Selasa, 23 September 2014

Mushoku Tensei 5

[Web Novel 5] Sihir dan Pedang

Translated by : Yakup
  
Umurku sekarang 5 tahun.

Dan pada hari ulang tahunku, rumahku mengadakan pesta kecil.

Negara ini tidak mempunyai kebiasaan untuk merayakan ulang tahun setiap tahunnya. Akan tetapi, yang normal adalah, setelah kamu mencapai usia tertentu, anggota keluarga akan memberimu beberapa hadiah.

Titik usia tertentu itu adalah 5, 10, dan 15 tahun.

Memahami norma itu sangatlah mudah, karena kau akan dianggap dewasa ketika sudah mencapai umur 15 tahun.

Untuk merayakan ulang tahunku, Paul memberiku sepasang pedang.

Dua pedang.

Satu adalah pedang asli yang terlalu berat bagi anak berusia 5 tahun. Satunya adalah pedang pendek yang terbuat dari kayu.

Pedang yang asli itu dibuat tajam.

Pedang itu tak boleh digunakan oleh anak kecil.

[Di dalam hati anak laki-laki, harus ada pedang untuk melindungi orang yang penting bagimu----]

Aku tersenyum ringan sambil menghiraukan pidato panjangnya.

Meskipun Paul sangat bersemangat dengan pidatonya, pada akhirnya ia dipotong oleh Zenith yang berkata [Kepanjangan].

Oleh karena itu, dia harus mengakhiri pidatonya dengan [Oleh karena itu, kau perlu menyimpan pedang ini dengan hati-hati, dan kau hanya boleh menggunakannya ketika kau benar-benar membutuhkannya.]

Mungkin Paul ingin aku punya resolusi dan kesadaran diri untuk menggunakan pedang.

Aku menerima sebuah buku dari Zenith.

[Karena Rudeus sepertinya menyukai buku-buku.]

Buku yang diberikan padaku adalah ensiklopedia tanaman.

Aku tidak bisa menahan untuk mengeluarkan suara [Woah].

Di dunia ini, buku itu mahal. Meskipun ada teknik membuat kertas, tapi tak ada teknik untuk mencetak secara otomatis di atas kertas, jadi sebagian besar buku di tulis secara manual.

Ensiklopedia itu sangat tebal, dan juga disertai dengan ilustrasi untuk membuatnya mudah dimengerti.

Aku tidak bisa memikirkan berapa banyak uang yang dihabiskan untuk membeli buku ini.

[Terima kasih, ibu. Aku selalu menginginkan ini.]

Dan aku dipeluk dengan erat setelah mengatakan itu.

Aku menerima tongkat sihir dari Roxy.

Sebuah kayu dengan panjang sekitar 30 cm, dan dihiasi dengan batu kecil berwarna merah didepannya. Penampilan tongkat itu secara keseluruhan sangatlah sederhana.

[Aku membuat ini beberapa hari yang lalu. Aku lupa tentang ini gara-gara Rudeus sudah tahu cara menggunakan sihir dari awal. Biasanya seorang guru akan membuatkan tongkat sihir secara pribadi agar muridnya bisa menggunakan sihir elementary. Aku benar-benar minta maaf soal ini.]

Tampaknya ada standar seperti itu.

Roxy benci dipanggil Shishou, tapi ia tidak ingin mengabaikan standar ini.

[Ya, Shishou, aku akan menjaganya dengan baik.]


Roxy menunjukan ekspresi pahit setelah mendengar apa yang aku katakan.

Hari kedua, aku mulai berlatih ilmu pedang sungguhan.

Pada dasarnya, latihan utama adalah mengayunkan pedang dan memperagakan cara berdiri yang benar.

Contohnya termasuk melatih postur tubuh dan menyerang orang-orangan kayu di halaman, atau melawan ayah sebagai partner latihan, sambil mempelajari teknik langkah kaki dan memindahkan berat tubuhku dengan benar.

Memulai semuanya dari awal, rasanya benar-benar menyenangkan.

Di dunia ini, teknik pedang dipandang tinggi.

Bahkan di dalam buku-buku, para pahlawan biasanya menggunakan pedang sebagai senjata. Meskipun mereka juga bisa menggunakan kapak dan gada, tapi orang yang menggunakan senjata seperti itu bisa dibilang langka.

Tidak ada yang menggunakan tombak, karena sebelumnya disebutkan, ras Supard menggunakan trisula. Tombak adalah senjata iblis jahat, itu adalah pengetahuan umum di dunia ini. Bahkan di dalam buku sering muncul sosok iblis jahat sebagai monster yang tanpa tanpa pandang bulu membunuh dan membantai kawan maupun lawan.

Karena ada latar belakang seperti itu, ilmu pedang disini jauh lebih berperan bila dibandingkan dengan dunia ku yang sebelumnya.

Jika kau menjadi seorang ahli, kau bisa menghancurkan batu besar dengan satu ayunan pedang, dan bahkan bisa menyerang lawan dari jarak jauh dengan kilatan pedang.

Kenyataannya, Paul bisa menghancurkan batu besar.

Aku memujinya terus-menerus agar dia mau mendemonstarsikan tekniknya berulang-ulang, dengan tujuan untuk mencoba memahami bagaimana logika teknik itu bekerja. Paul terlihat sangat gembira ketika anaknya, yang masih muda, namun bisa menggunakan sihir tingkat advanced, bertepuk tangan dan memujinya dengan gembira.

Hanya saja, tidak peduli berapa kali aku melihatnya, aku tidak bisa mengerti logikanya.

Karena aku tidak mengerti, aku meminta Paul untuk menjelaskan tekniknya.......

['Bam' dan 'swuuss' pada tanah bersamaan!! Rasanya kira-kira seperti itu.]

[Seperti ini!?]

[Kau bodoh! Kau barusan 'boom' dan 'kablam' ke tanah bersamaan kan!! Kau harus 'bam' dan 'swuuss' ke tanah bersamaan! Lakukan itu dengan lebih lembut!]

Perasaan semacam itu.

Berdasarkan pada perkiraanku, teknik pedang di dunia ini mengandung mana.

Dibandingkan dengan mantera sihir yang bisa dilihat dengan mata, teknik pedang dikhususkan untuk meningkatkan kekuatan fisik tubuh, dan komponen metalik yang ada di dalam pedang akan memperkuat aspek itu.

Kalau bukan seperti itu, bagaimana mungkin kau bisa membelah batu besar bahkan sebelum kau menyelesaikan ayunan pedangmu yang sangat cepat itu? Apa itu mungkin?

Tetapi Paul tak merasa dirinya menggunakan mana.

Jadi dia tidak bisa menjelaskannya padaku.

Tapi jika teknik itu bisa ditiru, mungkin aku bisa menggunakan sihir untuk meningkatkan kekuatan fisik tubuhku.

Aku akan bekerja keras.

***

Di dunia ini, ada 3 jenis teknik pedang yang mainstream.

-------- Salah satunya adalah teknik Sword-God.

Teknik pedang yang memiliki pemikiran bahwa serangan adalah pertahanan yang terbaik. Itu adalah sebuah teknik yang menekankan penggunanya agar menyerang lebih cepat dari lawan yang dihadapi.

Teknik membunuh yang lebih cepat dari yang paling cepat.

Kalau seranganmu gagal mengenai lawan, cukup gunakan taktik “hit & run” sampai seranganmu kena.

Jika kau membandingkan teknik ini dengan teknik yang ada di dunia asli, mereka mirip dengan teknik pedang dari prefektur "Satsuma*". (*Gaya pedang yang tidak perlu mempunyai serangan kedua, atau cukup satu serangan. Wiki)

--------- Yang kedua adalah teknik Water-God.

Teknik ini benar-benar berlawanan dengan teknik Sword-God.

Teknik bertahan yang membangun fondasinya dengan cara menangkis dan membalas serangan lawan.

Karena teknik ini utamanya berfokus pada pertahanan, sangat jarang ada pengguna teknik ini yang menyerang lawan duluan.

Ketika kau mencapai ranking saint, kau bisa melakukan balasan pada serangan apapun.

Serangan apapun -------- Termasuk sihir dan proyektil.

Ini adalah teknik yang diperlukan oleh orang-orang yang memiliki profesi sebagai prajurit kerajaan atau bangsawan, dimana tujuan teknik ini adalah untuk melindungi seseorang.

---------- Yang ketiga adalah teknik North-God.

Teknik ini lebih cocok bila di deskripsikan sebagai gaya bertarung, daripada teknik pedang.

Tidak ada teknik khusus. Cukup bertindak sesuai situasi yang sedang dihadapi.

Menurut Paul, meskipun teknik ini memiliki dasar pada reaksi tubuh, namun teknik ini juga bergantung pada gerakan tipuan dan penggunaan semua hal yang ada di sekitarmu.

Ini benar-benar sesuatu yang fantastik.

Rasanya seperti gaya bertarungnya Jackie Chan.

Teknik North-God juga meliputi teknik untuk menyembuhkan luka, dan teknik agar tetap bisa bertarung walaupun dirimu sedang berada dalam kondisi yang tidak memungkinkan. Oleh karenanya, teknik ini sangat populer diantara para prajurit bayaran dan adventurer(petualang).

3 teknik ini dijuluki 3 Teknik Besar, dan ada orang-orang di dunia ini yang mampu menggunakan ketiga teknik tersebut.

Seorang pendekar pedang yang berharap untuk menjadi ahli dalam semua teknik itu dan mengayunkan pedang sampai mati.

Tapi, tipe orang seperti itu jarang terlihat.

Jika kau ingin menjadi kuat dengan cepat, hal yang wajar adalah mulai berlatih dengan fitur terkuat dari tiap teknik di atas.

Paul utamanya menggunakan teknik Sword-God, namun dia juga mampu menggunakan gaya Water-God dan North-God.

Jika kau hanya bergantung pada gaya Sword-God atau Water-God, kau akan mengalami kesulitan ketika kau menjelajahi dunia luar.

Sebagai tambahan, teknik pedang juga punya tingkatan.

Elementary, Intermediate, Advanced, Saint, King, Emperor, God.

Dan masing-masing teknik sudah memiliki nama “God” di dalam nama mereka.

Bahkan meskipun seorang pendekar pedang yang memiliki tingkatan elementary dalam teknik Water-God, bisa menggunakan sihir ranking Water-God(sihir air tingkat dewa).

Dan juga, orang biasanya memanggil seorang pendekar pedang bergelar dengan sebutan "Water God" atau "Water Saint". Untuk seorang penyihir, kau perlu menambahkan kata tingkatan, seperti "penyihir tingkat Water God" atau "penyihir tingkat Water Saint".

Sebagai contoh, gelar Roxy adalah [penyihir tingkat Water Saint].

***

Aku harus mempelajari 2 teknik, yaitu Sword-God dan Water-God.

Sword-God untuk menyerang dan Water-God untuk bertahan.

[Tapi ayah, berdasarkan pada apa yang baru saja kau katakan, bukankah teknik North-God adalah teknik yang paling seimbang?]

[Omong kosong. North-God itu hanya menggunakan pedang untuk bertempur, itu bukan teknik.]

[Oh begitu.]

Seburuk itukah perlakuan untuk teknik North-God?

Atau cuma Paul yang membenci itu?

Yah, meskipun dia membencinya, Paul masih memiliki tingkatan advanced dalam teknik North-God.

[Rudeus, kau punya bakat untuk sihir, namun tak ada ruginya untuk mempelajari teknik pedang. Jadilah penyihir yang bisa menghindari serangan teknik Sword-God.]

[Seperti....  magic swordsman?]

[Hm? Magic swordsman itu adalah pendekar pedang yang menggunakan sihir. Kalau kamu itu kebalikannya kan?]

Apa bedanya?

Meskipun dasarnya adalah profesi pendekar pedang atau penyihir, seorang magic swordsman masih tetap merupakan seorang magic swordsman.

Bagaimanapun juga, mempelajari teknik pedang dengan baik bisa diaplikasikan pada penggunaan sihir.

Masalahnya adalah, Paul memperkuat dirinya sendiri secara tidak sadar, jadi dia tidak bisa mengajariku.

Sepertinya aku perlu mempelajarinya sendiri, tapi bisakah aku mempelajarinya hanya dengan melatih tubuhku saja?

[........... Sebenarnya, kau benci teknik pedang kan?]

Paul bertanya padku dengan ekspresi gelisah ketika aku sedang berpikir dalam-dalam.

Yah, itu karena aku dianggap sebagai anak yang berbakat dengan sihir.

Paul merasa risau ketika memikirkan apakah aku mau mempelajari teknik pedang atau tidak.

Tapi, jangan salah. Aku tidak benci mempelajari teknik pedang. Aku cuma lebih suka belajar dengan Roxy, daripada berduaan dengan cowok lain dengan nafas terengah-engah dan tubuh penuh keringat di halaman rumah.

Aku orang bertipe indoor.

Meski begitu, itu bukanlah pertanyaan yang aku sukai.

Karena aku sudah memutuskan untuk menjalani hidup di dunia ini secara serius, aku akan berusaha penuh baik dalam mempelajari teknik pedang maupun sihir.

[Tidak, aku ingin keahlian pedangku sama baiknya dengan sihirku.]

Paul menjadi tersentuh oleh kata-kataku, mengangguk dengan gembira, dan mengambil pedang kayu.

[Bagus, kalau begitu kita akan mulai sekarang. Seranglah aku!!]

Dia adalah pria yang sederhana.

Teknik sihir atau teknik pedang. Aku tidak yakin dengan apa yang harus aku pilih sebagai fokus utamaku nantinya.

Sejujurnya itu bukanlah masalah.

[Baik, ayah!!]

Tapi menjalin hubungan baik dengan orang tuaku dari awal adalah hal yang bagus.

Di masa lalu, aku masih menyusahkan orang tuaku ketika mereka mati.

Jika aku memperlakukan orang tuaku lebih baik, saudaraku tidak akan mengusirku dari rumah.

Jadi aku perlu memperlakukan mereka dengan sangat penting.

***

Saat aku mengawali langkah pertamaku dalam mempelajari teknik pedang, pelajaran sihirku telah mencapai babak praktek.

[Jika kau mengaktifkan Water Fall, Heat Island, dan Icicle Field, dalam urutan seperti ini, apa yang akan terjadi?]

[Aku akan membuat kabut.]

[Benar. Lalu bagaimana caranya agar kau bisa menghilangkan kabut?]

[Yah, hangatkan lagi tanahnya.]

[Jawaban yang benar. Kalau begitu, coba gunakan sihir itu.]

Membuat situasi tertentu dengan berbagai macam mantra sihir dalam urutan tertentu.

Hal itu dinamakan [Melded Magic(sihir campuran)].

Walaupun di buku tercatat sebuah metode untuk memanggil hujan, tak ada satupun catatan tentang metode untuk menciptakan kabut.

Oleh karena itu, seorang penyihir akan menggunakan sihir berbeda dalam urutan tertentu. Dengan melakukan itu, seseorang bisa menciptakan fenomena alam.

Tidak ada mikroskop di dunia ini.

Fenomena alam tidak bisa dijelaskan.

Melded magic mengandung kreatifitas dan kerja keras dari penyihir yang ada di masa lalu.

Yah, aku tidak perlu melakukan sesuatu yang begitu menyusahkan.

Selama aku bisa memproduksi awan dan membuatnya menurunkan hujan di dekat tanah, itu sudah cukup.

Tapi, fenomena alam buatan bisa membuat orang lain memahami fenomena itu dengan lebih mudah.

Kalau kau banyak berpikir, kau akan bisa melakukan banyak hal.

Tapi itu mungkin terlalu sulit untuk pikiranku sih.

[Sihir benar-benar bisa melakukan segalanya.]

[Sihir tidak bisa melakukan segala hal, jangan berharap terlalu banyak. Lakukanlah apa yang mungkin bisa kau raih dengan tenang dan perlahan.]

Meskipun Roxy menyangkal ucapanku, barang-barang seperti railgun dan jubah transparan sudah terlanjur muncul di dalam pikiranku.

[Dan juga, bila kau pamer bahwa dirimu bisa melakukan segala hal, orang-orang akan mendorongmu untuk melakukan hal-hal yang tidak bisa dicapai.]

[Apa itu pengalaman Sensei?]

[Ya.]

Jadi begitu, aku harus memperhatikan ini.

Akan repot jadinya kalau aku dipaksa untuk melakukan sesuatu.

[Tapi, apa ada orang yang memaksakan hal-hal seperti itu pada seorang penyihir?]

[Ya, karena penyihir dengan tingkat advanced ke atas itu tak banyak.]

Dari setiap 20 orang, hanya 1 orang yang bisa bertarung.

Dari setiap 20 orang yang bisa bertarung, hanya 1 orang yang merupakan penyihir.

Kira-kira seperti itulah.

Jadi seorang penyihir itu perbandingannya 1 : 400?

Meskipun menjadi penyihir itu bukanlah hal yang terlalu langka.

[Dan seorang manusia yang lulus dari sekolah sihir… sebagai penyihir tingkat advanced, perbandingannya sekitar 1 banding 100.]

Penyihir tingkat advanced, 1 banding 40.000.

Dengan kemampuan untuk menggunakan sihir tingkat intermediate dan tingkat advanced untuk membuat melded magic, jumlah hal-hal yang bisa dilakukan oleh penyihir itu akan bertambah dengan sangat banyak.

Oleh karenanya, mereka adalah orang berbakat yang dicari oleh faksi manapun.

Guru privat di negeri ini juga harus memiliki sihir tingkat advanced atau ke atas.

Itu adalah efek kuat yang menentukan posisi seseorang.

[Ada sekolah sihir?]

[Ya. Hanya negara besar yang mempunyai sekolah sihir.]

Apa itu akan segera dimulai? Chapter sekolah dalam hidupku maksudnya.

[Tapi, sekolah sihir yang terbesar kemungkinan masih universitas yang ada di Ranoa.]

Oh, ada universitas juga.

[Apa bedanya antara universitas itu dengan sekolah lain?]

[Ada guru-guru dan fasilitas yang sangat bagus. Dibandingkan dengan tempat lain, kau bisa menerima pelajaran yang memiliki kualitas lebih tinggi.]

[Apa Sensei berasal dari sana juga?]

[Ya. Yah, untuk belajar di sekolah sihir biasanya dibutuhkan status sosial yang tinggi. Sebagai ras magic, aku hanya bisa memasuki universitas sihir.....]

Karena para bangsawan masuk ke sekolah sihir Ranoa, itu bukanlah tempat dimana ras selain manusia bisa masuk.

Meskipun diskriminasi melawan ras demon dan magic sudah berkurang, ternyata hal itu tak bisa dihilangkan dengan sempurna.

[Universitas Ranoa tidak memerlukan kedudukan sosial tinggi. Bahkan jika kau punya beberapa teori gila, selama logikanya benar, kau tidak akan di tolak masuk. Dan juga, karena mereka menerima  murid dari berbagai ras, ada juga penelitian pada sihir yang hanya dimiliki oleh ras tertentu. Jika Rudeus ingin mempelajari sihir dengan serius, aku menyarankanmu untuk memasuki universitas sihir.]

Apa karena universitas itu adalah almamaternya? Roxy terus-terusan memuji universitas itu.

Yah, itu bisa aku pikirkan di masa depan nantinya.

Aku mungkin akan di bully bila aku masuk pada usia 5 tahun.

[Masih terlalu awal untuk membuat keputusan.....]

[Itu benar. Aku pikir mengikuti saran Paul, menjadi pendekar pedang atau ksatria bukanlah hal yang buruk. Ada juga kok ksatria dan pendekar pedang yang belajar di universitas sihir. Tolong jangan berpikir bahwa kau hanya punya pilihan untuk mempelajari pedang atau sihir dalam satu waktu. Kau juga bisa memilih rute magic swordsman.]

[Ya.]

Tampaknya, Roxy itu memiliki pendapat yang berbeda dengan Paul. Roxy tak gelisah soal apa aku suka sihir atau tidak.

Baru-baru ini kapasitas manaku telah bertambah, dan aku mulai mengerti prinsip dari sihir.

Karena itu, aku mulai kurang memperhatikan kelas sihir Roxy.

Apalagi, aku sudah mulai belajar sihir ketika aku baru berusia 3 tahun.

Aku mulai muak dengannya.

Mungkin aku di salah artikan.

Paul melihat bakatku pada sihir.

Roxy melihat semangatku untuk mempelajari ilmu pedang.

2 orang dengan alasan yang berbeda, menunjukkan satu jalan keluar untukku.

[Tapi, ini masih sesuatu yang sangat jauh.]

[Bagi Rudeus sih memang.]

Roxy tersenyum dengan tanda-tanda kesepian.

[Tapi, aku sudah hampir kehabisan bahan untuk kuajarkan padamu. Ketika kau hampir lulus, masalah ini harus didiskusikan.]

............ Kelulusan?

1 komentar: