar melupakan ajaran tata krama di meja makan dari
Kerajaan Asura.
Menggunakan pisau di tangan kananmu
untuk memotong makanan, dan kemudian menusuknya dengan garpu yang ada
di tangan kirimu, lalu membawanya ke mulutmu.
Setidak-tidaknya, dia tidak langsung
mengambil makanan yang tersedia di meja dengan tangannya dan
memasukkannya ke dalam mulut, tapi caranya makan benar-benar tidak
beraturan.
Kalau Edona melihat ini, dia pasti akan
menangis.
Apa sekarang ini jadi tanggung jawabku?
[Eris. Tata kramamu itu buruk!]
[Nyamnyam? Siapa peduli soal tata
krama!]
Bahkan Ruijerd menunjukkan tata krama
yang lebih baik.
Sekalipun yang satu ini juga kurang
tampak elegan.
Dia sama sekali tidak menggunakan
pisau, dan memotong makanannya dengan hanya menggunakan garpu.
Hanya dengan menggeserkan garpunya di
atas makanan, dan makanan itu pun terbelah seperti mentega.
Aku bisa melihat dengan jelas kemampuan
yang dimiliki oleh seorang master.
[Baik kalau begitu, sekalipun saat ini
kita sedang makan, mari kita mulai rapat hari ini.]
[Rudeus. Bicara sambil makan itu tidak
sopan.]
Eris mengucapkan itu dengan wajah
masam.
***
Setelah kami selesai makan dan perut
kami terasa kenyang, kami mulai mengadakan rapat.
[Biaya perjalanan yang kita butuhkan
adalah 200 Koin Hijau. Itu jauh di luar akal sehat.]
[Maaf soal itu, itu salahku.]
Ruijerd cemberut.
Aku sendiri juga tidak mengira kalau
biayanya bakal sebesar itu.
Sejujurnya, aku tidak terlalu
memikirkan biayanya.
Selama kami bekerja, kami akan bisa
berlayar ke Milis dengan cepat.
Nyatanya, ras manusia hanya perlu
membayar 5 Koin Besi Tua per orangnya.
Bahkan ras demon yang lain paling mahal
hanya perlu membayar 1 atau 2 Koin Hijau.
Hanya ras Supard yang perlu membayar
biaya dengan jumlah yang konyol seperti itu.
[Ayah, itu kelewatan.]
[Aku bukan ayahmu.]
[Aku tahu itu. Itu cuma gurauan.]
Intinya, 200 Koin Hijau, eh?
Itu bukanlah jumlah uang yang normal.
Sekalipun kami memfokuskan diri untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan ranking A dan S di kota ini untuk
mencari uang, kami masih akan tetap membutuhkan waktu selama
bertahun-tahun.
Tampaknya Milis Continent benar-benar
tidak ingin menerima ras Supard.
[Tapi, itu agak merepotkan juga ya. Dan
kita tidak bisa begitu saja meninggalkan Ruijerd di sini.]
Meninggalkan Ruijerd.
Itu adalah cara yang paling cepat.
Saat ini, aku dan Eris sudah bisa
dianggap sebagai adventurer yang berpengalaman.
Aku yakin kami akan tetap bisa
melanjutkan perjalanan kami sekalipun tanpa ditemani oleh Ruijerd.
Meski begitu, jelas aku tidak memiliki
niat untuk melakukan itu.
Ruijerd akan tetap bersama kami hingga
perjalanan kami selesai.
Persahabatan kami abadi dan tidak bisa
dihancurkan, seperti itu.
[Tentu saja kami tidak akan
meninggalkanmu.]
[Kalau begitu, apa yang harus kita
lakukan?]
[Soal metodenya? Ada tiga.]
Setelah mengucapkan itu, aku mengangkat
tiga jari.
Semuanya dimulai dengan nomor 3.
Tidak peduli kapanpun itu, selalu ada
tiga pilihan yang tersedia, yaitu lanjut, kembali, atau berhenti.
[Oh?]
[Luar biasa, jadi ada 3 cara?]
[Nfufu.]
Aku akan menunggu selama beberapa saat
sebelum memberikan penjelasan kepada mereka, karena aku masih belum
memikirkan itu.
Umm...
[Yang pertama. Kita memilih cara yang
sah, yaitu mengambil pekerjaan untuk mencari uang, kemudian baru
pergi ke Milis.]
[Tapi kalau begitu....]
[Ya, itu akan membutuhkan waktu yang
terlalu lama.]
Kalau kami berusaha habis-habisan untuk
mencari uang, setidak-tidaknya kami masih akan tetap membutuhkan
waktu satu tahun untuk mengumpulkan uang yang kami perlukan.
Dan sudah pasti akan ada suatu insiden
yang terjadi pada periode waktu tersebut.
Menjatuhkan dompet kami dengan ceroboh,
misalnya.
[Yang kedua. Memasuki dungeon dan
mencari kristal sihir atau Magic Item. Itu memang agak merepotkan,
tapi hanya dalam satu perjalanan, kita bisa mendapatkan uang dalam
jumlah yang cukup banyak.]
Kristal sihir memiliki harga yang
tinggi.
Aku tak bisa bilang secara pasti berapa
harga yang dimiliki satu kristal sihir, tapi kalau kami memberikannya
kepada pegawai yang ada di pos pemeriksaan, aku yakin kalau itu akan
cukup bagi mereka untuk mengijinkan ras Supard melakukan perjalanan
dengan menggunakan kapal.
[Dungeon! Kedengarannya bagus! Ayo
berangkat!]
[Tidak bisa.]
Ruijerd menolak opsi dungeon.
[Kenapa?!]
[Dungeon itu berbahaya. Dan aku juga
tidak bisa melihat jebakan yang terpasang dengan menggunakan mataku.]
Sekalipun mata Ruijerd mampu mendeteksi
kehadiran makhluk hidup, sepertinya matanya sama sekali tidak akan
berguna bila di hadapkan dengan jebakan di dalam dungeon.
[Kita kan belum tahu itu sebelum kita
mencobanya?]
[Memang aku yang menyarankan itu, tapi
aku sendiri juga tidak mau melakukan itu.]
Kalau kami melangkah dengan hati-hati,
mungkin kami bisa menyelesaikan dungeonnya, tapi karena aku kerap
tidak memperhatikan situasiku sendiri, kemungkinan besar aku akan
menerima luka fatal di suatu tempat.
Karena itulah kami perlu mendengarkan
saran dari Ruijerd.
[Pilihan ketiga. Kita cari seorang
penyelundup di kota ini.]
[Penyelundup? Apa itu?]
[Di tempat-tempat seperti ini, dimana
ada banyak orang yang melintasi perbatasan negara, mereka akan
memindahkan barang yang kamu inginkan bila kamu membayar mereka.
Contohnya seperti kasus kita, dimana kita dipaksa untuk membayar
biaya yang tidak masuk akal. Kemungkinan besar, seorang penyelundup
akan mau membawa kita pergi ke Milis dengan harga yang lebih murah.]
[Benarkah?]
[Benar.]
Kalau bukan seperti itu, maka setiap
ras tidak akan memiliki harga yang berbeda-beda.
[Diantara para pedagang, ada
barang-barang yang membutuhkan biaya yang sangat mahal untuk
dipindahkan. Bagi mereka yang tidak ingin barang mereka dipindahkan
secara umum, akan ada orang-orang yang memindahkan barang mereka
dengan harga yang lebih murah.]
Yah, sebenarnya ada juga kemungkinan
kalau orang seperti itu tidak ada.
Namun, kalau kami mencoba untuk
berbicara dengan beberapa pedagang yang ada di sekitar sini, aku
yakin kami bisa menemukan seseorang yang mau mengantar Ruijerd ke
Milis dengan biaya yang lebih sedikit dari 200 Koin Hijau.
Harga yang dipatok di pos pemeriksaan
itu benar-benar aneh.
Kalau kami cuma sedikit melanggar
aturannya, seharusnya balasan yang kami terima tidak akan terlalu
berat.
Jangan, aku tidak boleh berpikir
seperti itu.
Kalau kami mencoba untuk mengambil rute
yang singkat, tentunya akan ada resiko tersendiri.
Aku sudah mempelajari itu melalui
pengalamanku.
Untuk sekarang aku akan memasukkan itu
ke dalam pilihan yang tersedia, namun kami harus sebisa mungkin
menghindari hal-hal yang buruk.
Untuk sementara, hanya tiga pilihan
inilah yang bisa aku pikirkan.
- Mengumpulkan uang dengan cara yang
sah.
- Cari kekayaan instan dari dungeon.
- Minta bantuan penyelundup.
Tak ada satupun dari pilihan di atas
yang bagus.
Ah, benar juga.
Ada satu metode lainnya.
Aku bisa menjual tongkatku, “Aqua
Heartia”.
Terlepas dari untung rugi, aku
benar-benar tidak ingin mempertimbangkan pilihan tersebut.
Tongkat ini adalah sesuatu yang aku
dapatkan sebagai hadiah ulang tahun dari Eris.
Aku sudah menggunakannya dengan penuh
kasih sayang sampai hari ini.
Aku yakin Ruijerd dan Eris juga tidak
akan menyetujui itu.
Tapi, bisa saja ini adalah pilihan yang
terbaik.
***
Malam itu, aku mendapat wahyu.
Hitogami bilang.
[Beli beberapa makanan dari kios,
kemudian berjalanlah sendirian di lorong-lorong kota.]
Dan.
Karena aku tidak punya cara lain, aku
akan mencobanya.
[Jadi kamu baru mau menuruti saranku
kalau tidak ada pilihan yang lain?]
Bukan, itu, membeli makanan, kemudian
pergi ke lorong-lorong, aku sudah memahami peristiwa seperti apa yang
akan terjadi nantinya.
[Kamu sudah memahaminya?]
Kira-kira seperti ini, akan ada anak
yang tersesat dan merasa lapar, iya kan?
Kemudian entah bagaimana anak itu akan
berurusan dengan orang aneh, benar?
[Wow, itu tepat sekali, luar biasa!]
Kemudian, setelah aku menyelamatkan
anak itu, ternyata anak itu adalah cucu dari pemimpin organisasi
pelayaran, atau kira-kira semacam itu lah, benar kan?
[Fufufu, itu mah kamu lihat saja
be~sok~nya~.]
Memang apa menariknya buatku.
Sampai sekarang, tidak ada satupun
peristiwa menyenangkan yang terjadi berkat saranmu.
Malahan, hey kamu! Sudah satu tahun
berlalu sejak terakhir kali kamu menghubungiku, kamu tahu!
Dengar, belakangan ini aku mulai merasa
lega karena kamu tidak pernah muncul lagi, dan sekarang tiba-tiba
kamu muncul di hadapanku lagi.
[Yah~, bukannya terakhir kali kamu
mengalami insiden yang merepotkan gara-gara mengikuti saranku? Jadi
ya, rasanya agak sulit untuk menemui dirimu setelah insiden
tersebut.]
Ha!
Jadi, bahkan seorang Dewa memiliki
masa-masa seperti itu.
Tapi, jangan salah.
Itu adalah kesalahan pribadiku.
Sekalipun, kebetulan, aku ingin kamu
memberitahuku, hal seperti apa yang akan terjadi bila aku memilih
jawaban yang benar.
[Sekalipun kamu bilang jawaban yang
benar, kalau kamu berinteraksi dengan para penjaga secara wajar,
mereka pasti juga akan menjadi akrab dengan Ruijerd.]
Eh? Sesederhana itu?
[Itu benar. Kalau kamu bersahabat
dengan mereka, maka Nokopara tidak akan mengincarmu. Serius, itu
benar-benar di luar ekspektasiku. Walaupun menurutku, itu sebenarnya
menarik untuk dilihat.]
Menurutmu menarik, menurutku sama
sekali tidak.
[Tapi, berkat itu, kamu berhasil sampai
sejauh ini dalam waktu setahun, iya kan?]
Jadi maksudmu, hasilnya masih bisa
diterima?
[Hasil adalah segalanya.]
Cheh.
Aku tak suka itu.
[Benarkah? Begitu juga tidak apa-apa.
Baiklah, sepertinya suasana hatimu sedang tidak enak, jadi aku akan
pergi sekarang.]
Tunggu sebentar.
Aku ingin mengkonfirmasikan sesuatu
kepadamu.
[Apa itu?]
Apa mungkin bahwa dengan saranmu,
hasilnya akan menjadi lebih baik kalau aku tidak terlalu memikirkan
itu?
[Menurutku sih ya, akan lebih menarik
jadinya kalau kamu lebih memikirkan itu...]
Ah, aku mengerti sekarang!
Jadi seperti itu ya.
Aku paham
Aku akan mengikuti saranmu.
Lain kali, kamu tidak akan
menganggapnya menarik.
[Fufufu, aku tidak sabar untuk
melihatmu nanti.]
Nanti. Nanti. Nanti.
Kesadaranku tenggelam sembari mendengar
gema itu mengalir.
makasi min....
BalasHapus